jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Rabu, 11 Mei 2011

Taujih Ketua DPW PKS Jateng, Abdul Fikri Faqih

Dalam kesempatan saat ditemui di kediamannya, ketua DPW PKS Jateng Abdul Fikri Faqih mengingatkan bahwa kunci kemenangan dakwah adalah kedekatan kita pada Allah SWT. Beliau menghimbau agar seluruh kader ikut serta melibatkan diri dalam pembangunan infrastruktur kader PKS, khususnya di Jawa Tengah.

Saat ini adalah waktu-waktu dimana seluruh partai politik melaksanakan verifikasi. PKS adalah partai kader, momen ini harus bisa menjadi ajang untuk pembuktian kesolidan struktur PKS di Jawa Tengah. Rasul mencontohkan bahwa kemenagan dakwah adalah karena jumlah kader yang banyak dan berkualitas. Karena itu menjaga kesolidan dalam suasana penuh cobaan akan membuktikan apakah kader-kader PKS lolos menghadapai ujian Allah SWT.

Banyaknya pemberitaan dan ekspos yang mungkin agak negatif bisa saja membuat kader akan menyerah dan memisahkan diri dari barisan perjuangan dakwah. Suasana ini benar-benar akan menjadi saringan bagi para kader PKS saat ini.

Sumber: PKS Jateng

Khadijah Mengajarkan Cinta Kepada Kita

Diriwayatkan dalam sahih Bukhari dengan sanadnya, dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Az Zubair dari Aisyah, ummul mukminin menceritakan hadits tentang pemulaan turunnya wahyu, yaitu ketika Malaikat Jibril turun menemui Muhammad di gua Hira’ dan memintanya membaca ”iqra’” tiga kali.

Tiga kali juga Muhammad saw. menjawab “Maa ana biqari’“, menegaskan bahwa beliau tidak bisa membaca. Kata “maa” merupakan penafian atau pengingkaran bahwa memang beliau tidak sanggup membaca sama sekali. Kemudian Jibril mendekapnya dengan kuat. Peristiwa tiba-tiba itu membuat Muhammad saw. takut dan khawatir terhadap dirinya.

Muhammad saw. segera pulang menemui Khadijah binti Khuwailid ra seraya berkata, “Selimuti aku, selimuti aku.” Dengan sigap Khadijah menyelimutinya, perlahan rasa takut mulai menghilang. Setelah merasa tenang, Muhammad saw. menceritakan kejadian yang dialaminya. “Sungguh saya takut terhadap diriku.” pungkas Muhammad saw.

“فقالت خديجة: كلا والله ما يخزيك الله أبدا إنك لتصل الرحم ، وتحمل الكل، وتُكسب المعدوم، وتُقرى الضيف، وتُعين على نوائب الحق”

FPI: Tak Perlu Dirikan Negara Islam Indonesia

Ketua Umum Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab menyatakan tidak perlu ada upaya mendirikan negara Islam secara formal di Indonesia.

Berbicara dalam forum diskusi tokoh agama Islam dengan jurnalis Amerika Serikat di kantor International Conference of Islamic Scholars (ICIS), Jakarta, Rabu, Rizieq menilai secara substansial Indonesia sebenarnya sudah termasuk sebagai "Negara Islam".

"Peraturan Islam sudah banyak dimasukkan dalam peraturan di pemerintahan," katanya.

Pakar Politik Islam Saudi Dukung Pemilu

Umum diketahui, bahwa selama ini banyak pihak di Arab Saudi yang sangat alergi dengan masalah pemilu, khususnya dalam pandangan syar'i. Biasanya proses pemilu ini mereka kaitkan dengan sistem demokrasi yang dianggap sebagai sistem kafir. Namun belakangan suara-suara tersebut kian lemah, karena ternyata para ulama yang disegani di Negara ini tidak melihat pemilu sebagai masalah hitam putih; halal atau haram. Mereka umumnya melihat dari sisi kemaslahatan umat. Apalagi setelah pemerintahnya sendiri mengadakan pemilu untuk menyerap aspirasi rakyat.

Perkara ini mencuat kembali akhir-akhir ini menjelang pemilu lokal kedua yang akan diadakan pemerintah Arab Saudi pada September mendatang tahun ini. Ditengah-tengah upaya gencar pemerintah agar masyarakat berpartisipasi aktif ikut dalam kegiatan politik ini, muncul kembali polemik tentang syar'iyyatul intikhabat (legalitas syariat pemilu) dengan asumsi dan pandangan negatif.

Selamat Nurdin : Tak Pandang Jumlah, Pengguna dan Pengedar Narkoba Harus Ditindak

Keputusan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) RI Patrialis Akbar membebaskan tuntutan pidana bagi pemilik dan pemakai narkoba di bawah satu gram disambut geram oleh berbagai kalangan. Ketua DPW PKS DKI Jakarta Selamat Nurdin juga bereaksi keras atas keputusan menteri asal Partai Amanat Nasional tersebut.

Menurut pria yang biasa disapa Didin ini, keputusan tersebut hanya akan menambah panjang daftar masyarakat yang tersangkut kasus narkoba, karena akan ada 1001 alasan bagi pelaku untuk terhindar dari jeratan hukum.

