jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Minggu, 30 November 2008

PKS OPTIMIS RAIH 15 PERSEN KURSI DEWAN


Pasuruan, 30/11. Meski telah menargetkan 20 persen perolehan kursi DPR RI, namun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap sangat yakin akan dapat memperoleh target 15 persen perolehan kursi DPR RI dalam pemilihan umum (pemilu) tahun 2009 mendatang.

Persentase target tersebut juga berlaku dalam peraihan kedudukan kursi untuk DPRD I Jawa Timur dan DPRD Kota/Kabupaten Pasuruan. Oleh karena itu diharapkan bagi setiap kader PKS untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan visi dan misi partai yang telah disepakati bersama.

Hal ini disampaikan oleh perwakilan DPW PKS Jatim sekaligus Caleg I DPR pusat, H M Misbakhun, saat acara pelantikan pengurus dewan pimpinan cabang (DPC) dan ranting (DPRa) di Padukuhan Wonosalam Timur, Desa Wonosari, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan, Minggu ini (30/11).

Sebagai caleg yang dijagokan dari DPW Jatim untuk menduduki kursi DPR RI, Misbakhun sekali lagi mengingatkan kepada seluruh kader-kader pemuda penggerak agar tetap solid dalam menunjukkan jati diri partai kepada masyarakat sesuai dengan tujuan bersama yang adil dan sejahtera.

Kepada ratusan kader Pasuruan yang hadir,nantinya ia akan memprioritas-utamakan perbaikan dan peningkatan sektor pendidikan dan kesejahteraan anak yatim piatu dengan tidak mengesampingkan sektor-sektor utama yang lainnya.

“Mari kita luruskan niat kita demi mendapatkan ridlo Allah SWT. Tetap solid semangat mengemban amanat untuk rakyat dengan menjalankan visi-misi sesuai dengan AD/ART maupun peraturan partai,” sambut Misbakhun diiringi tepukan para pendukungnya.

Kepada para caleg yang hadir, ia menegaskan untuk wajib menjaga keutuhan dan solidaritas partai. Jangan sampai terjadi saling jegal dari masing-masing caleg untuk memenangkan perolehan suara. Akan tetapi dia optimis hal itu tidak akan terjadi dalam tubuh PKS, baik pusat maupun daerah.

Disamping kekuatan mesin kepengurusan dan mesin kader PKS, kemenangan partai dalam pemilu 2009 nanti juga tergantung dari kekuatan calon anggota dewan. Sebab masing-masing calon tersebut memiliki tim sukses yang tergabung dalam komunitas-komunitas yang bakal mendukungnya. Saat ini secara nasional PKS memiliki sekitar sejuta lebih kader PKS dan sejumlah 60 ribu kader diantaranya tersebar di seluruh penjuru Jawa Timur.

Acara pelantikan pengurus DPC/DPRa Kecamatan Gondang Wetan, Kota Pasuruan tersebut dihadiri pula oleh beberapa pengurus DPW PKS Jatim, seperti H Heru Winarno, pengurus DPC/DPRa, para caleg mulai dari pusat sampai daerah serta sekitar 100 kader penggerak sekaligus simpatisan partai.

Selanjutnya kegiatan serupa hari ini akan dilanjutkan menuju Kota/Kabupaten Probolinggo. Sebelumnya acara pelantikan juga digelar di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan kemarin malam (29/11). 09/uba/kp008

Arti 51 % Bagi PKS


PK-Sejahtera Online. PKS DKI Jakarta menargetkan perolehan suara 51 persen pada pemilu 2009, jauh melampaui target nasional PKS yaitu 20 persen.

Dalam Konsolidasi calon anggota legislatif DPRD DKI Jakarta daerah pemilihan Jakarta Selatan di Markaz Dakwah (29/11), Ketua Umum DPW PKS Jakarta Ir. Triwisaksana M.Sc, mengatakan target itu penting bagi PKS untuk bisa menguasai parlemen.

“Dengan perolehan 51 persen suara kita dapat lebih banyak berbuat untuk masyarakat. Sekolah bisa gratis sampai SMU, rumah sakit jug bisa gratis, karena semua ada anggarannya,” ungkapnya.

Jebolan Universitas Birmingham ini, yakin 51 persen suara dapat PKS kantongi, mengingat pada pilkada DKI Jakarta Agustus 2007 lalu, PKS yang tampil sorangan mampu meraih 43 persen suara.

“Tinggal sedikit lagi untuk mencapai 51 persen, dan seluruh kader PKS akan bekerja keras untuk itu. Kita lihat saja hasilnya nanti,” pungkasnya optimis. (adine)


http://www.pk-sejahtera.org/v2/index.php?op=isi&id=6350

PKS, 'Unta' tak Berpunuk


Seolah tidak mengenal kata lelah, unta melayani manusia di mana saja dan kapan saja. Bahkan ketiadaan punuk bukanlah halangan bagi unta untuk memberikan pelayanan terbaik bagi manusia.

Unta sedikitnya dibedakan menjadi dua: unta Asia (jenis Bactrian) dan unta Arab (jenis Dromedary). Keduanya mudah dibedakan dari jumlah punuknya. Unta arab berpunuk satu, sedangkan unta asia berpunuk dua.

Namun di musim haji ini, ada makhluk tanpa punuk yang memiliki semangat berkobar-kobar layaknya unta. 'Unta-unta' tak berpunuk tersebut membuka posko 24 jam dan siap melayani siapa saja, khususnya jamaah haji Indonesia. Siapakah mereka? Siapa lagi kalau bukan para kader PKS cabang Arab Saudi.

Pelayanan posko relawan haji yang didirikan si Bulan Kembar Pengapit Padi itu meliputi: bantuan bagi jamaah haji yang tersesat, informasi haji, pembagian buku gratis, layanan kesehatan ringan dan penjualan kartu seluler. Sebagaimana diiklankan situs resminya, www.pks-arabsaudi.org, posko partai bernomor 8 ini buka tanggal 8/13 Dzulhijjah 1429 H.

Selain punuk, hewan itu dikenal memiliki sejumlah ciri lainnya yang sungguh mengagumkan. Kelebihan unta sedikitnya ada 8, sebagaimana nomor urut PKS:

1). Mampu tidak makan dan minum selama 8 hari pada suhu 50 derajat celsius.

2). Mampu meminum air hingga 130 liter dalam waktu kurang dari 10 menit.

3). Lapisan selaput lendir dalam hidung yang 100 kali lebih besar dari yang ada pada manusia. Ini menjadikan unta mampu menyerap 66% kelembapan udara.

4). Bulu mata berlapis dua yang melindungi mata dari terjangan badai pasir.

5). Kemampuan menutup lubang hidungnya demi mencegah masuknya pasir.

6). Telapak kaki lebar sehingga mudah berjalan di atas padang pasir tanpa terperosok.

7). Walau mampu melahap 30-50 kg makanan dalam sehari, dalam keadaan yang berat unta mampu bertahan hidup hingga sebulan hanya dengan 2 kg rumput sehari.

8). Unta memiliki bibir yang sangat kuat mirip karet, yang memungkinkannya memakan tumbuhan berduri tajam.

Dengan segudang kehebatan ini, unta dijuluki 'kapal padang pasir'.


Abu Awlaadih, onenosed@googlemail.com
http://smsplus.blogspot.com/2008/12/pks-unta-tak-berpunuk.html

3 Menteri PKS Jadi Jualan Politik Hidayat


INILAH.COM, Makassar. 3 Menteri di pemerintahan SBY-JK saat ini, jebolan PKS menjadi 'jualan' politik Hidayat Nurwahid. Ini dibuktikan dari ucapan anggota Dewan Syuro PKS ini yang berkali-kali menyebutkan nama 3 menteri ini dalam tiap kesempatan.

“Dunia saat ini krisis tapi Indonesia mampu surplus beras. Siapa dulu dong menterinya dan dari partai mana?," ujar Hidayat menyanjung Menteri Pertanian Anton Apriyantono, salah seorang kader PKS.

Hal itu dikatakan Hidayat di sela-sela pertemuannya dengan kader-kader PKS usai Rapat Koordinasi (Rakor) PKS Sulsel, di Makassar Minggu (23/11).

Selain Menteri Pertanian, juga ada Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) Yusuf Asy’ari dan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault. Menurut Hidayat, tidak ada satu pun kebijakan yang dikeluarkan dua Menteri kader PKS ini yang melahirkan rasa ketidaknyamanan ataupun tindakan diskriminatif.

“Pernahkan anda mendengar Menpera dan Menpora hanya mengurus orang muslim saja dan mengabaikan orang non muslim? Pernahkah anda mendengar perumahan untuk kaum muslim lebih diperhatikan? Saya pikir itu sama sekali tidak pernah,” tandasnya.

Bukan hanya kepemimpinan eksekutif di tingkat nasional, kader-kader PKS juga masih banyak yang tersebar di legislatif seperti yang terjadi di DPRD DKI yang dominan diisi oleh kader PKS. Menurutnya, tidak ada satu pun kebijakan yang dilahirkan membuat masyarakat ketakutan. Demikian halnya di eksekutif di tingkat lokal seperti di Depok yang tampuk kepemimpinannya di tangan orang PKS.

“Di Depok kita tidak pernah temukan Peraturan Daerah yang diskriminatif misalnya usaha hanya bisa dibuka oleh kalangan muslim,” tambah Hidayat.

Anggota Dewan Syuro PKS ini menceritakan jika satu kali kesempatan bertemu Lee Kuan Yew yang menanyakan tentang masa depan Indonesia jika PKS jadi pemenang. Hidayat mengaku menjawab bahwa pertanyaannya kurang tepat karena faktanya PKS sudah jadi pemenang sekalipun baru di beberapa tempat. Baik di lembaga legislatif maupun eksekutif dan di tingkat lokal maupun nasional.

Menurut Hidayat, keberadaan kader PKS di beberapa tempat dan posisi bisa berbuat sebanyak-banyaknya. Olehnya, di masa mendatang, kehadiran PKS bisa lebih meralisasikan lagi kemaslahan bangsa dan mewujudkan solusi alternatif di tiap permasalahan bangsa.

“Keberadaan PKS di beberapa tempat dan posisi sesungguhnya bisa berbuat kemaslahatan sebanyak-banyaknya. Dan kita berharap agar tidak membuat kita lengah karena keberadaan PKS dalam rangka menyebarluaskan dakwah,” tutur Hidayat.

Setelah dari Makassar, Hidayat bermaksud bertolak ke Palu,


Sumber: Inilah.Com
http://www.pk-sejahtera.org/v2/index.php?op=isi&id=6303

Haji Terbengkalai, PKS Kecam Depag


INILAH.COM, Jakarta. PKS mengecam kinerja Departemen Agama yang melalikan nasib jemaah haji. Kisruh transportasi bus jamaah asal Indonesia di Saudi Arabia adalah salah satu buktinya. Karenanya Depag harus segera mengkaji ulang soal plafon pondokan jamaah haji Indonesia.

Anggota Fraksi PKS di Komisi VIII DPR, DH Al Yusni, mengatakan selama ini Depag selalu berkilah untuk mendapatkan pondokan yang lebih dekat plafonnya jauh dari (plafon) jamaah negara lain, yaitu sekitar 2.000 riyal, lebih kecil dari negara lain.

"Jadinya kita sekarang rata-rata jauhnya (pondokan) 10 km. Imbasnya lokasi pondokan jamaah jauh dari Masjidil Haram," katanya kepada INILAH.COM, Jakarta, Minggu (30/11) malam.

Dengan kenaikan plafon pondokan itu, lanjut Al Yusni, jamaah haji dipastikan akan memaklumi. Asal, kenaikan itu dilakukan dengan terbuka.

