jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 17 Juni 2010

PKS Target Dua Juta Kader di 2014

VIVAnews. Partai Keadilan Sejahtera menargetkan menjadi partai tiga besar dalam Pemilu 2014. Jumlah kader yang sekarang 700 ribu akan dilipatgandakan sampai pada angka 2 juta pada 2014 nanti.

Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta yakin bisa mewujudkan target tersebut. "Kami ini berusaha mempertahankan pertumbuhan yang konstan," katanya di sela-sela Musyawarah Nasional PKS di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. "Tahun 1999, 2004, 2009, selalu naik. Insya Allah, nanti Pemilu keempat bisa masuk tiga besar," ujar Anis, Rabu 16 Juni 2010.

Menurut dia, dalam tiga kali pemilihan umum, PKS sudah mampu tampil sebagai partai berbasis Islam terbesar. "Insya Allah, Pemilu 2014 suara kami lebih signifikan," ujarnya.

"Terima Nonmuslim, Ini Revolusi Internal PKS"

VIVAnews. Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi mengapresiasi rencana besar Partai Keadilan Sejahtera membuka jalur untuk nonmuslim menjadi anggota.

Menurut Peneliti Senior Lembaga Survei Indonesia itu, langkah tersebut semacam revolusi di internal partai nomor empat terbesar berdasarkan Pemilu 2009 itu.

"Menurut saya, beberapa terobosan PKS yang dilakukan di Musyawarah Nasional kali ini kelanjutan dari strategi kubu pragmatis-realistis untuk membawa PKS lebih ke tengah," kata Burhan kepada VIVAnews, Kamis 17 Juni 2010.

Kubu pragmatis ini, menurut Burhan, yang berhasil membawa PKS duduk di parlemen dengan suara lebih dari 8 persen. "Pada 2004, ketika Partai Keadilan menjadi Partai Keadilan Sejahtera, mereka pula yang membawa suara partai menjadi 7,3 persen."

PKS Terima Nonmuslim, Apa Kata Politisi PDIP

VIVAnews. Kubu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyambut baik rencana Partai Keadilan Sejahtera menerima keanggotaan nonmuslim. Menurut politisi PDIP yang juga Direktur Eksekutif Megawati Institute, Arif Budimanta, PKS telah sampai pada penerimaan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 sebagai pilar berpolitik.
"Kami menyambut baik gelombang kesadaran baru bahwa pluralisme itu kebhinekaan dalam kesatuan itu adalah askriptif, sesuatu keadaan yang harus diterima di negara kesatuan Republik Indonesia," kata Arif kepada VIVAnews, Kamis 17 Juni 2010.

"Artinya pemahaman kesadaran baru ini menunjukkan bahwa Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 menjadi satu pilar yang sesungguhnya menopang kehidupan kita dalam bernegara dan berpolitik," kata Arif. "Kami menyambut baik asalkan itu menjadi sebuah platform yang memang didasari niat yang ikhlas membangun bangsa atas dasar Pancasila dan Undang-undang Dasar."

PKS Siapkan 4 Rencana Strategis

VIVAnews. Partai Keadilan Sejahtera sudah menyiapkan setidaknya empat rencana strategis menjelang Pemilu 2014. Keempat rencana itu akan dibahas dalam Musyawarah Nasional atau disebut pula Musyawarah Majelis Syuro yang diperluas yang dibuka pada Kamis 17 Juni 2010 malam ini.

Empat rencana strategis itu pertama, adalah meresmikan struktur Dewan Pimpinan Pusat yang mengintegrasikan struktur partai dengan struktur fraksi di parlemen. Menurut Mahfudz Siddiq, salah satu Ketua PKS, struktur DPP akan menggarap semua agenda dakwah, pelayanan masyarakat dan pembangunan basis dukungan. Sementara struktur fraksi mengelola agenda kebijakan publik dan pemerintahan.

"Duet Luthfi-Anis akan mengomandani kerja besar ini,"
kata Mahfudz kepada VIVAnews, Jumat 11 Juni 2010. Luthfi-Anis yang dimaksud adalah Luthfi Hasan Ishaaq, Presiden DPP PKS, dan Anis Matta, Sekretaris Jenderal.

Wardoyo siap dirikan BUMD

Sukoharjo (Espos). Calon bupati (Cabup) terpilih, Wardoyo Wijaya siap mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) baru untuk menangani santunan sosial warga yang sanak saudaranya meninggal.

Hal tersebut disampaikan Wardoyo seusai acara penetapan Cabup/Cawabup terpilih yang digelar di Pendapa Graha Satya Praja (GSP), Selasa (15/6). Pendirian BUMD itu sebagai langkah teknis melaksanakan program pemberian santunan sosial kepada warga yang mengalami musibah.

