jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Selasa, 01 September 2009
Zulkiflimansyah Digembar-gemborkan Cocok Jadi Menteri Perindustrian
Jakarta, RMOL. Pengamat ekonomi Airlangga M Ihksan Modjo mendukung politisi PKS Zulkiflimansyah menjadi menteri perindustrian.
“Dia itu calon kuat,” katanya singkat kepada wartawan pada acara LSI, Kamis (27/8).
Zulkiflimansyah menurut dia berbeda dengan calon lainnya. Zul calon kuat menteri Perindustrian karena diusulkan PKS. Secara pribadi Ihksan mengatakan anggota DPR itu memang pantas menduduki jabatan Menteri Perindustrian.
Dia menyebut sebagai salah satu ketua DPP PKS, Zul yang pernah maju sebagai Gubernur Banten memiliki track record yang bagus untuk masalah perindustrian. Selain sebagai ekonomi UI, desertasinya sepengetahuan Ikhsan adalah bidang industri.
“Jadi menurut saya dia cocok menjabat menteri perindustrian,” kata Ikhsan.
Menurut Ichsan selama ini kementerian perindustrian dan pertanian dianakitirikan. Kalau departemen perindustrian dipegang Zul diyakini bisa membangkitkannya. [dry]
http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2009/08/27/80348/Zulkiflimansyah-Digembar-gemborkan-Cocok-Jadi-Menteri-Perindustrian
Tifatul Sembiring: Iya, Saya Jadi Menteri
VIVAnews. Presiden Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring merupakan salah satu nama yang disebut-sebut bakal mengisi kabinet 2009-2014. Tifatul sendiri menanggapi rumor itu dengan merendah.
"Iya, saya jadi menteri urusan orang-orang saleh," kata Tifatul dalam perbincangan dengan VIVAnews, Selasa 25 Agustus 2009. Tifatul lalu terkekeh.
Namun Tifatul buru-buru menambahkan, kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih. "Tunggu sajalah pernyataan Presiden terpilih," katanya.
Tifatul hanya berharap komposisi kader PKS yang masuk kabinet jangan berkurang dari yang sudah ada di Kabinet Indonesia Bersatu yakni tiga orang. Namun tentu saja, kata pria berdarah Batak Karo itu, kebijakan mengenai kabinet adalah hak presiden terpilih.
Sebelumnya, informasi dari dalam Demokrat menyebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Golkar masing-masing mendapat jatah dua kursi kabinet. Empat jatah itu diberikan pada profesional yang dekat dengan kedua partai tersebut.
PKS sendiri dikabarkan mendapat lebih dari dua kursi kabinet, sementara mitra koalisi yang masuk parlemen lainnya dibatasi dua kursi saja. PKS mendapat kursi kedua terbesar setelah Demokrat.
http://politik.vivanews.com/news/read/85144-tifatul_sembiring__iya__saya_jadi_menteri
Demokrat Tekan Koalisi? PKS Tidak Pernah Ditekan Partai Demokrat
VIVAnews. Partai koalisi SBY-Boediono merasa tidak pernah mendapat tekanan dari Demokrat. Penegasan mitra koalisi ini terkait pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Achmad Mubarok, yang mengatakan ada manuver untuk menekan partai pendukung SBY-Boediono.
"Kami tidak tertekan dengan merapatnya PDI Perjuangan dan Demokrat," kata juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Mabruri, dalam perbincangan dengan VIVAnews, Kamis, 27 Agustus 2009.
PKS masih berkomitmen pada kontrak kerjasama dengan Demokrat jauh hari sebelum pasangan capres-cawapres SBY-Boediono ditetapkan. Bahkan, dalam penandatanganan kontrak politik itu, Mubarok juga turut hadir.
"Pak Mubarok juga ada waktu itu. Kami kan koalisi, semua sudah berdasarkan kontrak politik yang jelas dari awal," ujar dia. Menurut Mabruri, pendekatan Demokrat dan PDI Perjuangan itu belum berarti apa-apa buat PKS.
Manuver itu juga belum pernah diagendakan untuk dibahas khusus di internal PKS. Yang pasti, semua proses menurut Mabruri masih berjalan dan belum ada kata final. "Kontrak itu komitmen. Sebuah pendekatan itu belum tentu diakomodir," kata Mabruri.
Sebelumnya, dalam diskusi kemarin, Achmad Mubarok mengatakan gelagat Partai Demokrat mendekati PDIP Perjuangan sebenarnya hanya permainan semata. Tujuannya, untuk menekan mitra koalisi yang terlalu banyak menuntut.
"Dengan seolah mendekat ke PDI Perjuangan, kan, partai-partai koalisi yang lain jadi tidak berani macam-macam," kata Mubarok dalam Diskusi Kenegaraan di DPD, Jakarta, Rabu 26 Agustus 2009.
Dan itu bukan sebuah strategi politik. Mubarok mengakui bahwa semua itu hanya sekedar permainan politik. "Sebenarnya bukan mendekati, tapi untuk menekan partai mitra koalisi yang lain," kata Mubarok lagi.
PKS: SBY Gentleman Soal Jatah Menteri
INILAH.COM, Jakarta. Langkah Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono dalam merangkul semua partai, termasuk Partai Golkar dan PDIP dianggap PKS wajar. Partai itu mengaku tidak khawatir langkah itu akan membuat jatah menteri menjadi berkurang.
"Kita sudah ada kontrak dengan Pak SBY, beliau itu gentleman. Pasti kita diajak bicara," kata Wasekjen PKS Agus Purnomo, saat berbincang dengan INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (26/8).
Menurut Agus, dari 34 kursi menteri, kemungkinan tujuh kursi di antaranya diberikan kepada parpol koalisi. "Kan masih ada jatah 26 kursi lagi. Itu bisa dibagi untuk PDIP atau Golkar atau profesional," paparnya.
Pembagian jatah itu pun, menurut dia tidak akan mengghilangkan sikap kritis fraksi-fraksi pendukung pemerintah di DPR. "Dalam sistem presidensial, oposisi tidak wajib. Fraksi-fraksi bisa tetap mengajukan kritik. Beda dengan parlementarian, di mana oposisi vis a vis (berhadapan) dengan pemerintah," jelas Agus.
Dia juga menambahkan, mekanisme check and balances dalam sistem presidensial dilakukan di antara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sehingga, bukan ditentukan parpol. [ikl/nuz]
http://inilah.com/berita/politik/2009/08/26/147033/pks-sby-gentleman-soal-jatah-menteri/
PKS Kirim Orang-orang Terbaik ke Kabinet SBY
VIVAnews. DPP Partai Keadilan Sejahtera akan konsisten untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan menyejahterakan rakyat di bawah kepemimpinan presiden dan wakil presiden terpilih, Soesilo Bambang Yudhoyono-Boediono, hingga akhir periode kabinet 2009-2014.
Juru bicara PKS, Mabruri, Senin 31 Agustus 2009, mengungkapkan komitmen itu pada pemerintahan SBY-Boediono sesungguhnya merupakan esensi dari kontrak kerja dan politik yang telah diteken sebelum Pemilu 2009.
Untuk mencapai pemerintahan yang bersih dan menyejahterakan rakyat, PKS akan terus mendorong kabinet sampai benar-benar profesional. “Kami akan mengirimkan orang-orang terbaik PKS untuk memimpin departemen, kalau kami diminta (SBY),” kata Mabruri.
PKS menginginkan kabinet pemerintahan SBY-Boediono berhasil menjalankan pemerintahan yang efektif yang efisien. Sebab, kata Mabruri, hanya dengan begitu, tingkat korupsi di Indonesia dapat ditekan. “Sebab, kalau dihilangkan (korupsi), kan agak susah,” katanya.
Langkah PKS untuk mendorong pencapaian itu, antara lain, mengadakan komunikasi yang intensif dengan Partai Demokrat dan partai mitra koalisi yang mendukung SBY-Boediono.
“Kan kami sepakat dalam kontrak kerja, kami berkoalisi di kabinet, parlemen, dan lembaga presiden. Ini harus lebih baik dari kemarin,” katanya. “Kalau komunikasi sudah baik, insyallah akan membaik.”
Isi kontrak partai mitra koalisi dengan SBY-Boediono sebelum Pemiliihan Presiden, antara lain, pertama aturan main koalisi di pemerintahan, kedua aturan main koalisi di parlemen, ketiga program kebijakan pemerintahan koalisi di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan hubungan luar negeri, dan keempat menyetujui mekanisme komunikasi koalisi.
