Jakarta - Anggran Program
Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) pada tahun 2012 meningkat
daripada tahun-tahun sebelumnya, dari total Rp 6,3 triliun pada tahun
2011 menjadi Rp 7,4 triliun pada tahun 2012.
“Saya menghimbau kepada seluruh pengelola fasilitas kesehatan Jamkesmas
agar jangan pernah sekalipun mengabaikan pelayanan kesehatan kepada
orang miskin, utamanya anak/balita miskin yang orang tuanya jelas-jelas
pemegang kartu Jamkesmas. Jangan sampai ada lagi kejadian Orang Miskin
Dilarang Berobat,” ujar Anggota Panja Jamkesmas Komisi IX Herlini Amran
di Gedung DPR, Minggu (08/07).
Dikatakan Herlini, Ini merupakan jaminan dari Pak Wamenkes ketika Rapat
Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR hari Senin 02 Juli 2012 lalu,
sehingga “kalau terjadi lagi kasus seperti itu, mestinya hukum harus
ditegakkan!” desaknya.
jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Selasa, 10 Juli 2012
Woi.. Keluar dari PKS yuk!!
Beberapa saat lalu di negeri para nabi, berhembus sosok yang memberikan angin segar dan berjuta harapan buat rakyatnya. Sosok itu adalah Presiden Mursi, Presiden pertama mesir yang menang secara demokratis. Contoh presiden yang setiap gerak-geriknya membuat kita terperangah, kagum dan tentunya merindukan sosok pemimpin seperti itu. Bayangkan saja, Presiden Mursi tidak mau mengambil gajinya. Ia menyumbangkan gajinya untuk pembangunan negaranya, sementara Presiden kita malah sibuk meminta naik gaji. Ketika iring-iringan Presiden Mursi melewati jalan umum, tidak menimbulkan kemacetan dijalanan. Berbeda sekali dengan indonesia, jangankan seorang Presiden, pembantu presiden sekalipun acap kali membuat pengguna jalan gerah. Baru ingat kalau ada 3 (tiga) orang pembantu presiden itu ada yang berasal dari PKS, ditambah lagi, kalau tidak salah ada juga beberapa Gubernur, Walikota atau Bupati dari partai dakwah ini yang sudah dikuasai. Tapi… Sedih dan mulai berembun rasanya hati ini. Kenapa kesederhanaannya tidak tampak atau diberitakan? Apakah Harapan itu memang benar masih ada?
Langganan:
Postingan (Atom)