“Dalam waktu tiga hari ini saya akan melakukan rapat koordinasi dengan anggota legislatif khususnya dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Tujuan rapat sendiri adalah membahas program kerja ke depan,” jelasnya.

57 Pejabat Akhirnya Digeser

SUKOHARJO. Isu mutasi pejabat besar-besaran usai Pilkada yang dimenangkan pasangan Wardoyo Wijaya -Haryanto, akhirnya menjadi kenyataan. Bupati Sukoharjo, Bambang Riyanto akhirnya melakukan mutasi terhadap 57 pejabat eselon II, III dan eselon IV di gedung Graha Satya Praja (GSP), kompleks Pemkab Sukoharjo, Rabu (16/6).

”Dengan adanya mutasi pejabat struktural ini, tentunya harus diimbangi dengan meningkatkan etos kerja,” ujar Bupati.

Pejabat yang dimutasi, kebanyakan berasal dari pejabat yang duduk di lingkungan RSUD Sukoharjo, mulai dari Direktur hingga pejabat di bawahnya. Menurut dia, mutasi tersebut ditujukan supaya kinerja RSUD ke depan bisa lebih baik, yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan tanpa sedikit pun mengurangi rasa kepuasan dalam melayani masyarakat.

Wardoyo ditetapkan jadi calon bupati terpilih

Sukoharjo (Espos). Calon bupati (Cabup) nomor urut tiga yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Wardoyo Wijaya ditetapkan sebagai Cabup terpilih dalam penetapan Cabup/calon wakil bupati (Cawabup) di Pendapa Graha Satya Praja (GSP), Selasa (15/6).

Penetapan pasangan calon terpilih berdasarkan Surat Keputusan (SK) 33/SK/KPU-SKH/HB/VI/ 2010 Tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Bupati/Wakil Bupati 2010. Dalam SK itu disebut pasangan yang terpilih adalah War-To.

Bagian Hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU), Joko Waluyo mengatakan, pasangan War-To ditetapkan sebagai calon terpilih sejak ditetapkan hari ini. Apabila nantinya ada permasalahan yang timbul, keputusan tersebut bisa dicabut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selamat Datang Wajah Baru PKS

INILAH.COM Jakarta. Musyawarah Majelis Syuro (MS) PKS yang digelar Rabu (16/6) menelurkan dua wacana penting. Yaitu menerima Pancasila sebagai dasar negara dan nonmuslim menjadi kader.

Peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi menilai dua wacana itu akan menjadi perubahan mendasar dalam tubuh PKS.

Dengan menerima Pancasila sebagai satu-satunya dasar negara, maka PKS telah menegaskan dirinya sebagai partai Islam berwawasan kebangsaan. Adapun keputusan menerima nonmuslim sebagai kader menunjukkan PKS telah resmi menjadi partai terbuka, bukan hanya milik ummat Islam.

"Dua hal itu sangat penting membawa PKS bergerak ke tengah. Rasionalisasi sangat jelas dan logis," ujar Burhan kepada INILAH.COM.

PKS Usung Ide Moderat, Kader Loyal PKS Tak akan Lari

Jakarta. Dalam Munas ke-2, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedang mengkaji soal kemungkinan warga non muslim menjadi pengurus partai. Apakah ide "PKS Untuk Semua" itu akan membuat partai berlambang dua bulan sabit ini ditinggalkan oleh kader-kader loyalnya?

"Memang ada kekhawatiran sejumlah kalangan bahwa ide tersebut akan mempengaruhi kader-kader loyal PKS. Tapi saya kira tidak akan terlalu berdampak negatif pada peralihan dukungan suara kader loyal ke partai lain," ujar pengamat politik Charta Politika Arya Fernandes kepada detikcom, Rabu (16/6/2010)

Arya mengatakan doktrin ketaatan dan kepatuhan yang melekat pada kader PKS cukup kuat untuk menjaga keputusan politik yang dibuat partai. Apalagi bila ide itu telah mendapat persetujuan dari Dewan Syuro PKS.

Semarak Sholawat Mengguncang PKS Expo

PK-Sejahtera Online. Sebagaimana acara nobar (nonton-bareng) Piala Dunia yang digelar di pusat-pusat keramaian yang penuh dengan penonton, begitu pula suasana di depan panggung Hall A Semanggi Expo SCBD siang ini, Kamis (17/6). Dengan berbusana muslimah yang berwarna-warni, seragam nan semarak, ibu-ibu majelis taklim dari berbagai penjuru DKI Jakarta memenuhi kursi yang disediakan di depan panggung.

Acara yang merupakan salah satu event di PKS Expo itu adalah Festival Neo-Sholawat yang dibidani oleh Forsitma (Forum Silaturahmi Majelis Taklim) Jakarta. Menurut perwakilan dari Bidang Kewanitaan DPW PKS DKI Jakarta Ibu Ambar, acara itu digelar untuk melestarikan sholawat di masyarakat, khususnya ibu-ibu majelis taklim.

