jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Jumat, 14 November 2008
PKS Optimistis RUU Tipikor Tuntas
INILAH.COM, Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan, optimis pembahasan RUU tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dapat dituntaskan DPR periode 2004-2009, meskipun ada agenda politik nasional yang akan menyibukkan para politisi Senayan.
"Sampai saat ini kami masih optimis dapat menuntaskan. Masih ada waktu sampai 1 Oktober 2009," kata anggota Fraksi PKS DPR Agus Purnomo di Gedung DPD di Senayan Jakarta, Rabu (12/11) malam.
Agus Purnomo mengemukakan, PKS menempatkan pembahasan RUU Pengadilan Tipikor sebagai prioritas untuk dituntaskan. Sampai saat ini, memang belum dibentuk panitia khusus (pansus) untuk membahas masalah itu, tetapi fraksi-fraksi sudah sepakat RUU ini dapat dituntaskan.
"Masa bakti kita di DPR periode ini sampai 1 Oktober 2009, sedangkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengharuskan adanya UU Pengadilan Tipikor maksimal 9 Desember 2009. Jadi, masih cukup waktu," katanya.
Mengenai komposisi pimpinan pansus, dia mengatakan, kemungkinan akan dilakukan melalui azas proporsionalitas, yaitu dipimpin fraksi terbesar. Jika azas ini digunakan, maka pansus akan dipimpin anggota Fraksi Partai Golkar, PDIP, PPP, Partai Demokrat, dan PKB serta PAN.
Agus menjelaskan, pembahasan RUU ini akan berjalan cepat apabila ada tekanan publik, misalnya, melalui media massa. Dia mengemukakan, tidak semua anggota DPR periode ini menjadi tim kampanye atau melakukan kampanye. Mereka yang tidak terlalu sibuk dengan kegiatan kampanye Pemilu bisa berkonsentrasi menuntaskan RUU ini.
Jika RUU ini tidak tuntas sampai batas 9 Desember 2009, menurut Agus, risikonya tidak ada UU tentang Pengadilan Tipikor. Tetapi bukan berarti Pengadilan Tipikor yang ada tidak bisa menjalankan tugasnya.
"Kalau RUU ini belum tuntas, Pengadilan Tipikor tetap ada, hanya pembentukannya di daerah-daerah belum bisa dilakukan," katanya.
Tifatul: Kami Hargai Mereka Sebagai Pahlawan
PK-Sejahtera Online. Tifatul Sembiring akhirnya ‘melawan’. Di tengah serangan terhadap iklan yang kontroversial, dia mempertahankan sikap Partai Keadilan Sejahtera. “Kamilah yang menghargai mereka sebagai pahlawan,” katanya.
Dua kali menayangkan iklannya di televisi, PKS menuai kontroversi. Iklan pertama mereka menuai kecaman dari kalangan NU dan Muhammadiyah karena PKS membawa-bawa ikon mereka, KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan. Kini, PKS menayangkan foto mantan Presiden Soeharto.
Iklan terakhir PKS menuai reaksi perlawanan kritis dari kaum muda Angkatan 1998 maupun NU dan Muhammadiyah. Aktivis 1998 bereaksi karena potret Pak Harto ikut diusung PKS.
Para analis menilai iklan tersebut akan jadi batu ujian bagi PKS. Apakah partai tersebut memetik keungulan dan keuntunan, atau sebaliknya justru kehilangan simpati dari massa nasionalis dan Islamis NU maupun Muhammadiyah.
Toh, Tifatul bergeming dengan semua reaksi itu. “Kami menghargai Pak Ahmad Dahlan, dan Pak Hasyim Asyari sebagai para pahlawan. Kalau ada perlawanan kritis dari NU, Muhammadiyah, atau pihak manapun, kami siap. Kami tak peduli dengan tekanan itu. Kamilah yang menghargai mereka sebagai pahlawan. Organisasi-organisasi Islam itu, kalau mau jujur, belum menjadikan mereka pahlawan," tegas Tifatul, Presiden Partai Keadilan Sejahtera kepada INILAH.COM, Rabu (12/11).
