jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 28 Oktober 2010

Shinaa'atul 'Uquul

oleh: Anis Matta, Lc

Bagaimana mendefinisikan "tarbiyah" dalam tiga kata? Saya yakin, kesulitan akan menanti anda apabila anda mencoba mencari definisi pendidikan dengan kualifikasi seperti tadi dalam berbagai ilmu pendidikan. Saya yakin itu. Mengapa?

Barangkali, dimensi yang termuat dalam kata "tarbiyah" terlalu banyak, dan sulit di rangkum dalam tiga kata. Tapi saya telah menemukan definisi itu. Tarbiyah, menurut Muhammad Quthb dalam Manhaj Tarbiyah Islamiyah, adalah "Seni Membentuk Manusia" atau "Fannu Tasykiilil Insaan".

Kita semua tahu, dimensi-dimensi manusia yang harus dibentuk; akal, hati, dan badan. Bila ketiga hal itu dilihat dari sisi proses tarbiyah yang telah dilakukan oleh Harakah Islam, patutlah sejenak kita bergembira. Sebab ada banyak angka keberhasilan yang dapat kita lihat, raba, dan rasakan.

Rabu, 27 Oktober 2010

Sejumlah LSM soroti DPRD

Sukoharjo (Espos). Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) menyoroti pembahasan rancangan peraturan daerah (Raperda) oleh DPRD Sukoharjo yang dilaksanakan tanpa public hearing atau dengar pendapat.

Koordinator Pusat Kajian Keuangan Daerah (P2KD) Sukoharjo, Eko Raharjo mengatakan menurut catatan P2KD, selama ini DPRD Sukoharjo periode 2009-2014 tidak pernah menggelar public hearing ketika melakukan pembahasan Raperda.

Padahal, tegasnya, berdasarkan amanat dari Pasal 53 UU No 10 Tahun 2004 dan Pasal 139 ayat (1) UU No 32 tahun 2004, masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan maupun tertulis dalam rangka penetapan maupun pembahasan rancangan undang-undang dan rancangan peraturan daerah.

Sampah Jadi Kendala Raih Adipura

SUKOHARJO. Pemkab Sukoharjo pada tahun 2011 menargetkan meraih gelar adipura. Untuk mencapai target tersebut, Pemkab bersama eksekutif menggelar rapat koordinasi membahas persiapan penilaian Adipura oleh pemerintah pusat.

Wakil Bupati Sukoharjo Haryanto mengatakan, sudah sejak sekitar sepuluh tahun Pemkab Sukoharjo tidak meraih penghargaan Adipura. Pasalnya, banyak kelemahan terjadi di Sukoharjo yang menyebabkan Adipura selalu lolos dari tangan.

Seperti misalnya, pengelolaan sampah yang masih semrawut dan masih banyaknya pasar di Sukoharjo yang belum dilakukan revitalisasi. “Dua faktor tersebut sampai saat ini masih menjadi kendala utama untuk mendapatkan penghargaan Adipura,” ujar Haryanto dalam rapat di pendapa Griya Stya Praja (GSP), Selasa (26/10).

Bangsa Peminta-Minta

Dakwatuna.Com. Belakangan ini ada satu pertanyaan yang selalu berputar di kepala saya. Mengapa Rasulullah tidak pernah menolak para pengemis?? Mengapa tidak boleh menghardik pengemis kalau kita tidak mau memberikan sedekah padanya?? Mengapa Fatimah, putri kesayangan Rasulullah, sampai rela memberikan tikar yang digunakan anaknya tidur pada pengemis ketika tidak ada lagi harta yang bisa disedekahkannya pada pengemis??

Jawaban paling sederhana yang bisa menjadi konklusi adalah bahwa agama yang sempurna ini mengajarkan kita untuk menyantuni fakir miskin dan menyayangi anak yatim. Belum lagi konsekuensi pahala berlimpah dan rezki yang bertambah yang Allah janjikan pada mereka yang suka bersedekah.

Kemudian saya mencoba membandingkan dengan realitas yang ada sekarang. Sebuah bangsa dengan kondisi masyarakat yang memprihatinkan. Gepeng alias gembel dan pengemis ada di mana-mana. Sampai-sampai pemerintah pun mengeluarkan Perda yang melarang memberikan uang pada mereka. Satpol PP pun dikerahkan untuk menertibkan mereka. Terutama bila Ramadhan datang.

Saya pun mencoba membuat analisa sederhana.

90% Situs Porno kini Tak Bisa Diakses Di Indonesia ( Tinggal Dikit Lagi )

Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Tifatul Sembiring menyatakan bahwa pemblokiran situs porno masih terus digiatkan. Bahkan, filterisasi akses dari konten esek-esek ini diklaim sudah mencapai 90 persen.

“Saya berani mengatakan bahwa 90 persen situs pornografi sudah ditutup aksesnya,” tegas mantan Presiden Keadilan Sejahtera ini ketika berbicara di Rakornas Kominfo 2010 di Menara Bidakara, Senin (25/10/2010).

Pun demikian, Tifatul mengakui jika masih ada celah-celah bolong yang dimanfaatkan user untuk mengakses konten mesum tersebut.

“Ya namanya teknologi masih lolos bisa saja. Tapi kan tidak bablas blas kaya dulu,” imbuhnya.

PKS Sumbang Dana Bagi Korban Merapi Rp 1 M

Jakarta. Sedikitnya ada 40 keluarga yang berasal dari kader PKS menjadi pengungsi bencana gunung Merapi. Penggalangan dana pun dilakukan hingga sudah terkumpul Rp 1 miliar.
"Karena ada 40 keluarga kader PKS dievakuasi. Kita akan menginstruksikan kader melakukan penggalangan dana di seluruh Indonesia dan men-declare hasil penggalangan ke publik, sekarang sudah terkumpul Rp 1 miliar," kata Sekjen PKS Anis Matta di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/10/2010).

Rencananya, dana tersebut akan diserahkan oleh DPP PKS bersama sejumlah kadernya. PKS juga akan mengirim relawan dan armada sosial ke beberapa titik pengungsian di Merapi.

SEBUAH HIKMAH

“Ternyata memang bukan Mbah Maridjan sipemilik dan pemilihara gunung merapi ya ki, tapi Allah jualah pemilik dan Dzat yang maha berkuasa atas segalanya, terbukti kakek yang arif itu pun tidak kuasa meredam meletusnya gunung merapi…………” Kata Maula, dengan nada prihatin mendengar berita meninggalnya sosok yang selama ini dikenal sebagai juru kunci gunung merapi.
“Ya Nak Mas…., Aki juga prihatin dengan banyaknya jumlah korban letusan gunung merapi kali ini……” Kata Ki Bijak tidak kalah prihatin.

“Kabar terakhir, sudah dua puluh delapan jenazah ditemukan ki……, yaa Allah, semoga ini bukan sebentuk kemurkaan_Mu atas kelalaian kami dalam mengabdi kepada_Mu……” Kata Maula pelan.

Ki Bijak menghela nafas panjang mendengar kata-kata Maula, “Rasanya memang agak berat bagi kita untuk tidak mengatakan bahwa semua yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini bukan sebentuk teguran yang sangat keras dari Allah kepada kita Nak Mas, belum lagi kering air mata duka yang membasahi bumi papua dengan banjir bandang wasior, kini gempa bumi dan tsunami juga menambah luka dibumi mentawai sana, bertambah pedih dengan luluh lantaknya sebagai wilayah disekitar gunung merapi….., Aki tidak menemukan padanan kata lain untuk menggambarkan semua yang terjadi sekarang ini selain teguran dari Allah Nak Mas…..” Kata Ki Bijak.

