jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Rabu, 30 Juni 2010

PKS Partai Terbuka?

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Banyak yang terperangah mendengar salah satu hasil Munas ke-2 PKS yang menyatakan PKS sebagai partai terbuka; terbuka untuk segala suku, latar belakang, bahkan agama. Selama ini, PKS dikenal sebagai partai Islam, bahkan partai dakwah. Sulit membayangkan suatu hari nanti PKS akan dipimpin oleh orang-orang Non-Muslim.

Orang bisa larut dalam imajinasinya sendiri-sendiri. Struktur PKS memang kental dengan 'aroma’ Islam. Entah apa jadinya jika suatu hari nanti posisi ust. Surahman Hidayat sebagai Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) digantikan oleh seseorang yang nama depannya Fransiscus Xaverius, atau seorang doktor lulusan sekolah teologi. Entah bagaimana menjelaskan kepada publik jika Majelis Syuro diisi dengan orang-orang Non-Muslim, sementara ”syuro” itu sendiri merupakan istilah yang tak mungkin dipahami tanpa menggunakan worldview Islam.

Paling tidak ada dua 'tikungan' yang telah diambil oleh PKS sebelumnya, yang harus kita pahami bersama sebelum mencerna hasil Munas yang satu ini. Pertama, ketika dakwah mengambil bentuknya dalam wujud sebuah partai politik. Ketika hal itu terjadi, maka para da’i harus benar-benar siap mengurus negara, mulai dari level tertinggi hingga yang paling rendah, baik urusan Muslim maupun Non-Muslim. Kedua, ketika parpol ini dijadikan entitas yang menyeluruh yang dapat mewakili dakwah itu sendiri. Dengan demikian, bukan dakwah yang dibatasi oleh bentuk sebuah parpol, melainkan batasan-batasan parpol itulah yang kita tarik seluas-luasnya sehingga memiliki daya jangkau yang sesuai dengan tabiat dakwah. Tabiat dakwah, sebagaimana penjelasan ust. Surahman Hidayat dalam sebuah acara di salah satu stasiun televisi swasta, adalah "mengakses semua dan untuk semua!"

Rp 70 Miliar Sisa APBD Tidak Logis

SUKOHARJO. Seluruh jumlah fraksi di DPRD Sukoharjo menilai sisa APBD tahun 2009 sebesar Rp 70 miliar tidak sesuai dengan perencanaan dan tidak logis. Pasalnya, sisa anggaran sebesar itu dinilai terlalu besar, di tengah dinas-dinas yang kekurangan dana.

Juru bicara Fraksi Demokrat, Sunarso mengatakan, retribusi daerah hanya mampu direalisasikan 98,14 persen atau Rp 20,143 miliar dari target Rp 20,524 miliar. Padahal norma anggaran untuk pendapatan daerah minimal 100 persen.

Kemudian dari belanja daerah dianggarkan Rp 762,292 miliar hanya terealisasi Rp 710,824 miliar. “Ini sangat disayangkan dan perlu penjelasan, kenapa Bupati menyisakan Rp 29,86 miliar,” ujar Sunarso dalam sidang Paripurna pertanggungjawaban APBD 2009 di DPRD Sukoharjo, Rabu (30/6).

Pasangan Irwan Prayitno-Muslim Kasim Unggul Sementara

Pilkada Sumbar

TEMPO Interaktif, Padang. Pasangan Irwan Prayitno-Muslim Kasim yang diusung Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bintang Reformasi, dan Hanura unggul sementara dalam pemilihan Gubernur Sumatera Barat yang digelar hari ini.

Dari hasil quick count Lingkaran Survey Indonesia (LSI) yang yang disiarkan langsung Metro-TV, hingga pukul 14.45 pasangan Irwan Prayitno-Muslim Kasim memperoleh 32,04 persen dari 53 persen suara yang masuk. Pasangan ini unggul dibanding empat kandidat lainnya.

Urutan kedua ditempati Gubernur Sumatera Barat Marlis Rahman yang berpasangan dengan Aristo Munandar. Pasangan ini memperoleh 26,01 persen.

Urutan ketiga diperoleh pasangan Endang Irzal-Asrul Syukur yang didukung Partai Demokrat dan Gerindra dengan memperoleh 21,45 persen.

Di Sawahlunto Irwan-MK Juga Menang

SAWAHLUNTO. Pasangan Irwan Prayitno-Muslim Kasim untuk sementara juga menang di dua kecamatan di Kota Sawahlunto.

Dari hasil rekapitulasi sementara di dua PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) Lembah Segar dan Barangin, Rabu (30/6/2010) sore, Irwan-MK memperoleh 4.006 suara.

Di bawahnya Marlis Rahman-Aristo Munandar 3.671 suara, Endang Irzal-Asrul Syukur 1.329 suara, Fauzi Bahar-Yohannes Dahlan 1.255 suara, dan Ediwarman-Husni Hadi 270 suara.

