jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Jumat, 26 Agustus 2011

Perayaan 1 Syawal 1432 Hijriah Potensial Beda

Jakarta, CyberNews. Perayaan 1 Syawal 1432 H berpotensi berbeda. Perbedaan itu dipicu oleh penggunaan kriteria hilal yang barbeda sebagai acuan penetapan awal bulan tersebut.

Peneliti senior Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Thomas Djamaluddin, menyatakan hal ini, di Jakarta, Minggu (21/8).

Menurut dia, bagi kalangan yang menggunakan kriteria wujudul hilal, yaitu hilal wujud di atas ufuk dengan prinsip wilayatul hukmi Indonesia, dipastikan Idul Fitri jatuh pada tanggal 30 Agustus.

Potensi Beda 1 Syawal Disikapi Bijak

JAKARTA--Penetapan 1 Syawal 1432 Hijriyah berpotensi berbeda di Indonesia antara tanggal 30 Agustus dan 31 Agustus. Perhitungan Muhammadiyah menunjukkan Idul Fitri jatuh pada 30 Agustus 2011 bisa saja berbeda dengan ormas Islam lain.

Sejauh ini pemerintah dan ormas Islam besar lainnya masih menunggu pergerakan Bulan untuk menentukan waktu datangnya 1 Syawal. Namun, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta perbedaan penentuan Idul Fitri tidak dibesar-besarkan. Jangan pula, kata dia, perbedaan itu sampai menimbulkan pertentangan dan konflik di tengah masyarakat.

Din mengimbau agar perbedaan itu disikapi dengan toleransi dan saling menghargai. Perbedaan penetapan awal Ramadhan atau awal Syawal, katanya, dilatarbelakangi oleh keyakinan keagamaan masing-masing. ''Dalam Islam perbedaan itu diakui selama berdasarkan hujjah keagamaan yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan,'' tuturnya, Kamis (25/8).

Menurut Din, perbedaan dimungkinkan terjadi karena bulan Qamariyah memiliki hari dengan jumlah yang tak pasti. Muhammadiyah memutuskan 1 Syawal jatuh pada Selasa, 30 Agustus, karena pada tanggal 29 telah terjadi ijtimak. Hilal baru sebagai pertanda Syawal sudah wujud sekalipun hanya 1-2 derajat.