Jakarta, myRMnews. Tim cyber crime Bareskrim Mabes Polri menelusuri siapa di balik situs internet yang memuat ‘Surat Wasiat’ trio bombes Bali I, Amrozi Cs.Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duaji mengatakan bahwa tim cyber crime tengah meneliti pembuat website yang heboh tersebut.“Sedang diselidiki oleh cyber crime Polri, dari mana pembuatan situs tersebut,” papar Susno di Mabes Polri, Selasa sore (4/11).Bareskrim sendiri belum bisa mengungkap sejauh apa temuannya dalam menginvestigasi keberadaan website yang memuat ‘Surat Wasiat’ Imam Samudera, Amrozi dan Mukhlas tersebut.“Kalau sudah ditemukan, maka akan dilanjutkan ke proses berikutnya. Misalnya terhadap tersangka dan motifnya apa,” tandas mantan Kapolda Jawa Barat ini.
jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Selasa, 04 November 2008
Yakin KarSa Menang
Meski hasil real count DPW PKS Jatim belum menunjukkan 100% namun sujud syukur sudah dilakukan pengurusnya. Mereka yakin pasangan KarSa akan unggul berdasar hasil penghitungan yang telah dan sedang mereka lakukan.
“Hasil sementara menunjukkan bahwa KarSa unggul di atas KaJi,” ujar Ketua Tim Pemenangan Pemilu Wilayah DPW PKS Jatim, Yusuf Rohana kepada detiksurabaya.com di kantor PKS Jalan Kartini No 50 Surabaya, Selasa (4/11/2008).
Dan sujud syukur itu sendiri, kata Yusuf, merupakan pemantapan hati bahwa KarSa nantinya bakal menang. Yusuf menambahkan bahwa rencananya sujud syukur memang akan dilakukan di luar ruangan dengan jumlah peserta yang cukup banyak. Namun hujan memaksa panitia untuk membatalkannya.Akhirnya sujud syukur hanya dilakukan di ruang depan kantor saja. Dengan peserta anggota yang ada, sujud syukur dilakukan dengan khidmat yang dipimpin sendiri oleh Yusuf. Hingga pukul 17.36 WIB, hasil penghitungan real count DPW PKS Jatim menunjukkan dari 897 TPS, pasangan KarSa masih unggul dengan 53,5% dari pasangan KaJi yang hanya memperoleh 46,5%.
“Hasil sementara menunjukkan bahwa KarSa unggul di atas KaJi,” ujar Ketua Tim Pemenangan Pemilu Wilayah DPW PKS Jatim, Yusuf Rohana kepada detiksurabaya.com di kantor PKS Jalan Kartini No 50 Surabaya, Selasa (4/11/2008).
Dan sujud syukur itu sendiri, kata Yusuf, merupakan pemantapan hati bahwa KarSa nantinya bakal menang. Yusuf menambahkan bahwa rencananya sujud syukur memang akan dilakukan di luar ruangan dengan jumlah peserta yang cukup banyak. Namun hujan memaksa panitia untuk membatalkannya.Akhirnya sujud syukur hanya dilakukan di ruang depan kantor saja. Dengan peserta anggota yang ada, sujud syukur dilakukan dengan khidmat yang dipimpin sendiri oleh Yusuf. Hingga pukul 17.36 WIB, hasil penghitungan real count DPW PKS Jatim menunjukkan dari 897 TPS, pasangan KarSa masih unggul dengan 53,5% dari pasangan KaJi yang hanya memperoleh 46,5%.
Karsa Unggul 53,3 Persen
Surabaya (ANTARA News). Berdasarkan penghitungan cepat yang dilakukan DPW PKS Jawa Timur, pasangan Karsa meraih 53,3 persen suara, sedangkan lawannya pasangan Kaji yang meraih 46,5 persen suara, demikian Ketua Tim pemenangan Pemilu PKS Jatim Yusuf Rohana di Surabaya, Selasa."PKS Jatim masih yakin pasangan Karsa akan memenangkan Pilgub putaran kedua. Keyakinan itu didasarkan pada hasil `quick count` di 38 kabupaten/kota PKS seJawa Timur," kata Yusuf.Yusuf menyatakan, pihaknya akan menunggu hasil keputusan formal KPU Jatim dan menyerukan masyarakat untuk tetap tenang menunggu hasil keputusan KPU.
Adegan seks TV Pengaruhi Hamil Di Luar Nikah
Kajian terbaru menunjukkan, adegan seks di televisi beresiko mempengaruhi kehamilan di luar nikah bagi kalangan remaja Hidayatullah.com--Hasil kajian terbaru ini menunjukkan, remaja lelaki yang menonton acara seperti Sex And The City, juga berkemungkinan besar terjerumus melakukan hubungan seks yang menyebabkan teman wanitanya hamil. Sementara remaja perempuan yang banyak menonton acara berbau seks dan diskusi-diskusi seputar seks berisiko dua kali mengandung di luar nikah dibanding kawan sebaya mereka. Kajian ini dilakukan dengan cara memantau lebih dari 700 remaja belasan taun berusia 12 hingga 17 tahun. Penelitian dilakukan selama tiga tahun. Hasilnya, yang paling sering menonton adegan seks di TV lebih memungkinkan membuat pacar mereka hamil. Studi ini dipimpin oleh Dr. Anita Chandra, seorang ilmuwan tentang perilaku dari RAND, sebuah organisasi penelitian mandiri. Temuan ini baru-baru ini diterbitkan sebuah jurnal Akademi Pediatric Amerika, Pediatrics. Dr Anita Chandra mengatakan bahwa pesan seksual di TV sudah berlipat dua kali tahun-tahun ini, serupa dengan laju kehamilan belasan tahun bergerak perlahan ke atas sesudah beberapa dasawarsa yang menurun. “Kami terkejut menemukan hubungan ini. Tetapi remaja belasan tahun melewatkan waktu baik mereka dengan menonton televisi —rata-rata sebanyak tiga jam sehari— dan kami tidak tahu banyak tentang dampak bagi keputusan kesehatan mereka,” katanya. "Ini termasuk siri kartun yang mengandungi bahan seks juga tidak terkecuali. Kandungan seks dalam siri televisyen meningkat berlipat kali ganda sejak beberapa tahun lalu, terutama ketika tempoh kajian ini. Kami menemui ada kaitan ketara antara bahan kandungan itu dengan penonton." Menurut kesimpulan Anita, menonton isi tayangan TV yang mengandung muatan seksual merupakan faktor sangat kuat dalam menambah kemungkinan remaja wanita mengalami kehamilan. Dalam kajian terbaru ini, Anita Chandra menguji 2003 remaja sebanyak tiga kali antara tahun 2001 dan 2004. Semua remaja itu diteliti sevara mendalam tentang tabiat tontonan, kegiatan seks dan kehamilan. Dalam temuan terakhir, didapati, 718 orang telah mengakui aktif melakukan kegiatan seks. Peneliti juga menemukan 23 program popular TV di kalangan remaja banyak mengandung muatan bebas seks . Untuk para orangtua, berhati-hatilah terhadap putra-putri Anda.
