jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 21 Mei 2009

PKS Grogol adakan Rihlah Ruhiyah

Keluarga besar Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera kecamatan Grogol kabupaten Sukoharjo mengadakan kegiatan Rihlah Ruhiyah, Kamis (21/05) lalu. Acara yang diikuti oleh 200 orang pengurus, kader, dan simpatisan PKS se-kecamatan Grogol itu mengunjungi pantai Kukup dan pantai Baron di Kabupaten Gunung kidul, Yogyakarta.


Acara tersebut dibuka dan diberangkatkan oleh Ketua Fraksi PKS kabupaten Sukoharjo, Hasman Budiadi, SE.MM. Dalam sambutan pembukaan dan pelepasannya beliau menyampaikan, bahwa kegiatan rihlah ruhiyah kali ini merupakan sarana tadzabur alam untuk merenungkan dan memahami kebesaran Sang Pencipta, serta sebagai sarana untuk mempererat ukhuwah islamiyah (persaudaraan islam) di antara peserta.

Dokumentasi Kegiatan:


Do'a keberangkatan dipimpin oleh Ust. Muhammad Arifin


Para peserta berkumpul sebelum keberangkatan


Pemandangan pantai Kukup


Pemandangan pantai Kukup_1


Pemandangan pantai Kukup_2


Pemandangan pantai Kukup_3


Pemandangan pantai Kukup_4


Para peserta sedang bermain-main di pantai Baron


Pak Hasan dan kedua putrinya


Waah... ternyata di DPC Grogol ada F4-nya lho...!!!


Pak Sriyono sekeluarga sedang mencari-cari ikan


Pak Maryadi (Ketua DPRa PKS Desa Madegondo, Kec. Grogol) dan putrinya


Mainan pasir dulu, aah...


Pak Mahmud, Cemani sekeluarga


Bi, abi...!!! Asyik nich main2 air


Empat, eh... lima sekawan



Meskipun senang-senang nggak lupa kewajiban lho...


Bandulan dulu akh... biar kaya' Tarsan si Raja Rimba. He3x...


Demokrasi di pantai Baron... Eh, ada PKS-nya juga lho...


Numpang nampang, ah! He3x...


Bermain-main di pinggiran pantai Baron





Eeh, ada kapal datang tuch... Serbu!


Maen sepakbola dulu, yuk...!!!


Becham-nya DPC Grogol sedang beraksi nich...


Aduh...duh... sakit kakiku! Kesandung, kesandung, kesandung bola! He3x...


Kalo akhwat2 lagi ngerumpi di pinggir pantai, ngomongin apaan ya...?!?


Komandan Toro sekeluarga lagi maen pasir


dr. Endang dan dr. Author sekeluarga lagi asyik bermain-main di pantai Baron


Mampir beli oleh-oleh di Jogja, jangan lupa sama yang di rumah lho...!!!


Reporter: Iwan Setiyoko, Sekretaris DPC PKS Grogol

Pak Tif, Ketua Tim Sukses dari PKS untuk Duet SBY-Boediono


Jakarta. Setelah sempat memprotes habis-habisan SBY-Boediono, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) luluh juga. PKS bahkan sudah mempersiapkan tim sukses untuk SBY. Tim dari PKS dipimpin langsung oleh Presiden PKS Tifatul Sembiring alias Pak Tif.

"Sudah selesai masalah internal sekarang kita sedang menyiapkan tim sukses untuk Pak SBY, ketua tim sukses dari PKS Pak Tifatul Sembiring," tutur Sekjen PKS Anis Matta saat dijumpai wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/5/2009).

Menurut Anis, perdebatan internal dalam tubuh PKS menjelang deklarasi SBY-Boediono adalah hal yang biasa. PKS, menurut dia, hanya menginginkan transparansi saja.

"Wajar saja kalau terjadi sedikit permasalahan, kita ingin bekerja sama untuk jangka panjang, sehingga kami interupsi," tutur Anis.

"Dengarkan pidato Boediono terakhir itu adalah protes PKS," imbuhnya.

Anis kemudian menjelaskan beberapa permasalahan yang menjadi bahan konflik internal PKS dalam kaitan koalisi dengan PD. "Ada problem Pak Boediono dan komunikasi," tutur Anis.

Namun Anis mengaku sudah dicapai kesepakatan antara PKS-PD terkait pencapresan SBY. PKS pun sudah tenang dengan kesepakatan yang telah ditandatangani kedua pihak. "Kontrak politik sudah ditandatangani, ada sepuluh agenda," tegas dia.


Sumber: DetikCom

Tifatul: Berjuang Dulu, Jangan Bicara Kursi


Bandung. Menjelang detik-detik terakhir pegumuman deklarasi SBY-Boediono sebagai capres-cawapres, PKS menyatakan dukungannya. Padahal sebelumnya dengan lantang partai yang mengklaim islami ini menolak Boediono. Apakah PKS sudah mendapat jatah kursi yang diinginkan?