“Sedikit atau banyak jumlah yang dikonsumsi atau diedarakan haruslah ditindak, karena narkoba sangatlah merusak masa depan bangsa. Jangan menunggu sampai lebih banyak korban yang berjatuhan akibat mengkonsumsi barang haram tesebut,”
tegas Didin di Sekretariat DPW PKS DKI Jakarta Cempaka Putih, (11/5).

Didin setuju dengan rehabilitasi para penyandang narkoba, namun dia menyayangkan alasan keluarnya keputusan tersebut karena penjara sudah penuh.

Saat Teman Seusianya "Bingung Identitas", Assefa Hunde Telah Temukan Islam

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI - Assefa Hunde, 23 tahun, tampil seperti anak muda Finlandia kebanyakan. Ia memelihara kumis tipis, berpakaian ala anak muda, dan menggunakan topi yang kerap digunakan para rapper.

Hunde lahir di akhir 1980-an di Finlandia. Dia generasi kedua keluarga Ethiopia yang ditinggal di negeri itu. Akar agama keluarganya Kristen. "Identitas utama saya Muslim. Dalam hal lain, saya warga dunia, "berkelamin" internasional. Akar saya di Ethiopia, saya lahir di Finlandia, ya...saya warga global," katanya.

Hunde masuk Islam enam tahun. Hunde berusia 18 tahun ketika ia menerima Allah dalam hidupnya. "Saya menghabiskan banyak waktu dengan teman-teman Muslim. Saya tertarik belajar, dan saya masuk Islam," ujarnya. Sederhana.

Namun makin menyelami Islam, Hunde makin jatuh hati. Apalagi ketika kemudian ia mengikuti tasawuf, yang berfokus pada pemurnian jiwa.

Malam Ini, Komisi XI RDP dengan Merpati

Komisi XI DPR RI menggelar rapat dengar pendapat dengan pihak manajemen PT Merpati Nusantara Airlines, Rabu (11/5/2011) malam. Pemanggilan manajemen Merpati ini terkait kecelakaan pesawat MA-60 yang terjadi di Teluk Kaimana, Papua Barat, Sabtu (7/5/2011) lalu.

"Agendanya (yaitu) minta penjelasan tentang penggunaan penanaman dana negara sebesar Rp 525 miliar oleh Merpati, pembelian 15 buah pesawat MA-60 dengan Subsidiary Loan Agreement," kata Wakil Ketua Komisi XI Surahman Hidayat kepada Kompas.com, Rabu (11/5/2011).

Selain itu, ia menambahkan, Komisi XI juga akan mempertanyakan siapa yang memutuskan untuk membeli MA-60, serta alasannya untuk tidak memilih pesawat buatan dalam negeri, yaitu CN- 235. Seperti yang diberitakan, pembelian pesawat MA-60 ini hanya berlisensi dari otoritas penerbangan China, Civil Aviation Administration of China dan otoritas penerbangan Indonesia. Tidak adanya sertifikat FAA (Federal Aviation Administration) telah menjadi sorotan publik dalam kaitannya dengan jatuhnya pesawat jenis itu di Teluk Kaimana, Papua.

Mahfudz: Walah Saya Enggak Pernah Dapat Pulsa

Ketua Komisi Pertahanan, Informasi, dan Luar Negeri DPR Mahfudz Siddiq mengaku tidak tahu menahu soal jatah pulsa anggota dewan.

Mahfudz juga enggan berkomentar terkait rilis Seknas Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) yang menyebut anggota dewan mendapat jatah Rp270 juta per tahun.

"Walah saya nggak pernah dapat pulsa. Pulsa HP bayar sendiri," kata Mahfudz kepada okezone, Rabu (11/5/2011). Mahfudz juga mengaku tak tahu anggaran pulsa seperti yang disebut LSM Fitra. "Saya enggak tahu soal itu," tandasnya.

Pembahasan RUU Intelijen Tak Bisa Dikejar Tayang

INILAH.COM, Jakarta - Rancangan Undang-undang Intelijen yang ditargetkan selesai pada bulan Juli 2011 tampaknya bakal molor.


”Kemarin bersama pimpinan DPR kita membahas RUU intelijen dan kita sepakat dari internal harus dibuka jadi RUU tidak ditargetkan Juli,“ ujar Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq dalam diskusi publik RUU Intelijen, yang diadakan oleh Kantor Berita Antara, di Gedung Antara, Rabu (11/5/2011), siang.

Mahfudz menjelaskan, DPR memiliki alasan menunda penyelesaian RUU intelijen karena akan menggodok betul RUU tersebut, agar tidak terjadi persepsi bias dari masyarakat.

Koruptor Lebih Berbahaya Daripada Teroris

Dunia sepakat memperlakukan koruptor sama seperti teroris. Namun sepertinya koruptor harus diperlakukan lebih berat karena efeknya lebih berat.

"Teroris kan akibatnya hanya beberapa pihak saja. Kalau koruptor seluruh bangsa karena multidimensi. Multidimensi itu seperti lumpuhnya ekonomi, lumpuhnya hukum, lumpuhnya pendidikan, politik, ketahanan, dan karakter masyarakat,"
ujar Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS) Hasyim Muzadi.

Hal tersebut dikatakannya usai menjadi pembicara dialog tokoh agama Islam bersama para jurnalis dari AS di kantor ICIS, Jl Dempo no 54, Jakarta Pusat, Rabu (11/5/2011).