jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 04 Desember 2008

PKS Mendadak Jadi "Artis" Politik


PK-Sejahtera Online. Mendadak menjadi dangdut mungkin sudah tidak asing lagi ditengah kita. Sebuah karya perfilman indonesia yang menyarikan kisah seorang penyanyi pop yang pindah aliran musik menjadi dangdut. Dan hal diatas telah menjadi biasa. Lalu apa yang tidak biasa dipanggung perpolitikan di negeri ini ? PK-Sejahtera mendadak menjadi “Artis” politik.

Setidaknya itulah opini yang terbentuk dimasyarakat. PKS, sebuah partai kecil yang hanya bermodalkan kreatifitas dan kerja keras mencoba memberikan sedikit sensasi di panggung perpolitikan negeri ini. Agar menjadi sedikit lebih tenar.

PK-sejahtera telah mampu memberikan Shock terapy politik untuk semua kalangan; kolega sesama partai, ormas-ormas islam, pengamat politik higga rakyat kecil pun ikut nimbrung berkomentar. Ada yang berkomentar negatif dan tak sedikit pula yang positif. Hal ini justru akan membuat PK-sejahtera semakin terkenal.

PK-sejahtera ini sebenarnya sangat cerdas memanfaatkan kesempatan. Mereka melihat peluang sekecil apapun untuk direalisasikan seolah mereka berprinsip “ada aksi maka akan timbul reaksi". Masalah apakah reaksi yang timbul akan berdampak negatif atau positif itu urusan belakangan. Yang terpenting adalah memanfaatkan moment. Seperti manuver yang mereka lakukan pada saat hari pahlawan.

Membuat sebuah iklan yang hingga saat ini masih terus menjadi kontroversi di semua kalangan. Langkah yang diambil PK-Sejahtera dinilai sangat berani. Sehingga membuat banyak kalangan merasa tidak tenang dan kebakaran jenggot atas ulahnya tersebut.

Banyak pengamat politik menilai, bahwa berbagai dampak yang timbul akibat tindakan mereka itu. Kontroversi ini bisa saja akan menguntungkan PK-Sejahtera. Namun, juga tidak menutup kemungkinan bahwa hal ini juga akan menjadikan PK-Sejahtera kehilangan "pesonanya" selama ini. Akan tetapi yang sangat membuat para pelaku politik pusing tujuh keliling adalah sikap PK-Sejahtera ini yang Kelihatannya sangat "cuek bebeknya" dengan dampak dari perbuatan mereka. Seperti ibarat pepatah" biarlah anjing menggonggong kafilah pun tetap berlalu". Jadi, seperti apapun komentar yang diberikan bagi PK-sejahtera ini tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan bagi keberlangsungan agenda partai besar ini.

Pejuang yang tidak kelihatan

Begitulah sebagian masyarakat yang pro pada partai ini menilai PK-Sejahtera. Memperhatikan manuver-manuver yang dilakukan oleh wakil rakyat di senayan, maupun di tinggkat provinsi dan kota.
Banyak masyarakat yang mulai jatuh hati pada PK-sejahtera, akan tetapi tidak sedikit juga yang kontra. Sehingga mereka menilai bahwa PK-sejahtera hanya ingin menarik simpati agar bisa meraih kursi sebanyak-banyaknya di pemilu 2009. tapi apa iya PKS seperti itu? hanya mencari sensasi untuk meraup kursi ?

Mencoba memposisikan diri menjadi partai yang hanya memberi janji bukan bukti, setidaknya hal itulah yang membentuk frame berfikir masyarakat saat ini. Karena sepertinya masyarakat telah terlanjur kecewa dengan semua parpol yang ada, sehingga mereka hanya pasrah dan tidak punya pilihan. Menurut mereka apapun yang dipilih toh sama saja, tidak akan membawa prubahan bagi kehidupan mereka.

Pemikiran ini akhirnya dapat berdampak negatif sehingga menimbulkan sikap golput. Tanpa mereka sadari yang sebenar-benarnya pengauasa adalah mereka sendiri. Padahal, tanpa suara meraka perubahan yang mereka inginkan tidak akan pernah terwujud. masyarakat hari ini sudah terlanjur tidak perduli dengan batasan kekuasaan mereka yang sebenarnya tidak terbatas.