Mbah Maridjan : Sosok Guru Ngaji Pemantau Merapi

Sosok abdi dalem penjaga gunung merapi itu ditemukan meninggal dalam kondisi bersujud. Selepas menjalankan sholat ashar beliau memang memperbanyak dzikir dan munajat di masjid dekat rumahnya. Berita meninggalnya Mbah Maridjan pun merebak, dan segera menarik simpati sekaligus kedukaan di sebagian besar masyarakat Indonesia, yang sejak lama memang mengagumi keteguhannya dalam menjalankan tugas. Hanya satu yang sedikit saya sayangkan, bahwa ada stasiun teve yang selalu mengulang-ulang tayangan almarhum saat melakukan ritual menyembah batu, seolah makin menegaskan tentang lekatnya sosok mbah Maridjan dengan dunia mistis dan perklenikan. Lalu apakah benar demikian?

Setahu saya, beliau tidak lebih dari seorang abdi dalem yang ditugaskan menjadi juru kunci Merapi oleh Sultan HamengkuBuwono IX sejak 1982 atau sekitar tiga puluhtahunan yang lampau. Sebelum itu ia menjadi wakil jurukunci Merapi. Jikapun ada satu dua ritual aneh yang beliau jalankan, saya berharap itu lebih karena tugas dan penghayatannya sebagai abdi dalem yang harus lekat dengan budaya jawa. Karena secara aliran keagamaan, justru Nadhatul Ulama-lah yang mendarah daging dalam sosok Mbah Maridjan. Beliau pernah menjabat sebagai rais NU Desa Kinahrejo. Setelah itu Mbah Maridjan kemudian diangkat menjadi salah satu wakil rais di MWC NU Kecamatan Cangkringan. KH Nur Jamil, ketua PCNU Sleman mengatakan Mbah Maridjan figur yang sangat dihormati masyarakat dan total dalam ber-NU.

Beliau bukan hanya tokoh spritual tapi juga dai dan guru ngaji, tapi juga mempunyai taman pengajaran Al-quran di kampungnya. Dengan latar belakang ajaran Nadhatul Ulama yang kental, maka hampir bisa dipastikan bahwa Mbah Maridjan bukanlah pelaku ritual sembah menyembah sejati sebagai mana ditampilkan di salah satu stasiun televisi. Sekalipun terkadang dilakukan, mungkin saja hanya beliau anggap sebagai budaya nenek moyang yang ingin dilestarikan, tidak lebih. Ini mirip banyak dari kita yang hormat saat sang Merah putih dikibarkan, nyaris tanpa penghayatan karena meyakini itu hanya simbol saja. Dalam beberapa kesempatan pun jelas terlihat, bahwa ritual yang beliau lakukan hanya saat ada tamu yang berkunjung dan menemui beliau atas nama juru kuncen Merapi. Dan biasanya, para tamu itulah yang ‘memaksa’ penyelenggaraan ritual khusus tertentu. Beliau pun menjalankannya sebagai bagian dari pelaksanaan tugas sebagai juru kunci merapi, tidak lebih.

Selasa, 26 Oktober 2010

Surat Cinta Istri Cerewet yang Harus Dibaca Para Suami ( recommended )

Teruntuk Suamiku Tercinta,

Maafkan aku, jika lisanku sering menambah beban dan cobaan dalam hidupmu. Sama sekali tak ada niatan dalam hatiku untuk memboroskan kata yang sia-sia, ataupun memberi celah untuk banyak bicara yang tiada berguna.

Mungkin sempat terbersit di batinmu, ”Kalau ada kontes cerewet, pasti istriku akan jadi juaranya”, dan atau karena talenta alamiku itu membuatmu terganggu.

Tapi yakinlah suamiku, menjadi cerewet bukan berarti aku adalah seorang ibu yang tidak baik, tidak pula berarti menjadi ibu yang gagal. Aku hanya bermaksud melakukan sedikit “perubahan” untuk kebaikan keluarga kita. Aku cerewet karena keadaan yang ”memaksaku” menjadi cerewet.

Tolak Rumah Dinas, Anggota DPR Diteriaki

VIVAnews. Tidak semua anggota DPR setuju dan mau menggunakan jatah rumah dinas yang disediakan dengan uang negara. Anggota Fraksi PKS Habib Nabil al Musawwa adalah salah satu anggota Dewan yang menolak menggunakan rumah dinas itu.

Penolakannya disampaikan lewat interupsi saat berlangsung sidang paripurna ke 11 di DPR RI. "Apa iya anggota DPR butuh rumah dinas?," ucap Nabil di forum sidang, Selasa 26 Oktober 2010.

Ia pun menawarkan solusi yang ternyata justru ditanggapi negatif anggota lain. "Kita itu, tanpa rumah dinas saja tetap akan bekerja. Kalau perlu, anggaran rumah dinas itu dialihkan saja untuk sekolah dasar, guru-guru. Kami tidak butuh itu," ujar Nabil.

Mbah Maridjan Ditemukan Meninggal Dunia dalam Posisi Sujud di Dapur

Jakarta. Akhirnya misteri keberadaan Mbah Maridjan terpecahkan. Kuncen Gunung Merapi itu ditemukan Tim SAR telah meninggal dunia. Mbah Maridjan meninggal dalam posisi sujud.

"Ditemukan di dapur dalam posisi sujud," kata anggota Tim SAR, Suseno, saat ditemui di RS Sardjito, Sleman, Yogyakarta, Rabu (27/10/2010).

Tim evakuasi segera membawa jenazah Mbah Maridjan ke tempat yang aman. Jasad Mbah Maridjan yang lahir pada 1927 ini kini tengah diidentifikasi di rumah sakit.

"Tim mengevakuasi Mbah Maridjan sekitar pukul 05.00 WIB,"
tambah Suseno.

Senin, 25 Oktober 2010

40 Perda Dievaluasi, 8 Akan Dicabut

SUKOHARJO. Badan Legislatif (Baleg) DPRD Sukoharjo akan melakukan evaluasi terhadap 40 Perda (Peraturan Daerah) dan mencabut delapan Perda. Pasalnya, Perda-perda tersebut dinilai sudah usang dan bertentangan dengan Perundang-undangan.

“Ada beberapa Perda yang perlu dievaluasi dan perlu dicabut karena sudah tidak layak,” ujar Ketua Baleg DPRD Sukoharjo, Syarief Hidayatullah, Sabtu (23/10).

Dikatakan, sebagian besar Perda yang akan dievaluasi terkait dengan retribusi dan pajak. Sementara, salah satu Perda yang harus dicabut adalah Perda No. 31/2001 tentang Retribusi Pelayanan Ketenagakerjaan. Pasalnya, Perda tersebut sudah tidak sesuai atau bertentangan dengan UU No. 28/2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

Pemuda Harapan

Sebuah Refleksi Sumpah Pemuda 1928

Pemuda dikenal dengan agent of change, dalam realitasnya mereka memang mempunyai daya gedor yang luar biasa dalam melakukan perubahan. Tengok saja, bagaimana begitu gagahnya nabi Ibrahim.as muda yang begitu lugas menentang kebatilan yang ada di sekelilingnya. Sebagaimana diceritakan dalam Al-Qur’an:
“Mereka berkata: ‘Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami? sungguh dia termasuk orang yang zalim, Mereka (yang lain) berkata: ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala) ini, namanya Ibrahim.” (QS.Al-Anbiya, 21:59-60).