"Berjuang dulu kita, kok sudah bicara kursi-kursi. Kalau kursi ada di rumah saya," ujar Presiden PKS Tifatul Sembiring usai menghadiri deklarasi SBY-Berboedi di Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/5/2009).

Menurut Tifatul, luluhnya sikap PKS sehingga mendukung SBY-Berboedi lantaran SBY telah menjelaskan bahwa sosok Boediono sangat tepat mendampingi SBY terutama saat Indonesia menghadapi krisis ekonomi.

"Beliau (SBY) butuh orang yang bisa memberi solusi menghadapi krisis," kata Tifatul.

Selain itu, lanjut Tifatul, saat Boediono menjadi Menteri Ekuin, UU Sukuk serta ekonomi syariah diterbitkan. Dua undang-undang ini dianggap mencerminkan prinsip-prinsip Islam.

"Juga tidak benar kedaulatan ekonomi tidak tercapai," pungkasnya.


Sumber: http://pemilu.detiknews.com/read/2009/05/15/231049/1132356/700/tifatul-berjuang-dulu-jangan-bicara-kursi

SBY Minta Maaf Terlambat Beri Informasi ke PKS


Bandung. PKS telah mendapat kejelasan langsung dari SBY soal pemilihan Boediono menjadi cawapresnya. SBY meminta maaf karena terlambat memberikan informasi.

"Beliau tadi meminta maaf atas keterlambatannya memberikan penjelasan karena ada kesibukan di WOC," ujar Presiden PKS Tifatul Sembiring usai acara deklarasi SBY Berbudi di Gedung Sabuga, Jl Taman Sari, Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/5/2009).

Permintaan maaf itu disampaikan SBY saat perwakilan PKS datang menghampiri SBY ke Hotel Sheraton, Bandung sore tadi. PKS, jelas Tifatul, merasa puas dengan penjelasan yang diutarakan oleh SBY.

Tifatul meyakinkan tidak akan ada perpecahan di internal partai terkait deklarasi ini. Penolakan yang belakangan ini muncul, bukan karena anti Boediono.

"Yang paling penting PKS tidak mempersoalkan sosok Pak Boediono, masalahnya lebih kepada miss komunikasi saja," pungkasnya.


Sumber: http://pemilu.detiknews.com/read/2009/05/15/211659/1132326/700/sby-minta-maaf-terlambat-beri-informasi-ke-pks

Tifatul: PKS Itu Solid


VIVAnews. Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Tifatul Sembiring, menegaskan partainya tetap solid. Meski sebelumnya sempat terjadi perdebatan di internal partai apakah akan tetap menjadi anggota koalisi Partai Demokrat atau tidak.

"Kader PKS itu bukan tut wuri manut katut," kata Tifatul di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu 16 Mei 2009. "Tapi PKS tetap solid."

Seperti diketahui, PKS akhirnya menyatakan tetap berkoalisi dengan Partai Demokrat. PKS juga mendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono untuk maju dalam Pilpres 2009.

Menurut Tifatul, pimpinan partai akan menjelaskan hasil pertemuan dengan Demokrat sebelum pendeklarasian pasangan SBY-Boediono. Termasuk menjelaskan kontrak politik antara PKS dan Demokrat.

"Nanti itu bisa disosialisasikan, termasuk kontrak politik yang dibuat," ujarnya.


Sumber: http://politik.vivanews.com/news/read/58449-tifatul__pks_itu_solid

Tepis Jatah Menteri, PKS-PD Deal Soal Ekonomi


INILAH.COM, Jakarta. Bergabungnya PKS dalam koalisi Partai Demokrat yang mengusung SBY-Boediono, bukan karena bertambahnya jatah kursi menteri. Tapi soal platform kebijakkan di bidang ekonomi.
"Platform kebijakan bidang ekonomi yang disepakati ada 3 hal pokok," kata Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq dalam pesan singkatnya kepada INILAH.COM, Jakarta, Senin (18/5).

Kesepakatan tersebut pertama, ujar Mahfudz, mengenai pengentasan kemiskinan dan pengangguran dengan pemerataan ekonomi. Baik itu kesamaan dan kemudahan akses, informasi dan peluang usaha, serta pemberdayaan kemampuan usaha ekonomi rakyat.

Yang kedua, lanjut Ketua FPKS ini, kesepakatan juga didapat dalam hal menegakkan kedaulatan ekonomi nasional. Salah satunya adalah dengan mereformasi kebijakan makro ekonomi yang mengarah kepada kemandirian dan kesetaraan serta kedaulatan ekonomi rakyat.

