jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Jumat, 01 Juli 2011

Cahyadi Takariawan : Berdakwahlah Dengan Halus, Lembut, dan Kasih Sayang image

Maraknya berbagai gerakan/organisasi dakwah di bumi pertiwi sejatinya adalah sebuah berkah. Bangsa ini memiliki bermacam organisasi dakwah bahkan sebelum Indonesia merdeka. Di zaman reformasi, setelah sebelumnya dibungkam oleh orde baru, dakwah Islam menemukan kebebasannya beraktifitas dan berbicara.

Tapi sayang, tumbuhnya organisasi-organisasi dakwah ini malah membuat beberapa umat Islam menjadi phobia sendiri. Di satu sisi, ada musuh-musuh Islam yang tak henti menyebar hasutan dan mendemarketisasi gerakan-gerakan dakwah. Di sisi lain, aksi kekerasan yang diperlihatkan beberapa elemen umat Islam membuat umat Islam yang awam menjadi takut, marah, dan malah memusuhi kelompok tersebut.

"Menebarkan kebencian", itu adalah stempel dari musuh Islam kepada dakwah. Tapi sesungguhnya umat ini memang menemukan adanya du'at yang aktifitasnya membuat resah umat yang awam. Mereka memberlakukan hajr (boikot) kepada saudara semuslim, bahkan sampai melakukan kekerasan fisik dan keonaran. Mungkin kah karena tuntutan Nahi Mungkar yang harus tegas, sehingga sikap du'at seperti itu tak bisa disalahkan?

Sebenarnya adakah ruang berlaku lemah lembut dalam dakwah? Mengingat firman Allah dalam Ali Imran 159: "Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu ...."

Membudayakan Menghafal Al Qur'an

PKS sebagai partai dakwah dalam kondisi apapun tidak melupakan akar perjuangannya, yaitu islam. Sebagai partai yang mengedepankan moral dan teladan, PKS tidak lupa untuk mencetak kader-kadernya untuk membudayakan menghafal Al Qur’an. Ini terbukti dari kegiatan Mukhoyam Qur’an yang diselenggarakan oleh bidang kaderisasi DPW PKS Jawa Tengah.

Saat ditemui di sela-sela persiapan acara tersebut, Jasiman Ketua Bidang Kaderisasi PKS Jateng menyampaikan bahwa program ini adalah salah satu pilar yang menjga kekokohan PKS. “PKS sebagai partai kader menyadari bahwa tumbuh kembang kita sangat bergantung dari kader. Oleh karena itu penjagaan dan peningkatan tidak hanya fokus pada kapasitas politik semata, namun juga kapasitas maknawinya,” jelas jasiman.

Mukhoyam Qur’an tingkat Jawa Tengah ini diselenggarakan mulai Jum’at (1/7) sampai Minggu (3/7) di SMP Harapan Bunda, Semarang. “Target utama dari Mukhoyam ini, kita ingin menghasilkan setidaknya 100 hafidz baru dari internal kader PKS Jateng. Acara ini sendiri akan diikuti oleh perwakilan DPD PKS se-Jateng dan alumni mukhoyam Qur’an sebelumnya."

Perempuan PKS Keluarkan Rekomendasi: "Keluarga Pilar Peradaban"

Islamedia - Ahad 26 Juni 2011, Bidang Perempuan DPP PKS mengadakan Seminar Nasional, acara yang diselenggarakan di Aula Serbaguna Komplek Perumahan DPR-RI Kalibata, ini diadakan dalam rangka memperingati hari keluarga nasional.

Turut Hadir dalam acara tersebut utusan dari Kementerian Pemberdayaan perempuan, Drg Ida Suselo Wulan, MM, Dr Dwi Hastuti Martianto dari keluarga FEMA IPB.

Selain itu hadir pula Drs Abdi Sumaiti dan Anis Byarwati, Sag, M.Si selaku Ketua DPP PKS Bidang Perempuan.

Dalam Seminar tersebut Perempuan PKS mengeluarkan Rekomendasi “Keluarga Pilar Peradaban”.

Bibit Ditantang ke Solo

SOLO—Dukungan untuk warga Solo yang menolak pembangunan Ramayana Mal di lahan bekas PT Sari Petojo mengalir dari DPRD Jawa Tengah. Wakil rakyat itu, bahkan menantang Gubernur Bibit Waluyo datang ke Solo untuk berkomunikasi dengan warga, terkait pernyataannya yang menyakitkan warga Solo.