Obama Salip McCain, Kemenangan di Ambang Mata
Jakarta (ANTARA News). Senator Barack Obama kemungkinan besar akan memenangkan Pemilu 2008 setelah berbagai media memberitakan keunggulan suara dan "electoral vote" terhadap kandidat Partai Republik, John McCain.Laman electoral-vote.com menunjukkan, dalam kurun enam jam sejak komposisi suara "electoral vote" dirilis laman ini, Barack Obama membalikkan keadaan dengan mengungguli McCain.Kalau sekitar tiga jam lalu, McCain memimpin 10 suara di "electoral college", maka sekitar 10.30 WIIB, Obama menyalip McCain dengan 263 "electoral vote," sedangkan McCain tersendat di angka 168 atau berbeda 95 poin. Ini berarti Obama tinggal mengumpulkan 7 "electoral vote" saja.Situs juga memberitahukan bahwa Obama mendapat tambahan suara dari salah satu negara bagian kunci, Colorado, kemudian Minnesota, Iowa, Illinois dan yang paling mengejutkan adalah memukul McCain langsung di Arizona.Sementara McCain mendapat tambahan merah (pemilih mayoritas Republik) di Dakota Utara, Kansas, Oklahoma, Wyoming, Alaska, dan Utah.Masih sekitar enambelas negara bagian yang belum masuk dalam perhitungan, termasuk negara bagian yang menjadi kampung halaman Obama, Hawaii.Sampai pukul 10.30, Demokrat diproyeksikan merebut 45 kursi Senat dan 253 kursi DPR (House of Representatives), sementara Republik baru menangguk 33 kursi Senat dan 181 kursi DPR. Diperkirakan, Kongres AS pasca Pemilu 2008 akan dikuasai total oleh Partai Demokrat. (*
Primus Inter Minus Malum
Suka atau tdk suka PKS tlh menjadi sebuah fenomena. Saat popularitas yg lain merosot dan macet, PKS menanjak fenomenal.Suka atau tidak suka, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menjadi sebuah fenomena. Pada saat popularitas semua partai politik merosot dan mesin politiknya macet, PKS menanjak secara fenomenal.Setelah mampu mengimbangi koalisi (baca: keroyokan) semua partai politik yang mendukung Fauzi Bowo dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta dan kemudian tampil mengesankan dalam serangkaian pilkada di beberapa daerah lain, PKS kini membuktikan diri sebagai parpol yang solid, hidup, dan kuat. PKS tampaknya bukanlah parpol biasa yang konvensional. PKS adalah parpol dengan genre baru yang unik yang telah menjadi semacam komunitas.Apa yang disebut dengan "komunitas PKS" itu ada dan nyata. Salah satu karakteristik dari partai dengan genre ini adalah apa kata partai, itulah kata anggotanya! Sementara dalam parpol lain, apa kata partai tidak selalu paralel dengan apa kata anggota. Padahal paralelisme seperti itu sangatlah sentral dan signifikan dalam sebuah partai politik.Paralelisme ini bukan hanya menunjukkan soliditas dan solidaritas internal partai, tetapi juga merefleksikan adanya saling kepercayaan (mutual trust) antara anggota dan pimpinan yang juga menunjukkan berjalannya mesin politik sebuah partai. Manakala mesin politik tidak berjalan, sejatinya partai politik tersebut telah kehilangan raison d'etre-nya.Tan Malaka dalam bukunya Aksi Maksa(1926) menegaskan bahwa "keputusan yang setengah betul tetapi dengan gembira dikerjakan oleh seluruh barisan anggota lebih baik daripada keputusan yang bagus sekali tetapi dikhianati oleh setengah anggota".Frase dengan gembira dikerjakan oleh seluruh barisan anggota ini penting karena perasaan gembira inilah yang menjadi roh partai. Seluruh barisan anggota bersedia bekerja menjalankan keputusan partai dengan gembira-meski keputusannya hanya setengah betul-,ini menunjukkan mesin politik dalam partai tersebut berjalan.Inilah yang disebut dengan partai politik yang sebenarnya alias partai politik par excellence!Sangat sedikitDi Indonesia sangatlah sedikit parpol yang organisasinya hidup, solid, dan kuat seperti itu. Di antara yang sedikit itu,demikian menurut banyak studi, adalah-jangan terkejut-Partai Komunis Indonesia (PKI). Antonie CA Dake dalam In The Spirit of The Red Banteng: Indonesian Communists Between Moscow and Peking (2002) menggambarkan betapa hidup dan dinamisnya PKI di bawah kepemimpinan Aidit.Di samping berhasil menghela partai keluar dari isolasi politik,Aidit menerapkan disiplin partai serta membuka diri dengan menggandeng aliansi dengan kalangan borjuis nasional. Begitu pula, "The party was to increase its membership in six months from around 7,000 to 100,000. At the same time, a multitude of mass organizations were to be created or revamped, encompassing not only workers and peasents but also youth, women, poor people,ex-servicemen, and others.SementaraTempo(7 Oktober 2007) melukiskan dengan sangat baik sebagai berikut." Kantor PKI. adalah markas yang hidup dan bergerak. Organisasi tak hanya mengurus program partai tapi juga tetek bengek lainnya seperti anggota yang meninggal dan melahirkan.PKI tak hanya menjadi organisasi politik tapi juga menjadi komunitas. Ketika kantor pusat PKI dibangun di Jalan Kramat Raya, Jakarta, sebagian besar dananya diperoleh dari sumbangan anggota yang pengelolaannya dilaporkan secara transparan. Koran Harian Rakjatdigenjot oplahnya hingga mencapai 60 ribu eksemplar--jumlah yang fantastis untuk zaman itu!"Kini PKSTetapi benarkah hanya PKI yang berhasil membangun partai politik yang solid,hidup,dan dinamis seperti itu? Dake dan Tempo harus melakukan koreksi atas teorinya itu atau setidaknya menoleh ke PKS.Pasalnya, kini telah muncul partai seperti itu, yaitu PKS! Meski secara ideologi dan cita-cita berbeda secara diametral, PKS seperti halnya PKI memiliki mesin organisasi yang hidup, kuat, dan dinamis. Rapat-rapat massa dan rally PKS yang selalu rapi dan disiplin menambah bukti hidupnya partai ini. PKS mengurus anggotanya dan karena itu anggotanya juga menjalankan keputusan partainya, termasuk membayar iuran karena merasakan manfaat dari kehadiran partainya.Partai bukan hanya menguntungkan dan menjadi alat bagi elitenya, melainkan juga bagi anggotanya dan cita-citanya. Di PKS, presiden partai harus berkonsentrasi penuh untuk mengurus partai dengan segala tetek bengeknya. Ada konvensi yang unik dan menarik di sana: jika presiden partai terpilih menduduki jabatan publik, dia harus melepaskan jabatannya di partai.Walhasil,dengan tradisi ini,orang yang bersangkutan bukan hanya tidak dihadapkan pada situasi dilematis karena konflik kepentingan akibat perangkapan jabatan, melainkan juga waktu, energi, dan pikirannya tercurah untuk partai atau jabatan politik yang dipegangnya. Sementara partai-partai politik lain justru punya kelaziman yang sebaliknya: memilih orang yang sedang menduduki jabatan publik (berkuasa) untuk menjadi ketua.Di sisi lain, untuk mengamankan jabatan publik yang sudah diraihnya (menteri, gubernur, bupati, dan lain-lain), orang tersebut justru semakin memperkuat cengkeramannya dalam partainya.Rupanya ada psikologi ketakutan dalam diri orang-orang ini bahwa jika posisinya di partai lepas akan membahayakan jabatan politiknya itu.Walhasil, alih-alih membangun partai menjadi kuat, mereka justru memperalat partai! Dalam suasana kepartaian yang seperti itulah PKS dengan spirit yang merona menyeruak ke depan dalam pentas politik nasional. Primus inter minus malum! (*)
Hajriyanto Y Thohari Pengamat Kenegaraan dan Keagamaan
Prabowo Incar PKS
INILAH.COM - Makassar. Demi memperluas basis dukungan dan membahas kemungkinan koalisi dalam menghadapi Pemilu 2009, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan, dirinya akan segera menemui pimpinan PKS."Dalam waktu dekat kita akan ketemu dengan tokoh-tokoh PKS," tutur Prabowo di Makassar Selasa (4/11) malam, usai berorasi dalam Muktamar VI Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di gedung Lembaga Administrasi Negara (LAN) Antang. Dengan UU Pilpres yang mensyaratkan 20 persen suara dan 25 persen kursi, Prabowo menyatakan kemungkinan berkoalisi dengan PKS sangat terbuka.Meski begitu, mantan Danjen Kopassus itu menambahkan tidak hanya PKS saja yang akan diajak bekerjasama. "Dalam demokrasi semua pihak adalah mitra sehingga komunikasi itu harus ada dan bekerja sama dengan baik untuk kepentingan rakyat, tapi tetap bersaing dalam program dan solusi," ujarnya.Ketika didesak, partai mana saja yang akan diajak berkoalisi oleh Gerindra, Prabowo menolak mengungkapkan. "Soal koalisi nantilah. Yang penting kita selalu berkomunikasi dengan baik," tandasnya.