Partai kreatif

Ada-ada saja yang dilakukan oleh partai yang bernomer delapan ini. Yang menandakan kreatifitas kadernya yang seolah tidak akan pernah mati. Maklum saja, partai ini memang diisi oleh orang-orang muda yang umumnya berusia “balita” di bawah lima puluh tahun. Itulah pendapat seorang ibu penjual nasi.

Atau dilain waktu seorang mahasiswa yang tidak mau di sebut identitasnya mengungkapakan, bahwa PK-sejahtera ini selalu kreatif untuk memulai sesuatu yang memihak rakyat kecil, seperti serinya mereka melakukan bakti sosial, membagikan parcel lebaran ke pedagang kaki lima yang lumrah terjadi dinegeri ini membagi parcel ke pada para pejabat. Pokoknya PK-Sejahtera ini emang kagak ade matinye deh. Sebagai partai yang sangat kreatif sekali PK-Sejahtera ini selalu memberikan aura positif kepada masyarakat luas.

Konsisten, Bersih, peduli dan prefesional

Sebagai partai berbasis kader PKS lebih membangun karakter partai sesuai motto bersih, peduli dan profesional. Tidak memilih tempat, baju, ras, atau apapun backgroundnya, motto itulah yang menjadi pembedanya dengan partai-partai yang lain. dan membuat partai ini memutuskan untuk menjadi partai tengah dan terbuka, tidak hanya berbasis islam tetapi juga islam nasionalis.

Bersihnya PKS telah diketahui banyak orang, pedulinya PKS telah dirasakan para korban bencana ataupun upaya penghargaan kepada guru dan silaturahmi keluarga pahlawan serta penganugrahan 106 pemimpin muda sebagai bagian dari pencitraan kepedulian.

Profesionalnya PKS bisa dilihat dari rapihnya administrasi kepartaian, serta tidak adanya konflik internal yang mengganggu kinerja partai ditengah fakta partai lain saling gontok-gontokan berebut kursi pimpinan.

Profesionalnya juga bisa dilihat dari gaya kampanye, program, ataupun iklan yang benar-benar beda dari mainstream partai-partai Indonesia. Iklan yang hanya bermodal Rp 2 miliar dan tayang hanya sekitar tiga hari saja, tapi dibicarakan berminggu-minggu di media massa.

Benar atau tidaknya analisa ini hanya PKS yang tahu, tetapi seperti kita ketahui, PKS mempunyai banyak kader bergelar doktor, master dan sarjana, yang mereka klaim sebagai partai dengan kader doktor terbanyak di Indonesia.


http://www.pk-sejahtera.org/v2/index.php?op=isi&id=6397

PKS Lahirkan Wartawan Muda


PK-Sejahtera Online. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lahirkan 35 wartawan muda dari 23 kabupaten / kota di aceh dalam pelatihan dan pendampingan penyusunan komunikasi dan informasi partai politik di Aceh bertempat di Hotel Lido Graha dan Vina Vira Lhokseumawe (1-3 /12) yang difasilitasi oleh kemitraan.

Untuk melatih wartawan muda yang terdiri dari para fungsionaris Humas dan Calon Anggota Legislatif (caleg) PKS ini, kemitraan mendatangkan pakar media terkemuka yang juga mantan Pemimpin Redaksi Surabaya Pos Ronny H. Mustamu. Dalam kesempatan ini wartawan muda PKS dibekali dengan beragam ilmu terkait dasar – dasar jurnalistik. Dibekali pengalaman mantan wartawan terkemuka ini, wartawan muda PKS melakukan praktek lapangan reportase, interview dan riset sebagaimana wartawan senior, kemampuan mengelola media dan mengembangkan media online.

Program ini dilaksanakan untuk mematangkan kemampuan PKS dalam mengelola Media internal berupa website dan tabloid yang telah diterbitkan oleh PKS untuk diakses oleh masyarakat serta memaksimalkan komunikasi kepada media ekternal dalam rangka memenangkan pemilu 2009.

