jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 08 Juni 2009

Tifatul: PKS Punya Power Sharing Dengan SBY


Beritajatim.com-Surabaya. Dihadapan 500 kadernya, Presiden PKS Tifatul Sembiring mengatakan sebelum PKS memutuskan mendukung pasangan SBY-Boediono maju sebagai capres dan cawapres pada pilpres 8 Juli nanti, PKS telah meneken beberapa syarat dukungan dengan SBY.

“Kami mempunyai power sharing sebelum memberikan dukungan kepada pak SBY. Salah satunya adalah kesamaan platform,” ujarnya dihadapan kader, saat deklarasi dukungan kepada SBY-Boediono, yang digelar DPW PKS Jatim, di Hotel Utami, Juanda Surabaya, Minggu (07/06/2009).Sayangnya, Tifatul tidak mau blak-blakan soal power sharing, selain hanya menjelaskan soal kesamaan platform. Akan tetapi, usai acara, ketika dicecar wartawan seputar kejelasan power sharing yang dimaksud, apakah soal jatah komposisi kabinet menteri atau lainya, dia hanya menjawab “Itu urusan nanti,” ujarnya.

Menurutnya power sharing tersebut pasti ada, kalau soal komposisi (Kabinet) tetap suara terbesar dapat jatah paling besar (PD). “Kami berpikir itu dulu, tapi yang utama adalah kerja bagaimana agar SBY-Boediono menang,” terangnya.

Sementara menyinggung soal strategi PKS untuk memenangkan SBY, Tifatul mengaku optimis dengan mesin partai, yang dinilainya saat ini masih panas karena tenggang waktu pilleg dan pilpres tidak panjang. Dia mentargetkan, pada pilpres nanti PKS mampu menyumbang 10 persen suara untuk pasangan SBY-Boediono.

Kasus Pemukulan Saksi PKS di Sidangkan

Abu Bakar mengakui benar telah memukul Amin saksi dari PKS. Hal ini karena Amin dinilainya terlalu kritis pada saat pelaksanaan perhitungan suara.

Abu Bakar ketua KPPS 19 kelurahan Tj.Rhu kecamatan Limapuluh harus menjadi pesakitan di kursi terdakwa karena memukul saksi PKS pada saat Pemilu Legislatif pada tanggal 9 April yang lalu. Dengan mengenakan pakaian seragam PNS berlogo Pemko Kota Pekanbaru, Abu Bakar hadir sebagai terdakwa dalam sidang yang di gelar Pengadilan TInggi Pekanbaru jalan Teratai (03/07).

Dalam sidang yang berjalan lebih kurang dua jam tersebut, Abu Bakar mengakui benar telah memukul Amin saksi dari PKS. Hal ini karena Amin dinilainya terlalu kritis pada saat pelaksanaan perhitungan suara. Abu Bakar yang sehari-hari berkantor di Kesbang ini, merasa kekritisan Amin dalam perhitungan suara membuat lambatnya aktivitas perhitungan suara.

Ketika Amin di tanya oleh pimpinan sidang apa yang diprotes pada saat perhitungan suara, Amin mengatakan dirinya protes karena Ketua KPPS menghitung dua suara pada contrengan tanda partai dan Caleg, pada hal harusnya di hitung satu suara, dan suaranya berikan kepada Caleg yang dipilih.
"
Karena seringnya saya memprotes itulah yang membuat Pak Abu Bakar memukul bagian perut saya dan menendang bagian pangkal paha saya," ungkap mahasiswa UIN semester VI ini.

Ketua Tim Advokasi DPD PKS Pekanbaru, Hadid Suyatno yang menyaksikan persidangan tersebut merasa bersyukur karena akhirnya persoalan tersebut bisa sampai ke pengadilan.

"Secara kemanusiaan kami sudah memaafkan beliau, tetapi untuk menjadi pelajaran bagi anggota KPPS yang lain, proses hukum harus terus tetap berjalan agar kedepan pelaksanaan Pemilu atau Pilkada dapat berjalan lebih baik dan berkualitas," ungkap Hadid yang sehari-hari sebagai staf ahli Fraksi Keadilan Sejatera Pekanbaru.