Caleg PKS Bebas dari Complain
PK-Sejahtera Online. Masa pengumuman daftar calon sementara (DCS)calon legislative (Caleg) untuk DPRD Kota Pekanbaru telah di umumkan, hasilnya banyak masukan yang datang dari masyarakat terkait dengan para Caleg. Di mulai dari kasus korupsi, tindakan amoral, sampai di protes karena Caleg tidak di kenal didaerah pemilihannya.Hadid, SP ketua Tim Advokasi DPD PKS Pekanbaru menyebutkan, “Alhamdulillah pihak kami sudah langsung menghubungi KPU kota Pekanbaru, dan hasilnya tidak satupun Caleg dari PKS yang mendapatkan protes dari masyarakat, ini menunjukkan bahwa proses penyeleksian Caleg di partai kami berjalan dengan baik," ujarnya.
adid yang sehari-hari sebagai staf ahli Fraksi Keadilan Sejahtera Kota Pekanbaru menambahkan, kami berharap masyarakat cerdas dalam memilih pilihannya nanti di Pemilu Legislatif, dan kita di PKS Insya Allah memberikan figure-figur Caleg yang amanah dan mampu bekerja untuk kepentingan masyarakat. Jika ada Caleg yang mendapatkan complain dari masyarakat, itu menunjukkan bahwa bisa jadi partai lebih mengakomodir Caleg yang memiliki financial lebih besar, dari pada integritas dan kualitasnya. Dengan tidak adanya complain masyarakat ke Caleg PKS, pihaknya berharap PKS akan dapat menjadi partai yang paling banyak di pilih oleh masyarakat Pekanbaru di 2009 nanti.
adid yang sehari-hari sebagai staf ahli Fraksi Keadilan Sejahtera Kota Pekanbaru menambahkan, kami berharap masyarakat cerdas dalam memilih pilihannya nanti di Pemilu Legislatif, dan kita di PKS Insya Allah memberikan figure-figur Caleg yang amanah dan mampu bekerja untuk kepentingan masyarakat. Jika ada Caleg yang mendapatkan complain dari masyarakat, itu menunjukkan bahwa bisa jadi partai lebih mengakomodir Caleg yang memiliki financial lebih besar, dari pada integritas dan kualitasnya. Dengan tidak adanya complain masyarakat ke Caleg PKS, pihaknya berharap PKS akan dapat menjadi partai yang paling banyak di pilih oleh masyarakat Pekanbaru di 2009 nanti.
(Sumber: PKS Pekanbaru)
PKS Siapkan Calegnya Berkiprah di Parlemen
PK-Sejahtera Online. PKS Kalbar menggelar pelatihan dan workshop bagi para calon anggota legeslatif DPR RI, DPRD Propinsi , serta DPRD Kab/Kota Kegiatan, di Aula Balai Pelatihan Koperasi Pontianak, (1-2).
Kegiatan yang bertajuk Kokohkan Kebersamaan Raih Kemenangan ini diikuti seluruh caleg PKS se-Kalimantan Barat dari calon DPR RI,DPRD Propinsi dan DPRD Kab/Kota.Ketua DPW PKS Kalbar Fatahillah Abrar dalam sambutannya menyampaikan bahwa workshop ini sangat bermanfaat bagi para Caleg PKS untuk lebih cepat beradaptasi dalam dakwah parlemen. Selain itu, pelatihah ini sebagai bekal bagi para caleg untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya PKS bergerak sebagai sebuah partai dakwah yang berdakwah di parlemen.“PKS menginginkan Indonesia yang adil, sejahtera dan bermartabat. Untuk itu, para caleg yang nantinya akan menjadi anggota dewan harus memahami bagaimana langkah – langkah PKS mewujudkan cita-citanya tersebut,” ungkap Fatahillah.Muslih,SP selaku ketua panitia pelatihan ini mengungkapkan bahwa selama dua hari, para caleg mendapatkan beragam materi yang sangat pentng untuk mendukung pemahaman mereka tentang dunia kedewanan. “Diantara materi-materi yang para caleg dapatkan adalah urgensi dakwah parlemen, penyusunan APBD berbasis kinerja, Tupoksi kedewanan, public speaking dan personal communication serta workshop pemenangan pemilu 2009 yang disampaikan langsung oleh Badan Pemenangan Pemilu dari DPP,” jelas Muslih.Ikrar Anti KorupsiPuncak dari workshop dan pelatihan caleg ini adalah ikrar bersama para caleg untuk menjadi anggota dewan yang siap berdakwah dan berjuang di parlemen atau di internal PKS dinamakan baiat amal. Dipimpin langsung Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS Kalbar, seluruh peserta pelatihan mengucapkan janji mereka untuk siap berjuang dan berdakwah memenangkan PKS pada Pemilu 2009 maupun ketika nanti terpilih menjadi anggota dewan.Butir – butir komitmen yang di ikrarkan para caleg PKS tersebut diantaranya adalah komitmen untuk menolak penghasilan syubhat bahkan haram, komitmen untuk anti korupsi, siap berjuang untuk kepentingan rakyat, dan siap untuk berperilaku hidup sederhana.“Dengan adanya baiat amal ini, maka seluruh caleg PKS akan terikat oleh janjinya. Sehingga apabila nantinya terpilih menjadi anggota dewan, ia akan terpantau oleh para kader, pengurus bahkan yang lebih utama pantauan dari Allah. Sehingga akan bekerja dengan maksimal menjalankan amanah partai. Dan bila nantinya melakukan penyimpangan harus siap dan ikhlas untuk diberhentikan oleh partai,” ungkap Fatahillah.
Kegiatan yang bertajuk Kokohkan Kebersamaan Raih Kemenangan ini diikuti seluruh caleg PKS se-Kalimantan Barat dari calon DPR RI,DPRD Propinsi dan DPRD Kab/Kota.Ketua DPW PKS Kalbar Fatahillah Abrar dalam sambutannya menyampaikan bahwa workshop ini sangat bermanfaat bagi para Caleg PKS untuk lebih cepat beradaptasi dalam dakwah parlemen. Selain itu, pelatihah ini sebagai bekal bagi para caleg untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya PKS bergerak sebagai sebuah partai dakwah yang berdakwah di parlemen.“PKS menginginkan Indonesia yang adil, sejahtera dan bermartabat. Untuk itu, para caleg yang nantinya akan menjadi anggota dewan harus memahami bagaimana langkah – langkah PKS mewujudkan cita-citanya tersebut,” ungkap Fatahillah.Muslih,SP selaku ketua panitia pelatihan ini mengungkapkan bahwa selama dua hari, para caleg mendapatkan beragam materi yang sangat pentng untuk mendukung pemahaman mereka tentang dunia kedewanan. “Diantara materi-materi yang para caleg dapatkan adalah urgensi dakwah parlemen, penyusunan APBD berbasis kinerja, Tupoksi kedewanan, public speaking dan personal communication serta workshop pemenangan pemilu 2009 yang disampaikan langsung oleh Badan Pemenangan Pemilu dari DPP,” jelas Muslih.Ikrar Anti KorupsiPuncak dari workshop dan pelatihan caleg ini adalah ikrar bersama para caleg untuk menjadi anggota dewan yang siap berdakwah dan berjuang di parlemen atau di internal PKS dinamakan baiat amal. Dipimpin langsung Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS Kalbar, seluruh peserta pelatihan mengucapkan janji mereka untuk siap berjuang dan berdakwah memenangkan PKS pada Pemilu 2009 maupun ketika nanti terpilih menjadi anggota dewan.Butir – butir komitmen yang di ikrarkan para caleg PKS tersebut diantaranya adalah komitmen untuk menolak penghasilan syubhat bahkan haram, komitmen untuk anti korupsi, siap berjuang untuk kepentingan rakyat, dan siap untuk berperilaku hidup sederhana.“Dengan adanya baiat amal ini, maka seluruh caleg PKS akan terikat oleh janjinya. Sehingga apabila nantinya terpilih menjadi anggota dewan, ia akan terpantau oleh para kader, pengurus bahkan yang lebih utama pantauan dari Allah. Sehingga akan bekerja dengan maksimal menjalankan amanah partai. Dan bila nantinya melakukan penyimpangan harus siap dan ikhlas untuk diberhentikan oleh partai,” ungkap Fatahillah.
(Sumber: PKS Kalbar)
Nonton Laskar Pelangi Bareng PKS
PK-Sejahtera Online. Tidak kurang dari 30 anak-anak dari SD Kelas Khusus ’Pengupas Bawang’, menonton film ’Laskar Pelangi’ bersama anggota Dewan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kota Banjarmasin, di Studio 21 Duta Mall, 20 Oktober lal. Kuatnya pesan dan motivasi untuk menuntut ilmu yang terdapat dalam film besutan sutradara ternama, Riri Reza, itu rupanya membangkitkan semangat para siswa SD, yang sehari-harinya berstatus sebagai pekerja pengupas bawang, di Pasar Lima tersebut, dalam menggapai masa depan.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Masrani, yang saat ini duduk di bangku kelas IV sekolah khusus tersebut, sebelum menonton film, siswa bertubuh mungil itu mengungkapkan belum memiliki cita-cita menjadi apa kelak dirinya.
Namun setelah menonton Film ’Laskar Pelangi’, Masruni dengan mantap mengungkapkan bahwa dirinya ingin terus bersekolah. ”tuntung sekolah di SD ini ulun handak manarusakan sekolah ke SMP, walaupun itu sekolah Paket B. Jadi kalau ulun lulus kena nyaman bacari gawian.” ujarnya mantap.
Film ’Laskar Pelangi’ yang menceritakan perjuangan salah seorang dari sebelas anak SD Muhammadiyah Gantong, Kota Belitung, Provinsi Sumatera Selatan, dalam menggapai cita-cita hingga mampu mendapatkan beasiswa untuk belajar di kota cantik, Paris, Prancis.