Festival Sholawat ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat, belasan majelis taklim turut menjadi peserta dalam acara ini. Sehingga karena terbatasnya waktu, acara yang dibuka pada jam 12.45 ini, hanya memberi kesempatan kepada tiap-tiap majelis taklim untuk tampil selama maksimal 12 menit. Tapi hal ini tak mengurangi semangat ibu-ibu untuk tampil bersholawat untuk Nabi yang mulia.

PKS Siap Tinggalkan Eksklusivisme

INILAH.COM, Jakarta. Musyawarah Nasional (Munas) II Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 16-20 Juni menjadi momentum bersejarah. Setidaknya, PKS secara formal bakal meninggalkan stigmatisasi sebagai partai kanan, eksklusif, dan Islam konservatif. Niat serius atau bagian dari marketing politik?

Niat PKS untuk menjadi partai tengah tak terbendung lagi. Momentum tertinggi di PKS melalui Munas bakal dimanfaatkan menjadi penegasan partai itu sebagai partai terbuka, inklusif, dan tidak lagi lekat dengan pemahaman keagamaan yang konservatif.

Demikian ditegaskan Kepala Divisi Kebijakan Publik DPP PKS Mustafa Kamal. “Misi transformasi kita tekankan. Kita ingin tinggalkan perdebatan Islam dan nasionalisme, sehingga kita masuk pada isu substantif. Pancasila sebagai konsensus nasional tidak perlu diperdebatkan,” cetusnya dalam jumpa pers di arena Munas II PKS di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (16/6).

Menurut Mustafa, menjadi keniscayaan bagi PKS menghargai multikultural dan keberagamaan Indonesia. Ia mencontohkan, praktik itu sudah terjadi di PKS melalui ditampungnya sejumlah kader dari unsur Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Persatuan Islam (Persis).

Beban Berat PKS di Pemilu 2014

INILAH.COM, Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meski tergolong partai Islam yang moncer bukan berarti langkah dalam Pemilu 2014 bakal mulus. Target menjadi tiga besar bukanlah upaya yang gampang. Persoalan ideologi menjadi salah satu hambatan klasik.

Musyawarah Nasional (Munas) II Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi momentum penting bagi partai yang berbasis muslim kota ini untuk mengukuhkan sebagai partai Islam modern. Sekaligus mengkonsolidasikan diri sehingga mampu sejajar dengan partai politik lainnya.

Persoalan klasik seperti perdebatan dan ketegangan ideologi antar organisasi massa Islam, sejatinya harus disudahi. Justru sebaliknya, PKS harus bisa duduk bersanding dengan kelompok-kelompok Islam kultural di Indonesia seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Lebih dari itu, PKS tidak lagi berkutat pada isu ke-Islaman an sich.

Hal ini disadari petinggi PKS Mahfudz Siddiq. Menurut dia, PKS tidak menjadikan Islam sebagai jualan utama. Tapi Islam ditransformasikan ke dalam partai untuk membangun kinerja dan program. “Sehingga pemikiran Islam yang dianut PKS dapat diterjemahkan secara obyektif, inklusif, dan modern,” ujarnya dalam diskusi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/6).

PKS Susun Rencana Masuk Tiga Besar 2014

VIVAnews. Selain mengukuhkan susunan kepemimpinan Partai Keadilan Sejahtera, hari ini Majelis Syuro PKS juga menyusun Rencana Strategis untuk lima tahun ke depan. Salah satu rencananya adalah masuk tiga besar dalam Pemilu 2014 nanti.

Penyusunan rencana strategis ini "akan berlangsung sampai nanti malam," kata Sekretaris Panitia, Yudi Widiana, di lokasi Musyawarah Nasional di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu 16 Juni 2010. Kemudian besok sampai lusa, barulah digelar Musyawarah Nasional atau juga disebut PKS sebagai Musyawarah Majelis Syuro Diperluas untuk meresmikan segala rencana.

Rencana Strategis disusun oleh Dewan Pengurus yang terdiri atas enam orang. Mereka adalah Ketua Majelis Syuro, Hilmi Aminuddin; Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq; Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta; Bendahara Umum Mahfud Abdurrahman; Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Untung Wahono; dan Ketua Dewan Syariah Pusat Surakhman Hidayat.

Agenda Hari Pertama Munas PKS

PK-Sejahtera Online. Hari ini PKS memulai Musyawarah Nasional (Munas) hari ke-1. Serangkaian acara telah dipersiapkan untuk suksesnya acara ini baik di dalam sidang maupun di luar persidangan. Berikut adalah agenda hari pertama Munas ke-2 PKS.