Begitu juga para pemuda tangguh yang bersama-sama Rasulullah SAW dalam rangka melakukan perombakan terhadap tatanan jahiliyah yang ada. Sebut saja, Ali bin abi thalib (8 tahun), Zubair bin awwam (8 tahun), thalhah bin ubaidillah (11 tahun), al-arqam bin abi al-arqom (12 tahun), Abdullah bin Mas’ud (14 tahun), saad bin Abi Waqqash (17 tahun), ja’far bin Abi Thalib (18 tahun), zaid bin haristah (20 tahun ), mush’ab bin Umair (24 Tahun), Umar bin Khattab (26 tahun, juga Abu bakar ash-shidiq (37 tahun) ketika awal mula tampil sebagai pembela Islam. Mereka semua telah menorehkan tinta emas dalam perjuangan dan perubahan.

Dulu Sekondan, Kini Jadi Tahanan

Refleksi Kasus Kriminalisasi Wakil Ketua DPRD Pacitan

Ironis, itulah nasib yang sekarang dialami oleh Handaya Aji, wakil ketua DPRD Pacitan saat ini. Padahal, di masa pencalonan Bupati Sujono tahun 2005 silam, Handaya adalah salah satu garda depan tim sukses yang tidak mengharapkan pamrih apapun.

Karena kekritisannya dalam memperjuangkan aspirasi dan aktif melakukan pendampingan di masyarakat, kini ybs sudah ditahan dengan tuduhan penggelapan dana bantuan hibah LEPMM tahun 1999, yang digulirkan jaman menteri koperasi Adi Sasono.

Apakah Yoyok – begitu Handaya Aji biasa dipanggil – memang sedemikian bersalah menggelapkan dana? menurut pengakuan Yoyok, sebenarnya tidak demikian. Sesuai juklak dan juknis penggunaan dana hibah tersebut, bantuan hibah untuk kelompok tani tersebut diberdayakan sedemikian rupa untuk berbagai kegiatan usaha, termasuk jual beli bahan komoditas pertanian dan juga simpan pinjam sesama anggota. Dalam perjalanannya, jual-beli tersebut kurang berhasil karena dikelola oleh pihak yang belum berpengalaman dol-tinuku, jual beli. Adapun simpan pinjam, sebagian besar kembali, tetapi ada juga yang macet di anggota. Semua ada laporan tertulisnya. Bahkan, hasil pemeriksaan polres pacitan pun sudah mengatakan demikian, bahwa anggota-anggota yang menunggak pinjaman sudah mengakui bila meminjam.

Bahkan dana yang bisa diselamatkan, tersimpan rapi di BRI Unit Tulakan sekitar separuhnya, dengan nama pemilik rekening adalah LEPMM DAMAI CQ HANDAYA AJI, dengan nomor rekening 6453-01-001064-XXXX, bukan rekening pribadi. Semua jelas dan ada buktinya. Bahkan dengan dana hibah yang sama, ada beberapa kelompok yang juga menunggak dan tidak jelas peruntukan dananya, termasuk kelompok bentukan salah satu dinas di Pacitan tetapi tidak mendapatkan sorotan apalagi sampai dikasuskan.

Inspektorat Berhasil Temukan 300 Kasus

SUKOHARJO. Selama tahun 2009, Inspektorat Sukoharjo mengaku telah berhasil memeriksa sebanyak 144 objek pemeriksaan, yang terdiri dari 300 jenis kasus. Jumlah tersebut, menurut Inspektur Inspektorat Sukoharjo, Joko Triyono, sudah sesuai target program kerja pengawasan tahunan (PKPT).
“Jenis kasusnya memang sangat beragam,” ujar Joko, Sabtu (23/10).

Dikatakan, dari jenis temuan pemeriksaan tersebut, tiga temuan yang menonjol masing-masing pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan, kelemahan administrasi, serta kewajiban penyetoran pada negara. “Kebanyakan ketiga faktor tersebut yang masih menjadi mendominasi pelanggaran,” ujarnya.

Menagih Janji RI SATU

Jakarta. Keluarga adalah pohon kepemimpinan. Kasih sayang adalah akar penyangganya. Buah manisnya adalah anak-anak yang sehat, cerdas, santun, jujur, hemat, dan sederhana.

Untaian kalimat ini begitu indah dan menggugah bagi siapa saja yang telah menjadi pemimpin di keluarganya. Kasih sayang, rasa kebersamaan, dan tipologi kepemimpinan keluarga semacam ini mulai memudar di rumah-rumah keluarga Indonesia.

Sehat menjadi sesuatu yang menyakitkan. Bukan saja pelayanan kesehatan begitu kelewat mahal tetapi di semua lingkungan dan di sekitar kita hidup penuh dengan perilaku tidak sehat. Baik secara fisik maupun psikis.

Banyak orang menjadi sakit, gila, dan mengakhiri hidupnya karena sudah kelewat lama menahan beban hidup yang menyedihkan dan menderita. Banyak manusia Indonesia semakin gila menumpuk harta dengan segala macam cara melalui kekuasaannya.

Kecerdasan hanya indah diperdengarkan, diseminarkan, dan dipublikasikan. Karena, kecerdasan menjadi barang mahal akibat pendidikan tidak mengembangkan akal budi, sehingga jutaan anak putus sekolah dan malah ada yang nekad gantung diri, guru berani pula mengusir muridnya pergi.

Kita pun sudah lupa dengan tata krama dan kesantunan. Apalagi dengan yang namanya kejujuran. Berkali kita bujuk para buruh, nelayan, dan petani, saudara dan keluarga dari rumah Indonesia bahwa kesejahteraan menjadi fokus perjuangan "kebersamaan". Lalu, berkali pula kita menipu dan mencuri hak-hak buruh, nelayan, petani, saudara dan keluarga di rumah Indonesia.

2013 : Golkar atau Demokrat ?

Sekalipun Pemilihan Umum anggota legislatif masih beberapa tahun ke depan, namun para pengamat politik dan lembaga survey, rupa nya sudah tidak tahan untuk melakukan pendugaan-pendugaan terhadap raihan suara partai politik pada Pemilu 2013. Salah satu nya adalah "ramalan" yang menyatakan bahwa posisi partai demokrat yang dalam Pemilu Legislatif tahun 2008 menempati posisi teratas, bakal digantikan oleh partai golkar pada Pemilu Legislatif 2013 nanti. Banyak faktor yang ditengarai menyebabkan turun nya raihan suara partai demokrat.

Kharisma politik Sby sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, sekarang pun sudah mulai memudar. Dalam memperingati satu tahun kepemimpinan Sby-Boediono misal nya, ternyata banyak demonstran yang berunjuk rasa dan melakukan pembakaran foto Sby. Bahkan ada juga yang menginjak-injak nya. Sebagai partai yang telah mendapat mandat penuh dari rakyat pada Pemilu Legislatif 2008 dan selanjut nya dikuatkan oleh terpilih nya Sby-Boediono dengan dukungan rakyat yang cukupsignifikan, tentunya Partai Demokrat memikul beban yang sangat berat dalam mengejawantahkan segudang aspirasi para pendukung nya.

Selain itu, tidak dapat disangkal bahwa kemenangan Partai Demokrat dalam Pemilihan Umum Legislatif 2008, lebih banyak ditentukan oleh ketokohan seorang Sby, ketimbang berjalan nya mesin partai. Sby inilah yang menjadi penentu, mengapa Partai Demokrat di berbagai daerah memperoleh simpati rakyat. Boleh jadi, saat itu figur Sby benar-benar merupakan sosok dambaan rakyat, yang diharapkan bakal mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Akibat nya, wajar jika dalam baligo, poster atau spanduk para calon anggota legislatif yang diusung oleh partai demokrat, dibelakang foto sang calon, akan terasa kurang afdol jika tidak dibarengi dengan foto nya Sby.

