Menurut Al-Qur’an sabar yang keempat adalah sabar atas beban dakwah kepada Allah. Sebab para da’i menuntut menusia agar membebaskan diri dari hawa nafsu, lamunan-lamunan kosong, adat kebiasaan mereka, memberontak kepada syahwat, sembahan nenek moyang, tradisi kaum, da superioritas kelas atau keturunan, memberikan sebagian yang mereka miliki kepada saudaranya, dan mematuhi ketentuan-ketentuan Allah dalam bentuk perintah dan larangan, halal dan haram.
Sementara kebanyakan manusia menentang dakwah yang dibawakan oleh Rasulullah shallahu alaihi wa sallam, seperti menghadapi perlawanan yang menggunakan segala bentuk senjata, harta, kekuasaan, kekuatan, wibawa, pengaruh dan sebagainya.
Tidak ada jalan lain bagi para da’i kecuali harus berpegang teguh dengan keyakinan serta bersenjatakan kesabaran dalam menghadapi kekuatan dan kekuasaan tiran.
Sabar di sini seperti dikatakan Imam Ali ra, merupakan pedang yang tak pernah tumpul dan cahaya yang tak bisa redup. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan hadist shahih,