jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Senin, 10 November 2008
PKS Heran dengan Sikap Amien Rais Soal Iklan Politik
JAKARTA. Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menegaskan tidak akan meminta izin dan maaf kepada PP Muhammadiyah terkait penggunaan gambar KH Ahmad Dahlan dalam iklan politik.
"Tidak perlu, tidak relevan," katanya saat dihubungi okezone, Jumat (7/10/2008).
Dia mengatakan penggunaan gambar KH Ahmad Dahlan adalah sebagai bentuk penghormatan terhadap pendiri Muhammadiyah itu sebagai guru bangsa.
"Ini juga sebagai bentuk pendidikan politik bagi masyarakat yang ingin memilih pemimpin baru," katanya.
Dia mengaku heran dengan sikap Amin Rais yang mengimbau PKS minta izin dulu sebelum menggunakan gambar KH Ahmad Dahlan. Dia membandingkan sikap PDI Perjuangan yang tidak keberatan atas penggunaan gambar Soekarno.
Demikian juga dengan keluarga besar Hasyim Asyari yang tak menyampaikan persyaratan tertentu. "Karena mereka semua milik rakyat. Guru Bangsa," katanya.
(Sumber: Okezone.Com)
Rekening Partai Diawasi PPATK, PKS Tak Takut
Jakarta. Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK) digandeng Bawaslu untuk mengawasi rekening partai pada pemilu 2009. PKS, sebagai salah satu partai peserta pemilu pun tidak gentar.
"PPATK dan Bawaslu silakan memantau pergerakan uang," kata Kepala Bidang Humas PKS Mabruri saat dihubungi lewat telepon, Jumat (7/11/2008).
Mabruri juga menjamin bila dana kampanyenya bukan berasal dari sumber yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Dana kampanye PKS digali dari kader dan bisa dipertanggungjawabkan. Dana kampanye tidak mesti kampanye banyak yang penting berkah," tambahnya.
Sebelumnya Ketua PPATK Yunus Husein menjamin bila menemukan uang haram dalam pemilu 2009, untuk pidananya akan diserahkan kepada Bareskrim Polri.(ndr/gah)
(Sumber: Detik.Com)
Dari PKS untuk Tamu Allah
PK-Sejahtera Online. Jamaah haji sejatinya adalah tamu-tamu Allah yang datang dari berbagai belahan dunia. Sebagai negara muslim terbesar di dunia, jamaah asal Indonesia akan dengan mudah dijumpai di setiap musim haji dengan segala dinamikanya.
Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera (PIPPKS) Arab Saudi sebagai wujud keberadaan partai yang bersih, peduli dan profesional akan menyediakan layanan Posko Relawan Haji untuk membantu jamaah selama prosesi haji khususnya selama di perkemahan Mina, Mekkah.
Layanan yang dikenal juga di kalangan jamaah asal Indonesia sebagai Posko PKS Peduli Umat (PKSPU) ini akan di sediakan cuma-cuma bagi setiap jamaah haji yang memerlukan bantuan sejak tanggal 8 hingga 13 Dzulhijjah 1429 H. Posko PKSPU juga bisa dihubungi melalui nomor telepon seluler 00966-551865950. (PKS Arab Saudi)
Tifatul: Pertahankan Suasana Kondusif di Aceh
PK-Sejahtera Online. Menanggapi banyaknya kasus penganiayaan yang menimpa kader dan caleg PKS di Aceh. Tifatul Sembiring mengimbau Partai-partai yang ikut serta dalam PEMILU baik itu Parnas maupun Parlok di Aceh harus tetap menjadikan MOU Helsinki sebagai cikal bakal Perdamaian di Aceh. Ini perlu disadari dan dipahami oleh semua pihak yang telah merasakan dampak positif dan suasana yang jauh lebih nyaman bila dibanding saat masih terjadinya konflik yang berlarut-larut di NAD ini. Hal ini diungkapkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring, di akhir kunjungan silaturrahim-nya ke Aceh (9/11)
Presiden Partai Keadilan Sejahtera mengutip perkataan Hasan Tiro yang menyebutkan perusak-perusak perjanjian keamanan itu adalah tindakan kriminal. Oleh karena itu Ia sekali lagi menegaskan bahwa perdamaian yang telah tercipta dan sudah dirasakan oleh masyarakat Aceh jangan sampai ternodai oleh para oknum atau pihak-pihak yang masih tidak ingin Aceh mendapatkan kembali jati dirinya sebagai sebuah negeri yang bebas merdeka.
Sementara kepada kader dan seluruh jajaran pengurus PKS Aceh hingga tingkat ranting, Tifatul mengharapkan agar terus melakukan silaturrahim, menjaga hubungan baik dengan semua kalangan masyarakat, media dan partai politik baik lokal maupun nasional.
Tifatul juga menyarankan kepada Pemerintah Aceh agar mempergunakan sebagian anggaran tersebut untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh. Ia berpendapat, dengan dana yang cukup besar tersebut, Aceh seharusnya menggratiskan seluruh biaya dan keperluan siswa mulai dari jenjang TK sampai SMA, bahkan perguruan tinggi.
“Kalau menurut saya tidak cukup pembebasan hanya tingkat SMU. Serta tidak cukup hanya digratiskan, tapi juga diberi fasilitas, misalnya bantuan pakaian seragam, dan fasilitas penunjang di sekolah. Nah DPRA harus mengawasi ini, ini namanya politik anggaran. Kita berpihak kepada yang mana,” ujarnya.
PKS : Lahirkan Kembali Generasi Cut Nyak Dhien
PK-Sejahtera Online. Melihat perkembangan Aceh dewasa ini, maka Aceh sangat merindukan sosok perempuan yang berkarakter seperti Cut Nyak Dhien. Demikian dikatakan deputi Kewanitaan PKS Aceh Sagoria Mukhtar, MA dalam rangka mengenang 100 tahun wafatnya syuhada Aceh Cut Nyak Dhien yang jatuh pada tanggal 6 November 2008.
Wanita yang akrab dengan sebutan Ria ini menilai bahwa sosok Cut Nyak Dhien merupakan sosok yang luar biasa dalam sejarah perjuangan Aceh dan Bangsa Indonesia. Selain sebagai pejuang, dirinya juga dikenal sebagai sosok ulama yang disegani. Spirit inilah menurut Ria perlu ditiru oleh perempuan-perempuan Aceh saat ini. Karena menurut Ria keberhasilan dari suatu negeri bergantung dari kualitas perempuan yang akan melahirkan dan mendidik generasi bangsa.
Semangat lain yang perlu dicontoh dari sang pahlawan Aceh tersebut adalah komitmennya Islam, dimana Cut Nyak Dhien tak pernah mau menerima setetes airpun dari penjajah Belanda. Hal ini menurut Ria bisa dimaknai oleh perempuan Aceh untuk senantiasa bangga dengan Islam dan bangga menggunakan simbol-simbol Islam. Hanya dengan semangat berjuang untuk Islam makanya Aceh tak pernah dikalahkan.
Harapan Untuk Caleg Perempuan
Secara khusus Ria mengajak seluruh komponen perempuan yang saat ini sudah terdaftar sebagai Caleg dari partai politik manapun yang ada di Aceh, untuk kembali menanamkan spirit Cut Nyak Dhien dalam rangka memperjuangkan hak-hak rakyat. Ria juga mengatakan kegigihan Cut Nyak Dhien dalam mempertahankan Islam dan bangsa dari tangan penjajah tidak pernah mengharapkan imbalan apapun. Bahkan tidak mampu disogok walaupun setumpuk emas sekalipun oleh penjajah.
Untuk itu Ria mengharapkan akan hadir caleg perempuan yang mempunyai komitmen untuk memberantas segala bentuk korupsi, kolusi dan nepotisme. Tak perlu kita mengharapkan balasan dari manusia, mari kita bekerja ikhlas karena yang Kuasa, tambah Bu Ria yang juga Caleg DPRA Dapil IV ini.
Selain itu Ria mengatakan bahwa pemerintah Aceh wajib mendidik dan melahirkan SDM perempuan yang berjiwa seperti Cut Nyak Dhien. Yakni perempuan yang berani, anti sogok, dan ngak neko-neko dengan segala bentuk kemaksiatan. Mudah-mudahan dengan moment 100 tahun wafat sang pejuang Aceh dapat melahirkan kembali 100 sosok perempuan yang hampir sama kualitasnya dengan Cut Nyak, tambah Bu Ria.
Kunjungan ke Aceh : Pendidikan di Aceh Bisa Lebih dari Gratis
PK-Sejahtera Online. Presiden PKS Ir. Tifatul sembiring akhirnya menuntaskan kunjungan ke Aceh (9/11) setelah melakukan berbagai agenda silaturrahim dan konsolidasi dengan kader dan pengurus PKS Aceh dalam rangka pemenangan pemilu 2009.