PKS Tidak Pernah Usulkan Soeharto Jadi Pahlawan

Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara institusi tidak pernah mendukung mendiang Presiden Soeharto menjadi pahlawan nasional. PKS menyerahkan proses tersebut kepada Dewan Gelar dan Tanda Jasa Kehormatan.
"Nggak. PKS secara institusi tidak pernah mengusulkan," kata Menkominfo Tifatul Sembiring di sela-sela Rakornas Kemenkominfo, di Gedung Birawa, Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (25/10/2010).

Menurut dia, tidak perlu seseorang dijadikan pahlawan karena segala amal ibadahnya yang menilai adalah Tuhan. Tifatul menyerahkan penilaian itu kepada Dewan Gelar dan Tanda Jasa Kehormatan.

Selasa, 19 Oktober 2010

Tunggakan PBB Capai Rp 46,3 M

SUKOHARJO. Serangan hama wereng pertengahan tahun kemarin, ternyata mendongkrak terjadinya pembengkakan tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Sukoharjo. Tunggakan PBB yang diakibatkan banyaknya petani gagal panen mencapai Rp 16,785 miliar.

“Total tunggakan PBB hingga 12 Oktober 2010 mencapai Rp 16,785 miliar,” ujar Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Sukoharjo Agus Santoso, Sabtu (16/10).

Menurut Agus, selain itu dari jumlah tunggakan tersebut, pada tahun 2005-2009 sudah ada tunggakan PBB sebesar Rp 29,575 miliar, sehingga total tunggakan PBB Sukoharjo hingga 12 Oktober mencapai Rp 46,360 miliar.

Inspektorat dan Disdik nyatakan tak ada indikasi Pungli

Sukoharjo (Espos). Inspektorat dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukoharjo menyatakan tidak ada indikasi pungutan liar (Pungli) sertifikasi guru jilid II.

Begitu keseimpulan akhir pemeriksaan dugaan Pungli sertifikasi guru jilid II dari dua instansi tersebut.

Kepala Inspektorat Sukoharjo, Joko Triyono mengatakan hasil pemeriksaan Tim Inspektur Pembantu Wilayah II di tujuh kecamatan selama kurun waktu dua pekan terakhir tidak mendapatkan bukti kuat adanya pungli sertifikasi guru.

Kasus Pungli, guru yang tak puas bisa lapor ke polisi

Sukoharjo (Espos). Guru-guru yang tak puas dengan dihentikannya kasus dugaan pungutan liar (pungli) tunjangan sertifikasi guru 2008 bisa melaporkan kasus itu ke polisi.

Hal itu diutarakan anggota Komisi I DPRD Sukoharjo yang pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Ponorogo, Marsono SH.

Dia mengatakan, kasus dugaan pungli sertifikasi guru pada 2008 tetap bisa diproses lewat jalur hukum. Pasalnya, dugaan pungli tersebut dinilai sudah melanggar Undang-Undang nomor 20/2001 perubahan atas Undang-Undang Nomor 31/1999 Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

SBY dan Krisis Kepercayaan

Tanggal 20 Oktober 2010 hari ini, pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II genap berusia setahun. Namun jelang setahun terpilihnya sebagai pasangan presiden dan wakil presiden, duet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Wakil Presiden Boediono memprihatinkan dan masih menimbulkan banyak tanda tanya dari masyarakat.

Lebih-lebih kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Hal itu berlandaskan kepada banyaknya kompleksitas permasalahan yang terjadi. Padahal janji politik yang diusung dulu sangat meyakinkan sekali tentang adanya perubahan ke arah perbaikan yang signifikan.

Namun faktanya tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Situasi sosial perekonomian bangsa tak terkendalikan dan tidak menemukan titik penyelesaian. Teroris terus gencar melakukan perbuatan keji, perampokan di mana-mana sering kali terjadi adalah bukti paling konkret bahwa pemerintah kurang peduli terhadap permasalahan yang terjadi.

Tidak sedikit umat beragama melakukan tindakan kekerasan. Sedangkan perhatian keamanan terhadap masyarakat bawah kurang diperhatikan. Ditambah lagi elite politik yang sering berbuat ulah dan mengorupsi uang rakyat. Padahal mereka tidak sadar bahwa bangsa ini berada dalam kondisi yang kritis dan perekonomian yang tersendat-sendat.

Politikus PKS PAcitan Ditangkap, Massa Unjuk Rasa Depan Polres

PACITAN | SURYA Online. Puluhan warga yang mengaku sebagai simpatisan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Handaya Aji, Selasa (19/10/2010) berunjuk rasa di depan Mapolres Pacitan. Massa menyatakan menolak upaya kriminalisasi terhadap wakil ketua dewan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Massa yang didominasi kaum perempuan dan orang tua tersebut bahkan sempat mengancam akan menggelar aksi mogok makan demi memprotes penangkapan Handaya Aji yang mereka anggap sebagai korban konspirasi. “Proses hukum yang dialami saudara Handaya Aji ini merupakan hasil rekayasa ‘kotor’ kelompok pengusaha dan kekuasaan yang gerah dengan segala kritik dan perjuangannya,” kata koordinator aksi, Irwan Ismunarto.

Pernyataan Irwan itu langsung mendapat sambutan yel-yel dukungan dari massa aksi yang bersamanya. Mereka berulang kali meneriakkan kalimat “Allohu Akbar” sembari terus mengecam polisi yang dinilai sewenang-wenang menangkap anggota dewan yang dikenal vokal tersebut.

Dinas Bina Marga Boros Anggaran

MEDAN (Berita). Wakil Ketua DPRD Medan, Ikrimah Hamidi ST, menilai masih ada indikasi pemborosan pada pos belanja di Dinas Bina Marga Medan, yang dianggarkan sekitar Rp200 miliar dari APBD Tahun 2010. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pengas-palan dan pengorekan drainase yang kurang baik.
’Dari dulu sudah saya minta, kepada pihak Dinas Bina Marga untuk menggunakan anggarannya dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi pemborosan,’ ujar Ikrimah ketika dikonfirmasi Berita, Selasa (19/10), di Medan. Bahkan di Perubahan APBD Medan tahun 2010 Pos Dinas Bina Marga mengalami peningkatan sebesar Rp29.493.999.100,- atau naik sebesar 15,11 persen.

Ikrimah melihat pengerjaan perbaikan jalan dan drainase di sejumlah kawasan Kota Medan dilakukan dengan setengah-setengah, seperti pengaspalan jalan di sepanjang Jalan Sutrisno dan Jalan Ismailiyah yang dilakukan secara tambal sulam, sehingga meng-hasilkan tempelan pengaspalan jalan yang tidak merata.

Evaluasi Diminta Secara Menyeluruh

SEKRETARIS Departemen Perbankan DPP Partai Demokrat Achsanul Qosasi meminta agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengevaluasi kinerja kementerian dan lembaga dalam satu tahun pemerintahan ini secara menyeluruh.

“Guna menjamin efektivitas pemerintahan, Presiden harus segera mengevaluasi semua kementerian dan lembaga,” tegas Achsanul di Gedung DPR,Jakarta, kemarin. Menurut dia, hampir semua kementerian belum bekerja secara maksimal dan sesuai harapan masyarakat. Salah satu kementerian yang mendapat sorotan masyarakat adalah Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.

