Sukoharjo (Espos). Selaku Pimpinan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba’asyir meminta pemerintah untuk merehabilitasi nama JAT. Ba’asyir mengatakan JAT sama sekali tidak terkait dengan terorisme. Dia menolak keras anggapan tersebut.
Hal itu ia tegaskan kepada sejumlah wartawan di Kantor Pusat JAT, Cemani, Sukoharjo, Sabtu (15/5). Ia mengatakan JAT adalah organisasi formal terbuka yang hanya akan menempuh cara-cara legal dan tidak ada kaitannya dengan teroris.
Ba’asyir juga meminta kepada polisi untuk segera membuka segel dan garis polisi yang terpasang di kantor JAT wilayah Jakarta. Karena kantor tersebut masih dibutuhkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan. (aps)
Sumber: Solopos Online