Dalam orasinya, Tifatul menegaskan bahwa salah satu visi PKS dalam membangun bangsa adalah perbaikan moral terutama dengan pembinaan kader, sehingga kader yang akan duduk di pemerintahan baik eksekutif maupun legislatif dapat mempratekkan budaya bersih dari segala unsur KKN.
Tifatul menekankan bahwa pertemuan yang digelar adalah semata-mata untuk Dakwah dan karena Dakwah. Juga apabila PKS dan kadernya dapat memenangkan Pemilu 2009, kemenangan ini bukanlah sekedar untuk mendapatkan kursi di Parlemen atau jabatan semata, Melainkan semata-mata hanya untuk kemenangan dakwah itu sendiri.
Selanjutnya Tifatul juga mengatakan bahwa PKS selalu memantau dan mengawasi para Aleg PKS yang telah menempati kursi Parlemen tentang moral dan prilaku mereka saat mereka menjadi anggota dewan. Ia menegaskan, ada mekanisme yang berupa Undang-Undang tersendiri dari DPP PKS untuk para Aleg yang telah duduk dalam parlemen. Hal ini dilakukan oleh PKS, agar para anggota dewan tetap istiqomah dan tidak mengurangi keikhlasan kerja keras dan keringat kader.
Menanggapi nilai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (RAPBA) 2009 yang diusul Gubernur Irwandi Yusuf mencapai Rp 8,9 triliun, Tifatul mengaku terkejut “Saya baru baca ini tadi pagi di hotel, Rp 8,9 triliun. Wah besar sekali,” ungkapnya dihadapan sejumlah wartawan pada kunjungan ke Harian Serambi Indonesia.
Tifatul berharap jika nilai anggaran yang diusulkan oleh Gubernur Aceh itu disetujui, maka harus dilakukan pengawalan secara ketat oleh DPR Aceh harus agar anggaran tersebut betul-betul tepat sasaran. “Saya rasa kalau betul disetujui Rp 8,9 triliun anggaran yang diajukan oleh Gubernur, itu juga politik anggarannya harus dilihat. Artinya keberpihakan itu kemana sebetulnya. Dan itu harus dikontrol oleh dewan, sebab penyakit anggaran besar ini adalah banyaknya tikus-tikus yang akan menggerogotinya,” ujar Tifatul mewanti-wanti..
Namun demikian, Tifatul juga menilai bahwa dana tersebut belum cukup untuk mendongkrak pembangunan Aceh yang tertinggal 30 tahun di belakang provinsi lain. Sehingga ia meminta kepada anggota PKS asal Aceh yang duduk di DPRRI untuk melakukan bargaining dengan Pemerintah Pusat, agar dana untuk Aceh diperbesar .
Dengan nilai anggaran tersebut jika disetujui, Tifatul berharap besar Pemerintah Aceh harus memulai percepatan program itu dengan membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas. “Percepatan pembangunan itu tentu dimulai dengan SDM-nya dulu. Saya dulu bercita-cita untuk mengirimkan 100 orang dari dayah Aceh ke Timur Tengah, kemudian 100 orang lagi dari teknokrat dikirim ke Jepang dan ke Eropa. Ini semua bertujuan untuk mempercepat pembangunan di Aceh. Saya pikir pembangunan Aceh tidak bisa disamakan dengan provinsi lain,” ujarnya.
Menurut Presiden PKS ini, Eksploitasi di Aceh sudah cukup besar, demikian juga kerusakan yang terjadi. Sekarang bagaimana kita membangun kembali Aceh yang (sedang memperbaiki diri akibat) terkena efek konflik dan tsunami ini. Guna mendukung hal itu, DPRA kita harus mendesak suatu rencana yang lebih konkrit.
Masalah Pendidikan juga disoroti oleh Tifatul agar hendaknya diperhatikan oleh Pemerintah Aceh dengan mempergunakan sebagian anggaran tersebut untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh.
“Kalau menurut saya tidak cukup pembebasan hanya tingkat SMU. Serta tidak cukup hanya digratiskan, tapi juga diberi fasilitas, misalnya bantuan pakaian seragam, dan fasilitas penunjang di sekolah. Nah DPRA harus mengawasi ini, ini namanya politik anggaran. Kita berpihak kepada yang mana,” ujarnya.