"Kalau transparan saya kira jamaah akan memahaminya. Jangan sampai menekan biaya tapi kenyamanan dikorbankan," ujar Al Yusni.

Alasan untuk menaikkan plafon pondokan, tambah pria asli Betawi ini, karena pelaksanaan haji pada 6 hingga 12 Desember 2008 merupakan puncak kepadatan.

"Pada hari-hari itu bus dipastikan tidak akan efektif. Pasti akan sia-sia saja kita banyak menyewa bus," kata Anggota Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 1430 H/ 2009 mendatang.

Al Yusni mengingatkan, Depag harus memperhatikan sisa waktu haji ke depan agar bisa efektif. Sebab, selama ini jumlah bus berjumlah 620 dibandingkan dengan petugas haji yang berkisar 200.

"Ini pasti akan menimbulkan masalah besar. Ini merupakan jumlah bus terbanyak dalam sejarah perhajian Indonesia. Tapi tampaknya Depag belum siap. Nah mumpung masih ada sisa haji cukup banyak, sekarang saatnyalah Depag memikirkan jalan solusinya," pinta dia. [jib]


http://smsplus.blogspot.com/2008/11/haji-terbengkalai-pks-kecam-depag.html

Tim Kreatif PKS Jaksel Bikin Video Klip Caleg


PK-Sejahtera Online. Tidak mau ketinggalan dengan kreativitas tim kreatif DPP PKS yang membuat iklan PKS fenomenal, Tim kreatif DPD PKS Jakarta Selatan yang merupakan bagian dari Humas, melakukan hal serupa.

Namun bukan iklan yang menelan biaya besar yang mereka kerjakan, melainkan video klip tanpa biaya.

Pembuatan klip ini tidak memakan biaya sama sekali. Karena Tim Kreatif bekerja dengan sukarela, menumpahkan ide dan gagasan, dan menuangkannya dalam sebuah tayangan yang cukup memukau.

Meski berbeda cerita, namun kedua karya ini, sama-sama berfungsi untuk lebih memperkenalkanPKS kepada masyarakat.

Video klip caleg di buat dalam dua versi, yaitu versi caleg DPR RI daerah pemilihan Jakarta Selatan dan versi caleg DPRD DKI Jakarta asal dapil Jakarta Selatan.

Kedua klip ini berisi foto dan biodata masing-masing caleg baik pusat maupun propinsi. Dengan berlatar instumentalia tembang hits grup band papan atas, Coklat, bertajuk Bendera, dan lantunan nasyid milik Shoutul Harokah, membuat klip ini semakin enak untuk dinikmati.

Tak hanya itu, Tim Kreatif PKS Jaksel juga mengupload kedua klip tersebut ke situs video terkenal, youtube. Klip caleg PKS DPR RI asal dapil Jakarta Selatan dapat dilihat di alamat http://www.youtube.com/watch?v=ST6yP0A2848&feature=channel sedang klip caleg propinsi DKI Jakarta asal dapil Jakarta Selatan dapat dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=qYViDRaYhgI (adine)


http://www.pk-sejahtera.org/v2/index.php?op=isi&id=6326

PKS Kumpulkan Jubir Partai


PK-Sejahtera Online. DPD PKS Jakarta Selatan menggelar Konsolidasi Humas DPD, DPC dan DPRa se Jaksel, Ahad (23/11), di Sekretariat DPD Jaksel. Acara ini bertujuan Untuk mensinergikan kerja-kerja kehumasan di tingkat daerah hingga tingkat ranting.

Hadir dalam acara ini, Ketua Badan Humas DPW PKS DKI Jakarta, Dedi Supriadi. Dalam sambutannya Dedi mengatakan bahwa humas memiliki peranan penting dalam membentuk citra positif suatu lembaga. Terlebih lembaga tersebut adalah suatu partai, maka Humas berada di barisan terdepan dalam meningkatkan kesan positif di masyarakat.

“Menjelang pemilu 2009, di mana setiap partai berlomba untuk menjadi yang terbaik dan terkenal, maka kerja-kerja kehumasan mutlak diperlukan dalam rangka menarik simpati masyarakat luas,” jelas Dedi.

Karenanya, lanjut Dedi, penguasaan ide-ide kreatif untuk mempengaruhi publik ditambah dengan kerja sama yang baik dengan pihak media, akan membuat PKS menjadi lebih terkanal.

“Meski menuai kontroversi, iklan PKS yang secara periodik ditayangkan kemarin, memperoleh eksposur yang luar biasa,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, digelar diskusi tentang langkah kongkrit kerja-kerja kehumasan yang dapat dilakanakan di DPC dan DPRa. Dari sharing tersebut, dihasilkan kesepakatan untuk meningkatkan up load berita di website Jaksel dan akan dibuat buletin di 10 DPC yang akan terbit setiap satu bulan sekali. Selain itu, juga akan di buat mading di 60 DPRa di Jakarta Selatan yang contain-nya akan diperbaharui setiap pekan. (adine)


http://www.pk-sejahtera.org/v2/index.php?op=isi&id=6310

PKS Siapkan Sejuta Kejutan Baru?


INILAH.COM, Jakarta. Seabreg langkah telah diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Semuanya mengejutkan. Semua membuka mata tentang soliditas dan kreativitas PKS. Langkah apa lagi yang akan diapungkan mereka?

PKS memang tak ada matinya. Ada saja tindak dan langkah mereka yang menghangatkan konstelasi politik nasional. Banyak yang dongkol dan mengejek. Tapi, dalam hati mereka, pasti ada satu pengakuan, betapa dinamisnya partai politik yang satu ini.

Dalam beberapa minggu terakhir, masyarakat luas memperbincangkan iklan PKS yang menyertakan mantan presiden Soeharto dan para pahlawan nasional. Juga publik memperdebatkan langkah PKS memberikan penghargaan bagi 100 pemuda berprestasi, meski menuai kontroversi. Semua itu dilihat sebagai menguatnya arus perubahan dalam PKS.

Sebelumnya, pada bulan Februari 2008, PKS juga melaksanakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Denpasar, Bali. Dalam Mukernas, PKS menyatakan diri sebagai partai yang terbuka.

Gambaran di atas menunjukkan terjadinya perubahan di tubuh PKS. Mereka berubah dari partai yang eksklusif menjadi partai inklusif dan terbuka.

Benarkah? Perdebatan di kalangan analis politik dan kaum terpelajar mengenai inklusivisme-eksklusivisme di PKS, merebak di ruang kampus, hotel, sampai warung kopi. Umar Hamdani, aktivis muda PKS dan Direktur Lingkar Studi Islam & Kultur (LSIK) Jakarta melihat beragamnya pandangan itu tak lepas dari adanya perbedaan antara PKS dan parpol lain.

Yang membedakan PKS dengan partai lain, kata Umar, adalah soliditas kader dan militansi keislamannya. “PKS awal terkesan kental dengan kosa kata jihad dan sering dikaitkan dengan pembelaan terhadap negara-negara Timur Tengah,” kata Umar, yang juga periset Islam dan politik di PSIK Universitas Paramadina.

Selain itu, kata Moh Shofan MA dari Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah, PKS juga sering mengadakan acara-acara seminar dan perekrutan kader melalui metode yang tidak jauh berbeda dengan partai-partai lain. Padahal, PKS awal adalah gerakan eksklusif dan memiliki metode khusus dalam rekrutmen kader.

Fenomena itu, dalam sebuah gerakan (politik) yang berideologi agama, wajar adanya. PKS sadar agama adalah lahan yang paling bisa mengikat massa.

PKS awal dapat digerakan dengan semangat kader yang kuat karena kader sendiri yang melahirkan partai tersebut. Dalam konteks Indonesia, PKS adalah sebuah gerakan yang cukup lama dipersiapkan. Mulai dari penanaman ideologi sampai permasalahan keseharian tentang keluarga. Semuanya berada dalam soliditas antar kader.

Namun sejak 2004 PKS mulai berperan lebih luas, dari mulai parlemen sampai pemerintahan. Mulai saat itu, para elit PKS menyesuaikan kondisi kematerian, kebendaan. “Padahal, pada tahap awal, para tokoh PKS hidup sederhana karena gerakan ini menamakan diri gerakan dakwah yang kental dengan nilai-nilai Islam. Termasuk yang paling kentara adalah persaudaraan (ukhuwah) dan kesederhanaan (qanaah, tawadhu’, zuhud),” kata Umar.

Perubahan secara materi itulah yang mengikis semangat kader muda PKS. “Situasinya menuju pengeroposan partai. Itu jika PKS mau menyadari,” kata Moh Shofan, alumnus Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang.

PKS tampaknya terus bergerak sembari melakukan refleksi dan mawas diri. Kini seabreg manuver sedang dipersiapkan lagi untuk meramaikan Pemilu 2009. Dahsyat lagi, barangkali. [I4]


Sumber: Inilah.Com

PKS Khawatirkan Teror Mumbai Pengaruhi Citra Islam


Jakarta (ANTARA News). Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di DPR RI, Mutammimul Ula, di Jakarta, Sabtu, menyatakan, pihaknya mengkhawatirkan aksi teroris di Mumbai, India yang menewaskan lebih 100 orang bisa mempengaruhi citra Islam.

"Apalagi, serangan teroris itu, yang menurut khabar terbaru menewaskan 130-an orang dan 300-an lainnya luka-luka, dilakukan kelompok tak dikenal dengan menamakan diri `Deccan Mujahadeen`, yang nota bene berbau Islam," ujarnya.

Dari kondisi ini, menurutnya, publik bisa memandang Islam masih identik dengan terorisme.

Namun yang pasti, lanjutnya, aksi teror di Mumbai, India, itu juga juga menandakan, tindakan terorisme internasional tidak meredup.

"Malahan, intensitas maupun kualitas terorisme semakin meningkat," tambahnya.

Mutammimul Ula atasnama fraksinya mengungkapkan simpati dan dukacita mendalam untuk India.

"Karena sejak beberapa bulan lalu, India berkali-kali dijadikan sasaran aksi terori kelompok pemberontak dan ekstrimis," ungkapnya.

Terakhir, ujarnya, terjadinya rentetan ledakan di Timur Laut India yang menewaskan 50 orang, dilakukan kelompok separatis.

"Pertengahan September lalu juga sedikitnya 20 orang tewas akibat rentetan bom di New Delhi. Karenanya, dengan adanya aksi teror Mumbai yang menewaskan ratusan korban jiwa itu, sekali lagi prihatin dan menyatakan dukacita mendalam," kata Mutammimul.(*)


http://smsplus.blogspot.com/2008/11/pks-khawatirkan-teror-mumbai-pengaruhi.html

RS.Mitra Internasional Beri Sangsi Perawat Jilbab

Rumah Sakit Mitra Internasional (RSMI) menegaskan tidak akan mengizinkan karyawannya berjilbab hingga adanya peraturan yang sah mengenai jibab. Dengan begitu, karyawati yang masih mengenakan jilbab sebelum 1 Januari 2009 dianggap melanggar PKB dan dikenai sanksi. Perlukah Umat Memboikot RS ini, karena sudah menghina aqidah umat ?....

Rumah Sakit Mitra Internasional (RSMI) menegaskan tidak akan mengizinkan karyawannya berjilbab hingga adanya peraturan yang sah mengenai jibab.

Hal ini dinyatakan Warno Hidayat, manajer SDM RSMI Jatinegara Jakarta Timur, Selasa (24/11).

Dalam masa transisi aturan, Warno dan Yani mengimbau karyawati untuk berpijak pada PKB yang ada. Mereka yang berjilbab diminta melepas jilbab di tempat kerja sebelum aturan PKB berubah. Warno mengajukan alibi pasal 30 ayat 1 dalam PKB. Lagi-lagi, ia juga menegaskan kembali soal patient safety yang melandasi keputusan pemakaian jilbab di RSMI. ''Kami berharap pihak-pihak yang tidak puas dapat meninggikan toleransi,'' paparnya.