Nonton bersama 30 siswa SD ’Pengupas Bawang’ (sebutan yang biasa diberikan kepada sekolah tersebut) digelar PKS, dengan tujuan untuk menghibur anak-anak yang sejak kecil telah terbiasa bekerja, untuk membantu orangtua mereka.
”Kami ingin menghibur anak-anak, yang bagi mereka masuk bioskop adalah hal sangat langka, di samping memberikan motivasi dalam mencari ilmu, karena materi tidak sepenuhnya menjadi tembok penghalang dalam menggapai cita-cita,” ujar anggota DPRD Banjarmasin, Akhmad Jazuli M.Ap, yang pada pemilu 2009 nanti dicalonkan oleh PKS untuk menduduki kursi DPRD Provinsi Kalsel, dengan Daerah Pemilihan Kota Banjarmasin, dengan nomor urut 1.
Ungkapan senada juga diungkapkan oleh calon anggota Legislatif DPRD Provinsi Kalsel juga dari PKS dengan nomor urut 3, Siti Sarro, yang dalam kesempatan itu ikut serta menonton bersama anak-anak SD ’Pengupas Bawang’.
”Film ini sangat cocok untuk memotivasi anak-anak yang kurang mampu dalam hal materi, sehingga motivasi untuk terus menuntut ilmu terus tumbuh di hati mereka,” tuturnya.
Ketika disinggung apakah tujuan nonton Film ’Laskar Pelangi’ ini hanya ikut-ikutan sebagaimana yang dilakukan sejumlah tokoh partai lainnya, Jazuli dengan tegas menampik hal itu.
”Sebelumnya kami sudah melaksanakan berbagai program pembinaan dengan objek SD ’Pengupas Bawang’, ini mulai dari kegiatan out bound yang membangun kepribadian anak, hingga berbagai pelatihan skill, dengan hadirnya film ini kami berharap dapat menjadi pelengkap dari berbagai program kami sebelumnya,” terang Jazuli.
Kepala SD Kelas Khusus, Muhammad Zaini, menyambut baik program peduli PKS, ini dan berharap anak didiknya, yang kesehariannya bekerja sebagai mengupas bawang, tidak menyerah dalam menggapai cita-cita, karena terbentur kondisi keseharian mereka.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Masrani, yang saat ini duduk di bangku kelas IV sekolah khusus tersebut, sebelum menonton film, siswa bertubuh mungil itu mengungkapkan belum memiliki cita-cita menjadi apa kelak dirinya.
Namun setelah menonton Film ’Laskar Pelangi’, Masruni dengan mantap mengungkapkan bahwa dirinya ingin terus bersekolah. ”tuntung sekolah di SD ini ulun handak manarusakan sekolah ke SMP, walaupun itu sekolah Paket B. Jadi kalau ulun lulus kena nyaman bacari gawian.” ujarnya mantap.
Film ’Laskar Pelangi’ yang menceritakan perjuangan salah seorang dari sebelas anak SD Muhammadiyah Gantong, Kota Belitung, Provinsi Sumatera Selatan, dalam menggapai cita-cita hingga mampu mendapatkan beasiswa untuk belajar di kota cantik, Paris, Prancis.
Nonton bersama 30 siswa SD ’Pengupas Bawang’ (sebutan yang biasa diberikan kepada sekolah tersebut) digelar PKS, dengan tujuan untuk menghibur anak-anak yang sejak kecil telah terbiasa bekerja, untuk membantu orangtua mereka.
”Kami ingin menghibur anak-anak, yang bagi mereka masuk bioskop adalah hal sangat langka, di samping memberikan motivasi dalam mencari ilmu, karena materi tidak sepenuhnya menjadi tembok penghalang dalam menggapai cita-cita,” ujar anggota DPRD Banjarmasin, Akhmad Jazuli M.Ap, yang pada pemilu 2009 nanti dicalonkan oleh PKS untuk menduduki kursi DPRD Provinsi Kalsel, dengan Daerah Pemilihan Kota Banjarmasin, dengan nomor urut 1.
Ungkapan senada juga diungkapkan oleh calon anggota Legislatif DPRD Provinsi Kalsel juga dari PKS dengan nomor urut 3, Siti Sarro, yang dalam kesempatan itu ikut serta menonton bersama anak-anak SD ’Pengupas Bawang’.
”Film ini sangat cocok untuk memotivasi anak-anak yang kurang mampu dalam hal materi, sehingga motivasi untuk terus menuntut ilmu terus tumbuh di hati mereka,” tuturnya.
Ketika disinggung apakah tujuan nonton Film ’Laskar Pelangi’ ini hanya ikut-ikutan sebagaimana yang dilakukan sejumlah tokoh partai lainnya, Jazuli dengan tegas menampik hal itu.
”Sebelumnya kami sudah melaksanakan berbagai program pembinaan dengan objek SD ’Pengupas Bawang’, ini mulai dari kegiatan out bound yang membangun kepribadian anak, hingga berbagai pelatihan skill, dengan hadirnya film ini kami berharap dapat menjadi pelengkap dari berbagai program kami sebelumnya,” terang Jazuli.
Kepala SD Kelas Khusus, Muhammad Zaini, menyambut baik program peduli PKS, ini dan berharap anak didiknya, yang kesehariannya bekerja sebagai mengupas bawang, tidak menyerah dalam menggapai cita-cita, karena terbentur kondisi keseharian mereka.
(Sumber: PKS Banjarmasin)
Pilkada Kota Kediri: Visi-Misi Achmad Salis
PK-Sejahtera Online, Kediri. Salah satu kader terbaik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Kediri, Achmad Salis terjun mencalonkan diri sebagai calon wakil wali kota (Cawawali) nomor urut tiga. Berpasangan dengan Ny. Martanty Soenar Dewi, kader muda PKS ini juga diusung Partai Demokrat, PPIB, Partai Patriot, PNI Marhaenisme, PBR, PDK, PBSD, PPNUI dan Partai Merdeka.
Sebelum maju sebagai cawawali Kota Kediri, Salis menjadi anggota DPRD Kota Kediri periode 2004-2009. Dalam partai, dia aktif sejak 1999 silam dan kini menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) PKS Kota Kediri dan Koordinator Dewan Pimpinan Tertinggi Daerah (DPTD) PKS Kota Kediri.
Adapun visi Salis, yakni mewujudkan masyarakat madani Kota Kediri yang kondusif, dalam kemajemukan sosial politik, kemandirian ekonomi, kesetaraan dalam pelayanan untuk mencapai keadilan kemakmuran dan kesejahteraan bersama. Sedangkan pokok dari uraian 9 misinya terangkum menjadi 3 hal yakni yakni pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan perekonomian masyarakat. Tujuan akhirnya, mewujudkan pemerintahan yang transparan dan konsisten.
“Karena selama saya menjadi anggota dewan sejak 2004 lalu, salah satu hal penting yang harus diperbaiki yakni transparansi dan konsistensi pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan,” ujar Salis.Pertama, bidang pendidikan selama ini di Kota Kediri pendidikan masih berorientasi pada aturan yang dibuat pemerintah pusat, bukan berdasarkan kebutuhan dan upaya peningkatan kualitasnya. Karena dengan pendidikan yang berkualitas, akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi pengangguran. “Sesuai aturan adanya wajib pendidikan dasar 9 tahun, maka pemerintah harus bisa memberikan pendidikan kepada seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya.Terutama soal biaya pendidikan, masyarakat jangan dibebani lagi dengan biaya pendidikan yang mahal. Bahkan jika melihat kemampuan anggaran Pemkot Kediri saat ini, pendidikan gratis bisa diwujudkan. Asalkan anggaran digunakan dengan transparan, sesuai dengan porsi kebutuhannya.
Kemudian kedua, mewujudkan kesejahteraan masyarakat terutama bidang kesehatan, kualitas hidup yang layak dan perekonomian yang memadai. “Dengan potensi yang dimiliki Kota Kediri, seperti aset daerah seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menambah Penghasilan Asli Daerah (PAD),” tandasnya.Jangan hanya memungut pajak dari warganya, tapi juga membentuk usaha produktif. Serta mendatangkan investor yang menguntungkan daerah, bukan hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Salis memberikan contoh pemanfaatan aset daerah di luar kota, selama ini masih belum maksimal dan tidak pernah jelas manfaatnya. “Kalau dikelola dengan baik, efisien dan efektif akan bisa mendatangkan PAD yang cukup besar,” urainya.