"Dengan dana yang cukup besar tersebut, Aceh seharusnya menggratiskan seluruh biaya dan keperluan siswa mulai dari jenjang TK sampai SMA, bahkan perguruan tinggi." Tutup Tifatul.
Muhammadiyah Dinilai Kurang Dewasa Tanggapi Iklan Politik PKS
Medan (ANTARA News). Muhammadiyah dinilai kurang dewasa dalam menyikapi penggunaan gambar ulama KH Ahmad Dahlan dalam iklan politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pengamat Politik Universitas Sumatera Utara (USU), Warjio MA, di Medan, Sabtu, mengatakan memang benar KH Ahmad Dahlan merupakan tokoh pendiri Muhammadiyah, tetapi bukan berarti dia hanya milik Muhammadiyah semata. KH Ahmad Dahlan sudah menjadi milik seluruh rakyat Indonesia dan sudah menjadi aset bangsa.
"Jadi seharusnya Muhammadiyah tidak perlu memprotes iklan PKS, karena KH Ahmad Dahlan merupakan milik semua orang. Telebih lagi iklan itu diluncurkan dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda yang tentunya bertujuan untuk membangkitkan kembali nilai-nilai semangat Sumpah Pemuda," katanya.
Menurut dia, sah-sah saja siapapun yang akan menggunakan gambar tokoh islam tersebut selama tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia, seperti digunakan untuk memojokkan seseorang ataupun kegiatan-kegiatan sosial.
Pada bagian lain, ia mengatakan, sikap protes yang ditunjukkan Muhammadiyah tidak terlepas dari kepentingan beberapa partai yang kelahirannya "dibidani" oleh beberapa tokoh Muhammadiyah.
Mereka seolah "kebakaran jenggot" karena kalah start dengan PKS yang berhasil memanfaatkan momen Sumpah Pemuda dengan menggunakan gambar KH Ahmad Dahlan maupun tokoh-tokoh bangsa lainnya dalam iklannya.
"Kita pantas memuji ide-ide yang dilakukan PKS itu. Ini merupakan salah satu kecerdasan tokoh-tokoh elit PKS yang dapat mengambil momen Sumpah Pemuda," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsudin, menyesalkan tindakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dianggap mendompleng gambar pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan dalam iklan politik.
"Tindakan itu sebenarnya tidak etis, walaupun KH Ahmad Dahlan adalah milik umat dan bangsa sebagai pahlawan nasional, tetapi dia juga adalah pendiri dan tidak bisa dilupakan dari Muhammadiyah," katanya.
Menurut dia, sebagai organisasi masyarakat besar dan tua, maka sejak 1971 Muhammadiyah menegaskan tidak mempunyai hubungan baik secara organisatoris ataupun struktural dengan partai politik manapun.
"Muhmadiyah tidak memiliki hubungan dengan parpol manapun dan warganya mempunyai kebebasan dalam memilih dan menentukan hak politik," katanya.
Tifatul Tak Samakan Soeharto dengan Pahlawan
Jakarta, myRMnews. Layak atau tidak pemberian gelar pahlawan bagi mantan Presiden RI Soeharto merupakan kewenangan pemerintah.
Demikian ditegaskan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring kepada myRMnews, Senin (10/11), di Jakarta.
Ia menyatakan bahwa partai yang dipimpinnya tidak memiliki kewenangan untuk memberikan gelar pahlawan kepada siapapun.
"Sebab yang menentukan adalah pemerintah. PKS akan ikuti pemerintah," kata dia.
Meskipun PKS dalam iklannya menampilkan sosok Soeharto bersama Soekarno, bukan berarti PKS telah menganggap Soeharto sebagai pahlawan nasional.
Dalam iklan tersebut, tertulis "Mereka Sudah Berbuat Dengan Apa Yang Mereka Kerjakan".
"Bukan berarti Soeharto pahlawan nasional. PKS tidak ingin menganggap Soeharto sebagai pahlawan nasional," ujarnya.
Begitu juga dengan gambar Bung Tomo dan Jenderal Sudirman, PKS menilai keduanya telah berkorban dengan apa yang mereka punya. Tak jauh beda, gambar KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Azhari
PKS Kembali Beriklan di Hari Pahlawan
[ http://www.youtube.com/watch?v=fq-HuCw0J0U ]
Delapan tokoh nasional yang ditampilkan PKS dalam iklan kampanye tersebut adalah Soekarno, M Hatta, Soeharto, Bung Tomo, KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asy’ari, Mohamad Natsir, dan Jenderal Sudirman.