Sidang tersebut akan di lanjutkan pada tanggal 10 Juni 2009 dengan agenda sidang pembacaan tuntutan dari jaksa. (pks pekan baru)


Sumber: pk-sejahtera.org

PKS: Wajar LRI Balas LSI

INILAH.COM, Jakarta. Hasil survei Lembaga Riset Informasi (LRI) dianggap sebagai bentuk pembalasan kepada Lembaga Survei Indonesia (LSI). Menanggapi hal itu PKS memilih untuk tak ambil pusing terhadap perseteruan kedua lembaga survei tersebut.

"Ya itu (balas) kan biasa, wajar saja dalam situasi kampanye begini. Jadi kalau ada hasil yang tidak mengenakkan dari satu lembaga survei, yang satunya bereaksi. PKS sih menanggapinya ini hal biasa," kata Ketua DPP PKS Zulkieflimansyah kepada INILAH.COM di Jakarta, Senin (8/6).

Menurut pria yang akrab disapa Zul ini, semua hasil survei menjadi bahan masukan bagi tim sukses pasangan SBY-Boediono. Bukan lebih banyak lebih baik, tapi ini bisa memberikan gambaran yang beragam kepada tim pemenangan.

"Bukan artinya lebih banyak lebih baik, kok jadi semboyannya capres ya? Tapi kalau beragam itu artinya kita tim sukses dari semua kandidat mampu mengoptimalkan bahan dan sumber referensi yang ada, punya banyak informasi kan bagus," ungkap anggota FPKS ini.

Terkait hasil survei LSI dianggap memihak pasangan SBY-Boediono dan tidak realistis, Zul tak mau menaggapinya. Bahkan ia menilai bahwa kerjasama antara LSI dengan Fox Indonesi adalah suatu yang wajar. Padahal Fox sudah nyata-nyata sebagai konsultan politik Partai Demokrat.

"Sah-sah saja orang punya kesimpulan dikait-kaitkan seperti itu. Tapi yang penting adalah bagaimana orang bisa membaca hasil survei itu, mungkin ini juga bisa menjadi strategi. PKS tak mau mengomentari lebih jauh soal itu, yang jelas kita fokus pada pemenangan pilpres," pungkasnya.

Sebelumnya, hasil survei yang dikeluarkan LRI menunjukkan pasangan SBY-Boediono memperoleh suara 33,03%, JK-Wiranto 29,29%, dan pasangan Mega-Prabowo 20,09%. Survei LRI ini dilaksanakan 2-5 Juni 2009 dengan margin of erorr -/+ 2,2 % pada tingkat kepercayaan 95%

Sedangkan, survei LSI yang dilaunching, Kamis 4 Juni 2009, memperlihatkan pasangan SBY-Boediono 70%, Mega-Prabowo 18%, dan JK-Wiranto 7%. Survei ini dilakukan pada 25-30 Mei 2009, dengan jumlah total responden sekitar 3.000 orang. Sedangkan margin eror -/+ 1,8 % dengan tingkat kepercayaan 95%. LSI juga telah mengakui bahwa Fox memberikan suntikan dana. [ikl/ana]


Sumber: http://inilah.com/berita/politik/2009/06/08/113509/pks-wajar-lri-balas-lsi/

PKS Sosialisasi Dukungan SBY-Boediyono


Biak (ANTARA News) Pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Biak Numfor, Papua, melakukan sosialisasi dukungan pasangan calon Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY)-Boediyono, Senin sore.

Kegiatan sosialisasi pasangan SBY-Boediyono dilakukan PKS Biak bersama majelis syuro DPP PKS sebagai tindak lanjut atas keputusan PKS untuk mendukung kemenangan duet SBY-Boediyono pada Pemilu Presiden 8 Juli 2009.

Ketua PKS Biak, M Sholeh Mardiyono, mengatakan, kader maupun pengurus PKS di semua tingkatan siap mendukung penuh duet pasangan SBY-Boediyono pada Pilpres mendatang.

"Keputusan DPP PKS yang telah mengusung pasangan SBY-Boediyono harus kita terima dengan menyosialisasikan kepada semua kader maupun warga masyarakat," ujarnya.

Ia menyebutkan, dukungan PKS atas duet SBY-Boediyono merupakan kebijakan partai yang diputuskan melalui pengambilan keputusan majelis syuro DPP PKS.

Dia mengharapkan, semua jajaran pengurus PKS bersama simpatisan siap bekerja keras memenangkan duet SBY-Boediyono pada Pilpres mendatang.