“Humas sebagai ujung tombak penyampai informasi partai dapat diandalkan sebagai pesawat udara yang bertugas melakukan bom bardir sebelum penyerangan dimulai” ungkap Nasrul Wahdi, Wakil Sekretaris Umum yang membidangi Humas PKS Aceh pada di sela acara tersebut.

Ia menambahkan keberadaan humas layaknya wartawan dapat mengembangkan media internal yang selama ini telah dikelola PKS Aceh, baik news letter, maupun website secara reguler dan professional sehingga dapat diakses oleh masyarakat setiap saat, karena PKS sadar sepenuhnya bahwa media massa memiliki kemampuan untuk melipatgandakan pesan dan bisa mengaitkan satu komunikasi dengan saluran lainnya. Oleh karena itu, peran media massa sangat strategis dalam memberikan pendidikan politik pada masyarakat, pungkasnya.


http://www.pk-sejahtera.org/v2/index.php?op=isi&id=6396

Striker Mesir Berdakwah di Lapangan Hijau



SIMPATI GAZA -- Abu Treka dilapangan hijau. Kaosnya bertuliskan simpatinya atas muslim di Gaza yang diboikot Israel.

MESIR -- Siapa bilang hanya seorang berprofesi ustaz saja yang mampu berdakwah. Di Mesir, seorang striker bola papan atas pun bisa berdakwah melalui lapangan hijaunya. Nama pemain ujung tombak timnas negeri Musa itu adalah Muhammad Abu Treka. Berulangkali ekspresi kegembiraannya setelah mencetak gol menyedot perhatian publik, dan hebatnya keunikan ini hanya datang dari Timnas Mesir.

Salah satu situs Islam terdepan di dunia arab, Islamonline memberitakan dahsyatnya dakwah sang striker. Abu Treka, demikian panggilan akrab beliau. Setiap berhasil menyarangkan bola di gawang lawan, ia mengekspresikan rasa syukurnya dengan sujud. Tanpa sungkan ia berlari gembira ke tepi lapangan dan bersujud di sana. Hal yang sama diikuti oleh rekan timnya yang lain. Sungguh pemandangan yang mengharukan.

Terlepas dari diterima atau tidaknya sujud syukur sang kapten, karena celana bola yang ia kenakan tak sampai menutup lutut, namun paling tidak, ia mampu memikat para penonton khususnya mereka yang non muslim. Seperti pertandingan putaran pertama seleksi piala dunia 2010, yang memperetemukan Mesir dan Kongo pada tanggal 7 September lalu. Abu Treka kembali sukses mencetak gol, dan seperti biasa, ia wujudkan rasa syukur itu dengan sujud. Warga Kongo yang menjadi tuan rumah pada pertandingan itu terdiam dan bingung, apa yang sedang dilakukan si mesin gol dari Timnas Mesir itu?

Seorang Mufti Kongo bernama Syeikh Abdullah Mangala Luaba bertutur tentang dakwah sang kapten dari pertandingan itu. Mufti ini mengatakan, bahwa sujud yang dilakukan Abu Treka dan teman-temannya se-tim setelah mencetak gol, sungguh menarik perhatian para penonton di negerinya. "Kekaguman itu telihat setelah pertandingan usai, kami didatangi oleh para penonton yang menanyakan sebab Timnas Mesir bersujud seperti itu", cerita Syeikh Abdullah. Beliau kemudian menjawab pertanyaan mereka, "Itu dalam Islam disebut sujud syukur, ekspresi kegembiraan akan nikmat yang telah Allah berikan kepada tim mereka melalui gol". "Demikianlah Islam mengajarkan kepada umatnya, untuk senantiasa mensyukuri nikmat yang didapat," jelas Syeikh Abdullah.

Bermula dari rasa penasaran ini, kemudian mereka semakin bersemangat ingin tahu lebih jauh lagi tentang Islam. Maka sporter Timnas Kongo pun semakin banyak bertanya kepada Syeikh Abdullah tentang apa itu Islam dan kewajiban-kewajiban yang ada di dalamnya. Pintu hidayah pun terbuka, setelah merasa mantap, mereka kemudian berbondong-bondong mendatangi Syeikh, dan mengucapkan dua kalimat syahadat di bawah bimibingan beliau.