Kemudian ketiga, meningkatkan perekonomian masyarakat, dengan tidak hanya tergantung pada satu perusahaan besar saja. Karena selama ini Kota Kediri, tergantung dari keberadaan PT Gudang Garam. “Kondisi ini tidak sehat, siapa yang bisa menjamin selamanya PT GG akan terus berproduksi di Kota Kediri,” paparnya.Kedepan pemkot tidak tergantung pada satu perusahaan besar saja, justru sebaliknya perusahaan yang tergantung pemerintah. Dalam arti untuk pengembangan, serta pemanfaatan aset dan potensi daerah yang ada.
Demikian juga di tubuh birokrasi, menurut Salis perlu adanya perbaikan kinerja dan produktifitas PNS. Melalui penataan dan evaluasi berkala, secara obyektif dengan menerapkan The Right Man In The Right Place. “Penentuan pejabat harus melalui fit and proper test, agar sesuai dengan pendidikan dan kemampuannya,” ungkap pria yang memiliki hobi olah raga ini.
Sebagai bentuk nyata kesiapannya mewujudkan visi misinya, Salis mengaku siap melakukan kontrak politik dengan siapa pun. Termasuk yang sudah dilakukan dengan wadah pemberdayaan perempuan, untuk membentuk lembaga yang khusus menangani kekerasan terhadap perempuan.
Dipilihnya kader muda yang diusung dalam Pemilihan Wali Kota Kediri, menurut Yusuf Rohana, Ketua Tim Pemenangan Pemilu Wilayah DPD PKS Jatim, karena dianggap lebih energik, tegar dan lebih inovatif dalam membangun suatu wilayah. ”Karena kader yang kami usung dalam Pilwali ini, sudah melalui seleksi yang ketat. Artinya, meski muda, tapi pengalaman birokrasinya juga sudah mumpuni,” kata Yusuf Rohana. Selain muda, track record kader yang diusung juga memenuhi syarat dasar PKS, yakni jujur dan bersih. ”Karena prinsip kami, kalau suatu daerah itu pemimpinnya sudah tidak jujur, maka kehancuran pasti akan menghampiri. Apalagi kalau penyakit korupsi sudah menjangkiti. Tentu rakyat yang kembali menjadi korbannya,” ujar Yusuf Rohana.
Sebelum maju sebagai cawawali Kota Kediri, Salis menjadi anggota DPRD Kota Kediri periode 2004-2009. Dalam partai, dia aktif sejak 1999 silam dan kini menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) PKS Kota Kediri dan Koordinator Dewan Pimpinan Tertinggi Daerah (DPTD) PKS Kota Kediri.
Adapun visi Salis, yakni mewujudkan masyarakat madani Kota Kediri yang kondusif, dalam kemajemukan sosial politik, kemandirian ekonomi, kesetaraan dalam pelayanan untuk mencapai keadilan kemakmuran dan kesejahteraan bersama. Sedangkan pokok dari uraian 9 misinya terangkum menjadi 3 hal yakni yakni pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan perekonomian masyarakat. Tujuan akhirnya, mewujudkan pemerintahan yang transparan dan konsisten.
“Karena selama saya menjadi anggota dewan sejak 2004 lalu, salah satu hal penting yang harus diperbaiki yakni transparansi dan konsistensi pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan,” ujar Salis.Pertama, bidang pendidikan selama ini di Kota Kediri pendidikan masih berorientasi pada aturan yang dibuat pemerintah pusat, bukan berdasarkan kebutuhan dan upaya peningkatan kualitasnya. Karena dengan pendidikan yang berkualitas, akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi pengangguran. “Sesuai aturan adanya wajib pendidikan dasar 9 tahun, maka pemerintah harus bisa memberikan pendidikan kepada seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya.Terutama soal biaya pendidikan, masyarakat jangan dibebani lagi dengan biaya pendidikan yang mahal. Bahkan jika melihat kemampuan anggaran Pemkot Kediri saat ini, pendidikan gratis bisa diwujudkan. Asalkan anggaran digunakan dengan transparan, sesuai dengan porsi kebutuhannya.
Kemudian kedua, mewujudkan kesejahteraan masyarakat terutama bidang kesehatan, kualitas hidup yang layak dan perekonomian yang memadai. “Dengan potensi yang dimiliki Kota Kediri, seperti aset daerah seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menambah Penghasilan Asli Daerah (PAD),” tandasnya.Jangan hanya memungut pajak dari warganya, tapi juga membentuk usaha produktif. Serta mendatangkan investor yang menguntungkan daerah, bukan hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Salis memberikan contoh pemanfaatan aset daerah di luar kota, selama ini masih belum maksimal dan tidak pernah jelas manfaatnya. “Kalau dikelola dengan baik, efisien dan efektif akan bisa mendatangkan PAD yang cukup besar,” urainya.
Kemudian ketiga, meningkatkan perekonomian masyarakat, dengan tidak hanya tergantung pada satu perusahaan besar saja. Karena selama ini Kota Kediri, tergantung dari keberadaan PT Gudang Garam. “Kondisi ini tidak sehat, siapa yang bisa menjamin selamanya PT GG akan terus berproduksi di Kota Kediri,” paparnya.Kedepan pemkot tidak tergantung pada satu perusahaan besar saja, justru sebaliknya perusahaan yang tergantung pemerintah. Dalam arti untuk pengembangan, serta pemanfaatan aset dan potensi daerah yang ada.
Demikian juga di tubuh birokrasi, menurut Salis perlu adanya perbaikan kinerja dan produktifitas PNS. Melalui penataan dan evaluasi berkala, secara obyektif dengan menerapkan The Right Man In The Right Place. “Penentuan pejabat harus melalui fit and proper test, agar sesuai dengan pendidikan dan kemampuannya,” ungkap pria yang memiliki hobi olah raga ini.
Sebagai bentuk nyata kesiapannya mewujudkan visi misinya, Salis mengaku siap melakukan kontrak politik dengan siapa pun. Termasuk yang sudah dilakukan dengan wadah pemberdayaan perempuan, untuk membentuk lembaga yang khusus menangani kekerasan terhadap perempuan.
Dipilihnya kader muda yang diusung dalam Pemilihan Wali Kota Kediri, menurut Yusuf Rohana, Ketua Tim Pemenangan Pemilu Wilayah DPD PKS Jatim, karena dianggap lebih energik, tegar dan lebih inovatif dalam membangun suatu wilayah. ”Karena kader yang kami usung dalam Pilwali ini, sudah melalui seleksi yang ketat. Artinya, meski muda, tapi pengalaman birokrasinya juga sudah mumpuni,” kata Yusuf Rohana. Selain muda, track record kader yang diusung juga memenuhi syarat dasar PKS, yakni jujur dan bersih. ”Karena prinsip kami, kalau suatu daerah itu pemimpinnya sudah tidak jujur, maka kehancuran pasti akan menghampiri. Apalagi kalau penyakit korupsi sudah menjangkiti. Tentu rakyat yang kembali menjadi korbannya,” ujar Yusuf Rohana.