PKS: Jihad Itu Membangun Bukan Merusak
PK-Sejahtera Online. Satu demi satu pejabat dan tokoh Batam masuk ke salah satu ruangan yang ada di Asrama Haji, Batam Centre. Tak lama setelah jarum jam meninggalkan pukul 17.00, lebih dari seribu orang sudah memadati kegiatan Ifthar Jama’i (Buka Puasa Bersama) yang digelar oleh DPD PKS Kota Batam pada Ahad (30/8)
DR. Ahzami Samiun Jazuli dalam ceramah agamanya mengatakan, inti dari puasa adalah melakukan upaya penyucian diri. Anggota Dewan Syariah DPP PKS ini menjelaskan seseorang yang memiliki kebersihan spiritual pasti secara otomatis memiliki nurani yang peka sehingga mampu mengejawantahkan dalam menebar kepedulian
“Spiritualitas yang bersih merupakan pintu untuk melakukan kebaikan-kebaikan lainnya”, terang peraih gelar Doktor (Ph.D) dari salah satu Universitas di Saudi Arabia ini
Isu terorisme yang dilekatkan ke Islam juga tidak lepas disorot oleh Ahzami. Menurutnya ada dua solusi untuk dapat membuang stigma Islam identik dengan terosis, yaitu Ulamanya harus memberikan pemahaman yang benar dan utuh terkait dengan makna jihad. “Jihad itu membangun bukan merusak. Jihad itu menyatukan bukan mencerai beraikan”, urainya mengingatkan
Kedua, para pemimpinnya, baik dari presiden, polisi dan lainnya jangan mudah diintervensi ole pihak asing. Ahzami mensinyalir stigmasisasi Islam adalah teroris merupakan rancangan musuh-musuh Islam dengan maksud agar umat Islam sendiri tidak mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasululullah.
“Masak hanya karena berjenggot dituduh teroris? Padahal memelihara jenggot adalah anjuran Rasulullah”, tutupnya di hadapan Ketua DPD PKS Kota Batam Riky Indrakari dan Ketua DPW PKS Kepri, Wildan Hadi Purnama serta peggurus lainnya,.
Ahmad Dahlan dan Ria Saptarika sebagai Walikota dan Wakil Walikota yang juga hadir bersamaan pada acara yang bertemakan “Menggugah Nurani, Menebar Peduli, Lahirkan Pemimpin Sejati” ini pun khusyuk mendengarkan taushiyah dari Dosen Pasca Sarjana UIN Sahid Jakarta ini (isy)
Suka Monopoli, Politisi PKS Sibuk Ceramah
PUASA POLITIK
Jakarta, RMOL. Jika yang lain menyebut bulan Ramadhan adalah bulan kebersamaan dengan keluarga, tidak bagi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Hilman Rosyad Syihab.
Bagi Hilman, Ramadhan menjadi bulan yang sangat padat aktifitas. Dalam lima hari Ramadhan ini, baru sehari Rosyad bisa berbuka dengan keluarga. Maklum, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, sering diundang untuk menyampaikan ceramah menjelang berbuka maupun ceramah Tarawih.
“Sekarang dalam sehari, minimal ada tiga kali undangan ceramah. Yaitu kuliah Subuh, ceramah ba’da Dzuhur dan ceramah Tarawih. Biasanya, sepuluh hari terakhir Ramadhan, dalam sehari bisa mencapai undangan delapan ceramah,” kata Hilman kepada Rakyat Merdeka Online (Kamis, 27/8).
Hilman, akan merasa gembira jika tidak ada undangan ceramah. Karena dengan demikian, bisa berkumpul dengan istri tercinta, Masfarwati dan kelima putera-puterinya, Sumayah, Bara, Fathimah, Aisyah, dan Shofiyah. Jika tak ada undangan, Hilman akan berbuka dan shalat Tarawih berjama’ah di rumah.
Saat berbuka, Hilman cukup makan seadanya. Biasanya hanya menyantap satu buah kurma, sedikit buah-buahan dan nasi. Hilman juga mengajarkan kepada putera-puterinya untuk makan seadanya jika Ramadhan tiba.
“Saya selalu bilang sama istri agar masak seadanya. Ramadhan adalah bulan untuk mempersedikit makan dan bukan bulan konsumtif,” kata Hilman.
Sekarang, Hilman sedang mengejar target untuk bisa dua kali khatam (selesai) membaca al-Quran selama Ramadhan. Di bulan yang lain, Hilman sudah merutinkan diri untuk khatam al-Quran, sekali dalam sebulan.
Alumni Universitas Madinah, Arab Saudi ini, dibesarkan dalam lingkungan pesantren Persatuan Islam (Persis) Bentar, Garut, Jawa Barat. Tak heran, jika dalam usia enam tahun, Hilman sudah bisa membaca al-Quran bahkan sudah bisa tamat puasa.
Walau tamat, tak jarang Hilman tidak ikut sahur, karena tidak kuat menahan kantuk. Sesekali dipaksakan bangun, kadang sahur sambil tertidur.
Waktu kecil, seusai shalat Subuh, Hilman akan membaca al-Quran hingga jam tujuh pagi. Jika baca al-Qu’ran telah selesai, Hilman akan bermain monopoli hingga matahari telah terasa menyengat. Permainan monopoli merupakan permainan yang disukainya ketika kecil.
Setelah shalat Ashar, Hilman dan bersama teman-temannya bermain gatrik. Salah satu permainan orang Jawa Barat dengan cara melempar bambu. Yang kalah, harus menggendong pemain yang menang sejarak bambu yang kena lemparan.
