jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 25 Oktober 2010

40 Perda Dievaluasi, 8 Akan Dicabut

SUKOHARJO. Badan Legislatif (Baleg) DPRD Sukoharjo akan melakukan evaluasi terhadap 40 Perda (Peraturan Daerah) dan mencabut delapan Perda. Pasalnya, Perda-perda tersebut dinilai sudah usang dan bertentangan dengan Perundang-undangan.

“Ada beberapa Perda yang perlu dievaluasi dan perlu dicabut karena sudah tidak layak,” ujar Ketua Baleg DPRD Sukoharjo, Syarief Hidayatullah, Sabtu (23/10).

Dikatakan, sebagian besar Perda yang akan dievaluasi terkait dengan retribusi dan pajak. Sementara, salah satu Perda yang harus dicabut adalah Perda No. 31/2001 tentang Retribusi Pelayanan Ketenagakerjaan. Pasalnya, Perda tersebut sudah tidak sesuai atau bertentangan dengan UU No. 28/2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

Pemuda Harapan

Sebuah Refleksi Sumpah Pemuda 1928

Pemuda dikenal dengan agent of change, dalam realitasnya mereka memang mempunyai daya gedor yang luar biasa dalam melakukan perubahan. Tengok saja, bagaimana begitu gagahnya nabi Ibrahim.as muda yang begitu lugas menentang kebatilan yang ada di sekelilingnya. Sebagaimana diceritakan dalam Al-Qur’an:
“Mereka berkata: ‘Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami? sungguh dia termasuk orang yang zalim, Mereka (yang lain) berkata: ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala) ini, namanya Ibrahim.” (QS.Al-Anbiya, 21:59-60).

Begitu juga para pemuda tangguh yang bersama-sama Rasulullah SAW dalam rangka melakukan perombakan terhadap tatanan jahiliyah yang ada. Sebut saja, Ali bin abi thalib (8 tahun), Zubair bin awwam (8 tahun), thalhah bin ubaidillah (11 tahun), al-arqam bin abi al-arqom (12 tahun), Abdullah bin Mas’ud (14 tahun), saad bin Abi Waqqash (17 tahun), ja’far bin Abi Thalib (18 tahun), zaid bin haristah (20 tahun ), mush’ab bin Umair (24 Tahun), Umar bin Khattab (26 tahun, juga Abu bakar ash-shidiq (37 tahun) ketika awal mula tampil sebagai pembela Islam. Mereka semua telah menorehkan tinta emas dalam perjuangan dan perubahan.

Dulu Sekondan, Kini Jadi Tahanan

Refleksi Kasus Kriminalisasi Wakil Ketua DPRD Pacitan

Ironis, itulah nasib yang sekarang dialami oleh Handaya Aji, wakil ketua DPRD Pacitan saat ini. Padahal, di masa pencalonan Bupati Sujono tahun 2005 silam, Handaya adalah salah satu garda depan tim sukses yang tidak mengharapkan pamrih apapun.

Karena kekritisannya dalam memperjuangkan aspirasi dan aktif melakukan pendampingan di masyarakat, kini ybs sudah ditahan dengan tuduhan penggelapan dana bantuan hibah LEPMM tahun 1999, yang digulirkan jaman menteri koperasi Adi Sasono.

Apakah Yoyok – begitu Handaya Aji biasa dipanggil – memang sedemikian bersalah menggelapkan dana? menurut pengakuan Yoyok, sebenarnya tidak demikian. Sesuai juklak dan juknis penggunaan dana hibah tersebut, bantuan hibah untuk kelompok tani tersebut diberdayakan sedemikian rupa untuk berbagai kegiatan usaha, termasuk jual beli bahan komoditas pertanian dan juga simpan pinjam sesama anggota. Dalam perjalanannya, jual-beli tersebut kurang berhasil karena dikelola oleh pihak yang belum berpengalaman dol-tinuku, jual beli. Adapun simpan pinjam, sebagian besar kembali, tetapi ada juga yang macet di anggota. Semua ada laporan tertulisnya. Bahkan, hasil pemeriksaan polres pacitan pun sudah mengatakan demikian, bahwa anggota-anggota yang menunggak pinjaman sudah mengakui bila meminjam.

Bahkan dana yang bisa diselamatkan, tersimpan rapi di BRI Unit Tulakan sekitar separuhnya, dengan nama pemilik rekening adalah LEPMM DAMAI CQ HANDAYA AJI, dengan nomor rekening 6453-01-001064-XXXX, bukan rekening pribadi. Semua jelas dan ada buktinya. Bahkan dengan dana hibah yang sama, ada beberapa kelompok yang juga menunggak dan tidak jelas peruntukan dananya, termasuk kelompok bentukan salah satu dinas di Pacitan tetapi tidak mendapatkan sorotan apalagi sampai dikasuskan.

Inspektorat Berhasil Temukan 300 Kasus

SUKOHARJO. Selama tahun 2009, Inspektorat Sukoharjo mengaku telah berhasil memeriksa sebanyak 144 objek pemeriksaan, yang terdiri dari 300 jenis kasus. Jumlah tersebut, menurut Inspektur Inspektorat Sukoharjo, Joko Triyono, sudah sesuai target program kerja pengawasan tahunan (PKPT).
“Jenis kasusnya memang sangat beragam,” ujar Joko, Sabtu (23/10).