Dari Dialog Kebangsaan di Mesir: PKS = Partai Kampanye Selalu
PK-Sejahtera Online. 25 Oktober 2008, Auditorium Wisma Nusantara kembali dibanjiri mahasiswa(i) Indonesia di Mesir (Masisir). Kali ini PIP PKS Mesir menggelar acara Dialog Kebangsaan dengan tema, "Dari Kairo untuk Bangsa; Refleksi 80 Tahun Sumpah Pemuda.".Sesuai dengan namanya, acara ini diformat dalam bentuk dialog dengan menghadirkan beberapa tokoh Masisir. Sesi dialog dibagi menjadi dua, pertama diisi oleh para panelis dari tokoh mahasiswi dan yang kedua tokoh mahasiswa. Tema yang diangkat dalam sesi pertama adalah: "Tinjauan Terkini Terhadap Peluang dan Tantangan serta Peran Politik Perempuan dalam Pembangunan Bangsa." Tiga panelis yang dihadirkan adalah Yuli Yasin, M.A. (mantan aktivis mahasiswi sekarang menjadi lokal staff di KBRI Kairo), Iria Nur Aini, Lc. (mantan aktivis mahasiswi saat ini aktif di Bidang Kewanitaan PIP PKS Mesir), dan Aprina Levy Wulandari (Ketua organisasi induk mahasiswi, WIHDAH PPMI). Masing-masing mempunyai stressing pembahasan yang berbeda, Yuli mengupas tentang peluang dan tantangan perempuan dalam pembangunan bangsa. Sedangkan Iria berbicara seputar partisipasi perempuan dalam kancah politik. Adapun Aprina yang merupakan ikon organisatoris mahasiswi Kairo saat ini, berbicara tentang peran mahasiswi Mesir dalam pembangunan bangsa. Sesi kedua dimulai dengan tema yang lebih hangat, "Membincang Dinamika Perpolitikan Nusnatara." Tampil sebagai panelis pertama Saifuddin, M.A. yang akrab disapa Pak Syae, kandidat doktoral Univ. Al-Azhar Jurusan Tafsir dan Ilmu Al-Quran, dan termasuk salah satu tokoh PCI NU Mesir. Pak Syae banyak berbicara dengan data hasil analisanya terkait profil partai-partai yang ada di tanah air. Ia memetakan partai politik secara ideologis dan menganalisa kekuatan masing-masing partai. "Saat ini partai yang masih kuat bukan partai yang berasaskan Islam. Partai-parti berbasis sekualer nasionalis masih lebih kuat, yaitu Golkar dan PDI-P," jelas Pak Syae. Ketika Pak Syae hendak berbicara tentang PKS terlihat agak malu-malu, meskipun demikian tidak menumpulkan daya kritisnya terhadap PKS yang ia plesetkan dengan Partai Kampanye Selalu. Kontan saja para hadirin yang mayoritas kader dan simpatisan PKS tertawa lepas. Tampil sebagai panelis kedua, Sutrisno Hadi, S.Th.I., mahasiswa pascasarjana di Univ. Al-Azhar dan pernah menjabat sebagai Ketua I PCI Muhammadiyah Kairo. Sutrisno mengupas lebih dalam sejarah perjuangan politik umat Islam Indonesia. Menurut pisau analisanya, partai Islam dulu yang diwakili oleh Masyumi mampu menyatukan suara umat Islam saat itu, akan tetapi sekarang partai-partai Islam justru terpecah padahal yang diperjuangkan sama. Sutrisno menambahkan lagi bahwa memang kondisi dulu dan sekarang sangat berbeda, sehingga cukup beralasan munculnya banyak partia politik karena umat Islam Indonesia semakin cerdas, dan masing-masing mempunyai cara pandang yang berbeda. Adapun panelis ketiga menghadirkan mahasiswa kandidat doktoral Univ.Al-Azhar, Oni Sahroni, M.A.. Pak Oni yang dikenal pakar ekonomi Islam di lingkungan Masisir berbicara tentang visi Indonesia masa depan. Dalam presentasinya memaparkan kondisi riil masyarakat Indonesia dari berbagai sektor, termasuk pendidikan, ekonomi, dan gaya hidup. Mantan ketua PIP PKS Mesir ini juga menyinggung proyeksi SDM yang dibutuhkan untuk membangun Indonesia di masa yang akan datang.
(Sumber: PKS Mesir)
Halal bi Halal PKS Belanda: Pemerintah Salah Kelola
PK-Sejahtera Online. Ahad ,2 Nopember 2008, mulai jam 14 cet (waktu Eropa tengah) berbagai ummat Muslim yang datang dari seluruh penjuru Belanda, bahkan ada juga yang dari Belgia dan Perancis berkumpul memenuhi ruang serbaguna Schiedam Islam Merkezi di Jalan Dr. Schaepmansingel 5 3118 XH Schiedam. Kurang lebih 500 orang tua, muda, anak-anak, laki-laki, perempuan dari ibu-ibu rumah tangga sampai mahasiswa sangat antusias mengikuti acara silaturahim dan ramah tamah dalam rangka halal bi halal keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera perwakilan Belanda.Sebuah gedung serba guna dalam komplek Masjid Turki dengan fasilitas meeting yang sangat memadai ditata sedemikian rupa sehingga rapi, meja-kursi yang tersusun laksanan tempat pertemuan di hotel, berhiaskan bendera-bendera PKS dengan angka 8, kelompok laki-laki berkumpul di sebelah kiri dan kelompok perempuan di sebelah kanan menghadap sebuah panggung sederhana menjadikan acara halal bi halal ini terasa profesional dan istimewa. Seakan semua ini ingin memantabkan slogan PKS (khususnya yang ke tiga) yaitu bersih, peduli dan profesional.Dalam kesempatan ini, Presiden PKS Tifatul Sembiring memberikan sambutan langsung dari Jakarta secara online dengan jaringan internet. Grup nasyid Suara Keadilan Nederlands (SKN) turut memeriahkan suasana dengan sebuah nasyid bertajuk Indonesia Memanggil karya grup nasyid Shoutul Harokah.Pada kesempatan ini, juga diadakan acara sambung rasa bersama tokoh-tokoh masyarakat Indonesia di Belanda, Bp. Willy de Weerd dan Bp. Seno Sumadji. Kehadiran Ust. Ust. Hilman Rasyad Syiha, pengurus DPP PKS dan juga anggota legislatif DPR pusat yang semakin menambah antusias para hadirin untuk mengikuti rangkaian acara ini.Tema sambung rasa ini adalah Indonesia: Permasalahan dan Harapan. Satu pernyataan menarik yang disampaikan oleh Ust. Hilman adalah bahwa permasalahan besar Bangsa Indonesia adalah adanya salah kelola pemerintahan. Sebenarnya Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang memiliki potensi luarbiasa. Hanya pengelolaan pemerintahan yang baik di tangan orang-orang yang kapabel dan bersih yang akan dapat membawa Bangsa Indonesia untuk maju.
(Sumber: PKS Belanda)
Halal bi Halal PKS Malaysia: Dari TKI Hingga Pornografi
PK-Sejahtera Online. Setelah melalui perdebatan panjang, RUU Pornografi akhirnya disahkan. Kaum perempuan Indonesia memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat strategis dalam menciptakan generasi bangsa yang berkualitas. Kaum perempuan harus berperan lebih aktif setelah RUU tersebut disahkan. "Setelah 10 tahun, akhirnya RUU pornografi disahkan. Kita bersyukur Alhamdulillah. Sekarang tinggallah tanggung jawab besar kaum perempuan bagaimana ikut menjaga dan mencipta generasi bangsa yang berkualitas dan bermoral," ujar seniman Neno Warisman dalam orasi Halal Bihalal PKS Malaysia di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK), Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (1/11/2008).Menurut Neno, Kementrian Pemberdayaan Perempuan yang ada sekarang seharusnya tidak sekedar menjadi lembaga yang mendorong persamaan hak dan peran sosial kaum perempuan. Tapi lebih jauh memberikan pandangan dan memahamkan kepada kaum perempuan mengenai fungsi dan kodrat mereka yang mulia sebagai ibu."Jangan hanya mendorong persamaan hak wanita untuk jadi caleg atau apapun, tapi berikan pemahaman dan pandangan agar mereka mampu menjadi ibu pelahir generasi bangsa yang berkualitas. Itu sudah jadi kodrat utama semua perempuan di muka bumi," cetusnya.Dalam pandangan Neno, kesadaran kaum perempuan mengenai peran dasarnya sebagai ibu yang melahirkan dan mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada anak-anaknya sejak kecil saat ini cukup mengkhawatirkan. Hal itu bertambah dengan perilaku sebagian kaum perempuan yang menyimpang akibat rusaknya moral sosial."Generasi yang terampil dan berkualitas hanyalah lahir dari rahim ibu yang berkualitas juga. Perubahan sosial apapun tergantung kepada kaum perempuan atau ibu. Jadi perempuan juga harus punya perilaku sosial dan budaya yang jelas serta berakhlak," ujarnya.Selain ceramah Neno, acara halal bihalal yang dihadiri 1.000 orang kader dan simpatisan PKS itu juga diisi dengan sambutan dari wakil tokoh masyarakat Indonesia di Malaysia, Dr. Anis Malik Thoha, dan ceramah agama oleh KH. Tunggul Sukarno. Di akhir acara juga ada penampilan sejumlah kreasi seni dari beberapa TKW yang bekerja di pabrik di Malaysia dan pelajar Indonesia yang bersekolah di SIK. Kebanyakan TKW yang datang bekerja pada pabrik di Sungai Wei, Selangor.Ketua Pusat Informasi dan Pelayanan (PIP) PKS Malaysia Dr. Syarif Junaidi mengatakan dalam sambutannya, agar KBRI Kuala Lumpur meminta pemerintah pusat untuk meninjau kembali MoU pemerintah Indonesia dengan Malaysia mengenai tenaga kerja. "Kita juga harus mencegah terjadinya human trafficking. Karena kejahatan ini merupakan yang terbesar ketiga dan paling menguntungkan setelah narkoba dan perdagangan senjata ilegal," pungkasnya.
(Sumber: PKS Malaysia)
Protes PKS, Muhammadiyah Kultus Dahlan
INILAH.COM, Medan. Protes Muhammadiyah pada iklan PKS terkait pemuatan gambar KH Ahmad Dahlan dinilai berlebihan. Bahkan ormas keagamaan itu terjebak dalam praktik pengkultusan sosok KH Ahmad Dahlan.