Dia menyatakan, pembangunan infrastruktur yang ada saat ini tidak memenuhi harapan. “Sebelumnya yang dibutuhkan negeri ini adalah sarana infrastruktur yakni perlu percepatan pembangunan. Nyatanya, belum ada 70% dari target setahun ini yang diharapkan kementerian itu. Dan ini perlu ada evaluasi,” ungkapnya.

KPI Beri Apresiasi pada Alif TV

KPI Beri Apresiasi pada Alif TV
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. Di tengah serbuan entertainment show dan tayangan infotainment di sejumlah stasiun televisi, Alif TV muncul dengan sesuatu yang baru. Program-program bernafaskan Islami menjadi menu utama dari stasiun yang tayang di televisi berbayar Telkomvision itu.
Program pendidikam bagi anak, hiburan untuk remaja, serta tayangan informatif bagi para orang tua dikemas utuh dalam nafas Islami yang sejuk dan damai. Kemunculan Alif TV dengan menu tayangan acaranya mendapat apresiasi dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Ketua KPI Dadang Rahmat Hidayat mengatakan, Alif TV dapat menjadi alternatif bagi masyarakat dengan tayangan yang mencerahkan. “Saya pikir ini bagus. Visi dan misi yang ditawarkan sangat baik. Tayangannya yang memberikan pencerahan menjadi alternatif tersendiri bagi masyarakat,” ujarnya saat dihubungi Republika, Selasa (19/10).

Rumah Kader PKS Dibakar

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK. Rumah salah satu kader PKS di Jalan Pemuda, Kampung Pulo, Kelurahan Cipayung Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, dibakar pada Selasa (19/10) pukul 03.00 WIB. Kebakaran berasal dari dua buah motor yang diparkir di halaman rumah dan menghanguskan sebagian rumah.
Amir Mumtazudin, 24 tahun, mengatakan, sejak tahun lalu, rumahnya kerap diteror oleh orang tak dikenal. Teror tersebut dalam bentuk pembuangan sampah plastik dan botol kaca ke halaman rumahnya.

"Tapi kami menganggapnya hanya dari orang iseng, tapi kejadian itu (sampah berserakan di halaman rumahnya), kerap terjadi," ungkap Mumtazudin, salah satu anak pemilik rumah, kepada Republika, Selasa (19/10) pagi.

Namun, ia tidak menduga kejadian pembakaran ini akan terjadi. Ia menilai, peristiwa ini menjadi puncak teror terhadap keluarganya.

PKS Ngaku Sudah Lama Kerja Sama dengan PDI Perjuangan

RMOL. Jalinan komunikasi yang kian intensif antara PDI Perjuangan dan Partai Demokrat mendatangkan tanya dari beberapa partai yang ada di Sekretariat Gabungan Partai Pendukung pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono.
Tapi tidak bagi PKS. PKS menganggap tidak ada yang aneh dari komunikasi dua partai besar itu. Karena itu hal biasa di alam demokrat. Bahkan itu pertanda Demokrat sedang berjalan sehat.

"Kan masing-masing punya cara-cara sendiri untuk bersepakat. Silakan saja. Setiap partai politik bisa membangun kerja sama. Itu hak-masing-masing partai politik yang harus kita hormati,"
ujar Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Selasa, 19/10).

Minggu, 17 Oktober 2010

Murdiyanto Galang Dukungan

SUKOHARJO. Penghentian kasus dugaan Pungli sertifikasi guru oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Sukoharjo mendapat reaksi keras dari guru, masyarakat maupun kalangan LSM.

Penghentian penanganan kasus tersebut dengan alasan tak ditemukan unsur tindak pidana korupsi (Tipikor) oleh Kejari, dinilai sangat janggal dan terkesan dipaksakan. Bahkan sebagian besar guru sertifikasi yang menjadi korban Pungli mengaku sangat kecewa.

Murdiyanto, guru SMPN 1 Mojolaban yang sudah sertifikasi tahun 2008 mengaku dimintai Rp 50.000 per bulan sebagai syarat sertifikasi. Ia mengatakan, keputusan Kejari menghentikan kasus Pungli sertifikasi itu sangat tidak masuk akal.

Murdiyanto cs minta kasus pungli sertifikasi tetap diusut

Sukoharjo (Espos). Sejumlah guru sertifikasi yang mengaku pernah menjadi korban pungutan liar (pungli) tunjangan sertifikasi menyatakan kecewa setelah Kejaksaan Negeri (Kejari) menghentikan pengusutan kasus itu lantaran tak ditemukannya unsur tindak pidana korupsi (Tipikor).

Guru seritifikasi yang pertama kali mengakui adanya pungli sertifikasi guru 2008 senilai Rp 50.000 per bulan, Murdiyanto berkeinginan agar kasus tersebut tetap diusut pada jalur hukum. Dia menambahkan, pihaknya akan meminta dukungan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Sukoharjo untuk melaporkan kasus itu ke kepolisian.

“Terus terang saya kecewa. Kenapa saya dan keempat guru yang bisa menjadi saksi justru tidak dipanggil kejaksaan untuk diklarifikasi. Kalau belum dipanggil, tapi keterangan saya sudah dinyatakan pasti akan sama dengan guru lain itukan hal yang naif,” terang Murdiyanto saat dihubungi Espos, Rabu (13/10).

Kunker dengan Laptop Baru

Pagi yang mendung di padepokan Klamis Ireng. Ki Lurah Bodronoyo alias Semar hatinya gundah gulana. Matanya terpejam. Memikirkan kondisi negara Amarta yang carut-marut. Dia tidak habis pikir, kenapa para dewa di Jongringsalaka tidak pernah mau meninggalkan dan mengubah tradisi yang sudah berjalan bertahun-tahun, yaitu kesukaannya anjangsana alias Kunker (kunjungan kerja) melawat ke berbagai daerah dan negara. Kunker seolah menjadi harga mati, merupakan tradisi yang harus dilestarikan.

Dalam hitungan Ki Lurah Semar, sudah satu dasawarsa ini, para dewa disindir dan dikritik habis-habisan oleh kawula marcapada. Namun sepertinya tidak pernah digubris sama sekali. Toh tidak juga bergeming. Maju terus pantang mundur. Kunker tetap berjalan. Biarlah anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.

Para dewa di Kayangan selalu punya alasan. Kunker merupakan tugas kenegaraan yang mulia, yaitu menjalankan amanat Undang-Undang. Konon katanya dalam perundang-undangan diatur ada tiga jenis Kunker. Pertama, konsultasi. Kegiatan ini dilakukan ke instansi atau lembaga yang lebih tinggi. Kedua, studi banding dilakukan ke instansi atau lembaga horizontal. Ketiga, kunjungan lapangan yang dilakukan dalam rangka tugas koordinasi atau pengawasan.

Bukankah wajar, bila dalam menjalankan tugas yang mahaberat dan maha penting mendapatkan fasilitas transportasi dan akomodasi? Begitu argumentasi mereka. Bahkan Batara Guru, yang menjadi jubir para dewa, selalu mengalkulasi apa yang dia terima sebenarnya tidak seberapa, masih relatif kecil. Bila dibandingkan dengan besarnya tanggung jawab yang diemban. Transportasi tidak menuntut yang macam-macam. Cukup pesawat udara. Urusan akomodasi cukup disediakan hotel bintang 3 atau 4 saja. Apakah itu berlebihan?

