jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Rabu, 04 Mei 2011

Maher Zain: Saya Tak Mau Merambah Musik Pop

"Sampai 3,5 tahun yang lalu, saya jauh dari agama. Jauh dari Allah."

Nama Maher Zain mendadak disebut di mana-mana. Wajahnya yang percampuran Eropa dan Lebanon kerap muncul di televisi belakangan ini. Banyak yang berseru senang ketika mendengar kabar pria pelantun lagu Palestine Will Be Free ini datang ke Indonesia. Namun banyak juga yang bertanya-tanya, "Memang siapa sih Maher Zain?"

Untuk mengenal lebih dekat penyanyi yang baru saja merilis album baru berjudul Thank You Allah ini, Yahoo! Indonesia sempat berbincang dengan Maher Zain di sela kegiatannya yang padat di Jakarta. Kebetulan wawancara digelar hanya selang beberapa menit setelah diumumkannya berita kematian Osama bin Laden.

"Baru saja saya lihat beritanya di televisi. It's sad but good. Di satu sisi, dia seorang muslim. Dia saudara kita. Tapi apa yang dia lakukan itu salah. Islam tak pernah mengajarkan kita untuk membunuh orang-orang yang tak bersalah," ujar Maher.

Anis Matta Lc: Surat Untuk Osama Bin Ladin...



osama...

kamu tidak pernah bilang padaku

kalau kamu ingin meledakkan wtc dan pentagon

bush juga tidak punya bukti sampai sekarang



jadi aku memilih percaya pada cinta

yang terancar dibalik keteduhan matamu

pada semangat pembelaan yang tersimpan dibalik

leebaaaaaaaaatnya janggutmu



osama...



kamulah yang mengajar bangsa-bangsa yang bisu

untuk bisaaaaaaaaaa bicara

maka mereka berteriak

Menjemput Kesetiaan

Oleh: Cahyadi Takariawan

Engkau aktif dalam kegiatan dakwah? Engkau telah bekerja melakukan berbagai upaya menebarkan kebaikan di daerah? Jika ya, maka mungkin engkau pernah mendengar ucapan-ucapan seperti ini, entah dari siapa.

“Luar biasa aktivitas anda membesarkan dakwah di daerah. Sayang sekali, senior anda yang di pusat justru mengkhianati perjuangan anda. Mereka telah mengejar harta, tahta dan wanita, dan melupakan tujuan perjuangan. Lalu, untuk apa anda tetap berpayah-payah di daerah?”
“Sia-sia semua yang kalian kerjakan. Hasilnya dirampas oleh sebagian kecil elit di antara kalian. Apa kalian masih akan bertahan?”

“Lihatlah apa yang terjadi pada kalian. Setiap hari bertabur berita jelek di media. Itu menandakan aktivitas dakwah kalian sudah jauh menyimpang, karena kerakusan para pemimpin kalian. Mereka telah gila dunia dan melupakan akhirat”.