Dikatakan, dari jenis temuan pemeriksaan tersebut, tiga temuan yang menonjol masing-masing pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan, kelemahan administrasi, serta kewajiban penyetoran pada negara. “Kebanyakan ketiga faktor tersebut yang masih menjadi mendominasi pelanggaran,” ujarnya.

Menagih Janji RI SATU

Jakarta. Keluarga adalah pohon kepemimpinan. Kasih sayang adalah akar penyangganya. Buah manisnya adalah anak-anak yang sehat, cerdas, santun, jujur, hemat, dan sederhana.

Untaian kalimat ini begitu indah dan menggugah bagi siapa saja yang telah menjadi pemimpin di keluarganya. Kasih sayang, rasa kebersamaan, dan tipologi kepemimpinan keluarga semacam ini mulai memudar di rumah-rumah keluarga Indonesia.

Sehat menjadi sesuatu yang menyakitkan. Bukan saja pelayanan kesehatan begitu kelewat mahal tetapi di semua lingkungan dan di sekitar kita hidup penuh dengan perilaku tidak sehat. Baik secara fisik maupun psikis.

Banyak orang menjadi sakit, gila, dan mengakhiri hidupnya karena sudah kelewat lama menahan beban hidup yang menyedihkan dan menderita. Banyak manusia Indonesia semakin gila menumpuk harta dengan segala macam cara melalui kekuasaannya.

Kecerdasan hanya indah diperdengarkan, diseminarkan, dan dipublikasikan. Karena, kecerdasan menjadi barang mahal akibat pendidikan tidak mengembangkan akal budi, sehingga jutaan anak putus sekolah dan malah ada yang nekad gantung diri, guru berani pula mengusir muridnya pergi.

Kita pun sudah lupa dengan tata krama dan kesantunan. Apalagi dengan yang namanya kejujuran. Berkali kita bujuk para buruh, nelayan, dan petani, saudara dan keluarga dari rumah Indonesia bahwa kesejahteraan menjadi fokus perjuangan "kebersamaan". Lalu, berkali pula kita menipu dan mencuri hak-hak buruh, nelayan, petani, saudara dan keluarga di rumah Indonesia.

2013 : Golkar atau Demokrat ?

Sekalipun Pemilihan Umum anggota legislatif masih beberapa tahun ke depan, namun para pengamat politik dan lembaga survey, rupa nya sudah tidak tahan untuk melakukan pendugaan-pendugaan terhadap raihan suara partai politik pada Pemilu 2013. Salah satu nya adalah "ramalan" yang menyatakan bahwa posisi partai demokrat yang dalam Pemilu Legislatif tahun 2008 menempati posisi teratas, bakal digantikan oleh partai golkar pada Pemilu Legislatif 2013 nanti. Banyak faktor yang ditengarai menyebabkan turun nya raihan suara partai demokrat.

Kharisma politik Sby sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, sekarang pun sudah mulai memudar. Dalam memperingati satu tahun kepemimpinan Sby-Boediono misal nya, ternyata banyak demonstran yang berunjuk rasa dan melakukan pembakaran foto Sby. Bahkan ada juga yang menginjak-injak nya. Sebagai partai yang telah mendapat mandat penuh dari rakyat pada Pemilu Legislatif 2008 dan selanjut nya dikuatkan oleh terpilih nya Sby-Boediono dengan dukungan rakyat yang cukupsignifikan, tentunya Partai Demokrat memikul beban yang sangat berat dalam mengejawantahkan segudang aspirasi para pendukung nya.

Selain itu, tidak dapat disangkal bahwa kemenangan Partai Demokrat dalam Pemilihan Umum Legislatif 2008, lebih banyak ditentukan oleh ketokohan seorang Sby, ketimbang berjalan nya mesin partai. Sby inilah yang menjadi penentu, mengapa Partai Demokrat di berbagai daerah memperoleh simpati rakyat. Boleh jadi, saat itu figur Sby benar-benar merupakan sosok dambaan rakyat, yang diharapkan bakal mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Akibat nya, wajar jika dalam baligo, poster atau spanduk para calon anggota legislatif yang diusung oleh partai demokrat, dibelakang foto sang calon, akan terasa kurang afdol jika tidak dibarengi dengan foto nya Sby.

PKS Tidak Pernah Usulkan Soeharto Jadi Pahlawan

Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara institusi tidak pernah mendukung mendiang Presiden Soeharto menjadi pahlawan nasional. PKS menyerahkan proses tersebut kepada Dewan Gelar dan Tanda Jasa Kehormatan.
"Nggak. PKS secara institusi tidak pernah mengusulkan," kata Menkominfo Tifatul Sembiring di sela-sela Rakornas Kemenkominfo, di Gedung Birawa, Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (25/10/2010).

Menurut dia, tidak perlu seseorang dijadikan pahlawan karena segala amal ibadahnya yang menilai adalah Tuhan. Tifatul menyerahkan penilaian itu kepada Dewan Gelar dan Tanda Jasa Kehormatan.