Ngguyu Ora Payu, Ngentut Ora Patut

 Mohon maaf jika judul yang saya gunakan agak seronok yang membuat Anda akan sedikit tersenyum kecut. Saya agak kesulitan menggunakan beberapa idiom Bahasa Jawa untuk diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dari kalimat tersebut. Karena ungkapan tersebut menjadi kehilangan keindahannya dari segi susastra karena ungkapan-ungkapan yang njawani mampu memberi rasa bagi kita yang berbicara dalam bahasa Jawa jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Alkisah di negeri antah berantah ada seorang ayah dan anak yang berjalan sambil menuntut seekor kuda. Orang pada heran mengapa kuda tersebut tidak dinaiki cuma dituntun. Maka, sang anak naik kuda tersebut. Melihat anak naik kuda sedangkan sang bapak berjalan kaki, orang yang bertemu mereka heran dan bertanya juga. Maka, si anak turun gantian si ayah yang naik kuda. Melihat ayah naik kuda, sementara itu anak berjalan kaki, orang pun berkomentar mengapa orangtua tidak mau mengalah pada anak?. Ayah dan anak tadi bingung lalu mereka berdua naik kuda. Orang-orang juga usil mengapa satu kuda dinaiki oleh dua orang?. Akhirnya, mereka berdua turun dari kuda dan menggotong kuda itu. Sampai di sini orang-orang masih bersuara bahwa kedua orang itu tidak waras karena kuda yang masih hidup digotong.

Serba salah atau salah tingkah adalah fitrah manusia. Dan itu dialami oleh pemimpin kita dari bupati/walikota, gubernur, hingga presiden. Penyakit atau sindrom serba salah tersebut dinamakan penyakit ngguyu ora payu, (maaf) ngentut ora patut atau tertawa (berbuat baik) tidak laku, kentut (berbuat hal-hal buruk) tidak pantas. Jika manusia tersebut memiliki predikat pemimpin, maka fitrah serba salahnya akan menjadi bahan sorotan baik kawan maupun lawan. Ibarat sebatang pohon semakin besar dan tinggi, maka semakin besar dan tinggi pula terpaan angin.

Dunia Diperintahkan Melayani Hamba yang Taat Beribadah

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA. Setiap kejadian di atas muka bumi selalu diputuskan dengan rahmat-Nya, serta kudrat dan iradat-Nya. Seluruh ciptaan tak ada yang luput dari pengawasan-Nya, termasuk aktivitas manusia. Allah jua yang telah menuliskannya dalam lauh mahfuzh-Nya (QS Al-Hadid [57]: 22).

Meski semua telah tertulis di zaman azali, manusia tetap diperintahkan untuk berikhtiar menjemput kebaikan. Tak ada satu kebaikan pun yang diraih dengan berpangku tangan. Semua itu meniscayakan adanya sebuah gerak, usaha, dan akselarasi.

Diam hanya akan membuat seseorang berkubang dalam penderitaan dan kegagalan. Jika kita adalah seorang pedagang atau pebisnis, mutlak untuk melakukan sesuatu. Sebaik-baik ikhtiar manusia adalah merujuk pada syariat-Nya, sebagai Zat yang mengatur kehidupan. Ikhtiar berikut boleh disebut sebagai kunci pelaris bagi usaha perniagaan kita.

Karya Monumental Harokah Kita

Oleh: Cahyadi Takariawan

Bagi saya, karya yang paling monumental adalah "kader". Begitu seseorang atau suatu organisasi perjuangan telah mencetak kader yang siap meneruskan garis perjuangan para pendahulu, itulah karya monumental. Kader dengan sendirinya menjadi monumen hidup, yang siap mencetak karya berikutnya dan kader berikutnya. Sepanjang sejarah perjuangan, bertebaranlah kemilau karya dari para kader yang terus berbuat, terus bergerak, terus berkontribusi di tengah masyarakat.

Nama diri kita tidak dikenang orang, pekerjaan bertahun-tahun mencetak kader tidak akan tertulis dalam buku sejarah, namun hasilnya sangat nyata dan tak bisa diingkari keberadaannya. Kader menyebar cepat dan masuk ke seluruh bidang kehidupan, menebar kebaikan, mencetak prestasi amal, menyumbangkan tenaga, pikiran, waktu, harta bahkan jiwa mereka untuk tercapainya tujuan perjuangan. Kader tidak perlu dimuseumkan, kader tidak perlu disimbolisasi menjadi patung atau tugu monumen, karena kader telah bekerja untuk mencetak prestasi amal, mencetak amal terindah yang mampu mereka torehkan bagi peradaban.

Pekerjaan mencetak dan membina kader tidak membuat anda menjadi terkenal dan dikenal. Tidak akan diakses media, tidak akan dijadikan rujukan pertanyaan wartawan. Berbeda dengan pekerjaan di ranah publik, yang memungkinkan pelakunya menjadi terkenal bak selebritis. Kedua aktivitas tersebut sama-sama diperlukan dalam kehidupan, dan tidak boleh dipertentangkan satu dengan lainnya. Keduanya memiliki kontribusi kebaikan bagi upaya mencapai tujuan perjuangan.

PKS Unggul Dukungan Di Facebook


Persaingan perolehan dukungan juga terjadi di Facebook dan pemenang sementara saat berita ini diturunkan adalah PKS dengan lebih dari 50 ribu dukungan jauh melebihi lawan-lawannya, disusul Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, PPP dan terakhir PKB dengan dukungan hanya bebarapa ratus orang saja.

Apakah ini mencerminkan bahwa PKS akan menang juga di pemilu 2014 nanti, kita lihat saja.

Hasil Lengkap:

Nur Mahmudi Unggul Karena Massa PKS Patuh Mencoblos

Jakarta. Lewat hasil quick count Puskaptis, pasangan Nur Mahmudi Ismail dan Idris Abdul Shomad unggul dengan suara 38,38 persen. Kemenangan ini dinilai sebagai wujud kepatuhan massa PKS dalam melakukan pencoblosan dalam pemilihan walikota Depok.

"Saya pikir PKS lebih solid, jauh lebih fanatik, dan jauh lebih patuh dengan partai lain untuk mencoblos," kata pengamat politik UI, Maswadi Rauf, saat berbincang dengan detikcom, Minggu (17/10/2010).

Menurut Maswadi, ada sekitar 50 persen pemilih di Depok yang tidak menggunakan hak suaranya. Hal ini menunjukkan adanya potensi suara bagi partai lain, namun tidak berhasil dimanfaatkan.

Sementara bagi PKS, secara hubungan personal kadernya lebih dekat. Sehingga, tidak sulit untuk mendapatkan suara dari partai Islam tersebut.

Nur Mahmudi Menang Telak di Depok

Nur Mahmudi Ismail (Koran SI) DEPOK. Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Depok menyebutkan, hasil akhir perolehan suara calon wali kota Depok nomor urut tiga Nur Mahmudi Ismail-Idris Abdul Somad berada di posisi pertama mengungguli tiga calon lainnya.

Dalam metode hitung cepat (quick count) PKS, Nur Mahmudi berhasil meraih 39 persen suara. Sedangkan dari hasil perhitungan nyata (real count) Nur Mahmudi berhasil memperoleh 40,99 persen suara.

Ketua DPP PKS Mujtahid Rahman Yadi mengatakan, PKS optimis memenangkan Nur Mahmudi-Idris hanya satu putaran Pemilukada. Bahkan, kata Yadi, calon incumbent tersebut berhasil unggul di sembilan kecamatan. "Mudah-mudahan hasil kami sama dengan hasil dari KPU, dan kami optimis menang satu putaran," katanya kepada okezone, Minggu (17/10/10).

