jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Kamis, 24 September 2009
Abu Bakar: Jihad bukanlah teroris
Sukoharjo (Espos). Jihad sebagai usaha menyerukan kebaikan dan memerangi kemungkaran tidak seharusnya disamakan dengan terorisme. Demikian, ditegaskan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dalam ceramahnya seusai Salat Idul Fitri, Minggu (20/9) di Lapangan Mini, Cemani, Grogol.
Sementara berdasar pantauan Espos, semua umat muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri 1430 H di hari yang sama yakni Minggu. Sementara itu jajaran Muspida Kota Makmur mengikuti Salat Idul Fitri di Alun-alun Satya Negara dengan imam dan khatib drs H Rasyidi Mashur MSi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Departemen Agama.
Diikuti ratusan umat Islam, Ba’asyir pada Minggu pagi di Lapangan Mini Cemani menyerukan agar semua umat Islam kembali kepada ajaran yang kafah. Menjalankan agama secara sepotong-sepotong atau tidak utuh, imbuh dia, pada ujungnya hanya melahirkan masyarakat yang hipokrit alias munafik.
Selanjutnya sangat disayangkan, imbuh Ba’asyir, pesantren sebagai tempat menyemai aqidah, syariat dan akhlak justru dituding sebagai sarang teroris karena di pesantren lah lahir para da’i dan mujahid yang gemar beramar ma’ruf nahi munkar serta suka berjihad di jalan Allah.
Sumber: http://www.solopos.com/2009/sukoharjo/abu-bakar-jihad-bukanlah-teroris-5057
Belasan PNS di Pemkab Sukoharjo absen
Sukoharjo (Espos). Belasan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Sukoharjo diketahui absen dengan berbagai alasan pada hari pertama masuk kerja pascalibur Lebaran, Kamis (24/9).
Sementara, momentum hari pertama masuk kerja dimanfaatkan untuk menggelar halal bihalal bersama Bupati Sukoharjo dan jajaran PNS Setda di halaman Kantor Setda setempat. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sukoharjo, Sardiyono saat dijumpai wartawan di ruang kerjanya, kemarin, mengungkapkan, berdasarkan hasil monitoring yang dilaksanakan oleh tiga tim ke seluruh Satker, tingkat kehadiran PNS mencapai hampir 100%. “Hanya ada beberapa pegawai yang tak hadir di kantor karena sakit, cuti atau turun piket,” jelasnya.
Menurutnya, sejak awal kalangan PNS di Kota Makmur telah diingatkan agar bersikap disiplin dan mematuhi jadwal masuk kerja yang telah ditetapkan. Namun demikian, andaikan ada yang berhalangan hadir karena sesuatu hal, maka diminta menyerahkan surat izin kepada atasan bersangkutan. “Bagi yang sakit juga harus melampirkan surat keterangan dokter,” papar dia.
Ditambahkan Kabid Pembinaan PNS BKD Sukoharjo, Toni Sri Buntoro, PNS yang tak hadir pada Kamis sekitar 14 orang dan semuanya menyertakan surat keterangan. Menurutnya, monitoring dilakukan dengan cara memanggil satu persatu nama PNS sehingga data yang diperoleh lebih valid. “Tim tak begitu saja percaya dengan daftar hadir di masing-masing Satker,” urainya.
Catatan Penting (komentar):
"Ck... ck... ck... Bagaimana bisa kerja untuk melayani dengan profesional...?!?"
Sumber: http://www.solopos.com/2009/sukoharjo/belasan-pns-di-pemkab-sukoharjo-absen-5232
Bupati Sukoharjo juga gelar open house
Sukoharjo (Espos). Bupati Sukoharjo, Bambang Riyanto menggelar acara open house di rumah dinasnya (Rumdin) usai Salat Idul Fitri, Minggu (20/9). Acara open house tersebut melibatkan sejumlah pejabat yang masuk dalam jajaran Muspida Kota Makmur.
Sejumlah kepala dinas, kepala kantor hingga masyarakat umum berbondong-bondong mendatangi Rumdin Bupati yang berlokasi di Simpang Lima. Tujuan mereka adalah bertemu dengan orang nomor satu di Kabupaten Sukoharjo untuk saling bermaaf-maafan.
Berdasar informasi, dibanding open house tahun lalu, pengunjung tahun ini lebih banyak. Kondisi tersebut bisa dilihat dari dua orang petugas Satpol PP yang nampak kewalahan ketika membuka tutup pintu masuk utama yang dilewati warga. Pasalnya begitu pintu dibuka, puluhan warga langsung berdesak-desakan masuk dalam ruangan yang tidak begitu besar. Seringkali teguran petugas Satpol PP agar sebagian warga di urutan lebih belakang tidak lagi masuk karena di dalam sudah penuh tidak mereka indahkan.
Akibat saking banyaknya pengunjung, berdasar pantauan, beberapa wanita sempat mengerang kesakitan lantaran kaki mereka terinjak-injak. Seorang wanita setengah baya bahkan ada yang hampir jatuh seandainya tidak dipegangi petugas dan tamu lainnya di barisan belakang. Wanita tersebut tidak bisa menahan keseimbangan lantaran begitu pintu masuk dibuka, barisan di belakang langsung meringsek maju dengan saling mendorong punggung tamu di bagian depannya.