Iklan kampanye itu, menurut Humas PKS Ahmad Mabruri, mengambil momen Hari Pahlawan. “Saya belum lihat dan tidak tahu berapa menit iklannya dan bagaimana tayangannya. Dari malam kemarin, sampai tanggal 11 atau 12 November, iklan itu ada di TV,” katanya, saat berbincang dengan INILAH.COM, Senin (10/11).
Namun, Mabruri enggan menjawab, saat ditanya apakah PKS telah meminta izin menayangkan wajah kedelapan tokoh itu, baik kepada ormas yang didirikan maupun keluarga tokoh tersebut. “Mereka semua ada guru bangsa Indonesia, milik seluruh rakyat Indonesia,” tandasnya
(http://smsplus.blogspot.com/2008/11/pks-kembali-beriklan-di-hari-pahlawan.html)
Mengapa Obama menang?
Dua tahun lalu, Barack Obama belum tertangkap oleh radar politik di Amerika Serikat.
Tetapi, berkat kampanye yang hebat, penuh disiplin, dana besar dan iklim politik yang menguntungkan, senator junior dari Illinois itu meraih jabatan paling berkuasa di dunia.
Kampanyenya akan menjadi contoh bagi politisi yang memiliki aspirasi untuk menggantikannya.
Para pakar strategi Partai Republik bahkan mengakui bahwa teknik kampanye Obama sempurna.
Uang adalah kunci di sini. Obama menyadari saat pemilihan negara bagian berlangsung bahwa dia memiliki basis dana yang sangat luas, sehingga dana berjumlah besar bisa didapatkannya.
Itulah sebabnya dia menolak dana pemerintah federal bagi kampanyenya dan keterbatasan keuangan yang terkait dengan dana pemerintah.
Bala bantuan
Dengan bantuan pendiri Facebook, Chris Hughes - yang merancang sistem penggalangan dana yang inovatif di internet - kampanye Obama menarik lebih dari tiga juta donor. Mereka menyumbangkan sekitar $650 juta.
Obama memiliki dana untuk membiayai empat kali masa kampanye, lebih banyak dari saingannya, Senator McCain, ditambah dengan staf kampanye dan sukarelawan berjumlah besar. Mereka mengembangkan dan mempergunakan data lengkap tentang calon penyumbang dan pemilih di setiap negara bagian kunci.
Setiap orang yang mendatangi situs internet Obama diminta untuk mendaftarkan diri agar informasi mereka dapat disimpan. Setiap pengunjung ke situs Obama diminta untuk memberi sumbangan atau menjadi sukarelawan. Jika mereka setuju, mereka menerima beberapa panggilan telepon dan pesan berisi permintaan sumbangan atau bantuan lebih lanjut.
Kampanye penggalangan dana semacam itu memberi bekal kuat bagi Obama dalam kontes pemilihan ini.
Iklan di televisi adalah darah segar bagi kampanye pemilihan presiden, dan Obama dengan mudah dapat menggunakan jalan ini.
Kampanye lihai
Di beberapa negara bagian yang belum menentukan pilihan pada pekan-pekan terakhir kampanye, dana yang dikeluarkan Obama melebihi McCain dengan perbandingan empat banding satu. Tim Obama kembali mempergunakan internet, lewat iklan yang ditujukan bagi mereka yang mengakses dunia maya.
Mereka bahkan membeli tempat iklan di dalam game komputer. Obama mampu mendanai kampanye di kubu-kubu Partai Republik dan memaksa McCain menggali kantong dananya yang semakin tipis, sehingga dana untuk kampanye di negara bagian yang belum menentukan pilihan berkurang jauh.
Pada saat yang bersamaan, kampanye Obama lihai dalam menarik dukungan calon pendukung baru dengan meraih dukungan dari lebih dari 300.000 orang di Florida saja.
Menyadari bahwa jumlah pemilih baru yang sangat besar bisa membuat tempat-tempat pemungutan suara kewalahan pada hari pemilihan, tim kampanye Obama memprioritaskan pemberian suara dini di negara-negara bagian yang membolehkannya. Menurut data awal, tahun ini lebih banyak orang memberikan suara mereka sebelum hari pemilihan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya - lebih dari 29 juta orang di 30 negara bagian.
Semua ini tentunya berhasil diraih karena pesona Barack Obama sebagai calon presiden. Dia adalah pembicara yang sangat cakap dan karismatik ala Bill Clinton.