Dalam Sidang

Workshop Aleg Nasional, pukul 08.00-16.00 WIB, di Hotel Ritz Carlton.
Pembukaan Munas ke-2 PKS, pukul 18.30-23.00 WIB, Ballroom pacific Place.

Luar Sidang

Munas PKS, Majelis Syuro Sidang Tertutup

INILAH.COM, Jakarta. Menjelang pembukaan Musyawarah Nasional (Munas), majelis syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar sidang. Agendanya adalah mempersiapkan bahan-bahan Munas.

Sidang majelis syuro PKS dilaksanakan tertutup mulai pukul 08.00 WIB, Rabu (16/6). Dijadwalkan, beberapa anggota majelis syuro jumpa pers pukul 14.00 WIB.

"Majelis syuro buat bahan-bahan untuk Munas 17-20 Juni di Hotel Ritz Carlton Jakarta. Tanggal 17 untuk pembukaan," kata Humas PKS, Ahmad Mabruri kepada INILAH.COM, Jakarta.

Don't worry ... Meski Terima Non-Muslim, PKS Tetap Pertahankan Jati Diri. Percayalah!

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan tetap mempertahankan jati dirinya sebagai partai yang berasaskan nilai-nilai Islam, kata Ketua Fraksi PKS DPR Mustafa Kamal, di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, meski PKS membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat apakah itu Muslim atau non-Muslim, ideologi partai tidak akan pernah berubah.

"Kita akan tetap menjadi pelopor, motivator, akselerator penumbuhan keimanan pada Tuhan Yang Maha Esa dengan nilai Islam sebagai asas partai," ujarnya yang ditemui di sela-sela sidang Majelis Syuro PKS yang merupakan rangkaian acara dari Munas ke-2 PKS.

Ia menegaskan, bagi PKS tidak ada lagi persoalan yang menyangkut tentang dikotomi nasionalis dan Islam karena masalah itu sudah dianggap tuntas dan tidak produktif lagi untuk diperdebatkan.

Saat ini yang harus dilakukan PKS adalah memperkokoh konsolidasi, memperluas basis massa, dan fokus pada wacana kebangsaan.

"Seharusnya kita lebih menjawab masalah-masalah yang riil, terkait masalah kemanusiaan, dan cita-cita bangsa untuk menjaga ketertiban dunia, serta meningkatkan daya saing bangsa," katanya.

Selain itu, PKS juga tidak ingin sekedar menjadi partai dengan dimensi lokal, tetapi meningkat menjadi berdimensi internasional.


"Kita ingin masuk ke wacana kebangsaan yang lebih tajam. Kita ingin Indonesia punya peran yang lebih besar, bukan hanya partai dengan dimensi pergaulan lokal, tetapi juga internasional," katanya.

Selama Munas ke-2 yang diselenggarakan mulai 16 hingga 20 Juni ini agenda utama yang dilakukan adalah amandemen AD/ART untuk disesuaikan dengan kondisi faktual, penetapan rencana strategis 2010-2015, serta menetapkan rancangan struktur Dewan Pimpinan Pusat, Majelis Pertimbangan Partai (MPP), serta Dewan Syariah Pusat (DSP).

Terkait dengan rencana strategis PKS 2010-2015, telah ditetapkan target PKS untuk masuk dalam tiga besar partai dengan perolehan suara terbanyak.

PKS optimistis mencapai target tersebut, untuk itu basis massa diperluas tidak hanya yang berbasis Muslim tetapi juga non-Muslim.

PKS ingin menegaskan bahwa partai berlambang padi dan bulan sabit ini tidak hanya dikhususkan bagi massa muslim tetapi untuk seluruh rakyat Indonesia dengan tetap berasaskan pada Islam.

"Visi kita ingin menjadi partai dengan dimensi dakwah yang kokoh dan transformatif untuk melayani bangsa dan negara,"
tambahnya.


Sumber: Islam Kucinta

Bentuk Solidaritas Muslim Afsel di Piala Dunia 2010

Cape Town. Diperkirakan ada 130 ribu umat Muslim yang datang ke Afrika Selatan untuk Piala Dunia 2010. Agar tak bingung mencari makanan halal dan tempat ibadah, penduduk Muslim Afsel pun sudah berinisiatif memberikan bantuan.

Bantuan dari komunitas Muslim Afrika Selatan tersebut disediakan dalam bentuk pusat selamat datang dan situs yang menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan orang Muslim yang datang ke negara itu musim panas ini.

"Kami berpikir bahwa Piala Dunia akan digelar di rumah kami dan kami ingin menunjukkan keramahtamahan. Kami mau menunjukkan bahwa kami adalah komunitas yang damai, terutama karena banyaknya kisah kejahatan dan kekerasan di Afrika Selatan,"
ucap Fatima Allie, salah seorang panitia lokal di Cape Town, kepada Reuters.