jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Jumat, 08 Juni 2012

PKS Minta Aktivis Islam Tak Ekslusif

INILAH.COM, Instanbul - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengimbau para aktivis Islam di dunia membuka diri, serta membangun relasi dan kerja sama yang produktif dan berkesinambungan dengan beragam kelompok masyarakat.

Karena membangun negara, mengelola pemerintahan, terlebih menata kehidupan dunia, tidak mungkin hanya dilakukan oleh para aktivis Islam saja. Ini adalah misi bersama yang hanya bisa dicapai jika melibatkan sebanyak mungkin komponen masyarakat.

Karena perjuangan untuk itu, termasuk di dalamnya unsur kemanusiaan, sosial, ekonomi, politik dan seluruh unsur yang dibutuhkan adalah misi bersama," ujar Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam pidatonya pada Konferensi Internasional bertema Islamic Unity and New World, yang diselenggarakan oleh ESAM (Ekonomik ve Sosyal Arastimalar Merkezi) ke-21, Minggu (27/5/2012) di Istanbul, Turki.

Yang Aku Tahu; Allah Bersamaku








Oleh Salim A Fillah


aku percaya
maka aku akan melihat keajaiban
iman adalah mata yang terbuka
mendahului datangnya cahaya

“Aku”.

Jawaban Musa itu terkesan tak tawadhu’. Ketika seorang di antara Bani Israil bertanya siapakah yang paling ‘alim di muka bumi, Musa menjawab, “Aku”. Tapi oleh sebab jawaban inilah di Surat Al Kahfi membentang 23 ayat, mengisahkan pelajaran yang harus dijalani Musa kemudian. Uniknya di dalam senarai ayat-ayat itu terselip satu lagi kalimat Musa yang tak tawadhu’. “Kau akan mendapatiku, insyaallah, sebagai seorang yang sabar.” Ini ada di ayat yang keenampuluh sembilan.

Di mana letak angkuhnya? Bandingkan struktur bahasa Musa, begitu para musfassir mencatat, dengan kalimat Isma’il putra Nabi Ibrahim. Saat mengungkapkan pendapatnya pada sang ayah jikakah dia akan disembelih, Isma’il berkata, “Engkau akan mendapatiku, insyaallah, termasuk orang-orang yang sabar.”

Mengawal Transisi Mesir

Oleh: MUHAMMAD NADJIB*
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN


Rabu-Kamis lalu (23-24/5), rakyat Mesir memilih pemimpinnya dalam pilpres demokratis pertama pasca tumbangnya Husni Mubarak. Hasilnya sudah terbaca bahwa capres dari Freedom and Justice Party (FJP) yang dilahirkan oleh Ikhwanul Muslimin (IM), Mohammad Mursi, dengan 24 persen dan capres Mohammad Shafiq, mantan PM terakhir di era Mubarak, dengan 23 persen suara sah di urutan teratas.

Hasil ini tak pelak mengejutkan publik dan pengamat dalam dan luar negeri yang dalam polling terakhir memprediksi capres Amr Moussa, mantan sekjen Liga Arab; dan Aboul Futuh, jalur independen; yang akan melaju ke putaran kedua pilpres. Dari realitas hasil pilpres putaran pertama, kontestasi di antara para kandidat capres Mesir yang berasal dari aliran politik yang beragam pun akhirnya mengerucut kepada dua arus besar, yaitu proreformasi yang diwakili capres Mursi berhadapan dengan sisa kekuatan loyalis mantan presiden Mubarak yang disimbolkan oleh capres Shafiq.

Dalam pengalaman banyak negara yang dalam proses transisi demokrasi, memang calon dari kubu rezim lama sering jadi kuda hitam, tak diunggulkan tapi meraup banyak suara. Unggulnya calon dari kubu status quo bisa jadi disebabkan oleh sejumlah faktor, di antaranya, terpecah belahnya kubu reformis, masih kuatnya jaringan birokrasi-militer, keunggulan pengalaman, serta besarnya pendanaan yang dimiliki kelompok status quo.
Oleh Muhammad Jamhuri*
Pengasuh Pesantren MULTAZAM Bogor




سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِي

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “
(QS. Al-Israa: 1)

Mengapa Allah swt memulai ayat ini dengan kata “subhanalladzi” (Maha Suci Alllah)? Jawabannya adalah agar kita menyikapi peristiwa Isra Mi’raj ini dengan pendekatan iman, bukan dengan pendekatan logika. Sebab, jika dengan pendekatan logika maka akan sulit dinalar oleh akal untuk suatu peristiwa Isra Mi’raj yang jaraknya jauh itu hanya dilakukan dalam waktu semalam saja. Orang-orang Quraisy menempuh perjalanan Makkah-Jerussalem biasa memakan waktu tidak kurang dari sepuluh hari.

Mensos Salim Segaf al-Jufri Bangun Zona Anti-Korupsi di Lingkungan Kementerian Sosial

[merdeka.com] - Menteri Sosial Salim Segaf al-Jufri membangun zona integritas untuk menuju wilayah bebas korupsi di lingkungan kementeriannya. Pembangunan zona ini bertujuan untuk mengikis korupsi di birokrasi.

"Untuk membangun wilayah anti korupsi itu, harus dibangun dulu zona integritas dan acara kita ini judulnya adalah pencanangan zona integritas," kata Salim Segaf kepada wartawan di Kemensos, Kamis (7/6).

Menurutnya, komitmen bersama antarjajaran Kementrian Sosial adalah kunci untuk menyukseskan program ini. Nantinya setelah enam bulan, Mensos akan memanggil Inspektorat Jenderal dan pihak terkait yaitu KPK dan aparatur negara lainnya untuk menilai.

Rapor Wakil Rakyat PKS | Nasir Djamil Dirikan 10 Koperasi di Aceh

INILAH.COM - Banyak anggota DPR yang melakukan kegiatan di luar bidang yang digelutinya di komisi. Kebanyakan dari mereka memilih untuk melakukan kegiatan yang menjadi kebutuhan masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing.

Salah satu anggota Dewan yang melakukan kegiatan di luar bidangnya adalah Wakil Ketua Komisi III Nasir Djamil. Sebagai salah satu pimpinan Komisi III yang membidangi hukum, Nasir dalam kegiatannya di dapil tidak banyak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan hukum.


Kegiatan yang rutin dilakukannya saat menyambangi dapilnya yakni Aceh I yang meliputi Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Pidie, Pidie Jaya, Singkil, Simeulu, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat ini selalu menghabiskan kegiatannya dalam bidang sosial.