Ia menerangkan, tidak satu pun peraturan RSMI yang melarang pemakaian jilbab. ''Tidak ada larangan memakai jilbab. Yang ada hanya pengaturan seragam kerja,'' kilah Warno.

Warno menegaskan, pihak manajemen RSMI bersikap responsif terhadap aspirasi karyawati. Warno melanjutkan hanya saja pihak RSMI membutuhkan waktu untuk menyelaraskan seragam kerja agar sesuai dengan apa yang ia sebut sebagai International Infection Control Standard.Warno mengaku, pihak manajemen RSMI telah mengadakan rapat dengan Serikat Pekerja RSMI, Senin, 17 November 2008 lalu. Di akhir rapat, kedua belah pihak sepakat mengenai pembolehan pemakaian jilbab per 1 Juli 2009. Ia juga mengklaim pihak RSMI yang mengundang pihak karyawati Senin kemarin (24/11).

Dalam pertemuan tersebut karyawati RSMI menuntut tiga hal. Pertama, meminta pembolehan pemakaian jilbab dimajukan dari 1 Juli 2009 menjadi 1 Januari 2009. Kedua, mereka mengimbau pihak manajemen RSMI membolehkan pihak yang telah mengenakan jilbab untuk tetap berjilbab dalam masa transisi aturan. Dan ketiga, pihak karyawati menyatakan bersedia menanggung biaya perubahan penyeragaman pakaian kerja.

Warno menjelaskan, pihak manajemen RSMI akan memberlakukan masa percobaan pemakaian seragam jilbab per 1 Januari 2009. Sementara, pembolehan pakaian kerja jilbab resmi dimulai pada 1 Juli 2009. ''Sebenarnya keputusan ini tidak ada kaitan dengan tuntutan mereka. Kami sudah memikirkannya sejak lama,'' ujar Warno. Deputi CEO RSMI Jatinegara, dr Handayani, menegaskan RSMI merupakan institusi yang mengutamakan patient safety.

Ia menyebut RSMI perlu berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak lain mengenai perubahan seragam kerja. HICMAR, salah satu perusahaan konsultan independen yang ia sebut sebagai salah satu pihak yang akan dimintai pertimbangan.

Dengan begitu, karyawati yang masih mengenakan jilbab sebelum 1 Januari 2009 dianggap melanggar PKB dan dikenai sanksi.


Dari informasi yang didapat Republika>, larangan pemakaian jilbab di lingkungan RSMI telah berlangsung lama. Pascatahun 2000, dalam proses penerimaan karyawannya, pihak SDM RSMI memberikan peringatan lisan mengenai pemakaian jilbab. Namun, dari tahun ke tahun jumlah karyawati yang berjilbab terus bertambah. Enam karyawan yang dijatuhi SP hanya sebagian kecil dari 60 persen karyawati berjilbab di rumah sakit.

Karena adanya larangan pemakaian jilbab, rata-rata karyawati hanya memakai jilbab saat berangkat dan pulang kerja. Sementara di gerbang masuk RS, biasanya mereka langsung melepas jilbab karena ada aturan yang mengharuskan karyawan mengisi absensi tanpa mengenakan jilbab.Satu demi satu pegawai yang selama ini membongkar pasang jilbabnya di lokasi kerja mulai mengenakan jilbab ketika bekerja. Senin, 17 November 2008, tak lama setelah menjatuhkan surat teguran kepada seorang karyawati yang berjilbab, Presdir RSMI, Jusup Halimi, mengeluarkan surat keputusan. Isi surat tersebut ialah karyawati berjilbab diperbolehkan mengisi absensi tanpa melepas jilbab. Kedua, Jusup menjanjikan mulai 1 Juli 2009 seluruh karyawati muslim di RSMI diperbolehkan mengenakan jilbab.



Ditempat terpisah Anggota Komisi Agama, Sosial dan Perempuan DPR RI dari F-PKS Yoyoh Yusroh mengatakan Undang-Undang Dasar 45 telah menjamin setiap warga negara untuk menjalankan keyakinannya. Karenanya siapa pun termasuk karyawan memiliki hak untuk mengenakan jilbab dalam menjalankan pekerjaan mereka tanpa kecuali.

"Sudah tidak jamannya lagi pekerja dilarang berjilbab, itu hak asasi setiap orang apalagi Undang-Undang Dasar Pasal 29 ayat 2 telah menjamin hak beragama setiap orang, kalau masih ada yang melarang (orang berjilbab) berarti dia telah melanggar konstitusi" kata Yoyoh di hadapan belasan perawat dan karyawan Rumah Sakit Mitra Internasional dan Medistra yang berkunjung ke Fraksi PKS

Belasan perawat dan karyawan rumah sakit swasta ini meminta bantuan Fraksi PKS untuk memperjuangkan nasib mereka yang harus mengalami diskriminasi dari manajemen rumas sakit lantaran berjilbab. Sebagian mereka mengaku telah dimutasi ke bagian lain karena menolak untuk melepas jilbab.

Yoyoh meminta agar para pemilik rumah sakit maupun perusahaan dapat menghormati dan menghargai setiap karyawan yang hendak menjalankan keyakinannya. Lagi pula tidak pernah ada bukti bahwa jilbab akan menurunkan kinerja seseorang. Dia pun berjanji untuk menindaklanjuti kasus pelarangan jilbab ini dalam waktu dekat. "Ke depan kasus seperti ini tidak boleh lagi terulang," ujarnya.


Sumber: Republika
http://smsplus.blogspot.com/2008/11/rsmitra-internasional-beri-sangsi.html

PKS Jaksel Cetak Kalender Caleg


PK-Sejahtera Online. Bila selama ini kalender yang beredar di masyarakat berisi gambar-gambar pemandangan, rumah ibadah, tempat-tempat bersejarah, bahkan artis, lain halnya dengan PKS Jakarta Selatan.

Menjelang pergantian tahun 2008 ke 2009, DPD PKS Jakarta Selatan membuat design kalender yang berisi caon anggota legislatif PKS DPR RI dan DPRD DKI Jakarta asal daerah pemilihan Jakarta Selatan.

Kalender 2009 ini sengaja dibuat untuk dapat mensosialisasikan caleg PKS baik pusat maupun daerah kepada masyarakat. Untuk periode perdana, telah dicetak 30.000 eksemplar dan siap disebarkan ke masyarakat di Jakarta Selatan.

“Kalender ini akan dibagikan oleh kader ke masyarakat pada saat direct selling yang rutin dilakukan tiap pekan,” tutur ketua DPD PKS Jakarta Selatan Drs. Khoiruddin, M.Sc.

Dalam kalender tersebut, foto-foto caleg DPR RI berlatar merah putih dengan symbol bulan sabit mengapit sekuntum padi dan kapas, yang melambangkan semangat PKS untuk menjadi mayoritas di parlemen. Sedangkan foto-foto caleg DPRD DKI Jakarta berlatar kuning yang merupakan salah satu warna PKS. (adine)

Soal Koalisi, PKS dan PDIP Belum Ada Keputusan Final


Denpasar. Wacana koalisi antara PDIP dengan PKS telah cukup lama mengemuka. Komunikasi politik antara kedua parpol itu juga telah dijalin dengan cukup serius. Namun hingga kini, masing-masing pihak belum mengambil keputusan final terkait kemungkinan koalisi tersebut.

"Sampai hari ini belum ada keputusan dari PDIP dan PKS, baik soal koalisi maupun capres-cawapres," ujar Ketua MPR yang juga anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid saat ditemui dalam acara Dialog Bersama PKS di Kafe De Surau, Jl Mahendradatta, Denpasar, Bali, Jumat (28/11/2008).

Hidayat menjelaskan, PKS telah memutuskan akan menentukan capres dan cawapresnya setelah Pemilu Legislatif. Partai akan menentukan 8 nominator yang akan diajukan sebagai capres. Perolehan suara akan menjadi pertimbangan dalam membuat keputusan. "Kalau mencapai atau tidak mencapai 20 persen, PKS akan membuat keputusan terkait dengan hal itu," ucapnya.

Menurut Hidayat, koalisi antarpartai semacam PDIP dan PKS ini harus dijalin dengan komunikasi langsung, baik melalui Majelis Syuro maupun DPP. Dari hasil komunikasi para elite itu, kader-kadernya tinggal akan melaksanakan keputusan partai.

Terhadap dukungan partai lain terhadap PKS, Hidayat mengaku partainya akan mengapresiasi. "Kita mengapresiasi dukungan apapun terhadap PKS oleh partai-partai lain," ungkapnya.(sho/iy)


Sumber: DetikCom

Jumat, 28 November 2008

PKS Taliban?


Tulisan I Made Artjana soal nasionalisme Partai Keadilan Sejahtera (PKS) cukup menarik untuk ditanggapi. Dibandingkan dengan partai-partai Islam lain, PKS memang paling mendapat sorotan.

Banyak kalangan memang mencurigai partai yang berasal dari anak muda kampus ini mengusung agenda tersembunyi. Yang paling banyak dicurigai partai ini merupakan partai trans nasionalis dan mengusung semangat Pan Islamisme.

Karena itu para politisi lain secara diam-diam menjuluki mereka sebagai Taliban, merujuk pada kelompok pelajar di Afghanistan yang mengambilalih kekuasaan dan memberlakukan aturan-aturan Islam tradisional secara tegas.

Apakah kecurigaan mereka berdasar atau sekedar kecemburuan? Sebab partai ini secara fantastis mampu mengubah dirinya dari partai yang tidak lolos ET pada Pemilu 1999, menjadi salah satu pemenang Pemilu 2004?

Dibandingkan dengan partai-partai lain yang mengaku berazas Islam (PPP, PBR) atau partai yang berbau Islam (PAN dan PKB), langkah-langkah PKS memang sangat mencuri perhatian. Partai ini membawa berbagai perubahan dalam tradisi dan praktik politik di Indonesia.

Pada kampanye Pemilu 2004, massa PKS merebut simpati karena selalu tampil tertib dan santun. Mereka juga mempunyai ‘pasukan semut’ yang bertugas membersihkan sampah dari lokasi bekas kampanye. Beda dengan sejumlah massa partai yang acap tampil beringas dan menakutkan ketika menggelar kampanye.

Kekaguman orang kian berlanjut, ketika sejumlah anggota dewan dari sejumlah partai banyak terlibat dalam skandal korupsi dan skandal seks, para anggota PKS malah ramai-ramai mengembalikan uang suap. Di sejumlah daerah praktik serupa juga terjadi. Belum lama ini, di Kutai Kertanegara, Kaltim yang memiliki 43 orang anggota DPRD, 40 orang di antaranya diseret ke pengadilan karena korupsi. Hanya 3 orang yang tidak terlibat. Mereka adalah anggota Fraksi PKS.

Berbagai praktik politik ‘yang baik dan benar’ ini barangkali bisa menjelaskan mengapa kemudian sejumlah Pilkada dimenangkan oleh calon yang diusung PKS. Yang paling fenomenal adalah kemenangan pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf pada Pilkada Jabar.

Sebelumnya jago PKS juga sempat mengguncang DKI. Dikeroyok oleh 20 partai, pasangan Adang-Dani yang diusung PKS hanya kalah tipis lawan Fauzi Bowo-Prijanto. Trend kemenangan itu juga berlanjut di sejumlah daerah. Barangkali dalam hal Pilkada, PKS hanya kalah dibanding Golkar dan PDIP. Dengan performans semacam itu wajar kalau keberadaan PKS menjadi diwaspadai oleh partai lainnya.