"Ketiga, ketahanan dan kemandirian ekonomi di sektor pangan, energi dan air melalui revitalisasi, efesiensi, intensifikasi dan diversifikasi," tandas Mahfudz. [bar/jib]


Sumber: http://inilah.com/berita/politik/2009/05/18/107784/tepis-jatah-menteri-pks-pd-deal-soal-ekonomi/

PKS Luruskan Penolakan Terhadap Boediono


Riliskan!com. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meluruskan isu yang berkembang mengenai penolakan partai dakwah ini atas pilihan Boediono sebagai cawapres pendamping Susilo Bambang Yudhoyono.

Sekjen DPP PKS Anis Matta menyatakan bahwa hak memilih calon pendamping memang ada di tangan SBY dan Partai Demokrat yang memiliki suara besar dalam pemilu legislatif lalu. PKS, katanya, tidak keberatan. Namun, menurutnya, cara penentuan cawapres tersebut mengindahkan komunikasi politik yang baik.

“Seharusnya, sebelum memutuskan calon pendampingnya, baik SBY maupun Partai Demokrat berkomunikasi terlebih dahulu dengan mitra koalisi. Ini kan tidak. Bagaimana kami menjelaskan kepada konstituen PKS jika ikut koalisi di situ?” tanya Anis dalam jumpa pers di ruang rapat pimpinan FKPS DPR, Kamis (14/5).

Saat ditanya apakah PKS akan tetap berkoalisi dengan Demokrat atau ke kandidat yang lain, seperti JK-Wiranto, Anis menyerahkan pada pemegang otoritas, yakni Majelis Syuro PKS. Kesepakatan berkoalisi, menurutnya, dibangun bukan untuk jangka pendek. Salah satu prinsipnya, katanya, adalah pola komunikasi yang hendak dibangun sebagai dasar yang kokoh dan solid dalam berkoalisi. (sal)


Sumber: http://www.riliskan.com/pks-luruskan-penolakan-terhadap-boediono.html

Yudhoyono Jelaskan Langsung Prihal Boediono ke PKS


Manado (ANTARA). Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan memberikan penjelasan langsung kepada pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengenai alasan pemilihan Boediono sebagai cawapres yang akan mendampinginya pada Pemilihan Presiden Juli nanti.

"Tampaknya teman-teman PKS menginginkan adanya penjelasan lebih lanjut dan langsung dari Pak Yudhoyono. Dan mudah-mudahan nanti akan bertemu, sehingga mendapatkan penjelasan lebih lanjut," kata Ketua Departemen SDM Partai Demokrat Andi Malarangeng di Manado, Jumat.

Andi tidak menjelaskan kapan pertemuan akan dilakukan, namun diperkirakan dilakukan di Jakarta setelah Yudhoyono kembali dari Manado siang ini sebelum melanjutkan perjalanan ke Bandung untuk pendeklarasian capres dan cawapres dari Partai Demokrat.

Andi menjelaskan, Kamis malam (14/5) kemarin, Ketua Umum Partai Demokrat Hadi utomo, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan Mensesneg Hatta Rajasa yang merupakan utusan khusus Yudhoyono telah bertemu dengan pimpinan PKS.

"Kalau memang memerlukan penjelasan lebih lanjut dalam konteks langsung dari Yudhoyono itu juga bisa dilakukan. Kita harap bahwa dengan penjelasan itu persoalannya bisa selesai, bisa diterima. Dan kita bisa sama-sama melakukan deklarasi di Bandung," katanya.

Menurut Andi, sebenarnya penjelasan mengenai alasan pemilihan Boediono sebagai cawapres dari Partai Demokrat sudah disampaikan Partai Demokrat kepada pimpinan PKS melalui telepon karena Yudhoyono memang belum sempat mengagendakan pertemuan langsung mengingat kesibukannya sebagai presiden.

Andi mengungkapkan, Partai Demokrat sudah mengirim undangan resmi kepada pimpinan PKS guna menghadiri acara deklarasi capres dan cawapres Partai Demokrat yang akan dilakukan di Bandung Jumat malam ini.

Sebelumnya, PKS yang bersama PPP, PAN dan PKB menjadi mitra koaliasi Partai Demokrat, melontarkan reaksi paling keras setelah mengetahui Yudhoyono memilih Gubernur Bank Indonesia Boediono sebagai cawapresnya.

PKS menganggap penunjukkan Boediono sama sekali tidak dikomunikasikan dengan partainya dan merasa bahwa pilihan atas Boediono tidak cocok dengan keinginan PKS yang mengharapkan cawapres berasal dari parpol Islam dan bisa memenuhi keinginan umat.

Sementara parpol mitra koalisi lain, menurut Andi sudah bisa memahami alasan penetapan Boediono sebagai cawapres.

"Parpol lain termasuk PPP juga sudah kami bisa beri penjelasan dan bisa menerima penjelasan itu, dan bisa mendukung," jaminnya.

Sedangkan mengenai rencana koalisi dengan PDIP, Andi mengatakan belum ada keputusan yang jelas karena sampai sekarang masih terus dilakukan komunikasi antara kedua partai. (*)


Sumber: ANTARA News