jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 11 April 2011

Belajar dari Al Ikhwan untuk Fitnah PKS

Dalam kitab Aku dan Al-Ikhwan Al-Muslimin Dr. Yusuf Al-Qaradhawi mengutip kisah masa lalu seputar perselisihan jama'ah IM dengan Partai Al Wafd yang hari ini dapat dijadikan pelajaran berharga bagi setiap da'i yg ikhlas berjalan di atas jalan da'wah.

Pendukung partai Wafd terus menebar tipu daya terhadap Ikhwan. Hingga akhirnya mempengaruhi seorang Ikhwan bernama Ustadz Ahmad As-Sukari yang dikenal memiliki kecenderungan kepada Al-Wafd. As-Sukari menyatakan diri keluar dari Ikhwan dan berbalik menyerang secara khusus terhadap pimpinan Ikhwan, Hasan Al-Banna. Harian Al-Wafd menyediakan ruangan khusus di halaman pertamanya untuk Ahmad As-Sukari yang bertema “Bagaimana kekeliruan Hasan Al-Banna dalam Dakwah Ikhwanul Muslimin?”

Mereka mengira tulisan-tulisan itu akan memecah barisan Ikhwan dan menyebabkan sebagian besar Ikhwan keluar mengikuti jejak Ahmad As-Sukari. Namum kenyataannya, keluarnya As-Sukari dari barisan Ikhwan ibarat menarik sehelai rambut dari tepung. Tak ada yang menangisi kepergiannya, tak ada hati yang peduli merindukannya. Para Ikhwan hanya menyayangkan apa yang ia tulis di media massa tersebut. Ikhwan berusaha menyikapi hal ini sebagaimana firman Allah SWT: "Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil". (Al Qashash:55)

Arifinto Minta Maaf ke Seluruh Kader PKS dan DPR

Politisi asal PKS Arifinto yang menjadi buah bibir setelah foto-fotonya yang sedang menonton video porno beredar telah memutuskan mundur dari DPR. Arifinto juga meminta maaf.

"Selaku perintis dan pendiri Partai Keadilan (PK), saya terpanggil tampil demi nama baik partai saya," kata Arifinto dalam jumpa pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2011). Dia didampingi oleh Abdul Hakim, anggota FPKS, dan staf ahli FPKS, Hartono. Jumpa pers ini tanpa tanya jawab.

Arifinto merasa pemberitaan atas dirinya tentang video porno itu telah merugikan partai yang menaunginya, PKS. Karena itu, Arifinto meminta maaf.

Fraksi PKS Terharu dan Hargai Sikap Arifinto

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terharu dan menghargai keputusan anggota-nya, Arifinto, untuk mundur dari jabatan anggota DPR karena kedapatan menonton video porno saat sidang paripurna. Fraksi menilai sikap Arifinto telah membangun kultur baru di perpolitikan Indonesia, yaitu siap mundur secara sukarela untuk menunjukkan tanggung-jawab kepada publik.

Demikian disampaikan Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal dalam siaran persnya tak lama setelah pernyataan resmi Arifinto di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (11/4).

Kamal menilai sikap Arifinto yang diambil hanya dalam hitungan hari sejak pemberitaan merebak, menunjukkan penghargaan yang tinggi seorang Arifinto kepada institusi DPR sebagai lembaga tinggi negara dan juga kepada PKS yang ia ikut rintis sejak awal. Secara pribadi dan juga sebagai Ketua Fraksi PKS, Kamal berharap seluruh kader dan simpatisan dapat menerima pilihan Arifinto dan tak berlarut-larut dalam permasalahan ini.

"Masih banyak agenda partai yang harus kita jalani, mari kita teruskan kerja-kerja untuk bangsa," ajak Kamal.

Sikap Arifinto Mundur dari DPR Harus Ditiru Politisi Berkasus

Keputusan anggota FPKS Arifinto mundur dari DPR patut diapresiasi. Di tengah kepercayaan yang rendah pada DPR, Arifinto dinilai punya tanggung jawan dengan berani mundur. Tindakan itu harus dicontoh anggota DPR lainnya yang juga tersandung kasus.