Kembali ke soal nasionalis atau tidak? Saya setuju dengan parameter yang digunakan oleh I Made Artjana terutama pada parameter ketiga yakni performans partai. Namun saya tidak hanya membatasi pada wilyah dimana PKS menang Pilkada, namun performans secara keseluruhan.

Ketika PKS menang pada Pemilu DKI, banyak yang khawatir akan lahir sejumlah Perda Syariah. Tempat hiburan malam ditutup, para pelacur diburu, dan minuman keras dilarang. Ternyata sampai saat ini tak ada Perda semacam itu. Yang membuat Perda Syariah justru Walikota Tangerang Wahyudin Halim yang notabene calon yang diusung Golkar. Begitu juga dengan Jawa Barat. Sejauh ini tak terdengar ada gerakan yang mengarah pada Islamisasi.

Yang kita bisa amati sekarang, justru terlihat ada kecenderungan PKS mulai bergerak ke kanan tengah. Ini misalnya terlihat ketika mereka menyatakan sebagai partai terbuka dalam Mukernas di Bali. Pilihan Bali sebagai tempat Mukernas pun sudah menyiratkan ada yang berubah pada partai ini. Acara-acara besar PKS juga tidak lagi didominasi dengan hiburan nasyid. Sejumlah band seperti coklat dan Nidji pernah tampil dalam perhelatan PKS. Irama rock malah lebih terasa dibandingkan nasyid.

Apakah mungkin kelompok Taliban yang melarang anak-anak wanita ke sekolah, membiarkan pertunjukan semacam itu, apalagi mengundangnya?

Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh PKS itu pasti, bukan tanpa kesengajaan. Seolah ingin menepis keraguan tentang nasionalisme mereka, saat ini kita bisa melihat atribut bendera putih seolah tak terpisahkan dengan mereka. Para petinggi partai, termasuk Ketua Dewan Syuro PKS Hilmi Aminudin selalu menggunakan simbol merah putih mencolok dibajunya.

Ketika memilih 100 orang pemimpin muda, ternyata PKS juga tidak hanya memilih figur yang dikenal dengan latar belakang Islam yang kental. Sejumlah tokoh muda dari partai lain, seperti PDI, PPP dan Golkar termasuk dalam deretan 100 nama tadi.

Apakah semua langkah tadi merupakan sebuah strategi menghilangkan jejak? Saya kira untuk sebuah partai yang mempunyai idiologi kuat seperti PKS tidak mungkin melakukan kompromi hanya untuk kepentingan-kepentingan semacam itu. Walaupun tidak lepas dari sebuah upaya untuk meraih suara sebanyak mungkin pada Pemilu 2009, langkah-langkah tersebut patut kita hargai.

Mencurigai kelompok lain atau mengklaim bahwa kita paling nasionalis dan yang lain tidak, adalah sikap yang berbahaya.


Billy Duta Adhyasta, billyadhyasta@gmail.com
http://smsplus.blogspot.com/

Kamis, 27 November 2008

PKS dalam Teori Informasi


Iklan PKS yang kontroversial dikabarkan meraup kesuksesan luar biasa menjelang pemilu 2009. PKS, sebuah partai modern, yang kabarnya tidak punya banyak dana untuk iklan ini, malah beritanya banyak dimuat di hampir seluruh media massa di tanah air dan menjadi buah bibir masyarakat baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Namun banyak yang tidak sadar bahwa PKS menjadi berita bukan karena kontroversi iklannya, namun lebih kepada hal-hal baru, unik dan di luar kebiasaan, yang mereka tawarkan.

Setidaknya itulah yang dikatakan oleh teori informasi, sebuah teori yang banyak berbicara tentang ketidakbiasaan/ketidakpastian.

Teori informasi digagas oleh Claude C Shannon (MIT) pada tahun 1948 dalam papernya A Mathematical Theory of Communication. Kemudian teori ini diperjelas dengan baik dalam buku Elements of Information Theory karangan Thomas M Covers dan Joy A Thomas.

Teori ini mengatakan bahwa jumlah informasi (berita) adalah seiring dengan jumlah ketidakpastian/ketidakbiasaan sesuatu yang ada di dalamnya, kemudian secara matematis dinyatakan dengan entropi(H) yaitu penjumlahan semua Pxlog2(1/P).

Dengan teori ini, sebuah peristiwa yang pasti terjadi (P=1) atau tidak mungkin terjadi (P=0), keduanya akan memiliki entropi rendah dan mendekati H=0, yang dengannya, peristiwa tersebut tidak akan menjadi berita besar.

Nilai entropi sebuah peristiwa inilah yang menjadi takaran media massa dalam memberitakannya. Secara umum media massa (media massa yang netral) akan memuat berita-berita yang memiliki nilai entropi H mendekati 1. Misalnya, sebuah partai akan menjadi berita besar (H=1) jika dia biasanya tidak korupsi tapi tapi tiba-tiba melakukan korupsi, atau jika biasanya korupsi tapi tiba-tiba tidak korupsi.

Sedangkan yang tidak menjadi berita adalah...

partai yang tidak biasa korupsi atau partai yang selalu korupsi dan karena keduanya mempunyai nilai kepastian yang tinggi (pasti tidak korupsi atau pasti korupsi) sehingga tidak ada informasi (H=0) yang perlu dibaca dari peristiwa tersebut.

Nah, bagaimana agar entropi H menjadi tinggi sehingga media/masyarakat tertarik untuk meliput dan mendengarnya? Jawabannya adalah dengan membuat P memiliki nilai sekitar 0.5. Hal ini dikarenakan nilai tertinggi entropi adalah jika sebuah kejadian/peristiwa memiliki P=0.5, kemungkinan terjadinya ‘korupsi atau ‘tidak korupsi adalah 0.5.

Kembali pada kasus PKS, PKS sangat biasa melakukan aksi sosial, seperti cek kesehatan gratis, bantuan bencana alam, tanah longsor, mengecat jembatan, membersihkan sungai dan banyak aktivitas sosial lainnya yang membumi di masyarakat, maka ini sama artinya dengan P=1 (hal-hal yang pasti dilakukan PKS). Akibatnya nilai entropi H=0, sehingga tidak diliput media.

Kasus yang lain tapi kebalikannya, PKS dengan citranya yang bersih, berkali-kali menolak uang korupsi, uang sogokan dan lain-lain yang berkaitan dengan kemaksiatan dan merusak mental negara, maka bagi PKS ini adalah kejadian yang probabilitasnya dekat dengan P=0 (pasti tidak dilakukan –Insya Allah-), maka nilai entropi H=0. Sekali lagi, karena entropinya rendah lagi-lagi tidak akan diliput media, sudah biasa.

Bagaimana agar media meliput PKS dan masyarakat tertarik dengannya? PKS nampaknya memahami nilai entropi teori informasi ini dengan baik sehingga akhir-akhir ini beritanya banyak diliput media massa.

Membuat iklan kontroversial dengan memasukkan Suharto, KH. Hasyim Asyari dan Ahmad Dahlan, sampai undangan 106 pemimpin muda Indonesia adalah hal yang tidak biasa. Ini adalah hal baru bagi perpolitikan di Indonesia. PKS mendapat kecaman karena dialah yang memulai pertama kali. Oleh karenanya nilai P ini ada di kisaran 0.5, memiliki entropi H=1 (tertinggi), sehingga banyak media yang meliput dan masyarakat 'terbangun' untuk sadar dengan semangat kepahlawanan misalnya.

Entropi akan mengecil dengan sendirinya jika terus menerus dilaksanakan atau sebaliknya, terus menerus tidak pernah dilaksanakan. Karena probabilitas P yang nilainya sekitar 0.5 sedikit demi sedikit akan menjadi P~1 jika terus dilaksanakan atau sebaliknya, menjadi P~0 jika tidak pernah dilaksanakan.

Akibatnya, kegiatan yang sama jika dilaksanakan lagi, tidak akan menjadi berita besar. PKS sadar dengan ini, karenanya mereka terus berpikir, berinovasi dan kreatif dalam mencerdaskan masyarakat.

Pesan saya buat PKS, boleh saja Anda bermain di entropi yang tinggi agar diliput media, tetapi untuk aktivitas Anda yang meskipun memiliki entropi H=0 (tidak diliput media) seperti bersih dari korupsi, peduli pada masyarakat bawah dan umat, profesional dalam bekerja, jangan berhenti untuk dilaksanakan.


Zamkofa Anwar, Information Theory Lab
zamkofa@gmail.com


http://smsplus.blogspot.com/2008/11/pks-dalam-teori-informasi.html

New Wave Marketing ala PKS


Dalam Kompas edisi 26 November 2008, Hermawan Kertajaya mengulas tentang era new wave marketing, yang dimana telah terjadi pergeseran patokan yang digunakan untuk menggambarkan value terhadap suatu produk, dari sekedar brand atau merek menjadi karakter. Karakter digambarkan sebagai DNA pada makhluk hidup.

Walaupun seseorang bisa bergonta-ganti baju, tetapi DNAnya tidak berubah. Beliau mencontohkan karakter yang tertanam dalam logo MTV, walaupun bentuknya sering berubah-ubah, tetapi kita tetap bisa mengenalinya. Hal yang sama ditemukan pada Avatar dalam aplikasi Yahoo Mesenger.

Konsep inilah yang mungkin bisa menjelaskan kenapa PKS mencoba merubah warna tradisionalnya dari warna putih ke warna kuning ataupun menampilkan iklan-iklan yang mengundang kontroversi.

Walaupun beberapa kalangan di partai Golkar merasa terusik dengan dicaploknya brand kuning yang selama ini ditempelkan kepada Golkar, sebenarnya PKS tidak dalam upaya untuk merebut pemilih Golkar.

PKS ingin menunjukkan karakter PKS tidak terikat oleh warna tertentu, apakah kuning, putih, hijau, biru dan sebagainya. PKS tidak ingin citranya hanya terbatas simbolisasi, tetapi karakter yang tertanam pada semua aktivitas PKS.

Upaya tidak terikat pada warna tertentu itu telah ditunjukkan PKS sejak lama, sebutlah warna pasangan Adang Darajatun-Dhani Anwar dalam Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu yang mangambil tema warna orange, ataupun pernak-pernik “sumber dana” PKS seperti souvenir, baju, rompi, air minum kemasan, dan lainnya.

PKS memang tidak mengikatkan diri pada kategorisasi tertentu, tetapi lebih membangun karakter partai sesuai motto bersih, peduli dan profesional. Dimanapun dia berada, apapun bajunya, apapun warna kulitnya apapun tampilan luarnya, motto itulah yang menjadi pembedanya dengan partai-partai yang lain.

Bersihnya PKS telah diketahui banyak orang, pedulinya PKS telah dirasakan para korban bencana ataupun upaya penghargaan kepada guru dan silaturahmi keluarga pahlawan serta penganugrahan 106 pemimpin muda sebagai bagian dari pencitraan kepedulian.

Profesionalnya PKS bisa dilihat dari rapihnya administrasi kepartaian, serta tidak adanya konflik internal yang mengganggu kinerja partai ditengah fakta partai lain saling gontok-gontokan berebut kursi pimpinan. Profesionalnya juga bisa dilihat dari gaya kampanye, program, ataupun iklan yang benar-benar beda dari mainstream partai-partai Indonesia. Iklan yang hanya bermodal Rp 2 miliar dan tayang hanya sekitar tiga hari saja, tapi dibicarakan berminggu-minggu di media massa.