Seusai bermain, Hilman akan kembali ke rumah untuk berbuka atau memilih ta’jil bersama di mesjid pesantren. Jika adzan Maghrib bergema, hidangan yang diburu Hilman adalah kolak pisang dengan es candil.
Hilman sempat trauma dan tidak mau mengumandangkan adzan Maghrib lagi. Pasalnya, pernah dibohongi oleh teman-temannya. Jam masih menunjukkan jam lima, Hilam kecil sudah disuruh untuk adzan. Waktu itu, Hilman sudah pandai adzan namun belum pandai membaca jam. Hilman pun, kena marah tetangga sekitar.
Hilman kecil bukanlah penceramah, namun anak dengan dunianya sendiri. Maka, shalat Tarawih digunakan untuk berkumpul dan bercanda. Jika semua makmum sedang rukuk, Hilman akab menyered orang yang disampingnya. Akhirnya, seluruh shaf roboh berjatuhan.
Kini, Hilman berpesan agar umat Indonesia meningkatkan kualitas ibadah di bulan Ramadhan. Hilman cukup gembira dengan kegiatan keagamaan yang massif. Namun, menurut Hilman, kegiatan keagamaan masih bersifat kognitif, belum sampai pada tingkat afektif maupun psikomotorik. [yan]
PKS: Berpolitik Itu Tidak Cari Musuh
VIVAnews. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada dasarnya menyambut baik merapatnya Golkar dan PDI Perjuangan ke kubu SBY-Boediono. PKS menilai tidak ada salahnya bila semua komponen bangsa bergabung demi kemajuan masyarakat.
"Pada hakikatnya berpolitik itu tidak cari musuh. Berpolitik adalah cari kawan untuk sebaik-baiknya membangun Indonesia," kata anggota Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, usai buka puasa bersama Jusuf Kalla di kediaman Hidayat, Jakarta, Sabtu, 29 Agustus 2009.
Menurut Hidayat, merapatnya Golkar dan PDI Perjuangan harus diterima dengan niat tulus untuk membangun bangsa. Bukan sekadar hanya bagi-bagi kue kekuasaan.
"Tentu siapapun tidak bisa menolak, demi bergabungnya semua komponen bangsa," ujar Ketua MPR ini. Hidayat beranggapan, Demokrasi itu bukan hanya gabung atau tidak gabung.
Demokrasi versi Hidayat yakni memerankan diri secara maksimal dimana posisi yang bersangkutan berada. "Kalau ada di kabinet, bukan sekadar ABS (Asal Bapak Senang), kalau oposisi bukan asal beda, itu juga tidak baik. Tidak baik untuk demokrasi," ujar dia.
Terkait soal kursi kabinet, Hidayat menilai itu menjadi kewenangan sepenuhnya partai. PKS akan menempatkan kadernya di posisi yang proporsional.
"Saya tidak dalam posisi mengatakan iya atau tidak (menerima). Silakan PKS untuk menilai," kata Hidayat saat ditanya kesiapan menjadi menteri.
ismoko.widjaya@vivanews.com
PKS Gelar Rapimnas 10 Oktober 2009
VIVAnews. DPP Partai Keadilan Sejahtera akan menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional pada 10 Oktober 2009. Agendanya ialah untuk menyusun rencana pemenangan Pemilu 2014.
“Kami menyusunnya mulai sekarang. Dasarnya ialah hasil Pemilu 2009 ini,” kata Mabruri, juru bicara DPP PKS, Senin 31 Agustus 2009.
Bagi DPP PKS, pencapaian pada Pemilu 2009 belum maksimal. Partai ini hanya mengalami peningkatan suara secara nasional sebanyak 0,8 persen dari Pemilu 2004.
Ketidakpuasan partai ini didasarkan pada upaya maksimal yang telah dilakukan mulai dari pimpinan, pengurus, kader, dan simpatisan partai ini untuk memenangkan pemilihan.
Itulah sebabnya, dalam Rapat Pimpinan Nasional tahun ini, semua itu akan dievaluasi untuk merancang target perolehan suara pada Pemilu 2014.
Panitia Rapat Pimpinan Nasional DPP PKS sudah dibentuk. Rancangan yang akan dibicarakan juga telah disusun. Forum ini akan dihadiri oleh seluruh petinggi DPW partai.
Pelaksanaan rapat itu rencananya di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Provinsi Jawa Barat. Setidaknya ada dua alasan PKS memilih tempat ini sebagai lokasi penyelenggaraan rapat.
Pertama, Wali Kota Depok, Nurmahmudi, adalah kader PKS. Kedua, dari segi tempat, hotel itu dinilai mendukung untuk seluruh proses penyelenggaraan rapat.
Langganan:
Postingan (Atom)