jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 18 Maret 2013

Meluruskan Sejarah Kapitan Ahmad ‘Pattimura’ Lussy

CATATAN AGUNG PRIBADI

Pattimura-ini benteng duurstede fort-benteng tempat perjuangan Pattimura-Ahmad Lussy-bersama teman-temannya-jpeg.image

SALAM-ONLINE: Tokoh Muslim ini sebenarnya bernama
“Ahmad Lussy”, tetapi dia lebih dikenal dengan “Thomas Mattulessy”
yang identik dengan nama Kristen.

Inilah Salah satu contoh deislamisasi dan pengkhianatan kaum minor atas sejarah pejuang Muslim di Maluku atau Indonesia umumnya.

“Nunu oli Nunu seli Nunu karipatu Patue karinunu”
(Saya katakan kepada kamu sekalian (bahwa) saya adalah beringin besar dan setiap beringin besar akan tumbang tapi beringin lain akan menggantinya(demikian pula) saya katakan kepada kamu sekalian (bahwa) saya adalah batu besar dan setiap batu besar akan terguling tapi batu lain akan menggantinya).

Inilah Nasehat Ustadz Luthfi Hasan Ishaaq

| Dari Kunjungan Rutan Guntur Hari Ini


-----------

Oleh H. Bakhtiar Muhammad Rum, Lc
Ketua DSW PKS KEPRI (Kepulauan Riau)

***

Berikut ini adalah oleh oleh kunjungan saya ke rutan KPK, menjenguk ustadzuna Alfadhil Luthfi Hasan Ishaaq hari ini, Senin (18 maret 2013). Alhamdulillah saya di beri kesempatan Allah untuk menjenguk beliau.. Sekali lagi alhamdulillah... Saya menikmati nasehat beliau kepada saya, juga insyaallah nasehat untuk kita semua.. Saya tulis ulang nasehat ini, semoga bermanfaat...

***

Salam “3 Besar” Dari LHI

Saat Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) tampil di depan publik, sejak ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap import sapi, dia selalu tersenyum dan mengarahkan salam ”tiga besar” ke arah publik. Dia terus konsisten melakukan hal tersebut, saat para pencari berita mewawancarainya atau pun saat “say helo” kepada wartawan.

Dia pun tidak banyak menjawab pertanyaan wartawan, karena urusannya sudah dilimpahkan ke kuasa hukumnya. Yang selalu dia lakukan hanya tersenyum dan mengangkat tangannya sebagai lambang salam “tiga besar”.

Isyarat ini bukan tanpa makna, bukan pula tanpa tujuan. Salam ini bukan sekedar simbol belaka, tetapi target perjuangannya di pemilu 2014. Walau dia tidak bisa berkeliling menyapa seluruh kader, namun ruh semangat perjuangannya ingin ditularkan melalui senyuman dan simbol salam "tiga besar”nya.