Benar atau tidaknya analisa ini hanya PKS yang tahu, tetapi seperti kita ketahui, PKS mempunyai banyak kader bergelar doktor, master dan sarjana, yang mereka klaim sebagai partai dengan kader doktor terbanyak di Indonesia. Boleh jadi fenomena PKS yang merajalela dengan manuver politiknya telah dirancang matang (by design, bukan respon sesaat atau pragmatis) untuk mencapai targetnya 20% suara pada Pemilu 2009.


http://smsplus.blogspot.com/2008/11/new-wave-marketing-ala-pks.html

LSN: PKNU Lebih Islami Dari PKS


Hery Winarno - detikNews

Jakarta. Citra Islami Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tampaknya mulai luntur. Hal ini setidaknya terbaca dari hasil jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN). PKS menduduki peringkat keempat partai yang dianggap paling Islami.

Di atas PKS, bertengger di nomor satu Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), lalu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di nomor dua, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di nomor tiga.

"Prosentase terbesar responden (76,9 persen) mempersepsikan PKNU sebagai partai yang paling Islami. PPP yang benar-benar berasas Islam berada di posisi kedua (75,9 persen). Di tempat ketiga PKB (67,3 persen), diikuti PKS (63,9 persen)," ujar Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakry dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (27/11/2008).

Di bawah PKS, berurutan Partai Bulan Bintang (PBB) di nomor lima (61,5 persen), lalu PAN (55,3 persen), PBR (42,9 persen), dan PMB (20,4 persen).

"PKS yang sejak awal menobatkan dirinya sebagai partai dakwah ini hanya dianggap sebagai partai yang Islami oleh 63,9 persen responden saja," terang Umar.

Nasib serupa dialami PBB. Partai yang gencar dengan program syariat Islamnya ini hanya dianggap sebagai partai yang Islami oleh 61,5 persen responden. "Ini dapat dikatakan bahwa PKS dan PBB gagal mencitrakan dirinya sebagai partai yang mewakili aspirasi umat Islam," imbuh Umar.

Survei tersebut dilakukan pada tanggal 21-31 Oktober 2008 di 33 provinsi di Indonesia. Survei ini melibatkan 1.230 responden yang diwawancarai secara tatap muka. Teknik yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dipukul Krisis, PAN Insyaf Tak Lagi Jor-joran Iklan


Detik Jakarta. Dipukul krisis global, membuat Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir (SB) insyaf. Dia beserta jajaran partainya sadar, tak perlu lagi beriklan besar-besaran.

"Itu teguran, jelas. Saya kena, Sekjen kena, Totok (Totok Daryanto, Ketua Bappilu PAN) kena. Kita ambil hikmahnya. Ini teguran dari Allah agar saya tidak terlalu sombong," kata SB dalam jumpa pers di Rumah PAN, Jalan Warung Jati Barat Raya, Jakarta Selatan, Kamis (27/11/2008).

"Dulu mungkin saya sombong, buang-buang uang dengan iklan yang tidak semestinya, meskipun itu uang saya sendiri. Padahal banyak rakyat kita yang masih membutuhkan," imbuh dia.

Tak hanya itu, secara berseloroh SB pun merasa bersalah karena menyebabkan partai-partai lain ikut beriklan jor-joran seperti dirinya. "Makanya saya curiga kalau partai yang pasang iklan terus itu duitnya dari mana?" tanya pengusaha asal Pekalongan ini.

SB yang mengaku menghentikan iklan politiknya di TV sejak Agustus 2008 lalu ini bukannya kapok untuk beriklan lagi.

"Ada tapi tidak seperti dulu. Kita cari model-model iklan yang murah. Dulu Anda lebih tahu kenapa mahal kan? Itu kan dari konsultan saya yang dulu itu," tuturnya.

Untuk itu dirinya akan memikirkan dana seminimal mungkin untuk berkampanye. Mungkin beriklan melalui radio atau di koran.

"Perbandingan pencapaian iklan di TV maupun di radio itu 40:90. Tapi biayanya itu 1:50, padahal kan seharusnya 4:9," kata SB.

Bahkan dirinya akan memerintahkan para calegnya untuk lebih turun ke bawah, bersosialisasi secara langsung ke rumah-rumah masyarakat. Hal itu akan membuat calegnya bekerja lebih keras lagi bersosialisasi meraih suara rakyat.

"Kalau untuk caleg lebih efektif seperti itu. Kalau untuk ketua umum lebih efektif melalui iklan," lanjut dia.

"Ini kesalahan saya dan kawan-kawan. Kalaupun ada iklan, tidak tiap kali 17 tayangan di TV," aku SB.

Peneliti ICW: Katanya PKS Bersih?



- Kontroversi Pencantuman NPWP Bagi Donatur Partai
- Donaturnya Jangan Pakai Hamba Allah Dong...


Klaim Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai bersih, bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, dicibir aktivis Indonesian Corruption Watch (ICW), lantaran tak berani mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) para penyumbangnya.

Jakarta, RM. PKS masih belum mau menerima kewajiban menyertakan NPW para donatur partainya. Ke­tua Fraksi PKS Mahfud Sidik mem­beberkan sejumlah alasan yang dinilai berbagai kalangan tidak masuk akal.

“Soalnya dalam urusan politik, ada orang-orang yang menyum­bang tapi tak ingin disertakan na­ma­nya. Sebenarnya dilihat dari sisi jumlahnya, dia tidak me­lam­paui Undang-Undang Pemilu, tapi me­reka ingin seperti orang me­nyum­­bang ke masjid dengan meng­­­­g­unakan nama hamba Allah,” kata Mahfudz Siddiq baru-baru ini.

Lebih lanjut, Mahfudz me­ngata­kan, beleid itu dinilainya akan menghalangi partai me­n­dapatkan suntikan dana, yang ujung-ujungnya akan meng­gang­gu kinerja partai dalam berkam­pa­nye. Misalnya, dijelaskan Mah­­­­­fudz, ketika ada donatur yang hanya mau menyumbang Rp 5 juta, tapi tetap harus m­e­nyer­takan NPWP maka mereka bisa batal menyumbang.

Apalagi saat ini, kondisi Indonesia sedang mengalami krisis eko­nomi, akibat dampak dari krisis global. Diyakini jika beleid itu dijalankan, partai-partai akan mengalami kesulitan dalam meng­himpun dana masyarakat.

“Kalau saya boleh usul, kalau aturan semacam itu jadi dibuat, syarat itu jangan diwajibkan mu­lai dari donatur yang menyum­bang Rp 5 juta, tapi bagi para donatur yang mau menyumbang di atas Rp 10 juta,” pungkasnya.

Anggota Bappilu PKS Sur­yama menambahkan, jika beleid itu dilaksanakan diyakini akan menurunkan tingkat partisipasi masyarakat mengikuti hajat akbar ini. Pemilu 2009 bisa sepi kam­panye, karena yang mau me­nyum­­bangkan dananya tidak ada.

“Terlalu gegabah jika KPU me­maksakan kehendak ini. Ka­rena kondisi empirisnya, masyarakat itu rendah untuk menyum­bang­kan dananya, ditambah dengan adanya NPWP bisa-bisa kas partai kosong,” katanya.

Anggota ICW divisi korupsi politik, Abdullah Dahlan men­ci­bir pandangan petinggi PKS ter­sebut. Kata dia, keengganan PKS mencatumkan NPWP bagi para penyumbangnya, bisa me­nimbul­kan stigma negatif bagi PKS.

Dengan begitu, dijelaskan Ab­dullah, slogan bersih dan peduli yang kerap digembar-gemborkan partai berlambang bulan sabit kembar ini, patut dipertanyakan. Abdullah menilai, parpol yang me­nolak pencantuman NPWP mengindikasikan partai itu meng­gunakan dana ilegal, dalam me­menuhi kebutuhan biaya kam­pa­nye­nya. Dan patut untuk di­curigai.

“PKS patut dipertanyakan dan diragukan kebersihan dana kampanyenya. Padahal PKS kan punya slogan bersih dan peduli. Kalau partai bersih, kenapa kok nggak berani mencantumkan NPWP bagi para penyum­bang­nya,” ujar Abdullah saat dihubu­ngi Rakyat Merdeka, tadi malam.

Masyarakat dalam Pemilu 2009 ini, lanjut Abdullah, sangat ber­ha­rap partai berperilaku bersih da­lam mencari sumber dana kam­pa­nye. ICW juga mendesak Ko­mi­si Pemilihan Umum (KPU) agar mem­batalkan pelantikan para ca­leg terpilih, jika partai pe­ngu­sung­nya tidak jelas dalam memberi­kan laporan dana kampanye.

“Karena berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pemilu, bagi parpol yang memberikan laporan dana kam­panye tidak jelas, maka partai itu harus digugurkan, supaya mereka kapok, jadi tidak ada lagi parpol yang menyalahi aturan,” katanya.

Sementara itu, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Wirdianingsih juga mendesak KPU mewajibkan pencatuman NPWP bagi para donatur parpol. “Ini bentuk tanggung jawab penyumbang, kalau NPWP saja tidak punya darimana dia bisa nyumbang,” imbuhnya.

Selain itu, Wirdianingsih juga meminta KPU tidak meraha­sia­kan laporan dana kampanye par­tai po­litik. Semua hasil audit ke­uangan parpol, harus dibuka ter­ma­suk saldo asal para penyum­bang dan saldo dana tersebut


http://smsplus.blogspot.com/2008/11/peneliti-icw-katanya-pks-bersih.html

Logika Dakwah dari PKS


PARTAI yang berdiri pada era awal reformasi ini sejak awal mendeklarasikan diri sebagai partai dakwah. Sebagai partai dakwah, apa pun yang dilakukan selalu mendasarkan diri pada logika dakwah, yang selalu mengajak untuk kebaikan.

Tidak mudah untuk mempertahankan diri tetap di jalurnya. Namun, juga bukan hal yang tidak mungkin dilakukan.

Pada pemilu mendatang, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap mengusung slogan ”Bersih, Peduli, dan Profesional”. Tema ”Bersih dan Peduli” pada Pemilu 2004 telah membangkitkan semangat kader pada masyarakat untuk memberikan dukungan. PKS di Jakarta kemudian bisa menjadi partai unggulan.

Tentang tema sentral kampanye PKS, Presiden PKS Tifatul Sembiring mengingatkan semua calon anggota legislatifnya untuk tetap berpegang pada tema sentral yang sudah menjadi keputusan bersama.

Untuk itu, PKS sudah menerbitkan buku putih yang menjadi panduan tentang elaborasi dari tema sentral itu.

Meskipun PKS sadar akan pencitraan, Tifatul dengan penuh kerendahan mengakui kekurangannya sebagai manusia.

Menurut dia, PKS bukanlah ”partai malaikat”, tetap saja ada kekurangannya, meskipun sudah dibuat berbagai mekanisme internal untuk mengatasi kekurangan itu.

Berikut pembicaraan bersama Tifatul Sembiring yang ditemui di kantor DPP PKS di Jakarta pada awal Ramadhan 1429 H.

Bagaimana mempertahankan konsistensi perjuangan PKS?

Mempertahankan konsistensi memang tidak mudah, kita perlu memberikan arahan terus-menerus kepada kader. Jadi, kita berbagi tugas. Di PKS ada majelis syuro yang beranggotakan 99 orang, jadi keputusan majelis syuro ini penting karena mereka mewakili 33 provinsi. Mereka berkewajiban mengawasi.

Ada lembaga yudikatif, dewan syariah pusat dan turunannya berada di semua tingkatan wilayah dan kabupaten kota. Ada lagi urusan terkait pidana. Bidang syariah dan badan penegak disiplin organisasi. Ketiga lembaga eksekutif, pengawasan dan peringatan kalau terjadi sesuatu. Inilah organisasi kepartaian yang akan kita bangun.

