jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 22 Juni 2010

Membaca Strategi Politik PKS

Pemilihan umum masih empat tahun lagi, tetapi partai-partai politik semakin mematangkan strateginya untuk memenangi Pemilu 2014, baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden/wakil presiden. Partai Keadilan Sejahtera berupaya untuk naik peringkat menjadi tiga besar pada Pemilu 2014.

Pergeseran format politik yang diusung partai-partai pun terjadi. Partai Golkar, PDI-Perjuangan, dan Partai Demokrat berupaya bergeser ke kanan atau menonjolkan asas keislaman untuk menunjukkan bahwa partai-partai itu bukan lagi dipandang sebagai partai nasionalis sekuler. Sebaliknya, partai-partai yang selama ini menonjolkan asas atau ideologi Islam justru bergeser ke tengah.

Di antara partai-partai berbasis massa Islam yang berani menonjolkan format baru politiknya ke arah tengah adalah PKS. Pada Musyawarah Nasional II PKS, 16-20 Juni 2010 di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, PKS semakin menonjolkan dirinya bukan lagi sebagai partai dakwah yang eksklusif, melainkan sudah menjadi partai terbuka bagi warga negara Indonesia non-Muslim untuk bergabung ke partai itu.

Pilkada Sumbar: Menimbang 5 Kandidat Gubernur

Sangat menarik debat kandidat gubernur Sumbar yang ditayangkan TV One beberapa waktu lalu. Kelima kandidat telah memaparkan visi, misi dan janji-janjinya. Telah terlihat pula kelebihan dan kekurangan masing-masing kandidat. Mana kandidat yang visoner, optimis mampu membangun Sumbar dan mengerti SWOT Sumbar sangat terlihat jelas. Mana kandidat yang pesimis, emosional, tidak visioner, gagap menghadapi persoalan dan kurang memiliki kapasitas juga terlihat. Itulah gunanya diadakan debat untuk melihat tidak saja foto (yang selama ini terlihat di jalan-jalan) tetapi juga ”isi kepala” kandidat.

Ada satu yang kurang dari kelima kandidat, yaitu kepeduliannya terhadap pemberdayaan perempuan, pendidikan perempuan dan parenting. Tidak ada kandidat yang menyatakan keberpihakanya kepada ibu menyususi, dan proteksi terhadap bahaya produsen susu formula yang menyalahi etika yang telah ditetapkan WHO dan UNICEF. Tak apalah, saya bisa memaklumi, mungkin karena waktunya yang sangat terbatas.

Saya mencoba ”manyigi” satu persatu kandidat kita sebagai tanggapan pribadi seorang rakyat jelata yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pemberdayaan perempuan, pendidikan dan kesehatan untuk perempuan serta anak-anak, parenting, ekonomi dan politik.

Wawancara Khusus Ustadz Hilmi Aminuddin Pasca MUNAS PKS

Munas ke-2 PKS berakhir Minggu (20/6) di Jakarta. Dalam Munas yang diselenggarakan sejak 17-20 Juni 2010 itu, selain mengukuhkan kepengurusan PKS periode 2010-2015, juga dijadikan sarana untuk konsolidasi pimpinan PKS dari seluruh penjuru nusantara. Beragam hal ditanyakan publik juga kader PKS terkait dengan sikap politik PKS belakangan ini, mulai dari soal keinginan PKS menjadi partai terbuka sampai soal koalisi permanen.

Berikut petikan wawancara dengan Ketua Majelis Syuro PKS, KH Hilmi Aminuddin.

Apa yang ingin dicapai PKS dalam Munas 2 kali ini?
Musyawarah nasional bagi PKS memiliki beberapa makna. Pertama, merupakan momentum untuk konsolidasi pascapemilu dan konsolidasi menghadapi pemilu (legislatif) maupun pemilukada berikutnya. Kedua, Munas merupakan langkah koordinasi untuk menyiapkan dan melaksanakan program partai. Ketiga, Munas menjadi sarana untuk mensosialisasikan langkah-langkah ke depan PKS, sekaligus ajang mobilisasi seluruh kekuatan dari pusat hingga ke daerah.


Munas juga untuk merespons tantangan ke depan dan memperkuat kerjasama dengan semua lapisan masyarakat yang selama ini ikut serta membantu tumbuh kembangnya PKS.