Pencantuman Pak Harto pada iklan politik itu juga mengundang reaksi sosial. Apalagi, ada kerancuan apakah Pak Harto ditempatkan sebagai pahlawan, guru bangsa, atau keduanya. Bahkan ada pula yang menuding itu sebagai upaya PKS mendekati keluarga Cendana.
Tifatul membantah. “Tidak ada kader PKS yang mendekati Cendana untuk mencari dana atau lobi politik. Kami larang kalau ada kader yang mendekati Cendana. Tolong, jangan lakukan itu. Itu akan mencederai partai kita,” katanya.
Langkah PKS bisa dilihat dari kacamata berbeda. Ada yang menilai PKS jeli dalam merangkum Soekarno, Soeharto, pendiri Muhammadiyah Ahmad Dahlan, dan pendiri NU KH Hasyim Asyari dalam iklan politiknya menyambut Hari Pahlawan. Tapi ada pula yang menyebutnya sebagai langkah berani dan penuh risiko dan kemungkinan.
tinya, nasionalis maupun religius dirangkul semua untuk memperluas pasar politik partai Islam itu. Pertanyaannya, akankah PKS meraih pasar politik yang kian besar atau justru akan memudar?
“Harus disadari bahwa iklan politik itu mengandung perjudian dari PKS dalam upaya meraih basis konstituen yang lebih besar," kata Fachry Ali, pengamat politik.
Dengan mencantumkan gambar Soeharto yang bercitra buruk di kalangan intelektual, PKS berani berjudi untuk menerima dampak kemungkinan merosotnya dukungan kaum intelektual atas partai Islam kota itu.
“PKS tengah mengambil peran seakan-akan mereka adalah pewaris sah anak bangsa. Maka, ia merangkum Soekarno, Soeharto, Achmad Dahlan, dan Hasyim Asyari. Intinya, nasionalis maupun religius dirangkul semua. Ini mengejutkan karena mereka seakan-akan mengatakan, we are not islamic political movement anymore,” kata Fachry.
Namun sebagian pengamat politik menilai, keberanian itu membuktikan PKS sebagai partai Islam kota yang makin percaya diri. “Jika ada resistensi dari masyarakat, itu tentu sudah diperhitungkan oleh PKS. Selama tak berdampak negatif dalam skala masif, PKS akan tetap tegar. Kami tetap percaya diri. Bukankah itu sah-sah saja,” kata Tifatul.
Di sisi lain, iklan PKS yang menyebut Soeharto sebagai guru bangsa disambut gembira loyalis penguasa Orde Baru itu. Mereka menilai iklan tersebut membuktikan kesadaran baru bahwa banyak program dan hasil-hasil pembangunan yang dihasilkan Soeharto selama kepemimpinannya.
PKS dinilai para analis politik, tengah berubah dari partai kader yang eksklusif dan primordial serta pilih-pilih kawan, menjadi partai yang agresif menyatakan diri sebagai partai terbuka milik semua golongan. [I4]
(Sumber: Inilah.Com)
PKS Menikmati Kritikan
PK-Sejahtera Online. Kritik secara etimologis berasal dari bahasa Yunani κριτικός, kritikós – (yang membedakan), kata ini sendiri diturunkan dari bahasa Yunani Kuno κριτής, krités, artinya orang yang memberikan pendapat beralasan atau analisis, pertimbangan nilai, interpretasi, atau pengamatan.
Istilah ini biasa dipergunakan untuk menggambarkan seorang pengikut posisi yang berselisih dengan atau menentang objek kritikan. Demikian definisi kritik menurut wikipedia.
Akhir-akhir ini seiring makin dekatnya gelaran pemilu 2009 makin intens saja kritik yang ditujukan kepada PKS. Partai yang lahir dari rahim reformasi dengan akar kaum muda terdidik. Saya sendiri sangat menikmati kritik yang menggelontor ke tubuh PKS.