Namun, berbeda dengan medan dakwah keagamaan, kita juga diingatkan perlunya citra publik. Kita berbuat baik tidak bisa lagi sembunyi-sembunyi karena orang tidak tahu bahwa kita sudah berbuat baik. Inilah kenyataan politik yang harus PKS ambil.

Pasalnya, kalau kita tidak pernah menunjukkan perbuatan baik kita, bisa jadi kita disingkirkan oleh orang yang tidak baik namun pencitraannya baik. Biar bagaimanapun, kita bukan partai malaikat, maka ada saja langkah yang salah.

Namun, jika ada kader yang berlaku salah, kita harus betul-betul mengadilinya, menegakkan aturan.

Konstituen pasti melihat karakter PKS, apakah konsisten atau tidak. Dan penilaian itu bisa dilihat dari berbagai opini yang beredar. Kita selalu mendatangi mereka, kita bertemu dengan mereka, selalu mengajak mereka bicara. Dan apa yang kita lakukan sejauh ini bisa dimengerti.

Saat ini hampir 800.000 kader PKS aktif berdialog dengan masyarakat. Dari kader PKS yang aktif berdialog dengan masyarakat inilah PKS menyerap informasi pada kita yang ada di pusat, tentang apa yang sebetulnya masyarakat inginkan.

Walaupun penyebaran kader belum sampai ke daerah-daerah yang jauh dan berpenduduk sedikit, tetapi untuk daerah perkotaan hampir semuanya sudah bisa dijangkau kader PKS.

Apakah cara itu bisa mempertahankan konstituen dan suara yang pernah diraih PKS?

Untuk mempertahankan konstituen memang tidak mudah. Konstituen sekarang kritis dan memilih yang paling kredibel. Apalagi, masyarakat sekarang sedang kesal dengan berbagai harga yang selalu naik. Harga BBM naik, sembako naik, dan yang lebih parah lagi barang- barang yang dibutuhkan rakyat itu hilang pula. Kredibilitas inilah yang ingin dibangun. Kita tidak ingin ada anggota dewan PKS yang kredibilitasnya jatuh.

Bagaimana dengan kecenderungan golput?

Soal golput, memang terjadi, namun penyebabnya tidak semua sama. Misalnya di Pilkada Tangerang, partisipasi juga rendah. Namun, penyebabnya bisa juga karena sosialisasi KPUD yang rendah. Bisa juga tokoh yang dicalonkan tidak kredibel di mata masyarakat, tidak sesuai aspirasi masyarakat. Selain itu, parpolnya juga menunggu di ujung jalan saja. Jadi orang malas ikut pemilu.

Untuk menekan angka golput, memang seluruhnya harus berperan, masyarakat, parpol, maupun KPU. Namun, kalau pemilu legislatif tampaknya angka partisipasi jauh lebih tinggi dari pilkada.

Soal presiden, apakah PKS akan mengajukan kadernya?

Yang jelas, keputusan yang saat ini ada adalah jika PKS berhasil mendapat dukungan 20 persen suara di parlemen, maka akan mengajukan kadernya sebagai presiden atau wakil presiden.

Namun, tentang siapa nama yang akan diajukan PKS, saya kira semua kader PKS harus siap. Keputusannya akan ditentukan oleh dewan syuro.


http://smsplus.blogspot.com/2008/11/logika-dakwah-dari-pks.html

Perseteruan KaJi-KarSa Masih Panjang


Inilah.Com, Jakarta. Putusan soal sengketa Pemilihan Gubernur Jawa Timur urung diumumkan Mahkamah Konstitusi. Perseteruan hukum antara pasangan KaJi dan duet KarSa pun berbuntut makin panjang. Benarkah penangguhan ini karena Ketua MK Mahfud MD diduga ikut bermain mata?
Harusnya, persoalan Pilkada Jatim ini sudah diputuskan MK pada Selasa (25/11). Tapi, MK masih harus menggelar sidang lagi pada 2 Desember mendatang. Kuat dugaan, penundaan ini karena mencuatnya nama Mahfud dalam sebuah rekaman pembicaraan.

Kebetulan, Mahfud MD adalah bekas politisi PKB. Kala itu, PKB masih solid dan utuh. Era kekaraban PKB ditandai dengan masih menyatunya Syaifullah Yusuf, Khofifah Indar Parawansa, dan tentunya pula Mahfud. Namun, kini ketiganya tercerai berai, setidaknya memiliki ruang yang berbeda, bukan di PKB lagi.

Mahfud kini sebagai hakim di MK sekaligus pimpinan lembaga. Khofifah meski masih di PKB, namun tak terlalu dekat lagi dengan partai. Sedangkan Syaifullah, beberapa bulan terakhir ini lebih fokus di Pilkada Jatim sebagai cawagub mendampingi Soekarwo. Jadi hubungan ketiganya cukuplah dekat.

“Semuanya baik Khofifah dan Syaifullah itu teman saya,” aku Mahfud di ruang kerjanya di Gedung MK, Selasa (25/11).

Kondisi ini seperti terkonfirmasikan dengan rekaman pembicaraan yang diajukan tim KaJi yang menyebut-nyebut nama Mahfud. Rekaman berdurasi 15 menit itu disebut-sebut terjadi pada tanggal 13 November lalu. Percakapan dilakukan anggota tim sukses KaJi, Edi Sucipto dengan Kepala Desa Pesanggrahan Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Madura, Mohammad Nizar Zahro.

Isi pembicaraannya seperti ini:

Edi: Ini nanti kalau ke MK ini ganti KarSa yang menang, bagaimana kira-kira, ee apa KaJi yang menang...

Nizar: Ini lho Mas Edi ya. Prediksi politik saya MK itu kan Mahfud MD. Mahfud MD itu asal orang Sampang. Dia sangat dekat sekali dengan bos saya bapak Fuad Amin. Sungguh sangat ironis sekali kalau pak Mahfud membatalkan kemenangan KarSa. Saya yakin dengan feeling politik saya. Si Fuad ini sudah jitu feeling politiknya. Saya yakin tetap dimenangkan KarSa. Kalau pun diulang itu hanya TPS-TPS yang tidak mempengaruhi.

Percakapan yang asosiatif dan menggiring opini ini ingin mengatakan bahwa Mahfud memiliki andil dan memihak kepada salah satu pasangan dalam keputusan di sengketa pilkada Jatim yaitu pasangan KarSa. Dengan kata lain, penyebutan Fuad Amin, yang juga pendukung KarSa, yang memiliki kedakatan khusus dengan Mahfud, diarahkan bahwa keputusan MK di sengketa pilkada Jatim tidaklah netral.

Jelas hal ini dibantah Mahfud MD. Menurut dia, perihal rekaman tersebut, dirinya telah mengetahui sebelumnya. Bahkan, karena dengan usulnya, rekaman tersebut diungkapkan dalam persidangan sebelum pengambilan keputusan. "Saya sebelumnya sudah mengetahui rekaman itu kemarin. Sayalah yang menyuruh rekaman itu diputar dalam persidangan agar ini klir," kata Mahfud.

Hubungan Mahfud MD dengan Fuad Amin bukanlah hubungan yang biasa saja. Keduanya sama-sama berasal dari Madura dan pernah bersama-sama aktif di PKB. Namun terkait dengan sengketa Pilkada, bagaimana hubungan keduanya, apakah pernah saling mengubungi? "Saya tidak ingin menjawab itu. Saya tidak menggiring opini. Kita lihat saja keputusan MK nanti. Saya menutup HP atau tamu jika ada orang terkait kasus ini," tukas Mahfud

Tampaknya pengungkapan bukti rekaman percakapan tersebut sengaja dimunculkan tim KaJi terkait dengan kredibilitas hasil pengujian sengketa di MK. Kondisi demikian juga diwanti-wanti oleh Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, KH Sholahuddin Wahid. Menurut dia, MK harus berani memutuskan sengketa Pilkada Jatim. “MK harus arif dalam memutuskan sengketa pilkada Jatim,” pinta Gus Sholah.

Terlepas dari hiruk pikuk pilkada Jatim, pembangunan Jatim yang berkesinambungan juga harus dipikirkan oleh gubernur terpilih. “Gubernur baru harus langsung tancap gas untuk kerja. Harus siap-siap menghadapi dampak krisis mulai pertengahan tahun depan,” kata Arif Affandi, Wakil Walikota Surabaya kepada INILAH.COM, Selasa (25/11). [I4]

Sidang Sengketa Pilkada Jatim Dilanjutkan Pekan Depan



JAKARTA, SELASA. Sidang sengketa pemilihan umum kepala daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) akan dilanjutkan pada Selasa (2/12) depan. Majelis hakim belum menentukan apa agenda yang akan diusung dalam sidang mendatang.

"Sidang akan dilanjutkan pada Selasa, 2 Desember depan. Jika masih diperlukan, kami akan kembali memanggil saksi. Namun, jika rapat pleno memutuskan bukti yang selama ini diajukan sudah cukup, akan langsung diputus," ujar Ketua Majelis Hakim, Maruarar Siahaan, sebelum mengetok palu di ruang sidang pleno Gedung MK, Selasa (25/11).


http://smsplus.blogspot.com/2008/11/sidang-sengketa-pilkada-jatim.html

Politik Uang di Pemilu 2009 Diprediksi Meningkat Akibat Krisis


Jakarta. Pemilu 2009 tak lama lagi akan berlangsung. Namun diprediksi hajatan lima tahunan ini tak semeriah Pemilu 2004 karena saat ini dunia, termasuk Indonesia, mengalami krisis finansial. Politik uang juga diprediksi akan naik pesat akibat krisis.

"Apabila dunia usaha kita hancur, Pemilu 2009 nanti tidak sesemarak 2004. Ini ancaman bagi pelaku politik," ujar Ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kadin Indonesia Bambang Susantio di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/11/2008).

Jika ancaman ini tidak segera diantisipasi, maka diprediksi politik uang akan meningkat. Masyarakat dianggap akan memilih calon yang memberi uang banyak dibanding calon yang 'miskin'.

"Masyarakat nantinya tidak akan realistis memilih pemimpin. Siapa pun yang membayar itu yang akan dipilih," kata Bambang.

Bambang ragu, apakah bantuan pengusaha pada Pemilu 2009 akan sebesar Pemilu 2004 karena banyak partai-partai yang mulai kekurangan donatur. "Komitmen pengusaha runtuh seketika setelah bursa runtuh. Saya khawatir, order-order malah pindah ke China karena di sana lebih murah," imbuhnya.

Bambang memprediksi, pada 6 bulan ke depan akan ada gelombang PHK yang besar yang jumlahnya mencapai 200 ribu orang. Sehingga, kondisi seperti ini akan rawan terjadi politik uang.

"Kami harapkan para pelaku politik juga care dengan para pelaku ekonomi. Kami juga meminta pelaku politik mendesak pemrintah untuk menurunkan harga BBM. Turun Rp 500 itu kurang signifikan," jelas Bambang.


http://smsplus.blogspot.com/2008/11/politik-uang-di-pemilu-2009-diprediksi.html

PKS: Bukan Kuning Golkar, Tapi Emas

INILAH.COM, Jakarta. Bendera kecil PKS memeriahkan Jakarta. Terpasang di berbagai sudut jalan besar maupun gang kecil. Namun ada yang menarik dari penampilan benderanya. Lambang PKS yang berwarna hitam menggunakan latar belakang warna kuning.

Biasanya, bendera, spanduk, maupun umbul-umbul PKS menggunakan latar belakang warna putih. Tapi kali ini PKS tampil berbeda dengan menggunakan latar belakang warna kuning. Penampilan baru tersebut sudah terlihat sejak 2 pekan terakhir.