Bupati Sukoharjo, Bambang Riyanto menjelaskan, acara open house adalah tradisi tahunan. Kegiatan tersebut digelar dengan tujuan mendekatkan para pemimpin daerah dengan masyarakat. “Untuk birokrasi, bisa dilihat kan tadi, semua eselon dua hingga tingga datang untuk saling bermaafan. Ini menunjukkan kebersamaan sekaligus kerjasama yang baik di antara kami semua,” tandasnya.
Catatan Penting:
"Kira-kira penting dilaksanakan ya, Pak Bupati...?!? Kalau dulu para khalifah islam mendatangi umatnya secara langsung lho...!!!
Sumber: http://www.solopos.com/2009/sukoharjo/bupati-sukoharjo-juga-gelar-open-house-5086
Surat Mendagri turun, Toha resmi mundur
Sukoharjo (Espos). –Wakil Bupati Sukoharjo Mohamad Toha kini resmi mundur dari jabatannya setelah menerima Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Kamis (17/9).
Berbekal SK Mendagri tersebut, Toha kini sudah resmi meletakkan jabatannya sebagai Wakil Bupati yang ia emban selama sembilan tahun. Selanjutnya, pada Minggu (27/9) mendatang, orang nomor dua di Kota Makmur tersebut akan berangkat ke Jakarta untuk mendatangi acara pelantikan anggota DPR yang digelar pada 1 Oktober.
Dijumpai Espos di sela-sela acara open house, Toha mengaku belum mendapat informasi mengenai agenda pascapelantikan anggota DPR. Namun meski belum ada jadwal pasti, Toha mengaku sudah siap tinggal di Jakarta sambil bolak-balik ke Sukoharjo.
“Saya punya pemikiran, ketika anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) punya kantor di provinsi atau di seputaran daerah pemilihan (Dapil) mereka, anggota DPR seharusnya juga demikian. Sebaiknya, anggota DPR punya kantor di Jakarta dan ada pula kantor di daerahnya sendiri. Ya 50%: 50% lah,” jelasnya, Minggu (20/9).
Apabila pemikiran tersebut direalisasikan, maka seorang anggota dewan punya keterikatan serta tanggung jawab dengan Dapil tempat dia berasal.
Sumber: http://www.solopos.com/2009/sukoharjo/surat-mendagri-turun-toha-resmi-mundur-5203
Akan dilantik jadi anggota DPR, Wabup mengundurkan diri
Sukoharjo (Espos). Wakil Bupati (Wabup) Sukoharjo, Mohamad Toha mengajukan surat permohonan pengunduran diri dari jabatannya sekarang dalam rangka mempersiapkan pelantikan anggota DPR RI periode 2009-2014.
Dalam surat yang ditujukan kepada Ketua DPRD Sukoharjo, Jumat (4/9) lalu bernomor 132/5390/2009, M Toha menyatakan permohonan dirinya untuk melepas jabatannya sebagai wakil bupati. Surat tersebut ditembuskan kepada Menteri Dalam Negeri, Gubernur Jawa Tengah, Ketua KPU, Bupati Sukoharjo dan terakhir sebagai arsip.
Masih mengacu kepada surat permohonan diri yang diajukan Toha, ada dua alasan yang dia cantumkan. Alasan pertama, pengunduran diri disebabkan yang bersangkutan ditetapkan sebagai calon terpilih anggota DPR dalam pemilihan umum (Pemilu) 2009 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan nomor urut satu pada Daerah Pemilihan (Dapil) V sesuai keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sementara alasan kedua, adanya larangan rangkap jabatan bagi wakil kepala daerah serta pejabat negara lainnya sebagaimana diatur dalam Undang-undang (UU) yang berlaku.
Dikonfirmasi melalui telepon, M Toha mengakui dirinya sudah mengirim surat permohonan pengunduran diri dari jabatan sebagai Wakil Bupati.
“Ya, saya memang sudah mengirim surat permohonan pengunduran diri. Suratnya ya seperti yang sudah diterima ketua DPRD,” jelasnya kepada Espos, Selasa (8/9).
Toha menambahkan, sejumlah alasan sudah dia cantumkan dalam surat permohonan pengunduran diri tersebut.
“Tepat 1 Oktober nanti saya akan dilantik. Oleh sebab itu, sebelumnya jabatan sebagai Wabub sudah harus saya lepaskan karena tidak boleh ada rangkap jabatan,” jelasnya.
Ditanya mengenai pengganti Wabub, menurut Toha, tidak ada. Hingga 2010 yang memimpin Sukoharjo hanyalah Bupati, Bambang Riyanto.
“Masa jabatan saya ini kan tinggal setengah periode, jadinya ya tidak ada pengganti sampai 2010,” jelasnya.
Ketua Dewan Sementara, Dwi Jatmoko menerangkan, akan menggelar rapat paripurna dengan agenda persetujuan pengunduran diri Mohamad Toha dari jabatan sebagai Wakil Bupati.
Sumber: http://www.solopos.com/2009/sukoharjo/akan-dilantik-jadi-anggota-dpr-wabup-mengundurkan-diri-4432
Langganan:
Postingan (Atom)