Sementara itu, Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menuntut Gubernur Bibit bertanggung jawab terhadap rusaknya bangunan bekas PT Sari Petojo, yang sudah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya (BCB) oleh Balai Pelestarian Pelestarian Purbakala (BP3).

Anggota Komisi A DPRD Jateng yang membidangi aset, Arif Awaludin, mengatakan, dia memahami kemarahan warga Solo.

PKS: Soal BBM, Jangan Jadikan Ulama Tameng

Awal minggu ini, Majelis Ulama Indonesia berkunjung ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk membahas budaya hemat energi. Usai kunjungan tersebut, MUI mengkaji fatwa haram bagi pengguna BBM bersubsidi atau premium.

Ketua MUI Amidhan menyatakan, dilihat dari segi hak, tidak etis apabila subsidi untuk orang miskin diambil oleh orang mampu. “Mengambil jatah orang miskin itu bisa mengarah ke pelanggaran HAM. Setahu saya, orang kaya yang mempunyai mobil mewah juga tidak mau membeli BBM jenis premium,” kata Amidhan.

Namun kajian fatwa haram BBM bersubsidi tersebut langsung mendapat reaksi keras dari sejumlah masyarakat. MUI dinilai tidak pada ranahnya apabila mengeluarkan fatwa soal BBM. Hal itu dipandang sebagai ranah kebijakan pemerintah yang tidak seharusnya dicampuradukkan dengan persoalan agama.

Liburan, DPD PKS Sukoharjo Gelar Outbond Anak Kader

Mengisi musim liburan ini, DPD Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Sukoharjo mengadakan "Outbond Anak Kader 2011" yang berlokasi di Argoyoso Karanganyar pada ahad 26 Juni 2011. Mengambil tema "Menjalin Ukhuwah Anak Kader PKS", acara ini diharapkan menjadi salah satu sarana untuk mengenalkan dan mendekatkan ukhuwah diantara anak-anak kader. "Ayah-ayah kalian serta ibu-ibu kalian semua bersahabat, maka kami berharap kalian semua bersahabat seperti orang tua kalian saling bersahabat" itulah pesan dari Ketua DPD PKS Sukoharjo yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPD PKS Sukoharjo Ust. Muhammad Choirudin, S.H. yang hadir dan memberikan sambutan dalam acara ini.

Mengambil lokasi di Argoyoso Kabupaten Karanganyar yang terletak kawasan lereng gunung lawu, sejuknya udara pegunungan menambah semangat 140 anak yang mengikuti outbond ini. Terlihat canggung saat kali pertama bertemu, tapi tidak butuh waktu lama mereka sudah bercanda gembira.

Acara diawali dengan membuat kelompok-kelompok kecil, dengan memilah usia SD, SMP dan SMA. kelompok ini harus memilih ketua dan membuat yel-yel. Dilanjutkan berjalan menuruni sungai utk mengisi kontong plastik dengan air, dan menuju Pos-1 diatas bukit.

PKS Miris Lihat Pejabat Saling Serang di Media

Anggota Fraksi PKS DPR RI Aboe Bakar menilai dinamisasi politik dan hukum di tingkat nasional yang menghangat saat ini merupakan salah satu persoalan bangsa yang bersumber pada adanya krisis kepemimpinan. "Seharusnya para tokoh menjadi panutan masyarakat, sayang kalau mereka saling serang. Ini pertanda Indonesia sedang mengalami krisis kepemimpinan," ujar Aboe Bakar menanggapi para tokoh nasional yang saling serang antara satu dengan yang lain, di Jakarta, Kamis (30/6).

Dia mencontohkan ketua DPR dan DPD saling serang pernyataan terkait wacana pembangunan Gedung DPD, Ketua MK dan mantan Hakim MK juga saling membuka 'kartu' hingga mantan menteri mengolok-olok menteri-menteri yang diduga telah melakukan kebohongan publik. Terkait perang pernyataan antara pimpinan DPR dan DPD, anggota Komisi III itu menyarankan agar Marzuki Alie dan Laode Ida segera menghentikan lontaran saling serang mereka di media.

"Sudahlah, Pak Marzuki itu ketua DPR, sedangkan Laode pimpinan DPD. Tak elok rasanya kalau mereka saling serang di media," imbuhnya. Persoalan pembangunan gedung, menurut dia, bisa dibicarakan dengan duduk bersama, sementara perang kata-kata harus segera dihentikan.