Seperti terlihat pada Selasa (25/11) ini, sejumlah bendera kecil PKS hitam dengan latar belakang kuning cerah itu terlihat di kawasan Dharmawangsa dan Ragunan, Jakarta Selatan, begitu juga halnya di Puri Kembangan Jakarta Barat maupun Benhil Jakarta Pusat.

Padahal selama ini warna kuning sangat identik dengan Partai Golkar. Memang, belakangan ini kerap mencuat wacana koalisi parpol menjelang Pemilu 2009. Apakah warna kuning yang menjadi latar belakang lambang PKS dalam bendera kecilnya merupakan simbol koalisi PKS dengan 'parpol kuning'?[sss]



INILAH.COM, Jakarta. Bukan PKS namanya jika tidak kreatif melakukan trik kampanye. Kali ini PKS kembali membuat sensasi, dengan mengubah background logonya dengan warna kuning dari sebelumnya putih. Padahal, warna kuning selama ini identik dengan Partai Golkar.

Bendera-bendera kecil PKS berwarna kuning itu telah menghiasi jalanan di berbagai wilayah ibukota sejak dua pekan terakhir. Namun, menurut Wakil Sekjen PKS Fachri Hamzah perubahan latar belakang itu bukan mendompleng warna partai lain yang berwarna kuning untuk menarik konstituen. Tapi sejatinya warna PKS memang terdiri dari tiga warna.

"Itu bukan warna kuning, tapi warna emas. Dalam AD/ART PKS, kuning itu kuning emas. Jadi bukan kuning Golkar," cetus Fachri kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (25/11).

Karena menggunakan benang kuning emas itu mahal, tambah Fachri, makanya PKS menyiasatinya dengan warna kuning biasa. Fachri juga membantah latar belakang warna PKS itu juga bukan merupakan strategi khusus PKS.

"Itu tidak dikeluarkan oleh DPP, tapi DPC. Jadi tidak dicetak terpusat. Sehingga tidak harus sama dengan pusat," pungkas Fachri.[jib/dil]

PKS Partai Politik Paling Kreatif?


INILAH.COM, Jakarta. Dalam hal 'berkreasi' di ranah politik, PKS dianggap sebagai 'jago'-nya. Di saat parpol lain cenderung 'mati langkah', PKS selalu tampil dengan manuver-manuver yang sangat cerdik. Ini sebabnya bagi sebagian orang, PKS merupakan parpol paling kreatif.

Manuver teranyar, PKS mengadakan rekonsiliasi simbolik dengan keluarga pahlawan, figur yang mereka usung untuk iklan politiknya. Kemudian, PKS pun mengumpulkan 100 tokoh muda masa depan.

Dalam kancah politik, aksi itu perlu. Tapi, dia bukan segalanya. Aksi saja belumlah cukup. “That is necessary, but not sufficient,” ujar Blake Respini, dosen ilmu politik Universitas Negeri San Francisco, AS. Respini sempat melakukan penelitian terhadap PKS dan syariat Islam di Nusa Tenggara Barat.

Pekan ini, partai yang berlambang padi yang diapit dua sabit ini meluncurkan penghargaan kepada 106 pemimpin muda Indonesia. Penghargaan itu diberikan kepada mereka yang dianggap memiliki integritas di bidangnya.

Tak semua sosok-sosok muda itu yang menghadiri acara PKS. Sebagian ada yang tak sempat. Sebagian menolak dengan alasan tersendiri. Tapi, gebrakan-gebrakan PKS itu mestinya mendorong partai-partai politik lain tak kalah akal dan tak ketinggalan berolah kecerdikan.

Maka, pertanyaan seperti ini layak diajukan: kemana para aktor dan kreator dari PDI Perjuangan, Partai Golkar, PAN, PPP, dan PKB? Mereka terbukti kalah ‘set’ dalam memainkan manuver politik untuk mencuri perhatian publik.

Sudah tentu, aksi-aksi PKS itu menimbulkan sikap pro-kontra. Namun dari sisi komunikasi politik, taktik dan strategi PKS boleh dikatakan menyalib parpol-parpol pesaingnya.

Sebagian analis politik menyerukan parpol-parpol lain mestinya membuat inovasi politik menjelang Pemilu 2009. Tentu, inovasi yang bisa bermanfaat bagi rakyat banyak. Misalnya, memberikan bantuan pupuk, bibit unggul dan sarana lain yang dibutuhkan kaum tani.

Atau, membantu memberdayakan nelayan atau para pelajar tak mampu. Bisa pula mengadakan lomba menulis karya sastra, lomba kreasi seni dan sebagainya. Ada banyak cara untuk menolong kaum ‘tertindas’ di negeri ini.

Selama ini, kata Ray Rangkuti, pengamat politik, parpol-parpol lebih banyak membuang dana milyaran rupiah untuk iklan politik tebar pesona. “Sementara rakyat kecil butuh uluran tangan yang nyata. PDI-P, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan bahkan PKS sekalipun, lebih suka tebar pesona ketimbang bekerja nyata untuk rakyat,’’ kata Ray, Direktur Lingkar Madani (LIMA).

Jika parpol-parpol lain untuk sementara ketinggalan kereta oleh permainan PKS, maka sesungguhnya masih banyak peluang dan ruang bagi mereka untuk membuat aksi-aksi partai menarik simpati publik. Persoalannya: mau atau tidak parpol-parpol di luar PKS itu?

Di mata publik, masih belum jelas adakah target perolehan kursi PKS bakal terdongkrak atau tidak, dengan berbagai manuver dan gebrakan PKS itu. Publik sendiri nampak sudah kelelahan dijejali politik yang tak berfaedah dan bermanfaat bagi rakyat karena demokrasi liberal selama 10 tahun ini tidak mampu mensejahterakan rakyat, malah menyesakkan dan menghimpit dada rakyat sebagai para demosnya.


http://smsplus.blogspot.com/2008/11/pks-partai-politik-paling-kreatif.html

Selasa, 25 November 2008

PKS, Partai Paling Nasionalis?


Beberapa minggu belakangan ini berita mengenai iklan PKS memenuhi media massa cetak dan elektronik, website, blog serta media komunikasi lain, mulai dari milis, sms sampai diskusi warung kopi. Iklan yang benar-benar mengguncang media massa Indonesia, terlepas itu positif atau negatif bagi PKS.

Namun demikian terlihat secara jelas pesan yang disampaikan oleh PKS melalui iklan yang dilanjutkan dengan pertemuan keluarga pahlawan itu.

Pesan-pesan tersebut secara kuat menginduksi kesadaran kita bahwa, menghargai pendahulu bangsa ini, betapapun buruknya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya.

Tidak harus kita memuja dan memuji pahlawan setinggi langit dan meletakkannya setingkat santa atau manusia suci. Karena kita harus sadar betul, bahwa banyak sekali orang-orang yang telah berjasa besar dalam memajukan bangsa ini tidak terlepas dari semua keburukannya.

Kesediaan untuk mengakui jasa dan kebaikan pendahulu akan memunculkan sifat positif, bahwa bangsa ini akan maju jika kita bersedia menghargai usaha anak-anak bangsa dari generasi ke generasi.

Kita sebagai generasi penerus memang sudah seharusnya untuk menghargai jasa-jasa besar generasi sebelumnya, tanpa terjebak dengan kesalahan yang pernah dilakukannya.

Nilai-nilai dan jasa baik pendahulu kita seharusnya kita kenang dan kita teruskan bahkan kita tingkatkan. Sedangkan keburukan-keburukannya kita reduksi dari ingatan dan biarlah menjadi catatan sejarah yang tidak akan kita ulangi.

Sikap menghargai hal-hal positif di masa lalu akan lebih konstruktif untuk membangkitkan motivasi seluruh komponen bangsa daripada sekadar 'sok suci' dengan memaki-maki, padahal tidak punya kontribusi kecuali hanya berupa komentar yang kontra produktif.

Jika ingin maju, maka kita harus menyatukan potensi bangsa tanpa memandang perbedaan yang ada. Kita satukan energi dan fokuskan pada hal-hal positif yang telah dilakukan oleh seluruh komponen anak bangsa.

Satu kata bertuahnya adalah rekonsiliasi. Lupakan perbedaan, lupakan kesalahan dan hal-hal yang menyakitkan. Mari bergandengan tangan, berikan kelebihan-kelebihan kita dan saling tutupi kelemahan-kelemahan yang ada.

Pesan yang tidak kalah kuatnya adalah kesan tentang kesadaran para pengurus PKS yang patriotik: Bersedia berkorban. Tidak berbicara menggunakan kata-kata tetapi tindakan.

Setelah sekian ribu atau puluh ribu aksi sosial dan penolakan terhadap korupsi, sekaligus berperan besar dalam pengungkapannya maka sekarang mereka meneriakkan jargon rekonsiliasi.

Dengan kata-kata itu pulalah PKS dihujat oleh para aktivis sebagai pengkhianat walaupun mereka yang paling bersih. Babak belur dihajar opini sebagai anti reformasi, walaupun mereka yang paling depan dalam berjuang. Dituduh menerima amplop dari Cendana dan beribu caci maki dan sumpah serapah lainnya. Tapi itu semua diterima sebagai resiko dalam memperjuangkan kebaikan bangsa.

Sikap patriotik itu jauh lebih mulia daripada pendapat-pendapat dari orang yang ingin dikesankan bersih dari Orba, padahal dalam hatinya penuh ambisi dan rasa dengki. Mereka berani dengan lantang berteriak rekonsiliasi, bahkan memelopori saat kata itu belum disadari arti pentingnya.

Mereka seakan tidak takut kehilangan suara dalam memperjuangkan kesatuan bangsa demi kejayaan Indonesia. Tidak 'jaim' demi kursi yang diincar, siap tidak populer demi bangkitnya tanah air.

Seandainya disuruh memilih tentang rasa nasionalisme partai-partai yang berlaga pada Pemilu 2009, secara fair saya harus yakini bahwa PKS adalah yang paling nasionalis, walaupun sayang sekali dasarnya menggunakan agama tertentu.

PKS masih harus meyakinkan kepada kalangan non Islam, bahwa perjuangan PKS benar-benar tulus untuk bangsa Indonesia secara keseluruhan bukan hanya untuk golongannya. Pertanyaan besarnya adalah apakah PKS serius memperjuangkan aspirasi kami?

Yacobus Meliala, y.meliala@gmail.com
http://smsplus.blogspot.com/2008/11/pks-partai-paling-nasionalis.html

Hidayat Nur Wahid Serukan ‘Golput’


Gowa. Setelah Ketua Dewan Syuro PKB Abdurrahman Wahid menyerukan golput, kini mantan Presiden PKS Hidayat Nurwahid juga menyerukan hal serupa. Hanya saja, golongan putih yang dimaksud memiliki makna yang berbeda.

Menurut Hidayat, seruan golput itu merupakan imbauan untuk memilih PKS. Pasalnya, hampir seluruh warna telah diambil oleh partai politik lain. Seperti warna merah untuk PDIP, kuning untuk Partai Golkar, biru untuk PAN dan Demokrat, serta hijau untuk PPP dan PKB.

" Jadi kalau Anda golput nanti dikira pendukung PKS juga. Jadi, daripada dikira PKS, mendingan mendukung PKS saja sekalian," gurau Hidayat, di sela-sela acara ramah tamah kader PKS di kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (23/11).

Lebih lanjut, Hidayat mengemukakan, jika seseorang kecewa dalam berpolitik janganlah menyerukan orang untuk tidak memilih alias golput. Apalagi pada Pemilu 2009, bangsa Indonesia dihadapakan pada banyak pilihan. Baik partai politik, caleg, DPD, dan sebagainya.