Citranya sangat positif, sebagai pria dengan keluarga bahagia yang hanya memiliki satu rumah. Ini berbeda dengan John McCain yang bercerai dari istri pertamanya yang dengan penuh kesetiaan menantikan dia kembali dari Perang Vietnam, untuk menikahi putri orang kaya dan tidak bisa mengingat berapa rumah yang dimilikinya.
Calon anti-Bush
Obama juga mampu menjalin kedekatan dengan blok-blok pemilih yang berbeda. Dia disukai oleh para pemilih muda, didukung oleh pemilih berdarah Latin dan Yahudi yang selama ini pendukung Partai Republik, dan tentu saja dia mendapat suara kuat dari warga kulit hitam.
Pesan perubahan yang terus menerus digaungkan Obama begitu memikat sehingga hampir 9 dari 10 rakyat Amerika percaya negara mereka saat ini "berada di jalan yang salah".
Dia bisa dengan mudah menempatkan diri sebagai calon anti-Bush, satu hal yang sulit dilakukan oleh McCain. Presiden Bush memiliki angka dukungan lebih rendah dari Richard Nixon yang terlibat skandal Watergate, dan pesan gigih dari kampanye Obama adalah John McCain selama ini 90% mendukung Bush.
Jajak pendapat mengisyaratkan lebih banyak rakyat mempercayai Obama akan dapat memperbaiki ekonomi dan ketika krisis keuangan melanda dia berada di posisi terbaik untuk mempergunakan kesempatan politik.
Fokus kampanyenya tentang cara membantu orang-orang yang paling menderita dalam hal keuangan dalam masa pemerintahan George Bush selama delapan tahun terdengar tepat. Ini jelas berbeda dengan rencana pemotongan pajak yang menjadi pesan ekonomi utama dalam kampanye McCain dan yang akan menguntungkan kalangan kaya.
Perbedaan kekuatan
Pada akhirnya, daya tarik politik McCain sebagai pahlawan perang dengan pengalaman puluhan tahun di bidang politik luar negeri pun tidak mampu membendung Obama.
Keputusan Obama untuk memilih pakar kebijakan luar negeri senior, Senator Joe Biden, sebagai calon wakil presiden membantu mempersempit jurang pengamalan itu.
Dia juga menegaskan bahwa kemampuan membuat penilaian lebih penting dan pengalaman, dan pada masa kampanye konsensus politik tampaknya bergeser untuk mendukung gagasan Obama.
Senator Obama menyerukan jadwal penarikan pasukan dari Irak, melindungi perbatasan Afghanistan dengan melancarkan serangan di dalam wilayah Pakistan jika dibutuhkan dan melakukan dialog dengan musuh-musuh Amerika.
Diam-diam dan secara perlahan pemerintahan Bush bahkan ikut menerima ide-ide tadi, sementara John McCain tampaknya semakin terkucil karena terus-menerus menolaknya.
Barack Obama mengatakan dia tidak ingin "terlihat sebagai presiden lainnya yang wajahnya dicetak di lembaran uang dolar".
Meski hal itu mengacu kepada warna kulitnya, dia memang dalam banyak hal berbeda dari para petinggi politik Amerika, dan bahwa di saat rakyat Amerika menginginkan sesuatu yang baru, perbedaan-perbedaan itu terbukti menjadi bagian dari kekuatannya.
(Oleh: Richard Lister, BBC Washington)
PKS Harap Eksekusi Amrozi Cs Menjadi Pelajaran
Oke Zone, Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap eksekusi terhadap Amrozi, Imam Samudra, dan Ali Gufron menjadi pelajaran bagi masyarakat Indonesia, agar tidak mengembangkan radikalisme dengan menggunakan kekerasan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Fraksi PKS Mahfud Sidik kepada okezone melalui pesan singkatnya kepada okezone, Minggu (9/11/2008).
PKS juga berpendapat dijalankannya eksekusi terhadap Amrozi merupakan pemberian kepastian hukum bagi semua pihak. ''Terlepas dari berbagai kontroversi di dalamnya,'' katanya.
Pemerintah juga, lanjutnya, harus lebih serius mengatasi berbagai persoalan yang potensial menumbuh-suburkan radikalisme.
''Kepada pihak keluarga semoga diberi keikhlasan dan kesabaran dalam menerima takdir. Semua niat dan amal dikembalikan kepada Allah SWT hakim terakhir yang maha adil dan tidak pernah salah dalam menghakimi,'' pungkasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)