jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Rabu, 11 Agustus 2010

Rekrutmen CPNS Libatkan Universitas Lokal

SUKOHARJO. Belajar dari rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2009 yang dinilai banyak bermasalah, dalam rekrutmen CPNS tahun 2010 ini, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) diminta untuk melibatkan lembaga pendidikan di wilayah Surakarta.

Hal itu ditandaskan oleh Sekretaris Komisi I DPRD Sukoharjo, Syarif Hidayatullah, Selasa (10/8) lalu. “Laporan rekrutmen PNS tahun 2010 oleh BKD kepada Komisi I menyatakan akan melakukan kerja sama dengan lembaga Universitas Indonesia (UI), Jakarta,” ujar Syarif.

Padahal menurut dia, berdasarkan pengalaman tahun lalu rekrutmen CPNS yang dilakukan bersama UI tersandung banyak persoalan. Mestinya, jika hendak bekerja secara profesional, kejadian kemarin mestinya menjadi pelajaran untuk tahun 2010 ini, agar kesalahan serupa tidak terulang lagi.

Dana Aspirasi Ludes, Anggota Dewan Minta Lagi

SUKOHARJO. Digunakan untuk dua kali reses, kini DPRD Kabupaten Sukoharjo kehabisan dana aspirasi. Karena itu, hampir semua Komisi di DPRD Sukoharjo kembali mengajukan dana aspirasi melalui APBD perubahan tahun 2010.
“Dana aspirasi ini sangat penting untuk menyerap aspirasi, sehingga perlu dianggarkan tahun 2010 ini,” ujar anggota Komisi I DPRD Sukoharjo Indra Gunawan usai rapat komisi di DPRD Sukoharjo, Rabu (11/8).

Sebelumnya, dana aspirasi dianggarkan Rp 250 juta untuk tiap anggota Dewan. Namun dana tersebut sudah habis disalurkan pada masyarakat saat reses pertama dan kedua. Padahal menurut agenda, masih ada satu kali lagi masa reses.

Tayangan Agamis yang Menjebak

Ramadan yang merupakan bulan penuh ampunan dan menuju ketakwaan sudah menyapa. Tak ayal, berbagai sisi kehidupan seolah larut dalam nuansa religius, tak terkecuali tayangan televisi di negeri ini.

Acara televisi yang awalnya tidak menampilkan nuansa agamis dan spiritualis, berubah drastis menjadi agamis dan spiritualis. Hampir secara keseluruhan, tayangan televisi akan berubah dengan corak dan nilai-nilai keagamaan, bernuansa spiritual dan akan di-setting agamis.

Mereka akan membuka seluruh baju keduniaan sejati yang selama ini mereka kenakan. Mereka mengganti seluruh tayangan televisi baik sinetron, ceramah agama, iklan, hiburan atau komedi akan berubah secara drastis ke nilai-nilai spiritual, tayangan tersebut akan di-setting dengan indah mulai sahur dan berbuka puasa sampai sahur kembali. Fenomena ini akan kita saksikan selama bulan Ramadan penuh.

Kehadiran bulan Ramadan selalu disambut meriah dengan berbagai acara dan event Ramadan. Di ranah infotainment, kita sudah bisa merasakan bagaimana insan perfilman Indonesia me-make up acaranya dengan nuansa religius. Nuansa acara religius bisa kita lihat dari sinetron Islam KTP, KCB the Series dan lain semacamnya. Tidak hanya berhenti di wilayah perfilman, iklan pun berubah dengan nuansa Ramadan, seperti XL paket Ramadan, IM3 Ramadan dan lainnya.

8 Kemuliaan Ramadhan

Syarah Hadits

Dakwatuna.Com. Rasulullah saw. memberikan sambutannya menjelang Bulan Suci Ramadhan. “Wahai segenap manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung penuh berkah bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasa di siang harinya sebagai kewajiban, dan qiyam di malam harinya sebagai sunnah. Barangsiapa menunaikan ibadah yang difardukan, maka pekerjaan itu setara dengan orang mengerjakan 70 kewajiban.

Ramadhan merupakan bulan kesabaran dan balasan kesabaran adalah surga. Ramadhan merupakan bulan santunan, bulan yang dimana Allah melapangkan rezeki setiap hamba-Nya. Barangsiapa yang memberikan hidangan berbuka puasa bagi orang yang berpuasa, maka akan diampuni dosanya, dan dibebaskan dari belenggu neraka, serta mendapatkan pahala setimpal dengan orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang berpuasa tersebut.” (HR Khuzaimah)

Sambutan Nabi Muhammad saw. ini merupakan teladan bagi umatnya dalam menghadapi datangnya Bulan Ramadhan. Sambutan hangat penuh kegembiraan yang Beliau sampaikan menunjukkan perlunya tarhib Ramadhan seperti khutbah Nabi ini ditradisikan kaum muslimin. Jika ada satu momen dimana kepala negara menyampaikan pidatonya tentulah momen tersebut bukan momen biasa. Itu sebuah program superpenting dengan momen paling istimewa. Demikian pula dengan bulan Ramadhan yang penuh dengan keunggulan dan kemuliaan.