PKS Tolak Pemindahan Ibukota

VIVAnews. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak wacana pemindahan Ibukota negara. Isu pemindahan Ibukota ini hangat dibicarakan pada Musawarah Wilayah (Muswil) ke-2 PKS yang diadakan di Hotel Atlet Century Park, Jakarta pada 15-17 Oktober 2010.

PKS Jakarta mengusulkan, konsep Jakarta Raya guna mengatasi permasalahan Ibukota. Sedangkan alasan penolakan pemindahan karena membutuhkan dana yang sangat besar.

Triwisaksana, wakil ketua DPRD DKI Jakarta dari PKS mengaku agar lebih efektif, pemerintah sebaiknya lebih fokus pada pembenahan tata ruang dan mengoptimalkan angkutan massal.

Jadi Ketum PKS Jakarta, Selamat Nurdin Siap Menangkan Kursi Gubernur

Jakarta. Selamat Nurdin terpilih menjadi Ketum PKS DKI Jakarta. Menjabat untuk periode 2010-2015 menggantikan Triwisaksana, dia siap memenangkan PKS untuk kursi Gubernur DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah 2012 mendatang.
"Pemerintah akan berjalan lebih efektif jika gubernur dan legislatif dapat berjalan bersama dalam satu visi," kata pria yang akrab dengan sebutan Bang Didin dalam siara pers yang diterima detikcom, Sabtu (16/10/2010).

Selamat Nurdin terpilih melalui sidang paripurnamusyawarah wilayah (muswil) yang dilakukan secara musyawarah mufakat. Lebih lanjut menurut dia, kemenangan itu sangat penting bagi PKS untuk bisa menjalankan pemerintahan secara optimal.

PKS Beberkan Kunci Kemenangan di Pemilu 2014

VIVAnews. Musyawarah Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertema 'PKS Bekerja Untuk Jakarta' di buka malam ini oleh Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.

Musyawarah akan berlangsung dari 15 sampai 17 Oktober 2010.

Tak hanya berisi persidangan dan penyampaian laporan kerja kepengurusan. Muswil kali ini juga akan menanggapi rencana pemindahan Ibukota yang akan tertuang dalam seminar, "Pemindahan Ibukota versus Revitalisasi Rencana Tata Kota".

Bagaimana dengan persiapan Pemilu 2014? "Kualitas kader-kader kita sebagai faktor utama kemenangan kita nanti," kata Luthfi Hasan Ishaaq, di Hotel Atlet Century, Jakarta, Jumat malam 15 Oktober 2010.

Ditambahkan dia, muswil ini punya arti penting. Sebab, DKI telah berjasa mengorbitkan kader-kader PKS.

PKS Bertekad Rebut Kembali Jakarta

INILAH.COM, Jakarta. Menghadapi pilkada 2012 mendatang, PKS mengaku siap memimpin Ibukota. Program-program tersebut akan ditetapkan dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-2 DPW PKS DKI Jakarta.

"Semua program yang dilaksanakan tidak terlepas dari kepentingan warga Jakarta. Menghadapi pilkada 2012 mendatang PKS siap memimpin ibukota," tegas Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jakarta, Triwisaksana (15/10/2010).

Rencananya, Muswil ke-2 PKS DKI Jakarta akan berlangsung tanggal 15-17 Oktober 2010 di Hotel Atlet Century malam ini (15/10).

Luthfi: PKS Tetap Jaga Orisinalitas

Liputan6.com, Banjarmasin. Presiden Partai Keadilan Sejahtera H. Luthfi Hasan Ishaq menyatakan, partai politiknya akan tetap menjaga orisinalitas yang berasaskan Islam. "Walau PKS terbuka bagi nonmuslim, tapi partai tetap akan menjaga orisinilitas," katanya sebelum pembukaan Musyawarah Wilayah II PKS Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Kamis (14/10) malam.

Luthfi Hasan menyangkal kalau ada yang menghubung-hubungkan keterbukaan partainya bagi nonmuslim akan mengaburkan asas atau ciri khas dan hanya untuk mencapai target tiga besar pada Pemilihan Umum 2014. Ia menegaskan, keterbukaan PKS bagi nonmuslim, bukan hal baru tapi sudah lama. Hal itu masih sejalan dengan jargon PKS yaitu bersih, peduli dan profesional.

Mengenai upaya mencapai target tiga besar bagi PKS dalam pemilu mendatang, dia nampak optimistis, dengan melihat dan belajar pengalaman masa lalu. "Kalau pada periode lalu atau hasil Pemilu 2009 berhasil menempatkan PKS dalam empat besar, maka dari cara kerja kader selama ini tidak mustahil bisa mencapai target tiga besar," kata Luthfi Hasan optimistis.

PKS Setia Temani Sepanjang Perjalanan

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaq mengatakan tidak akan melibatkan diri dalam segala aiktivitas yang ingin mendongkel pemerintahan yang sah.

"Apalagi Pak SBY sudah mengatakan bahwa PKS adalah backbone dari koalisi," kata Luthfi dalam rilis yang diterima okezone, Kamis (14/10/2010).

Luthfi menegaskan, kader PKS dilarang untuk ikut-ikutan dengan aksi-aksi yang digalang kelompok manapun yang mengarah pada upaya inskontitusional itu. "Sebagai teman sejalan kita akan setia menemani sepanjang perjalanan menuju tujuan," urai Luthfi.

Senin, 11 Oktober 2010

Anak Kader PKS Wajib Sekolah Sampai S2

INILAH.COM, Semarang. Partai Keadailan Sejahtera (PKS) akan mewajibkan anak-anak kadernya untuk bersekolah hingga mencapai jenjang S2.

Ide program wajib belajar hingga Strata 2 (S2) itu dicetuskan oleh Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq saat berdialog dengan anak-anak kader PKS, Jumat (8/10) malam di Semarang, Jateng. Acara yang diselenggarakan sebelum Pembukaan Musyawarah Wilayah II PKS Jateng tersebut dihadiri ratusan anak kader PKS yang datang dari berbagai kota di Jawa Tengah.

Luthfi menekankan bahwa anak-anak kader PKS wajib menempuh pendidikan hingga jenjang S2, tidak terkecuali. Bahkan Luthfi mengatakan bahwa struktur partai tidak akan segan-segan menegur kader PKS yang memiliki kemampuan namun tidak melaksanakan program wajib belajar ini. Sementara bagi kader yang kurang mampu struktur partai akan membantu dengan cara mencarikan jalan keluar bagi persoalan tersebut, misalnya mengupayakan bea siswa.

Senin, 04 Oktober 2010

Kejahatan Seksual Anak Meningkat, Kader PKS Minta Postur KPAI Diperkuat

RMOL. Tantangan dan hambatan dalam perlindungan anak Indonesia ke depan semakin berat.

Negara tanpa batas dengan arus informasi dan komunikasi yang semakin gencar menyebabkan anak rentan terhadap kejahatan cyber, pornografi dan juga kekerasan cyber lainnya. Disamping itu hak-hak anak masih banyak yang terabaikan. Pemenuhan hak anak secara utuh belum tercapai.

Misalnya saja kasus kekerasan seksual terhadap anak.kecenderungan kasus meningkat. Tahun 2010 misalnya, dari 1085 pengaduan, 23% (250 kasus)berupa kekerasan seksual seperti pelecehan seks, perkosaan, maupun eksploitasi bermotifkan ekonomi.