"Muhammadiyah seolah-olah terjebak dengan perbuatan yang selama ini selalu dihindarinya, yakni pengkultusan terhadap seseorang," kata Sosiolog Islam dan Guru Besar IAIN Sumut, Nur Ahmad Fadhil Lubis, di Medan, Sabtu (1/11).
Sebelumnya, empat organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah di Sumatera Utara memprotes iklan politik PKS yang menampilkan gambar pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Empat ortom itu adalah PW Nasyiatul Aisyiah (NA) Sumut, PW Pemuda Muhammadiyah Sumut, DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumut dan Ikatan Remaja Muhammadiyah Sumut.
Bahkan, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin juga menyesalkan tindakan PKS yang dianggap mendompleng gambar KH Ahmad Dahlan yang dinyatakannya tidak etis. Selaku ulama besar, KH Ahmad Dahlan bukan hanya menjadi milik Muhammadyiah tetapi juga milik ummat Islam yang lain, bahkan sudah menjadi milik seluruh rakyat Indonesia.
Sikap Muhammadiyah itu juga dapat memperkecil ketokohan KH Ahmad Dahlan sebagai sosok tokoh dan ulama nasional, kata alumni Unversity of California, Los Angeles, Amerika Serikat itu. Meski demikian, kata Lubis, reaksi Muhammadiyah itu harus disikapi secara positif sebagai upaya untuk menjaga persatuan di kalangan kader ormas tersebut.
Ia menambahkan, idealnya PKS juga harus memberitahu pihak Muhammadiyah terlebih dulu karena penggunakan gambar KH Ahmad Dahlan itu untuk iklan politik. Meski KH Ahmad Dahlan milik seluruh ummat Islam, tetapi sudah menjadi rahasia umum jika ulama besar itu merupakan pendiri Muhammadiyah dan selalu diidentikkan dengan ormas tersebut.
Menurut Lubis, pemberitahuan itu berkaitan dengan etika semata, karena gambar KH Ahmad Dahlan digunakan dalam iklan politik, bukan kegiatan sosial seperti kampanye pemberantasan praktik maksiat.
"Muhammadiyah seolah-olah terjebak dengan perbuatan yang selama ini selalu dihindarinya, yakni pengkultusan terhadap seseorang," kata Sosiolog Islam dan Guru Besar IAIN Sumut, Nur Ahmad Fadhil Lubis, di Medan, Sabtu (1/11).
Sebelumnya, empat organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah di Sumatera Utara memprotes iklan politik PKS yang menampilkan gambar pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Empat ortom itu adalah PW Nasyiatul Aisyiah (NA) Sumut, PW Pemuda Muhammadiyah Sumut, DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumut dan Ikatan Remaja Muhammadiyah Sumut.
Bahkan, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin juga menyesalkan tindakan PKS yang dianggap mendompleng gambar KH Ahmad Dahlan yang dinyatakannya tidak etis. Selaku ulama besar, KH Ahmad Dahlan bukan hanya menjadi milik Muhammadyiah tetapi juga milik ummat Islam yang lain, bahkan sudah menjadi milik seluruh rakyat Indonesia.
Sikap Muhammadiyah itu juga dapat memperkecil ketokohan KH Ahmad Dahlan sebagai sosok tokoh dan ulama nasional, kata alumni Unversity of California, Los Angeles, Amerika Serikat itu. Meski demikian, kata Lubis, reaksi Muhammadiyah itu harus disikapi secara positif sebagai upaya untuk menjaga persatuan di kalangan kader ormas tersebut.
Ia menambahkan, idealnya PKS juga harus memberitahu pihak Muhammadiyah terlebih dulu karena penggunakan gambar KH Ahmad Dahlan itu untuk iklan politik. Meski KH Ahmad Dahlan milik seluruh ummat Islam, tetapi sudah menjadi rahasia umum jika ulama besar itu merupakan pendiri Muhammadiyah dan selalu diidentikkan dengan ormas tersebut.
Menurut Lubis, pemberitahuan itu berkaitan dengan etika semata, karena gambar KH Ahmad Dahlan digunakan dalam iklan politik, bukan kegiatan sosial seperti kampanye pemberantasan praktik maksiat.
Muhammadiyah Dinilai Kurang Dewasa Tanggapi Iklan Politik PKS
Medan (ANTARA News) - Muhammadiyah dinilai kurang dewasa dalam menyikapi penggunaan gambar ulama KH Ahmad Dahlan dalam iklan politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS).Pengamat Politik Universitas Sumatera Utara (USU), Warjio MA, di Medan, Sabtu, mengatakan memang benar KH Ahmad Dahlan merupakan tokoh pendiri Muhammadiyah, tetapi bukan berarti dia hanya milik Muhammadiyah semata. KH Ahmad Dahlan sudah menjadi milik seluruh rakyat Indonesia dan sudah menjadi aset bangsa."Jadi seharusnya Muhammadiyah tidak perlu memprotes iklan PKS, karena KH Ahmad Dahlan merupakan milik semua orang. Telebih lagi iklan itu diluncurkan dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda yang tentunya bertujuan untuk membangkitkan kembali nilai-nilai semangat Sumpah Pemuda," katanya.Menurut dia, sah-sah saja siapapun yang akan menggunakan gambar tokoh islam tersebut selama tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia, seperti digunakan untuk memojokkan seseorang ataupun kegiatan-kegiatan sosial.Pada bagian lain, ia mengatakan, sikap protes yang ditunjukkan Muhammadiyah tidak terlepas dari kepentingan beberapa partai yang kelahirannya "dibidani" oleh beberapa tokoh Muhammadiyah.Mereka seolah "kebakaran jenggot" karena kalah start dengan PKS yang berhasil memanfaatkan momen Sumpah Pemuda dengan menggunakan gambar KH Ahmad Dahlan maupun tokoh-tokoh bangsa lainnya dalam iklannya."Kita pantas memuji ide-ide yang dilakukan PKS itu. Ini merupakan salah satu kecerdasan tokoh-tokoh elit PKS yang dapat mengambil momen Sumpah Pemuda," katanya.Sebelumnya, Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsudin, menyesalkan tindakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dianggap mendompleng gambar pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan dalam iklan politik."Tindakan itu sebenarnya tidak etis, walaupun KH Ahmad Dahlan adalah milik umat dan bangsa sebagai pahlawan nasional, tetapi dia juga adalah pendiri dan tidak bisa dilupakan dari Muhammadiyah," katanya.Menurut dia, sebagai organisasi masyarakat besar dan tua, maka sejak 1971 Muhammadiyah menegaskan tidak mempunyai hubungan baik secara organisatoris ataupun struktural dengan partai politik manapun."Muhmadiyah tidak memiliki hubungan dengan parpol manapun dan warganya mempunyai kebebasan dalam memilih dan menentukan hak politik," katanya.
Iklan Mbah Hasyim, PKS Lebih Cerdas dari PKB
JAKARTA - Strategi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam membuat iklan politik dengan mengadopsi tokoh nasional sekaligus tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Hasyim Asy'ari, patut diapresiasi. PKS dianggap mampu memanfaatkan peluang dibandingkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Itu cara bagus. PKS sangat cerdas dan pintar dalam marketing. PKB sendiri yang memiliki tokohnya, tidak bisa mengambil peluang emas," ujar KH Nuril Arifin alias Gus Nuril usai diskusi rutin yang bertajuk 'Kongkow Bareng Gus Dur' di Utan Kayu, Jakarta, Sabtu (1/11/2008).
Gus Nuril menilai, dirinya sebagai orang NU dan sebagai orang kepercayaan Gus Dur merasa bangga atas sosok Hasyim, yang bisa dimanfaatkan untuk mengingatkan kembali tentang memori kebesarran seorang pemimpin. Diakuinya, sosok Hasyim Asy'ari merupakan tokoh pendiri NU yang sudah tidak lagi dikenal di kalangan NU sendiri.
"Beliau itu kan tokoh nasional, dan itu diakui oleh PKS. PKB yang ternyata merupakan dari kebesaran itu, tidak mampu melihat peluang. PKS mampu mengakomodir pemikiran Asy'ari dibanding orang PKB atau NU," tutur Gus Nuril.
"Itu cara bagus. PKS sangat cerdas dan pintar dalam marketing. PKB sendiri yang memiliki tokohnya, tidak bisa mengambil peluang emas," ujar KH Nuril Arifin alias Gus Nuril usai diskusi rutin yang bertajuk 'Kongkow Bareng Gus Dur' di Utan Kayu, Jakarta, Sabtu (1/11/2008).