Irwan-Muslim Pimpin Perolehan Suara Pilkada Sumbar

Metrotvnews.com, Jakarta. Pasangan Irwan Prayitno-Muslim Kasim (PKS-Hanura-PBR) memimpin perolehan suara dalam pemilihan kepala daerah Sumatra Barat, Rabu (30/6). Pasangan ini meraih 31,47 persen meninggalkan empat pesaing lainnya. Saat berita ini ditulis, suara yang masuk baru mencapai 64,33 suara. Karena itu, perubahan amat mungkin.

Menutut hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia yang bekerja sama dengan Metro TV, tempat kedua ditempati pasangan Marlis Rahman-Aristo Munandar (Golkar). Marlis adalah gubernur yang sedang menjabat. Pasangan ini meraih 26,56 persen suara.

Di urutan berikutnya ditempati pasangan Endang Irzal-Asrul Syukur

(Demokrat-Gerindra) dengan meraih 21,8 persen, pasangan Fauzi Bahar-Yohanes Dahlan (PAN-PPP) meraih 16,06 persen, dan Ediwarman-Husni Hadi (Koalisi 24 parpol) hanya menyabet 4,1 persen.

Calon PKS Unggul Sementara di Pilkada Sumbar

VIVAnews. Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Muslim Kasim untuk sementara unggul dalam perolehan suara sementara berdasarkan hasil hitung cepat Lingkaran Survey Indonesia (LSI) yang ditayangkan televisi swasta.

Pasangan calon yang diusung koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Hanura ini dalam penghitungan sementara LSI memperoleh 31 persen suara dari 46 persen suara yang masuk.

Irwan Prayitno yang untuk keduakalinya terpilih sebagai anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Sumbar I ini, sebelumnya juga bersaing pada Pilkada Sumbar lima tahun sebelumnya.

Saat itu kader PKS ini kalah dari pasangan Gamawan Fauzi dan Marlis Rahman. Sejauh ini perolehan suara antara pasangan Irwan Prayitno-Muslim Kasim dengan Marlis Rahman-Aristo Munandar, bersaing ketat.

Anggota Dewan: Bukan Surat Panggilan Tapi Formulir Klarifikasi

Dugaan Korupsi DPRD DKI

Jakarta. Anggota DPRD DKI membenarkan adanya surat yang dilayangkan KPK kepada beberapa politisi Kebon Sirih. Namun surat tersebut bukanlah surat panggilan, melainkan formulir isian.

"Yang saya tahu itu bukan surat panggilan tapi formulir klarifikasi," ujar Ketua Komisi B DPRD DKI Slamet Nurdin saat dihubungi detikcom, Rabu (30/6/2010).

Slamet mengaku jika dirinya tidak menerima surat panggilan tersebut, tetapi rekannya dari fraksi lain.

"Dalam formulir ditanyakan apakah pernah menerima gratifikasi, nanti dijawab dan dikirim kembali ke KPK. Bukan surat panggilan setahu saya,"
tambah politisi PKS ini.

Sumbar Gelar 14 Pilkada Serentak Rabu

VIVAnews. Pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Barat serentak akan digelar besok, Rabu 30 Juni 2010, di 19 Kabupaten/Kota.

Tercatat sebanyak 3.262.656 pemilih akan memberikan hak suaranya pada 10.956 tempat pemungutan suara di 19 kota dan kabupaten.

Namun, bagi warga Sumatera Barat yang belum menerima undangan dari Kelompok Panitia Pemungutan Suara dan tidak memiliki kartu pemilih tetap, tetap bisa ikut memilih, asalkan namanya masuk dalam daftar pemilih tetap.

"Jika telah masuk DPT, maka hak suara tidak akan hilang meski belum menerima undangan dari KPPS," kata Koordinator Divisi Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar Husni Kamil Manik di Padang, Selasa 29 Juni 2010.

PKS Sayangkan Aksi FPI dalam Kasus Pengusiran Rieke

Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengecam sikap ormas yang mengusir kegiatan sosialisasi Komisi IX DPR di Banyuwangi. PKS melihat acara Ribka Tjiptaning dan Rieke resmi acara sosialisasi DPR.

"Ini kelompok massa. Jadi kita sendiri menyayangkan tindakan itu," tegas Wakil Ketua DPP PKS Agus Purnomo kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/6/2010).

Agus mengaku sudah melakukan pengecekan terhadap insiden tersebut. Agus khawatir undangan acara yang agak provokatif yang menjadi penyebabnya. "Memang acaranya sosialisasi program Komisi IX. Di DPC kita ada informasi temu korban orba, mungkin ini yang mengundang," terang Agus.

PKS Sambut Baik Darmin Diperiksa Mabes Polri Soal Kasus Gayus Tambunan

Jakarta, RMOL. Fraksi PKS menyambut baik rencana Mabes Polri yang akan memanggil mantan Dirjen Pajak Darmin Nasution terkait dengan dugaan pengemplangan pajak PT Surya Alam Tunggal (SAT).

"Ya, itu sudah seharusnnya. Dia kan penanggung jawab," ujar Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal saat dihubungi Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Senin, 28/6).

Kata Mustafa Kamal, persoalan ini juga akan menjadi salah satu hal yang akan ditanyakan Komisi XI DPR saat menggelar fit and proper test terhadap Darmin Nasution sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia pertengahan Juli mendatang setelah reses.