"Untuk itu, PKS insya Allah akan menjadi partai yang akan membuat kita puas semuanya. Bukan membuat kita kecewa semuanya," imbuhnya.


http://smsplus.blogspot.com/2008/11/hidayat-nur-wahid-serukan-golput.html

Senin, 24 November 2008

Fatwa Rokok MUI Keluar Januari 2009


INILAH.COM, Jakarta. Hukum haram pada rokok masih terus mengundang perdebatan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan mengeluarkan fatwa tentang rokok pada Forum Ijtima Ulama Komisi Fatwa yang akan diselenggarakan pada Januari 2009.

"Fatwa apakah hukum merokok bisa haram, makruh (tidak baik), mubah (diperbolehkan), mukhtalaf (diperselisihkan) dan tawaquf (ditunda)," kata Ketua MUI Ma'ruf Amin dalam seminar 'Fatwa MUI versus wacana antirokok' di Jakarta, Senin (24/11).

Forum Ijtima Ulama itu, terang Ma'ruf, akan diselenggarakan pada pertengahan Januari 2009, tetapi lokasinya belum ditentukan, apakah di Sumatra Barat atau di Pulau Jawa.

Menurut dia, masalah rokok merupakan masalah berat, karena itu harus ada hujjah (alasan) yang kuat, sehingga bagaimana masalah selesai tanpa mengundang masalah lain.

Sejumlah pihak, katanya, telah meminta MUI mengeluarkan fatwa tentang rokok, di antaranya LSM Anti Rokok dan Departemen Kesehatan. Ia menjelaskan, secara substansial rokok bisa masuk dalam kategori hukum haram, makruh, atau ikhtilaf (diperselisihkan).

"Kalau orang berpendapat rokok itu makruh karena ada kejelekan apabila mengonsumsinya," terangnya.

Karena berbagai perbedaan sudut pandang itu, serta penafsiran terhadap bahaya merokok, katanya, para ulama belum sepakat untuk mengharamkan rokok. "Baru sebatas memakruhkan saja," ujarnya.

Sementara itu, dr Muchtar Ikhsan, pakar kesehatan yang berbicara pada seminar itu mengatakan, racun yang terdapat pada rokok merupakan ancaman bagi kehidupan umat manusia.

"Satu batang rokok dapat memotong kehidupan kita selama 5 menit," katanya.

Meski demikian, lanjutnya, Indonesia ternyata tergolong sebagai "surga" bagi para perokok.

Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) Ismanu Soemizan meminta MUI mempertimbangkan fatwa tentang rokok. Pasalnya, 95 persen dari 6,2 juta pekerja di pabrik rokok adalah umat Islam.

"Yang membiayai gerakan anti rokok itu pihak asing seperti Bill Gate," ujar Ismanu.[*/ana]

PKS Jaring 8 Wanita Inspiratif


PK-Sejahtera Online. Partai Keadilan Sejahtera akan menjaring 8 wanita Indonesia yang dianggap banyak memberikan inspirasi bagi bangsa Indonesia dan memberikan mereka penghargaan sebagai 8 Inspiring Women. Rencana ini diungkapkan Ketua Bidang Kewanitaan DPP PKS, Ledia Hanifa, M.Si. di kantor DPP PKS.

Penghargaan tersebut rencananya akan diberikan menjelang peringatan hari Kongres Perempuan ke-80, yang bertepatan dengan 22 Desember 2008. Menurut Ledia, peringatan Kongres Perempuan ke-80 atau biasa disebut Hari Ibu kali ini harus lebih bermakna. “Setiap perempuan Indonesia adalah anugerah untuk bangsa ini, maka perempuan yang telah memberikan inspirasi bagi bangsa, sudah sewajarnya diberi apresiasi tinggi,” ujar wanita lulusan pascasarjana UI ini.

Ledia lebih lanjut menjelaskan, delapan wanita tersebut merupakan hasil dari masukan yang diterima PKS dari masyarakat. “Kami mengundang masyarakat luas untuk mengusulkan wanita-wanita inspirator ini, karena masyarakat tentu bisa menilai kiprah para wanita Indonesia selama ini,” urai Ledia. Masyarakat bisa mengusulkan nama-nama calon 8 Inspiring Women tersebut melalui layanan pesan singkat (SMS) ke nomor 08567007699 dengan format: PKS (spasi) nama pengusul (spasi) usia pengusul (spasi) kota pengusul (spasi) nama yang diajukan (spasi) alasan.

Para penerima award ini akan terdiri dari berbagai kategori atau disiplin karya bakti mereka. Diantaranya akan ada kategori wanita yang berkarya di bidang kesehatan, pendidikan, sosial budaya, lingkungan dan beberapa kategori lainnya. Malam penganugerahan rencananya akan digelar pada 19 Desember 2008 dengan menghadirkan undangan dari berbagai kalangan. ”Kami berharap, peringatan Hari Ibu kali ini bisa mengingatkan bangsa ini pada peran besar perempuan Indonesia dalam membangun bangsa ini” pungkas Ledia.

WASHINGTON, SENIN. Dewan Intelijen Nasional Amerika Serikat (National Intelligence Council - NIC), bersama dengan 16 badan intelijen lain di negara itu, menganalisa, dalam 15 tahun mendatang Turki akan jadi negara kuat yang memadukan kekuatan Islam dan nasionalis. Turki bakal menjadi model untuk mempercepat modernisasi negara-negara di Timur Tengah.

Turki mungkin akan memegang lebih banyak peran secara ekonomi dan politik di dunia internasional pada 2025, namun negara itu akan menjadi lebih Islami dan Nasionalis. Analisa itu tertuang dalam satu laporan baru-baru ini yang berjudul "Global Trends 2025" yang disiarkan Kamis (20/11) lalu.

Laporan itu mengatakan, pengaruh AS akan mulai turun pada 15 hingga 20 tahun mendatang, sementara China dan India akan memperkuat posisi mereka. Adapun pengaruh Rusia diramalkan akan naik dan turun. NIC meramalkan, di kalangan negara Muslim yang akan memiliki kekuatan politik dan ekonomi dalam 15 tahun mendatang adalah Iran, Indonesia dan Turki.

"Turki sangat mungkin akan menuju perpaduan kekuatan Islam dan nasionalis, bakal menjadi model untuk mempercepat modernisasi negara-negara di Timur Tengah," kata laporan itu.

Disebutkan, sekularisme di Timur Tengah akan menyurut sejalan dengan percontohan Turki. "Di Timur Tengah, sekularisme -- yang juga dianggap sebagai bagian integral model Barat -- mungkin menurun secara tajam karena partai-partai Islam mendominasi dan menguasai pemerintahan," katanya.


http://smsplus.blogspot.com/2008/11/indonesia-turki-dan-iran-akan-jadi.html

PKS: Golput Kawannya Setan


INILAH.COM, Gowa. Seruan Ketua Dewan Syuro PKB kubu Cipasung Abdurrahman Wahid untuk golput dinilai mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid sebagai hal yang mubazir.

Menurut Hidayat, Pemilu merupakan kesempatan yang sangat berharga, sehingga jangan dilewatkan dengan tidak memberikan hak suara alias golput.

“Jangan pula dilewatkan dengan sembarang memilih. Tapi dipergunakan pada sesuatu yang betul-betul sesuai dengan hati nuran iagar tidak mubazir. Karena Al-Quran sendiri melarang kita untuk mubazir,” kata Hidayat, di sela-sela acara ramah tamah kader PKS di kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (23/11).

Karena itu, Ketua MPR ini mengimbau rakyat Indonesia untuk tidak melewatkan atau membiarkan kesempatan emas pada Pemilu 2009 berlalu. Sehingga kemudian menjadi sia-sia, tapi jadikan pemilu sebagai sesuatu yang berharga.

Apalagi, lanjut Hidayat, dalam Islam, mubazir adalah kawannya setan. "Bagaimana mungkin, setiap pagi mengucapkan ‘audzubillahiminasyaitanirojim. Lalu kemudian, setelah kita kutuki kemudian kita jadikan kawan," pungkasnya.

Rupiah Jeblok, Utang RI Nambah 2,335 Miliar Dollar AS

JAKARTA, SENIN. Beban pembayaran utang luar negeri Pemerintah Indonesia periode Januari-Oktober 2008 dilaporkan meningkat 2,335 miliar dollar AS akibat fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap tiga valuta asing utama, yakni yen Jepang, dollar AS, dan euro.

Tingginya peningkatan beban pembayaran utang itu disebabkan pada saat yang sama terjadi penguatan nilai tukar yen terhadap dollar AS dan pelemahan rupiah terhadap dollar AS.

”Perubahan outstanding (nilai total utang) yang ekuivalen dalam dollar AS dan juga rupiah sangat dipengaruhi oleh jumlah utang yang dicairkan (net disbursement) dan fluktuasi nilai tukarnya,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan (Depkeu) Rahmat Waluyanto, Minggu (23/11) di Jakarta.

Menurut Rahmat, dalam struktur portofolio pinjaman luar negeri, ada tiga valuta asing (valas) utama yang berpengaruh pada outstanding pinjaman luar negeri pemerintah, yakni dollar AS, yen, dan euro. Berdasarkan data September 2008, komposisi utang dalam dollar AS mencapai 29 persen dari total pinjaman luar negeri. Adapun utang dalam yen sebesar 44 persen dan euro sebanyak 16 persen terhadap total pinjaman luar negeri.

Berdasarkan data Depkeu per 31 Oktober 2008, nilai outstanding pinjaman luar negeri mencapai 62,103 miliar dollar AS. Maka, utang dalam yen menduduki komposisi terbesar, yakni sekitar 27,325 miliar dollar AS.

Besarnya pembayaran utang dalam yen membuat pembayaran pinjaman pemerintah melonjak akibat penguatan mata uang Jepang ini terhadap dollar AS. Setiap penguatan yen terhadap dollar AS sebesar 1 persen akan memengaruhi peningkatan pinjaman senilai 0,4 persen ekuivalen dollar AS. Outstanding pinjaman membengkak karena setiap utang yen, dibayar dengan dollar AS.

”Kecenderungan penguatan yen terhadap dollar AS saat ini akan mendorong peningkatan outstanding utang dalam ekuivalen dollar AS. Saat yang sama, penguatan dollar AS terhadap rupiah akan berpengaruh lebih besar terhadap outstanding utang dalam rupiah,” ujar Rahmat.

DIPA baru

Sebelumnya, Dirjen Perbendaharaan Negara Depkeu Herry Purnomo menyebutkan, jika pada akhir tahun anggaran 2008 terjadi peningkatan beban pembayaran utang, pihaknya akan menerbitkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) baru untuk pelunasan utang. Itu perlu sebab satu-satunya dokumen penting yang harus disediakan dalam setiap perubahan pagu anggaran adalah DIPA

”Saya masih menunggu perhitungan yang dilakukan oleh Pak Rahmat (Rahmat Waluyanto, Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu) atas perubahan pembayaran utang itu,” ujarnya.

Hingga tanggal 14 November 2008, Depkeu mencatat pembayaran utang luar negeri telah mencapai Rp 22,6 triliun atau 78 persen dari pagu di APBN Perubahan (APBN-P) 2008, yang ditetapkan sekitar Rp 28,97 triliun. Adapun pembayaran utang dalam negeri, yang sebagian besar merupakan utang pokok dan bunga atas obligasi negara telah mencapai Rp 51,4 triliun atau 78 persen terhadap pagu pada APBN-P 2008, yakni sekitar Rp 65,897 triliun.

Meskipun sebagian besar pinjaman berdenominasi yen, pemerintah tidak memiliki stok yen dalam jumlah besar. Adapun dana dalam bentuk valas terbesar yang dimiliki pemerintah ada dalam denominasi dollar AS.


http://smsplus.blogspot.com/2008/11/rupiah-jeblok-utang-ri-nambah-2335.html