Sementara itu, Hariman, salah satu simpatisan PKS, mengakui, dirinya sangat menerima keputusan majelis syuro pusat PKS yang mendukung pasangan SBY-Boediyono di Pilpres 8 Juli 2009.

"Sebagai simpatisan PKS di Biak saya sangat menerima keputusan serta mendukung duet SBY-Boediyono di Pilpres," ujar Hariman, dalam sosialisasi PKS Biak.

Sosialisasi duet SBY-Boediyono berlangsung sekitar 1,5 jam dihadiri sekitar 75 kader dan simpatisan PKS Biak bertempat di Hotel Instia.(*)

Sumber: http://pemilu.antara.co.id/view/?tl=pks-sosialisasi-dukungan-sby-boediono&id=1243872822

Mesin Partai Siap Menangkan SBY-Boediono


PK-Sejahtera Online. Pemilu legislatif 2009 telah menempatkan PKS menjadi partai empat besar nasional. Dengan 57 kursi DPR-RI atau 7,8% suara nasional. Persyaratan 20% untuk bisa mencalonkan kadernya di Pilpres 2009 tidak terpenuhi, maka untuk mengoptimalkan agenda musyarakah siyasiyah (Partisipasi politik) pada musyawarah Majelis Syura PKS ke-11 memutuskan berkoalisi dengan SBY dan Partai Demokrat.

PKS yang sudah mantap berkoalisi mengusung SBY-Boediono melakukan konsolidasi internal untuk memenangkan pasangan tersebut. Acara koordinasi dan konsolidasi itu melibatkan seluruh ketua dan staf Bidang Pembinaan Kader Dewan Pengurus Wilayah (DPW) se-Indonesia yang seluruhnya berjumlah 350 orang. Acara konsolidasi itu dipimpin Ketua Bidang Pembinaan Kader DPP PKS Ahmad Zainuddin.

Sekretaris Bidang Pembinaan Kader DPP PKS Musyaffa Ahmad Rohim mengatakan, selain untuk menyemangati kader pasca Pileg yang lalu, acara ini juga dimaksudkan sebagai pemenangan SBY-Boediono, karena PKS ingin berjuang lebih optimal dengan melibatkan seluruh kader.

"Acara yang dilaksanakan pada 5-8 Juni 2009 ini dimaksudkan untuk menggerakkan semua elemen pembinaan kader PKS dari DPW seluruh Indonesia," kata Musyaffa dalam sambutannya saat pembukaan Acara Konsolidasi itu di Puspiptek (Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) Serpong, Tangerang Selatan - Banten, pada Sabtu, 6 Juni 2009.

PKS, kata Musyaffa, akan berkonsentrasi menghidupkan struktur Bidang Pembinaan Kader sebagai ujung tombak yang akan menghidupkan kembali mesin politik PKS dalam memenangkan SBY-Boediono. Demikian juga para caleg PKS yang berjuang dalam pemilihan umum legislatif, kata Musyaffa, bakal dikonsolidasikan ulang dan dijadikan garda terdepan.

Dalam waktu dekat, PKS bakal menghidupkan kembali kegiatan-kegatan untuk pemenangan SBY-Boediono di seluruh wilayah Indonesia. "Kami telah bertekad menjalankan amanah Majelis Syuro ke-11 untuk itulah acara ini diselenggarakan," papar Musyaffa.

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Syariah Pusat PKS DR. Surahman Hidayat, MA menyebutkan bahwa salah satu pertimbangan partainya menetapkan berkoalisi mengusung SBY-Boediono adalah prinsip musyarakah yang mengatakan bahwa muhtamal raajih fauzuhu (kemungkinan besar menangnya) menurutnya insya Allah ada pada SBY-Boediono. Surahman menyampaikan hal tersebut saat memaparkan konsideran keputusan Majelis Syuro ke-11 di hadapan peserta Rakor BPK se-Indonesia.

853 RIBU SUARA PKS JATIM SIAP KE SBY-BOEDIONO


SURABAYA-REPUBLIKA. Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengatakan, berdasar survey yang dilakukan oleh PKS, banyak suara konstituen PDIP dan Golkar yang lari ke SBY."Berdasar survey, suara pemilih Golkar yang lari ke SBY itu 30 persen. Sedangkan PDIP itu 19 persen," terangnya.

Mengenai dukungan PKS ke SBY-Boediono, Tifatul mengatakan ia mempunyai power sharing sebelum menyepakati untuk mendukung pasangan SBY-Boediono maju sebagai capres dan cawapres pada pilpres 8 Juli nanti.

Selain itu, dukungan PKS terhadap capres incumbent ini karena permintaan konstituen berdasarkan hasil survey . "Kami mempunyai power sharing sebelum memberikan dukungan kepada pak SBY. Salah satunya adalah kesamaan platform," jelasnya saat datang di Surabaya mendeklarasikan dukungan kepada SBY-Boediono, yang digelar DPW PKS Jatim, di Hotel Utami, Juanda Surabaya, Ahad (7/6).

Tapi Tifatul enggan memberikan penjelasan secara blak-blakan soal power sharing tersebut. Dia hanya menjelaskan soal kesamaan platform antara PKS dan Partai Demokrat. Meski sudah berulang kali dipancing oleh para wartawan usai acara, power sharing itu soal jatah komposisi kabinet menteri atau lainya, dia hanya menjawab

"Itu urusan nanti. Tapi kita mendukung SBY-Boediono karena platform kita sama, pokoknya 99,50 persen sama dan bersyarat," ujarnya.

Menurutnya power sharing tersebut pasti ada, kalau soal komposisi (Kabinet) tetap suara terbesar dapat jatah paling besar (PD). "Kami berpikir itu dulu, tapi yang utama adalah kerja bagaimana agar SBY-Boediono menang," ujarnya

Sementara menyinggung soal strategi PKS untuk memenangkan SBY, Tifatul mengaku optimis dengan mesin partai, yang dinilainya saat ini masih panas karena tenggang waktu pileg dan pilpres tidak panjang.

Dia menargetkan, pada pilpres nanti PKS mampu menyumbang 10 persen suara untuk SBY-Boediono. Suara itu adalah suara perolehan PKS pada pilleg lalu. Artinya, minimal partai berbasis Islam itu mematok target, suara PKS tetap."Syukur Kalau bisa lebih," ujarnya.

Terkait soal keputusan PKS memilih SBY untuk didukung, itu juga sudah atas dasar survey yang dilakukan PKS terhadap konstituenya ditingkat bawah."Diantara tiga pasangan calon, ternyata 70 persen konstituen PKS menghendaki kita mendukung SBY, bukan calon lain," pungkasnya.

Sementara Ketua DPP PKS Wilda Jatim dan Bali Sigit Sosiantomo, Ketua DPW PKS Jawa Timur Ja'far Tri Kuswahyono, Ketua Korwil Jawa Timur Kampanye Nasional Imam Utomo, Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi DPD PD Jatim, Arief Affandi hadir dalam deklarasi tersebut

Selain itu, sekitar 500 pengurus PKS, mulai dari tingkat DPW, MPW (Majlis Pertimbangan Wilayah), DSW (Dewan Syariat Wilayah), DPD (Dewan Pimpinan Daerah), dan beberapa pengurus cabang lain.

Di jelaskan Kuswahyono, DPW PKS Jatim mentarget suara PKS untuk pasangan SBY-Boediono nanti minimal tetap seperti perolehan suara pada pilleg 9 April lalu, yaitu 853 ribu."Kalau bisa naik diatas itu," ujarnya. (uki/ahi)

PKS JATIM DEKLARASI PEMENANGAN SBY-BOEDIONO


Surabaya - beritajatim.com. Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Jawa Timur, hari ini, Minggu (07/06/2009) menggelar deklarasi pemenangan SBY-Biediono, pada pilpres 8 Juli nanti. Sebagai salah satu partai pendukung, PKS begitu mantab mendukung pasangan incumbent yang diusung Partai Demokrat (PD) itu.

"Kita mendukung SBY-Boediono karena platform kita sama dengan pak SBY. 99,50 persen sama," kata Tifatul Sembiring, Presiden PKS dihadapan sekitar 500 pengurus PKS Jatim, saat deklarasi pemenangan di Hotel Utami, Juanda Sidoarjo.

Dalam acara deklarasi itu, hadir presiden PKS, Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Wilda Jatim dan Bali Sigit Sosiantomo, Ketua DPW PKS Jawa Timur Ja'far Tri Kuswahyono, Ketua Korwil Jawa Timur Kampanye Nasional Imam Utomo, Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi DPD PD Jatim, Arief Affandi.

Selain itu, sekitar 500 pengurus PKS, mulai dari tingkay DPW, MPW (Majlis Pertimbangan Wilayah), DSW (Dewan Syariat Wilayah), DPD (Dewan Pimpinan Daerah), dan beberapa pengurus cabang lain."Sekarang kita berfikirnya jangan mundur," ujar Ja'far Tri Kuswahyono, ketua DPW PKS Jatim.

Dia menjelaskan, DPW PKS Jatim mentarget suara PKS untuk pasangan SBY-Boediono nanti minimal tetap seperti perolehan suara pada pilleg 9 April lalu, yaitu 853 ribu."Kalau bisa naik diatas itu," ujarnya.[fik/ted]

Tips Memilih Calon Presiden


Saat ini kita memiliki 3 pasang capres-cawapres yang akan kita pilih. Lalu kriteria apa yang akan kita gunakan untuk dapat memilih pasangan yang tepat?

Berikut ini beberapa kriteria yang dapat dipertimbangkan:

1. Kompetensi

Kompetensi merupakan gabungan atas kecerdasan, pengetahuan dan pengalaman. Aspek kompetensi ini sangat penting karena akan menentukan mampu tidaknya sang presiden dan wakil presiden melaksanakan tugas-tugas kepresidenan serta memecahkan berbagai persoalan bangsa dengan sebaik-baiknya.

2. Kebijakan

Masing-masing pasangan mengungkapkan rencana kebijakan yang akan diambil dalam berbagai bidang. Menurut hemat saya, dalam situasi krisis ekonomi global seperti sekarang ini, kebijakan yang paling penting adalah kebijakan dalam bidang ekonomi dan kebijakan/politik luar negeri.

3. Janji-janji

Janji-janji apa saja yang disampaikan oleh masing-masing pasangan. Walaupun berdasarkan pengalaman banyak janji yang tidak terpenuhi setelah terpilih jadi presiden, paling tidak kita tahu apa yang akan dikerjakan oleh pasangan terpilih nantinya.

4. Ekonomi

Masing-masing pasangan menawarkan perbaikan ekonomi, tetapi pendekatan yang digunakan masing-masing berbeda. Ada yang disebut-sebut menggunakan pendekatan neolib, ada juga yang mengklaim akan menggunakan pendekatan ekonomi kerakyatan. Walaupun tujuannya sama-sama perbaikan ekonomi, akan tetapi pendekatan yang berbeda akan memberikan dampak yang berbeda terhadap kehidupan ekonomi rakyat.

5. Politik Luar Negeri

Pada jaman globalisasi seperti sekarang ini, politik luar negeri memegang peranan yang sangat penting. Politik luar negeri akan menetukan apakah kita akan menjadi bangsa yang mandiri atau bangsa yang tergantung kepada bangsa lain.

6. Profil Pasangan

Informasi tentang profil pasangan saat ini dan juga track record masa lalu sangat penting guna menilai pasangan manakah yang paling memenuhi kriteria di atas.

Bagaimana menurut anda, kriteria apa saja yang diperlukan untuk memilih pasangan capres - cawapres?


Sumber: bisnissosial.blogdetik.com

Delapan Alasan Mendukung Sby-Boediono


PK-Sejahtera Online. Tifatul, dalam acara deklarasi dukungan terhadap Sby-Boediono di Surabaya (7/6) mengatakan dukungan pks terhadap Sby-Boediono bukan pragmatis tapi sudah melalui kajian dan prosedur partai.

Ada delapan alasan PKS mendukung Sby-Boediono, yaitu:

1. PKS hanya ingin koalisi dengan partai reformis. Kader-kader menolak koalisi dengan kelompok-kelompok bermental "orde baru"
2. SBY pro perubahan. sudah banyak hasil dicapai lebih baik seperti keamanan, ekonomi, swasembada pangan, bantuan orang miskin, pemberantasan korupsi dan lainnya.
3. Pengalaman pilkada: PKS tidak ingin lagi sekadar jadi kuda tunggangan partai-partai yang tidak reformis. Di beberapa pilkada, PKS sudah berjuang habis-habisan, setelah itu ditinggal. PKS tidak ingin ditipu lagi.
4. Pengalaman koalisi 2004-2009: Pada pilpres 2004, koalisi PD, PKS, PBB dan PKPI sukses mengantarkan SBY-JK menjadi presiden. Tetapi datang partai yg tidak berkeringat bergabung minta jatah di kabinet, lalu ingin menggeser PKS dari koalisi.
5. Keputusan Majelis Syuro PKS: Koalisi dengan SBY merupakan hasil Majelis Syuro PKS ke XI. MS sebagai lembaga tertinggi partai telah memberikan legitimasi kuat untuk koalisi.
6. Aspirasi konstituen : Lebih dari 70 % kader menghendaki PKS berkoalisi dengan SBY dan PD.
7. SBY akomodatif terhadap usulan-usulan solusi bangsa
8. SBY disukai dan didukung oleh rakyat: Terbukti tingginya dukungan rakyat dalam survey.

Acara berlangsung pukul 09.00 hingga tengah hari. Hadir dalam acara tersebut, Mayjen (P) Imam Utomo, korwil pemenangan SBY - Boediono Jatim, korwil Jatim-Bali PKS Ir. Sigit Susiantomo, Ketua DPW PKS Jatim, Ja'far, Suripto SH dan perwakilan partai-partai pengusung koalisi.

TIfatul bertekad mengoptimalkan mesin PKS. "Target PKS, insya Allah dapat menyumbang dua kali lipat perolehan suara pemilu legislatif lalu" Pungkasnya.

PKS NTB Deklarasi Dukung SBY-Boediono


VIVAnews. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nusa Tenggara Barat menyatakan dukungannya terhadap pasangan capres dan cawapres SBY-Boediono dalam pemilihan umum 8 Juli 2009 mendatang.

Dalam deklarasi bersama 24 partai politik pendukung, 7 Juni 2009 kemarin, PKS menyatakan solid dan siap menjadi barisan untuk memenangkan pasangan SBY-Boediono.

Ketua Dewan Syura PKS Surahman Hidayat menyatakan, pilihan pasangan SBY-Budiono merupakan pilihan rakyat. PKS NTB menilai pasangan itu layak dukung karena sudah terbukti dapat menjalankan pemerintahan dengan baik.

"SBY pernah sukses dengan swasembada pangan itu bukti keberpihakan terhadap rakyat.Fungsi dan kinerjanya yang kita nilai," kata Surahman dihadapan ratusan kader PKS.

Surahman meminta seluruh simpatisan kader PKS tidak terpancing dengan isu neoliberalisme yang dituduhkan pada Budiono. Saat ini pasangan SBY-Budiono sudah menetapkan sistem ekonomi jalan tengah yang akan diterapkan selama kepemerintahannya nanti.

Dia juga menapik issu yang menyatakan tentang perpecahan ditubuh partai dengan nomor urut 8 itu. "Perolehan suara pada pemilu legislatif lalu mencapai 160 ribu sehingga dengan berkoalisi sudah 60 persen modal suara yang kita miliki. Kalau itu dipertahankan maka kita yakin dapat menang," ujarnya.

Tifatul: Berkata Lembut Banyak Orang Jadi Pengikut


PK-Sejahtera Online. Presiden PKS, Tifatul Sembiring menyatakan hendaknya kader PKS berkata lembut jangan berkata kasar. "Sebab bila kita berkata kasar banyak orang jadi gusar, kalau berkata lembut, banyak orang jadi pengikut," Tegasnya. "Nabi Musa saja diperintahkan berkata lembut kepada Firaun, orang yang paling kejam di muka bumi, apalagi kita sesama anak bangsa," katanya.

Sepanjang perkenalannya dengan SBY sejak tahun 2001, Tifatul mengamati belum pernah SBY berkata kasar di depan publik, sehingga wajar jika pemilu legislatif kemarin beliau dan partainya banyak pengikut.

Himbauan Tifatul tersebut disampaikan dalam acara Konsolidasi Struktural DPW PKS Jawa Barat untuk pemenangan SBY-Boediono di Bandung Kamis sore (4/1).

Hadir dalam acara tersebut 26 dewan Pimpinan Tingkat Daerah Se-Jabar. Hadir juga Ketua Pemenangan pilpres daerah Jabar dari Partai Demokrat, Iwan Sulanjana.

Acara Konsolidasi struktural PKS tingkat propinsi akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia mulai hari ini (4/1). Tifatul juga menjelaskan bahwa mesin PKS sudah panas dan akan dipacu maksimal untuk pemenangan pasangan no 2 SBY-Boediono.