jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 05 Juli 2011

Serius Ingin Menang Pemilu, PKS Keliling Dunia

Elit Partai Keadilan Sejahtera berkeliling dunia untuk belajar memenangkan Pemilihan Umum Indonesia 2014, termasuk pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2013 dan pemilihan Wali Kota Makassar 2014.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sulsel Andi Akmal Pasluddin di Makassar, Senin, mengatakan, Sulsel mengutus Sekretaris DPW Amru Saher untuk belajar proses politik pasca kemenangan Partai Puea Thai di Pemilu Thailand 2011.

“Sekarang kita kirim Pak Amru ke Thailand. Ini kegiatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk Pilkada ke negara-negara yang punya kerja sama dengan PKS,” ucapnya.

Menurut dia, di Thailand ke 20 utusan PKS akan mengorek informasi dari Partai Puea Thai yang dipimpin Yingluck Shinawatra, yang masih bisa menang setelah mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra dilengserkan paksa dari kekuasaanya 2008 lalu.

Anis Matta: Panja Mafia Pemilu Langkah Awal Bongkar Mafia Pemilu Sesungguhnya

Panitia Kerja Mafia Pemilu Komisi II DPR awalnya hanya bertujuan membongkar kasus dugaan pemalsuan dokumen Mahkamah Konstitusi dalam sengketa pemilihan legislatif pada 2009 lalu.

Namun dalam perkembangannya, ternyata banyak pihak yang merasa korban pada Pemilu tersebut.


“Proses sekarang sudah bagus. Nanti dari sini, kalau ditemukan ada fakta yang lebih besar dari sekarang, terbuka kepada publik, maka baru kita pikirkan apakah perlu kelanjutannya untuk pembobotan politik yang lebih besar (membentuk Pansus),” ujar Wakil Ketua DPR, Anis Matta di gedung DPR, kemarin petang, (Senin, 4/7).

PKS mendukung kebijakan pensiun dini bagi guru PNS.

Politisi PKS yang juga anggota Komisi X DPR Rohmani mendukung dan mendorong kebijakan pensiun dini bagi guru yang menjadi PNS. Langkah itu dipandang perlu guna perbaikan kualitas dan mutu tenaga pengajar.

“Sebenarnya motif utama pensiun dini bukan pada persoalan efisiensi anggaran. Kami melihat faktor mutu dan sebaran guru yang menjadi pertimbangan utama. Perlu ada penyegaran, guru-guru muda yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan perkembangan dunia pendidikan dewasa ini,” kata Rohmani dalam surat elektroniknya, Kamis (30/6/2011).

Dia menilai, kebijakan pensiun dini untuk guru PNS ini bisa menjadi momentum untuk mengukur atau mengevaluasi sebaran guru. Mengkaji rasio kebutuhan guru untuk setiap mata pelajaran, kebutuhan guru di setiap sekolah serta kebutuhan guru untuk sebuah daerah.

“Selama ini tidak ada data yang akurat dari pemerintah terkait rasio kebutuhan guru. Sehingga sebaran guru tidak merata di setiap daerah. Yang terjadi guru menumpuk di suatu daerah sementara di daerah lain sangat terbatas,” terangnya.

Oleh-oleh Utama Isra’ Mi’raj (2)

Beruntunglah orang-orang yang kekasihnya kembali dari perjalanan panjang, lalu ia mendapatkan oleh-oleh istimewa. Sepanjang sejarah manusia, tak pernah ada perjalanan yang lebih panjang jaraknya melebihi isra’ mi’raj. Tiada pula oleh-oleh yang lebih istimewa daripada oleh-oleh utama perjalanan spiritual itu. Maka, tidak ada orang yang lebih beruntung melebihi mereka yang mendapatkan oleh-oleh utama isra’ mi’raj itu lalu menikmatinya.

Shalat lima waktu adalah oleh-oleh utama isra’ mi’raj. Bahkan, banyak orang yang hafal bagaimana perjuangan Rasulullah mondar-mandir dari langit keenam ke Sidratul Muntaha dan sebaliknya; demi mengurangi jumlah kewajiban shalat untuk umatnya. Perjuangan itu akhirnya berhasil, umat Muhammad hanya diwajibkan shalat lima waktu, dari lima puluh waktu sedianya.

Oleh-oleh utama isra’ mi’raj itu dibagikan begitu saja oleh Rasulullah SAW kepada seluruh sahabatnya. Semua kebagian, semua mendapatkan. Lalu semua menikmati. Sebab mereka sadar ini bukan oleh-oleh biasa. Ini adalah metode Rabbaniyah bagi manusia untuk berhubungan dengan Rabbnya. Saat-saat khusyu’ dalam shalat menjadi saat-saat paling nikmat dalam kehidupan para sahabat. Saat-saat khusyu’ dalam shalat lima waktu merupakan saat-saat yang paling mereka rindu. Mereka begitu menikmati oleh-oleh isra’ mi’raj itu.


“Apabila Abdullah bin Az-Zubair sudah mendirikan shalat,” tutur Ibnu Qudamah dalam Mukhtashar Minhajul Qashidin, “maka seakan-akan ia adalah sebatang pohon, karena khusyu’nya. Saat dia sujud lalu ada beberapa ekor burung yang hinggap di punggungnya, maka hal itu tak membuatnya terusik.”

Mabit Kasepuhan

Mabit (bermalam bersama) adalah salah satu sarana pembinaan dan penempaan jiwa bagi para aktivis dakwah. Mabit sering juga dibuat kepanjangannya dengan Malam Bina Iman dan Takwa, karena program Mabit memang berorientasi menjaga, meningkatkan iman serta takwa bagi para aktivis.Senang sekali mengikuti “Mabit Kasepuhan” di kompleks Masjid Abubakar Yogyakarta, Ahad 26 Juni 2011. Istilah “kasepuhan” itu khas Yogyakarta, yang digunakan untuk menyebut para senior, atau orang-orang tua atau orang yang dituakan dalam dakwah. Ada berbagai program khusus untuk para kasepuhan ini, seperti Nadwah Kasepuhan, Mukhayam Kasepuhan, Rihlah Kasepuhan serta Mabit Kasepuhan.

Kami mulai berkumpul jam 17.00 wib, mengisi lembar presensi dan langsung memasuki ruangan kegiatan. Tepat jam 17.15 kami mengawali program dengan membaca doa ma’tsurat kubra bersama-sama. Selesai membaca doa ma’tsurat, sudah terdengar adzan Maghrib. Segera kami menuju masjid Abubakar dan menunaikan shalat berjama’ah. Usai shalat Maghrib, kami kembali menuju ruang kegiatan untuk menikmati makan malam dengan menu bebek goreng mbah Wongso Rejo. Alhamdulillah, kenyang.

Sambil menunggu shalat Isya kami duduk berkelompok untuk tilawah Al Qur’an. Kami membaca Al Qur’an hingga tiba waktu shalat Isya, dan saat terdengar adzan kembali kami ke masjid untuk menunaikan shalat Isya berjamaah. Nikmat sekali rasanya, melaksanakan shalat berjamaah bersama para kasepuhan. Suasana yang sangat langka dan jarang ada, karena saking sibuk dan padatnya aktivitas para kasepuhan, sehingga jarang bertemu dan berkegiatan bersama.