"Yang jadi tersangka korupsi, yang sering bolos, yang sering mangkir rapat, yang sering menyerobot proyek dan melanggar tender proyek, yang jadi beking, itu juga harus mundur," kata pengamat politik UGM, Arie Sudjito, pada detikcom, Senin (11/4/2011).

Arie menilai, inisiatif mundur Arifinto adalah wujud pentingnya etika sosial. Diharapkan, anggota DPR lain yang terlibat masalah meniru tindakan Arifinto dan jangan berlindung di balik dalih-dalih apa pun.

Pernyataan Pengunduran Diri Arifinto Sebagai Anggota DPR RI

Assalamu alaikum warohmatullohi wa barokatuhu

Salam Sejahtera untuk Kita Semua

Dengan ini saya

Nama : Arifinto

Anggota DPR-RI No. A-72/Fraksi PKS (2009-2014)

Selaku Perintis dan juga Pendiri Partai Keadilan saya merasa terpanggil untuk tampil secara bertanggung jawab demi keberlangsungan, kesinambungan, dan nama baik serta kebesaran partai saya.

Atas pemberitaan terhadap diri saya dan dinamika media yang berkembang saat ini, saya meminta maaf kepada seluruh kader, simpatisan, konstituen PKS, serta kepada seluruh anggota DPR-RI yang terhormat.

Fraksi PKS Proses Pengunduran Diri Arifinto

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Dewan Perwakilan Rakyat terharu dan menghargai sikap Arifinto, anggota FPKS, terkait pemberitaan media tentang dirinya dalam beberapa hari ini. Arifinto juga menyatakan mengajukan pengunduran diri sebagai anggota DPR dalam kesempatan konferensi pers di DPR siang ini, Jumat 11 April 2011.

Fraksi PKS menilai, langkah Arifinto tersebut telah membangun kultur baru di perpolitikan Indonesia yaitu siap mundur secara sukarela untuk menunjukkan tanggung jawab kepada publik. Demikian disampaikan Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal tak lama setelah pernyataan resmi Arifinto.

Kamal menilai, Arifinto menunjukkan penghargaan yang tinggi kepada institusi DPR sebagai lembaga tinggi negara dan juga kepada PKS yang ia ikut rintis sejak awal. Secara pribadi dan juga sebagai Ketua Fraksi PKS, Kamal berharap seluruh kader dan simpatisan dapat menerima pilihan Arifinto dan dan tidak berlarut-larut tenggelam dalam permasalahan ini. “Masih banyak agenda partai yang harus kami jalani, mari kita teruskan kerja-kerja untuk bangsa,” tutur Kamal.

Arifinto Akhirnya Mundur dari DPR

Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Arifinto akhirnya menyatakan mundur dari posisinya sebagai anggota DPR pasca insiden 'tertangkap basah' menonton video porno dalam Rapat Paripurna DPR, pekan lalu. Sikap itu disampaikan Arifinto dalam jumpa pers khusus di DPR, Senin 11 April 2011.

"Dengan seluruh kesadaran diri saya, tanpa paksaan dari siapapun, dan pihak mana pun, saya akan segera mengajukan kepada Partai saya untuk mundur dari jabatan sebagai anggota DPR" kata Arifinto di Ruang Wartawan, Gedung Nusantara I DPR.

Arifinto mengatakan, sebagai perintis dan juga pendiri Partai Keadilan, ia merasa terpanggil untuk tampil secara bertanggung jawab demi keberlangsungan, kesinambungan, dan nama baik serta kebesaran partainya.

"Semoga keputusan yang saya ambil ini membawa kebaikan dan pembelajaran yang bermanfaat bagi diri, partai, konstituen saya, seluruh anggota DPR RI. Semoga ini menjadi pewarisan positif dan konstruksi bagi bangsa dan negara di masa datang,"
ujar anggota Komisi V DPR ini.