Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara institusi tidak pernah mendukung mendiang Presiden Soeharto menjadi pahlawan nasional. PKS menyerahkan proses tersebut kepada Dewan Gelar dan Tanda Jasa Kehormatan."Nggak. PKS secara institusi tidak pernah mengusulkan," kata Menkominfo Tifatul Sembiring di sela-sela Rakornas Kemenkominfo, di Gedung Birawa, Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (25/10/2010).
Menurut dia, tidak perlu seseorang dijadikan pahlawan karena segala amal ibadahnya yang menilai adalah Tuhan. Tifatul menyerahkan penilaian itu kepada Dewan Gelar dan Tanda Jasa Kehormatan.
"Saya pun tidak usah dijadikan pahlawan. Karena, segala amal ibadah kita ada yang Maha Kuasa yang menilai. Buat apa kita pakai simbol-simbol begini tapi di hadapan yang Maha Kuasa tidak dihargai. Biar saja dewan gelar yang bekerja," papar dia.
Tetapi PKS dukung tidak Soeharto jadi pahlawan? "Secara pribadi tidak. Karena ini malah muncul kontroversial-kontroversial, malah ramai. Jadi mendingan tidak. Itu menurut saya pribadi," jawab Tifatul.
Gelar pahlawan bagi Soeharto ini diusulkan oleh Pemprov Jateng dan Kabupaten Karanganyar. Saat ini Menko Polhukam Djoko Suyanto tengah menggodok pemberian gelar yang dilakukan Dewan Gelar dan Tanda Jasa. Gelar pahlawan akan diberikan bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November mendatang.
Di mata para aktivis '98, Soeharto adalah koruptor, diktator dan pelanggar berat Hak Asasi Manusia (HAM). Para aktivis yang masa itu berjuang menggulingkan rezim Soeharto menilai Soeharto sebagai pengkhianat bangsa yang tidak reformis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar