Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan tetap mempertahankan jati dirinya sebagai partai yang berasaskan nilai-nilai Islam, kata Ketua Fraksi PKS DPR Mustafa Kamal, di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, meski PKS membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat apakah itu Muslim atau non-Muslim, ideologi partai tidak akan pernah berubah.
"Kita akan tetap menjadi pelopor, motivator, akselerator penumbuhan keimanan pada Tuhan Yang Maha Esa dengan nilai Islam sebagai asas partai," ujarnya yang ditemui di sela-sela sidang Majelis Syuro PKS yang merupakan rangkaian acara dari Munas ke-2 PKS.
Ia menegaskan, bagi PKS tidak ada lagi persoalan yang menyangkut tentang dikotomi nasionalis dan Islam karena masalah itu sudah dianggap tuntas dan tidak produktif lagi untuk diperdebatkan.
Saat ini yang harus dilakukan PKS adalah memperkokoh konsolidasi, memperluas basis massa, dan fokus pada wacana kebangsaan.
"Seharusnya kita lebih menjawab masalah-masalah yang riil, terkait masalah kemanusiaan, dan cita-cita bangsa untuk menjaga ketertiban dunia, serta meningkatkan daya saing bangsa," katanya.
Selain itu, PKS juga tidak ingin sekedar menjadi partai dengan dimensi lokal, tetapi meningkat menjadi berdimensi internasional.
"Kita ingin masuk ke wacana kebangsaan yang lebih tajam. Kita ingin Indonesia punya peran yang lebih besar, bukan hanya partai dengan dimensi pergaulan lokal, tetapi juga internasional," katanya.
Selama Munas ke-2 yang diselenggarakan mulai 16 hingga 20 Juni ini agenda utama yang dilakukan adalah amandemen AD/ART untuk disesuaikan dengan kondisi faktual, penetapan rencana strategis 2010-2015, serta menetapkan rancangan struktur Dewan Pimpinan Pusat, Majelis Pertimbangan Partai (MPP), serta Dewan Syariah Pusat (DSP).
Terkait dengan rencana strategis PKS 2010-2015, telah ditetapkan target PKS untuk masuk dalam tiga besar partai dengan perolehan suara terbanyak.
PKS optimistis mencapai target tersebut, untuk itu basis massa diperluas tidak hanya yang berbasis Muslim tetapi juga non-Muslim.
PKS ingin menegaskan bahwa partai berlambang padi dan bulan sabit ini tidak hanya dikhususkan bagi massa muslim tetapi untuk seluruh rakyat Indonesia dengan tetap berasaskan pada Islam.
"Visi kita ingin menjadi partai dengan dimensi dakwah yang kokoh dan transformatif untuk melayani bangsa dan negara," tambahnya.
Sumber:
Islam Kucinta