jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Rabu, 04 Februari 2009

PKS Korea Kejar Target


Dalam Pemilu legislatif 2004 lalu PKS di Korea ada di urutan ke-4 dengan perolehan suara 10.64% dari total pemilih yang memberikan hak suara. Di Pemilu legislatif yang akan digelar pada April 2009, PKS Korea mentargetkan 30% perolehan suara.

Guna mencapai target 30% tersebut, pada Minggu 14 Desember 2008 PIPPKS Korea menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang dihadiri para Koordinator Cabang, yang merupakan perwakilan seluruh provinsi di Korea Selatan.

Lonjakan tiga kali lipat ini insya Allah bukan sesuatu yang tidak mungkin mengingat kader PKS di Korea senantiasa berupaya untuk menebar manfaat bagi masyarakat, bukan hanya di saat menjelang Pemilu namun juga di jauh-jauh waktu sebelumnya.

Dakwah bukanlah sesuatu yang sifatnya instan dan sekali pakai, namun sifat dakwah adalah berkesinambungan. Oleh karena itu, program-program yang dijalankan oleh PIPPKS Korea harus bertumpu pada pemahaman tersebut.

Rakor dimulai dengan penyegaran pada peserta tentang urgensi peran politik dalam membangun bangsa dan Negara Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan target dan program-program pemenangan Pemilu, serta pembekalan direct selling bagi para kader dan simpatisan PKS di Korea.


Oleh:
Agus Pamitran, Ketua PIPPKS Korea
adminpks@pks-korea.org

Lagi,Sekretariat PKS Tangerang Diteror Bom


Tangerang (ANTARA News). Kantor Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kecamatan Ciputat yang berlokasi di Jalan Bukit Nusa Indah Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, diteror akan diledakkan bom oleh pria tidak dikenal, Selasa petang.

Teror ancaman peledakkan yang dilakukan pria tidak berindentitas tersebut melalui pesan singkat dan sambungan telepon selular milik Fahrul Arief sebagai pemilik rumah yang dikontrakkan untuk kantor sekretariat DPC PKS tersebut.

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Tangerang, Anugerah menjelaskan, pelaku mengirim pesan singkat dan sambungan telepon selular tentang ancaman peledakkan tersebut sebanyak lebih dari tujuh kali.

"Pelaku menelpon berulang kali tapi diduga orangnya satu karena suarnya sama," kata Anugerah.

Anugerah menyebutkan, penelpon misterius tersebut akan letakkan bom di belakang kantor sekretariat PKS dan tidak lama akan segera meledak.

Anugerah menegaskan, meski pun sebuah ancaman, namun PKS menanggapi teror tersebut sebagai masalah serius karena kejadian yang sama pernah diterima pengurus PKS di Kota Depok, Jawa Barat.

Ia menambahkan, pihaknya sudah melaporkan ancaman tersebut ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Provinsi Banten dan aparat kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.

Jelang Pemilu, Wajar Buat Kebijakan Populis


Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) sangat wajar bila pemerintah membuat kebijakan yang populis untuk mendekati masyarakat.

"Merupakan kelaziman menjelang pemilu muncul kebijakan yang populis dari pemerintah untuk mempertahankan kekuasaannya," kata pengamat politik Universitas Diponegoro Fitriyah, di Semarang.

Fitriyah mengatakan, strategi tersebut sangat diketahui oleh seluruh pelaku politik apalagi ada fakta pemilih Indonesia memiliki kecenderungan lupa dan hanya mengingat peristiwa baru.

Ia menjelaskan, penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium menjadi Rp5.000/liter dari sebelumnya Rp5.500/liter dan solar menjadi Rp4.800/liter dari Rp5.500/liter karena harga minyak di pasar dunia memang turun.

Fitriyah mengatakan, penurunan harga premium dan solar tersebut sangat memberi pengaruh kepada masyarakat. Pemerintah berharap timbul keinginan dalam masyarakat untuk mempertahankan pemerintahan yang sekarang karena telah memberikan bukti nyata menyejahterakan mereka.

"Kalau kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dapat menjawab harapan rakyat, tentu masyarakat ingin mempertahankan pemerintahan. Tetapi kalau kebijakan pemerintah tidak jelas, tentu akan mencari alternatif lain," katanya.

Fenomena tersebut, lanjut Fitriyah, tentu merupakan tantangan berat bagi kandidat lain yang ingin maju dalam Pemilihan Presiden 2009. Kandidat lain perlu kerja keras untuk dapat mengimbanginya.

"Masih cukup waktu bagi kandidat lain untuk kerja keras memberikan tawaran alternatif," katanya.

Kandidat lain bisa berjuang untuk memberi harapan bahwa mereka juga dapat memberikan alternatif lain demi peningkatan kesejahteraan bagi rakyat banyak.

Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika, M. Nuh, mengatakan, penurunan harga premium dan solar tidak ada kaitannya dengan isu politik termasuk untuk menaikkan popularitas pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla (SBY-JK).

"Jangan dipandang bahwa penurunan BBM ini berkaitan dengan kebijakan politik praktis yang arahnya ke 2009 tetapi ini kebijakan publik yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata M. Nuh.

Ia mengatakan, harga BBM jenis premium diturunkan menjadi Rp5.000/liter dan solar menjadi Rp4.800/liter karena harga minyak di pasar dunia memang turun.

M. Nuh menjelaskan, harga komoditas hampir selalu bersifat situasional dan sangat tergantung pada variabel-variabel termasuk penawaran dan permintaan.