Gus Nuril menilai, dirinya sebagai orang NU dan sebagai orang kepercayaan Gus Dur merasa bangga atas sosok Hasyim, yang bisa dimanfaatkan untuk mengingatkan kembali tentang memori kebesarran seorang pemimpin. Diakuinya, sosok Hasyim Asy'ari merupakan tokoh pendiri NU yang sudah tidak lagi dikenal di kalangan NU sendiri.
"Beliau itu kan tokoh nasional, dan itu diakui oleh PKS. PKB yang ternyata merupakan dari kebesaran itu, tidak mampu melihat peluang. PKS mampu mengakomodir pemikiran Asy'ari dibanding orang PKB atau NU," tutur Gus Nuril.
Sumber: Okezone.Com
Pilkada Kota Bogor: Jago PKS Menang Telak
PK-Sejahtera Online. Hasil perhitungan suara dengan metode Quick Count yang dilakukan oleh Tim Diani Ru'yat mengukuhkan kemenangan Diani Ru'yat dalam Pilwakot Bogor 2008 dengan perolehan suara 64.6 %. Adapun perolehan dari pasangan lainnya yaitu Syafei Akik 8.4 %, KGP 7.2 %, INI 5.6 % dan DO'A 14.2 %
"Hasil quick count diperoleh berdasarkan hasil perolehan suara di 150 TPS yang dijadikan sampling pada 68 kelurahan se-Kota Bogor. Data sampling ini akan menangkap sekitar 57.000 suara atau setara 10 % dari total suara. Sampling error 0.4 % dengan level of confidence 95%. Metode yang digunakan Systematic Random Sampling. Hasil akhir ini kami peroleh tadi malam." ujar Yocie Gusman, Ketua DPD PKS Kota Bogor. Sedangkan hasil Real Count, yang merupakan hasil riil perolehan suara Pilwakot Bogor 2008, juga menunjukkan hal yang sama. Data yang didapatkan dari berkas C-1 (hasil rekapitulasi suara TPS) yang telah ditanda tangani KPPS pada 1586 (seluruh) TPS, Diani – Ru'yat unggul dengan total perolehan suara 63.9 %. Disusul kemudian oleh pasangan DO'A 15.5 %, SADAR 8.7 %, KGP 6.8 %, dan INI 5.2 %.
"Pasangan Diani Ru'yat unggul dengan total perolehan 239.324 suara. Angka 63.9 % ini melampaui target kami yang semula 60 %. Terimakasih kepada seluruh masyarakat bogor yang telah berpartisipasi dalam Pilwakot 2008. Insya Allah pilkada Kota Bogor ini akan berlangsung hanya satu putaran saja," tegas Yocie. Metode Quick Count yang digunakan oleh Tim Diani Ru'yat ternyata tak jauh berbeda dengan Real Count yang hasilnya telah diketahui pagi tadi (26/10). Selisih angka kemenangan Diani – Ru'yat antara Quick Count dan Real Count hanyalah 0.7 %.
Pada tingkat kecamatan, Diani Ru'yat meraih kemenangan mutlak terbesar di Bogor Selatan dengan pencapaian 66.1 %. Sedangkan suara terbesar di tingkat kecamatan diraih kelurahan Situ Gede Bogor Barat dengan perolehan 76.6 % suara. Kemenangan Diani Ru'yat yang merata di seluruh kecamatan ini juga berimbas pada TPS tempat kandidat lain mencoblos. Walaupun berada di "kandang lawan" Diani Ru'yat tetap unggul di seluruh TPS tempat kandidat lain mencoblos. Kecuali di TPS 39 Tegal Gundil Bogor Utara tempat calon walikota Dodi Rosadi mencoblos. Suara Diani Ru'yat diimbangi oleh DO'A dengan perolehan yang sama sebesar 39 %.
Dari total Daftar Pemilih Tetap sejumlah 603.029, jumlah suara sah mencapai 62 % yaitu 374.679 suara dan ketidakhadiran warga pada TPS (golput) mencapai 34 % setara dengan 203.878 suara. Fenomena golput tertinggi terjadi Bogor Timur yang mencapai 51 %. Angka golput pada pilkada bogor menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat yang lebih baik dibandingkan kota-kota lain yang telah melaksanakan pilkada.
Menurut Yocie tugas tim sukses sekarang ialah mengawal suara. "Personil saksi Diani Ru'yat lengkap di seluruh TPS baik dari unsur partai maupun relawan. Setiap TPS terdiri dari 3 lapis saksi. Ini meminimalisir terjadinya kecurangan-kecurangan," jelas Yocie. Tim Diani Ru'yat mengakui bahwa kemenangan ini adalah kemenangan seluruh warga Bogor. Berlin Purba menyampaikan pesan Diani Budiarto, "Kami berharap seluruh parpol pendukung Diani Ru'yat bisa mengawal proses demokarasi ini dengan baik dan tidak ada euphoria kemenangan yang berlebihan. Kita ingin kondisi kota bogor tetap tenang dan nyaman".
"Hasil quick count diperoleh berdasarkan hasil perolehan suara di 150 TPS yang dijadikan sampling pada 68 kelurahan se-Kota Bogor. Data sampling ini akan menangkap sekitar 57.000 suara atau setara 10 % dari total suara. Sampling error 0.4 % dengan level of confidence 95%. Metode yang digunakan Systematic Random Sampling. Hasil akhir ini kami peroleh tadi malam." ujar Yocie Gusman, Ketua DPD PKS Kota Bogor. Sedangkan hasil Real Count, yang merupakan hasil riil perolehan suara Pilwakot Bogor 2008, juga menunjukkan hal yang sama. Data yang didapatkan dari berkas C-1 (hasil rekapitulasi suara TPS) yang telah ditanda tangani KPPS pada 1586 (seluruh) TPS, Diani – Ru'yat unggul dengan total perolehan suara 63.9 %. Disusul kemudian oleh pasangan DO'A 15.5 %, SADAR 8.7 %, KGP 6.8 %, dan INI 5.2 %.
"Pasangan Diani Ru'yat unggul dengan total perolehan 239.324 suara. Angka 63.9 % ini melampaui target kami yang semula 60 %. Terimakasih kepada seluruh masyarakat bogor yang telah berpartisipasi dalam Pilwakot 2008. Insya Allah pilkada Kota Bogor ini akan berlangsung hanya satu putaran saja," tegas Yocie. Metode Quick Count yang digunakan oleh Tim Diani Ru'yat ternyata tak jauh berbeda dengan Real Count yang hasilnya telah diketahui pagi tadi (26/10). Selisih angka kemenangan Diani – Ru'yat antara Quick Count dan Real Count hanyalah 0.7 %.
Pada tingkat kecamatan, Diani Ru'yat meraih kemenangan mutlak terbesar di Bogor Selatan dengan pencapaian 66.1 %. Sedangkan suara terbesar di tingkat kecamatan diraih kelurahan Situ Gede Bogor Barat dengan perolehan 76.6 % suara. Kemenangan Diani Ru'yat yang merata di seluruh kecamatan ini juga berimbas pada TPS tempat kandidat lain mencoblos. Walaupun berada di "kandang lawan" Diani Ru'yat tetap unggul di seluruh TPS tempat kandidat lain mencoblos. Kecuali di TPS 39 Tegal Gundil Bogor Utara tempat calon walikota Dodi Rosadi mencoblos. Suara Diani Ru'yat diimbangi oleh DO'A dengan perolehan yang sama sebesar 39 %.
Dari total Daftar Pemilih Tetap sejumlah 603.029, jumlah suara sah mencapai 62 % yaitu 374.679 suara dan ketidakhadiran warga pada TPS (golput) mencapai 34 % setara dengan 203.878 suara. Fenomena golput tertinggi terjadi Bogor Timur yang mencapai 51 %. Angka golput pada pilkada bogor menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat yang lebih baik dibandingkan kota-kota lain yang telah melaksanakan pilkada.
Menurut Yocie tugas tim sukses sekarang ialah mengawal suara. "Personil saksi Diani Ru'yat lengkap di seluruh TPS baik dari unsur partai maupun relawan. Setiap TPS terdiri dari 3 lapis saksi. Ini meminimalisir terjadinya kecurangan-kecurangan," jelas Yocie. Tim Diani Ru'yat mengakui bahwa kemenangan ini adalah kemenangan seluruh warga Bogor. Berlin Purba menyampaikan pesan Diani Budiarto, "Kami berharap seluruh parpol pendukung Diani Ru'yat bisa mengawal proses demokarasi ini dengan baik dan tidak ada euphoria kemenangan yang berlebihan. Kita ingin kondisi kota bogor tetap tenang dan nyaman".
Langganan:
Postingan (Atom)