“PKS partai Islam yang kacau. Kepada publik mengklaim amanah, inklusif dan pluralis, namun sejatinya tak amanah, eksklusif dan antipluralisme. Ada kontradiksi antara kehendak dakwah PKS dan perbuatan nyata di arena masyarakat. Semua yang saling bertentangan,’’ tegas Shofan aktivis Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) seperti dimuat di situs inilah.com (11/11/2008).
Menurut saya, orang mengkritik berarti dia punya kepedulian terhadap apa yang dikritik. Kalau ada yang melontarkan kritikan kepada PKS berarti didalam lubuk hatinya tersimpan harapan kepada PKS, namun dia khawatir harapannya tak akan terwujud, makanya dia lalu mengkritik agar harapannya akan terwujud.
Jangan dikira kritikan-kritikan terhadap PKS akan melemahkan apalagi mematikan gerak PKS dan kader-kadernya. Sebab bagi para kader, segala macam kritikan akan dikunyah untuk menghasilkan energi pembuktian dan justru akan melipatgandakan aktivitas mereka.
Seperti yang dialami kader-kader PKS di desa tempat saya tinggal. Tiada hari tanpa aksi PKS. Dari mulai silaturohim ke simpul-simpul masa, direct selling door to door menawarkan PKS, aksi sosial PKS peduli dalam bentuk pelayanan kesehatan gratis, pemberdayaan petani dan peternak, pemberdayaan ibu-ibu dalam wadah Pos Wanita Keadilan (PWK). Darimana mereka mendanai aksi-aksi mereka? Iuran alias infaq dari kantong mereka sendiri. Ada yang menyisihkan lima ribu, sepuluh ribu. Ada yang hanya modal tenaga karena belum bekerja.
Jadi, terima kasih kepada para pengkritik PKS. Kritikan anda adalah energi kami untuk terus berbuat demi terwujudnya Indonesia yang adil dan sejahtera.
Yasmin Filistin, yasminfilistin@yahoo.co.id
http://inilah.com/berita/citizen-journalism/2008/11/12/61300/pks-menikmati-kritikan/
Anis Matta Motivasi PNS
PK-Sejahtera Online. Anis Matta memberikan pembekalan kepada PNS se kab Selayar di gedung aula Kantor Bupati Selayar.Hadir dalam acara tersebut Asisten, Kepala Bidang dan pejabat lingkup pemerintah kab selayar.
Dalam acara ini, Anis memberikan motivasi serta tips bagaimana meningkatkan etos kerja PNS. Anis yang juga sering diundang pada training peiningkatan kinerja dibeberapa BUMN termasuk Telkom dan indosat, menyampaikan bahwa PNS secara fungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Untuk bisa melayani masyarakat dengan baik, maka PNS harus melakukan dengan ikhlas dan dengan rasa tanggung jawab akan tugas yang dikerjakannya. JIka motivasi ini ada, produktifitas dan kinerja pegawai akan meningkat. Pegawai yang berprestasi ini selayaknya mendapatkan penghargaan dari pemerintah.
Dalam pembekalan ini, peserta sangat berantusias mengikuti setiap paparan yang disampaikan Anis. Hal ini juga terlihat, dengan banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan, mulai terkait bagaimana menghadapi krisis global, terkait bagaimana meningkatkan investasi di Selayar hingga ada juga yang bertanya masalah Capres yang diajukan oleh PKS.
Terkait peluang investasi Anis Matta menyampaikan “ Pemimpin kita lebih senang memperbanyak utang untuk menutupi defisit APBN, padahal banyak Negara yang menawarkan kerjasama investasi di Indonesia. Contohnya di Negara Timur Tengah, banyak yang punya modal besar. Harusnya kita menawarkan kepada mereka. (PKS Sulsel)
Langganan:
Postingan (Atom)