Sang Striker

Tak seorang pun menyangka, apa yang dilakukan Abu Treka telah menjadi pintu hidayah bagi para penikmat bola. Kapten sekaligus mesin gol Timnas Mesir bukan saja membuat kagum penonton yang memenuhi stadion nasional Kinshasa di Kongo kala itu. Dalam pertandingan sebelumnya, ketika koran Denmark menerbitkan karikatur nabi, selepas mencetak gol Abu Treka melakukan hal yang cukup unik. Ia berlari kegirangan sembari memperlihatkan kaos dalam yang ia kenakan. Kaos itu bertuliskan "nahnu fidaka ya Rasulallah" yang artinya, "Kami siap berkorban untukmu ya Rasulallah".

Dalam pertandingan lainnya, di waktu terjadinya pemboikotan Israel atas muslim di Gaza. Abu Treka juga menunjukkan simpatinya. Kali ini kaos dalam yang ia kenakan bertuliskan "Ta'athufan ma'a Gazza, Sympathize with Gaza". Yang berujung dengan penghapusan foto ekspresi Abu Treka saat itu dari situs Google, karena dianggap kental akan kepentingan politik.

Yang menarik sekaligus membuat haru, adalah ketika piala Afrika diadakan di Mesir bulan Februari, tahun 2006 lalu. Saat itu Timnas Mesir menjadi juara, setelah sukses mengatasi Pantai Gading melalui drama adu penalti dengan skore 4-2. Selepas menerima piala dari Presiden Husni Mubarak, Timnas Mesir yang dipimpin Abu Treka itu menuruni podium dan kembali ke lapangan hijau. Kemudian mereka membentuk shaf, dan melakukan sujud syukur bersama. Subhanallah! Mungkin itu untuk pertama kalinya terjadi dalam sejarah persepakbolaan. Sebuah ekspresi kemenangan yang luar biasa, dan hebatnya itu hanya ada di Mesir. Rabbunâ yubârik fîkum yâ muntakhab Masr.-- Muhammad Syarief, Mahasiswa Pascasarjana AOU, Kairo/ah

PKS Award "Tunggangan Politik" PKS-Mega


JAKARTA. Penobatan Megawati sebagai salah satu nominator PKS award disinyalir sebagai salah satu tunggangan politik, mengingat semakin dekatnya Pilpres 2009.

Demikian disampaikan pengamat hukum Tata Negara Irman Putra Sidin di acara jumpa pers RUU Susduk IV di sebuah restoran di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2008).

"PKS Award merupakan salah satu cara pencarian konfigurasi oleh PKS. Seperti main puzzle," ujarnya.

Menurutnya, masuknya Mega dalam daftar nominator PKS Award bisa dijadikan kerja sama politik antara Mega dan PKS. "Untuk menaikkan Mega pada Pilpres 2009, dan PKS berusaha mencari konfigurasi itu," tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Fraksi PDIP Ganjar Pranowo mengatakan masuknya Mega dalam daftar tersebut dinilai karena keberanian Mega. Dia dianggap simbol wanita yang berani melawan kezaliman penguasa. Sebab hal ini dilakukan Mega di masa orde baru. (lsi)


Kamis, 4 Desember 2008 - 16:02 wibYudis Thea Marga Tuasamu-Okezone TEXT SIZE.
http://smsplus.blogspot.com/2008/12/pks-award-tunggangan-politik-pks-mega.html

Golkar Tak Takut Pendukungnya Pindah ke PKS


Jakarta. PKS menominasikan Mbak Tutut sebagai wanita Indonesia yang memberi inspirasi. Partai Golkar mengaku tidak takut suara para pendukung keluarga cendana akan beralih ke PKS.

"Kami tidak takut, orang kan tahu Pak Harto adalah pendiri Golkar," ujar Ketua Harian Badan Pemenangan Pemilu Partai (Bapilu) Partai Golkar Firman Subagyo kepada detikcom, Jumat (5/12/2008).

Firman menjelaskan hubungan Golkar dan cendana sangat erat. Pemberian nominasi oleh PKS ini tidak berarti akan merubah pandangan pendukung keluarga cendana yang mendukung Partai Golkar.