Renungan Ramadhan (2): Gramatika Ramadhan

Ada yang sangat menarik dari setiap akhir ayat-ayat yang berkaitan dengan puasa Ramadhan. Ayat 183-187 surah Albaqarah diakhiri dengan fi'il Mudhari' (present dan future tense). Misalnya, ayat 183 yang diakhiri dengan la'allakum tattaqun, lalu in kuntum ta'lamun (184), la'allakum tasykurun (185), la'allahum yarsyudun (186), dan la'allahum yattaqun (187).

Menurut gramatika bahasa Arab, akhir ayat-ayat tersebut mengandung arti bahwa puasa itu harus berwawasan masa kini dan mendatang. Ketakwaan itu mengawali, menyertai, mengakhiri, sekaligus menindaklanjuti Ramadhan.

Kecuali ayat 184, ayat-ayat lainnya dirangkai dengan kata la'alla yang menunjukkan arti harapan (tarajji). Artinya, Ramadhan harus menjadi bulan penuh harapan menuju perubahan dan peningkatan ke arah yang lebih baik dan bermakna.

Renungan Ramadhan (1): Menghitung Harga Nafas Kita

Bernafas, mungkin sudah dianggap biasa dan tak lagi menarik dibahas oleh sebagian orang. Pasalnya, sejak bangun tidur sampai terlelap, manusia tak lepas dari kegiatan mengambil udara di alam bebas ini. Namun, pernahkah Anda memperhatikan bagaimana nikmat Allah ini sebenarnya bernilai miliaran rupiah? Tak perlu menghitung kegiatan bernafas secara keseluruhan yang melibatkan berbagai organ tubuh, cukup kiranya menjumlah rupiah dari setiap udara yang dihirup.

Sekali bernafas, umumnya manusia memerlukan 0,5 liter udara. Bila perorang bernafas 20 kali setiap menitnya, berarti udara yang dibutuhkan sebanyak 10 liter. Dalam sehari, setiap orang memerlukan 14.400 liter udara.

Lalu, berapa nilai tersebut bila dirupiahkan? Sebagaimana diketahui, udara yang dihirup manusia terdiri dari beragam gas semisal oksigen dan nitrogen. Keduanya, berturut-turut 20% dan 79% mengisi udara yang ada di sekitar manusia. Bila perbandingan oksigen dan nitrogen dalam udara yang manusia hirup sama, maka setiap kali bernafas manusia membutuhkan oksigen sebanyak 100 ml dan 395 ml lainnya berupa nitrogen. Artinya, dalam sehari manusia menghirup 2880 liter oksigen dan 11.376 liter nitrogen.

Khutbah Rasulullah SAW Menyambut Bulan Ramadhan

“Wahai manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yg paling utama."

Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.

PKS Watch (Selamat Tinggal PKS dan PKSWatch)

Catatan seorang simpatisan kepada gerakan dakwah Ikhwan, atas dasar cinta pada dakwah yang lurus dan istiqomah di jalan Allah dan manhaj dari para nabi...
Sesungguhnya segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala, kita memujiNya, minta tolong padaNya, mohon ampun padaNya dan bertaubat hanya padaNya. Shalawat dan salam untuk qudwah kita Muhammad Rasulullah shallalLahu 'alaihi wassalam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang setia kepadanya hingga hari kiamat.

26 Oktober 2005, ketika saya memulai blog PKSWatch untuk pertama kalinya, didasari dengan sebuah rasa keprihatinan atas sepak terjang gerakan dakwah yang saya cintai, yang saya lihat mulai keluar dari rel dan celakanya tidak banyak disadari oleh para penghuninya. Ada total 83 tulisan dan ribuan komentar dari para pembaca, hingga saya memutuskan untuk membekukannya pada tangga 25 Desember 2006, ketika hit blog sedang tinggi-tingginya.

Ketika saya mulai pertama kali, saya menggunakan nada tulisan yang keras terutama pada 2-3 bulan pertama, dengan maksud untuk menyentak pemikiran, tapi saya salah karena yang terjadi malah sikap antipati yang berlebihan meskipun setelah berjalan beberapa bulan nada tulisan sudah jauh berubah. Namun demikian beberapa tulisan yang keras tersebut tetap ada sehingga pembaca yang baru mengikuti cenderung untuk bersikap antipatif pula. Selain itu kebijakan sensor komentar juga sangat liberal, sehingga suasana diskusi terkadang sangat panas. Atas beberapa pertimbangan, saya memutuskan untuk membekukan blog itu terlebih dahulu.