Guru Akui Ada Pungli

SUKOHARJO. Pihak Inspektorat Sukoharjo menemukan bukti baru mengenai indikasi pungutan liar (Pungli) sertifikasi jilid II sebesar Rp 50.000 per orang tiap bulan. Bukti awal tersebut berupa pengakuan dari tiga orang guru yang diklarifikasi oleh Inspektorat pekan kemarin.
“Sudah ada tiga guru yang dimintai klarifikasi. Dan ketiganya mengakui kebenaran pungutan itu,” ujar Kepala Inspektorat Sukoharjo, Joko Triyono kepada wartawan, Senin (4/10).

Bukti baru tersebut ditemukan setelah tim Inspektorat yang berjumlah empat orang langsung terjun ke lapangan sesuai instruksi Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya.
Dikatakan Joko, usai mendapat instruksi dari Bupati, pihak inspektorat langsung menerjunkan tim pencari fakta di lapangan. “Temuan ini setidaknya bisa menjadi bukti baru dan tidak hanya sekadar isu saja,” katanya.

Arogansi dan Kearifan Lokal

Sejumlah media lokal menurunkan berita kisah tentang prosesi pemakanan terduga teroris Yuki Wantoro (20), yang ditembak anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri di Medan. Ada ketegangan di sekitar kompleks pemakaman di Wonosari, Polokarto, Sukoharjo, tempat Yuki dimakamkan. Ketegangan terjadi antara warga setempat dan simpatisan Yuki yang jumlahnya ratusan.

Rabu (29/9) pagi lalu, dua kelompok itu sama–sama sedang menunggu kedatangan jenazah Yuki dengan rencana berbeda dan tanpa berbincang. Warga berkepentingan untuk menolak pemakaman Yuki di daerah mereka dengan alasan karena buronan polisi, sedang simpatisan berkepentingan mengawal penguburan hingga usai.

Ketegangan dan persiapan warga dengan menggalang tanda tangan penolakan akhirnya berakhir dengan munculnya arogansi simpatisan Yuki yang bersenjatakan kayu penjalin dan mengawal ketat pemakaman Yuki. Ratusan simpatisan ini juga terasa tidak “menyambut” wartawan dengan sewajarnya untuk keperluan peliputan.

Negara Tanpa Modal Sosial

Korupsi, kekerasan, kriminalitas, kemiskinan, pengangguran dan derita rakyat senantiasa kontras dengan mereka yang mewakili rakyat di gedung DPR. Duduk di kursi yang empuk dengan ruangan ber-AC, mengendarai mobil-mobil mewah dengan sopir pribadi, fasilitas lengkap, rumah nyaman, gaji besar, ditambah dengan sejumlah tunjangan lain yang tak pernah dinikmati rakyat kebanyakan. Rakyat kecil setiap hari berjibaku dengan kerasnya hidup untuk sekadar dapat bertahan hidup, kontras dengan para wakil rakyat yang terkantuk-kantuk mendengarkan pidato yang dianggapnya bak nyanyian peninabobo.

Negeri ini memang penuh kontras, kontradiksi dan ironi. Seruan moral, ajaran etika, pesan-pesan religius yang mulia senantiasa mewarnai pidato para pejabat kita yang justru lebih sering mengingkari dan melanggar nilai-nilai itu sendiri. Tanggal 16 Agustus 2010, Presiden SBY berpidato di depan DPR dan dengan lantang mengatakan, ”Pemberantasan korupsi merupakan prioritas utama pemerintah.” Tetapi satu hari setelah itu SBY memberikan grasi dan remisi kepada para koruptor.

Ironi lain terjadi berkaitan dengan hubungan RI-Malaysia yang kembali tegang lantaran penangkapan terhadap tiga pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) oleh Polisi Diraja Malaysia. Mereka ditangkap ketika sedang menjalankan tugas menangkap tujuh maling yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Ketiganya ditangkap di wilayah perairan Indonesia dan diperlakukan laiknya penculik: diborgol dan harus mengenakan baju tahanan seperti para penjahat. Ironisnya, tujuh pencuri ikan dari Malaysia yang ditangkap itu kemudian dibebaskan sebagai barter untuk kebebasan ketiga pegawai DKP kita.

Aksi Kekerasan atas Nama Jihad

Kejadian demi kejadian kerusuhan maupun kekerasan, datang silih berganti di negeri ini. Mulai dari amuk massa di Tarakan, Kalimantan Timur sejak Minggu (26/9) lalu, disusul kerusuhan mejelang sidang kasus Blowfish di Jalan Ampera Jakarta, hingga ledakan bom sepeda di Kalimalang yang diduga akan ditujukan kepada polisi. Untuk peristiwa yang terakhir ini, masyarakat dan aparat keamanan diminta untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi aksi terorisme yang mungkin mengancam.

Menteri Agama, Suryadharma Ali:

Kalau kita lihat beberapa kejadian dalam bulan-bulan ini memang sangat mengkhawatirkan. Terorisme menunjukkan kekuatan yang lebih tinggi dibanding sebelumnya. Oleh karena itu, saya minta semua pihak meningkatkan kewaspadaan, aparat maupun masyarakat meningkatkan kewaspadaan agar tidak terjadi kekerasan dan tidak memakan korban.


Aksi-aksi terorisme yang muncul, tindak kekerasan atas nama apa pun termasuk atas nama agama tidak bisa dibenarkan. Aksi semacam itu harus dikutuk. Kekerasan bukanlah jihad, karena jihad harus memiliki dasar yang jelas. Jika para pelaku aksi terorisme beranggapan ada pihak-pihak yang memusuhi Islam di Indonesia, hal itu bukan pemikiran yang benar.

Bupati terima laporan Pungli

Sukoharjo (Espos). Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mengaku mendapatkan laporan adanya pungutan liar (Pungli) sertifikasi guru sebanyak Rp 50.000 per bulan.

Laporan itu langsung ditanggapi dengan menurunkan tim inspektorat guna penyelidikan lebih jauh mengenai persoalan ini.

“Laporan itu saya dapat dari Wakil Bupati (Haryanto-red). Kalau memang terjadi lagi kasus pungutan liar pada sertifikasi guru di tahun ini, maka hal itu tidak bisa didiamkan,” jelas Wardoyo kepada wartawan seusai Sidang Paripurna DPRD Sukoharjo, Jumat (1/10).

FK LSM Sukoharjo dideklarasikan

Sukoharjo (Espos). Sekitar 30 organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) mendeklarasikan diri dalam wadah Forum Komunikasi (FK) LSM Sukoharjo, Selasa (28/9).

Sejumlah LSM di Kota Makmur itu antara lain, LSM Bina Akses, Lumbung Informasi Masyarakat (Lira), Trisula Merdeka, dan Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU). Hadir dalam deklarasi yang bertempat di rumah makan Embun Pagi itu sejumlah pejabat, antara lain Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya-Haryanto.

Selain menyatakan diri sebagai FK LSM Sukoharjo, deklarasi itu menyebutkan berbagai poin. Salah satu isi deklarasinya, berbunyi bahwa wadah gabungan 30 LSM itu akan berkomitmen mengawal proses penuntasan perkara-perkara dugaan tindak pidana korupsi yang masih diproses oleh segenap penyidik aparat penegak hukum. “Setelah deklarasi ini, kami akan menginventarisasi kasus-kasus dugaan tindak pidana korupsi yang ada di Sukoharjo. Sekitar dua pekan lagi akan kami umumkan data itu,” jelas Nursito yang ditunjuk sebagai Ketua FK LSM Sukoharjo periode 2010-2013 saat dijumpai wartawan seusai acara.