"Kami dulu pernah mengusulkan agar pak Harto diberi gelar pahlawan dan kami pun tidak pernah menzalimi Mbak Tutut," jelasnya.

Namun Firman menghargai langkah PKS untuk memberikan nominasi pada Mbak Tutut. Menurutnya hal itu merupakan bukti bahwa putri sulung Soeharto itu memang meiliki prestasi.

"Kami mengapresiasi. Golkar pun memberikan penghargaan," katanya.(rdf/did)


http://smsplus.blogspot.com/2008/12/golkar-tak-takut-pendukungnya-pindah-ke.html

Akbar: Suara Golkar Bisa Ditarik PKS


Jakarta. Eks Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung, menilai pemberian nominasi PKS Award terhadap Mbak Tutut dapat menarik suara-suara pendukung Golkar ke PKS. Bagi Akbar, Mbak Tutut punya kepedulian pada masalah sosial.

"Bisa saja. Ada suara Golkar yang tertarik untuk memberikan dukungan kepada PKS," kata Akbar usai acara seminar kepemimpinan di Ary Suta Center, Jalan Prapanca, Jakarta Selatan, Kamis (4/12/2008).

Namun demikian, menurut Akbar, sejauh mana signifikansi suara itu harus dilakukan penelitian.

"Karena sekarang kan sudah berubah, reformasi. Berbeda dengan iklim dulu atau 15 tahun yang lalu. Kriteria dan penilaian masyarakat terhadap partai-partai juga sudah berubah. Rakyat sekarang ini lebih bebas menentukan pilihannya tanpa ada gangguan untuk menentukan pilihan-pilihan itu," papar dia.

Dikatakan dia, setiap lembaga berhak untuk memberikan penghargaan kepada setiap orang sesuai kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh orang itu.

"Secara umum, Mbak Tutut seorang tokoh perempuan yang memberikan perhatian dan kepedulian besar terutama dalam hal-hal sosial," ujar mantan Ketua DPR ini.

Dalam rangka memperingati 80 tahun kebangkitan perempuan Indonesia yang jatuh tepat pada 22 Desember 2008, PKS akan menganugerahkan PKS Award untuk 8 perempuan yang dianggap banyak memberikan inspirasi bagi bangsa Indonesia.

Salah satunya antara lain Mbak Tutut dan Megawati. Penganugerahan akan dilakukan pada 19 Desember 2008 di Jakarta.


http://smsplus.blogspot.com/2008/12/akbar-suara-golkar-bisa-ditarik-pks.html

Nominator PKS Award


MEMPERINGATI 80 tahun kebangkitan perempuan Indonesia, yang jatuh pada 22 Desember 2008, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menganugerahkan PKS Award untuk delapan perempuan yang dianggap banyak memberikan inspirasi bagi bangsa Indonesia.

Ketua Bidang Kewanitaan DPP PKS Ledia Hanifa Amaliah mengemukakan, penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi PKS terhadap perempuan Indonesia yang berprestasi dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial budaya, lingkungan, politik, media, dan beberapa kategori lain. Ledia menjelaskan, delapan perempuan yang akan mendapat PKS Award merupakan usulan masyarakat yang dikirim melalui layanan pesan singkat (SMS) ke PKS.

”Kami mengundang masyarakat luas untuk mengusulkan perempuan-perempuan yang dalam pandangan mereka telah memberi inspirasi bagi kemajuan bangsa Indonesia,” ujar Ledia di Jakarta. Menurut Ledia,penjaringan terhadap perempuan yang akan mendapatkan PKS Awardsudah dilakukan sejak awal November 2008 dan akan berakhir pada 10 Desember 2008.

Mereka di antaranya Mira Lesmana,Neno Warisman,Bunda Ifet,Tuty Alawiyah, Nia Dinata, Dian Sastro,Ani Soetjipto, Dewi Motik, Maria Hartiningsih,Toeti Aditama, Rosiana Silalahi, Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut),Megawati Soekarnoputri, Khofifah Indarparawansa, Sri Mulyani (Menteri Keuangan),Meuthia Hatta. (rd kandi)


Sumber: Koran Sindo
http://www.pk-sejahtera.org/v2/index.php?op=isi&id=6388