Di tengah kesulitan ekonomi yang dihadapi sebagian besar rakyat Indonesia yang terkategorikan penduduk miskin, di saat masih banyaknya anak Indonesia yang belum dapat menikmati pendidikan layak, DPR malah akan membangun monumen yang begitu megah di Senayan, Jakarta, sebagai gedung baru para wakil rakyat. Gedung itu bukan hanya megah yang memungkinkan setiap anggota Dewan memiliki ruangan lebih dari 100 meter persegi per orang, tetapi juga tersedia tempat-tempat bersantai.
Ini menambah gerah sebagian kalangan yang peduli pada masa depan demokrasi di Indonesia dan mereka yang menjadi pengamat kinerja parlemen. Alasan pembangunan gedung baru DPR ini didahului dengan berita-berita mengenai betapa berbahayanya para anggota Dewan menempati gedung lama yang katanya sudah tua dan miring tujuh derajat sebagai akibat dari gempa bumi beberapa waktu lalu. Selain itu, gedung lama yang ada juga sudah tidak mampu memberi ruang yang nyaman bagi para anggota Dewan dan tidak mampu memberi tempat bagi para staf ahli Dewan.