Menyusul rencana Pembangunan Pasar
Nguter, Komisi II DPRD Sukoharjo melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di
Pasar Nguter, Senin (11/2). Mereka ingin mengetahui kesiapan pedagang
maupun pengelola pasar menjelang pembangunan Pasar Nguter.
Ketua Komisi II DPRD Sukoharjo, Hasman
Budiadi mengatakan, sesuai rencana Pemkab Sukoharjo, pada 2013 Pasar
Nguter akan dibangun sebagai pasar jamu terbesar di Indonesia. Dana yang
dialokasikan dari APBN sebesar Rp 10 milliar diharapkan memperlihatkan
spesifikasi jamu. Komisi II ingin melihat langsung kesiapan di lapangan,
terkait rencana Pemkab Sukoharjo tersebut.
“Kita lihat situasi dan kesiapan para
pedagang serta pengelola pasar. Diharapkan nantinya tidak menemui
masalah saat proses pembangunan pasar berlangsung. Mulai dari zona
pedagang, karena ada 491 pedagang yang 143 di antaranya merupakan
pedagang jamu. Bagaimana cara pembagiannya nanti agar spesifikasi jamu
tetap terlihat, dan tidak berebut lokasi,” ujar Hasman Budiadi
didampingi anggota Komisi II Sarjono dan Bambang.
Komisi II berharap rencana pembangunan
pasar darurat juga harus sesuai dengan keinginan pedagang, demi
kenyamanan para pedagang berjualan saat proses pembangunan pasar
berlangsung.
“Kita belajar dari pengalaman
pembangunan pasar Sukoharjo dan Bekonang. Kita inginkan pasar darurat di
buat sesuai keinginan pedagang demi kenyamanan. Terlebih jika terjadi
hal-hal yang di luar kendali, seperti molornya pembangunan pasar.
Diharapkan tidak mempengaruhi hasil penjualan pedagang saat berada di
pasar darurat,” kata Hasman.
Sementara itu, Lurah Pasar Nguter,
Widadi Nugroho mengatakan, pihaknya sudah menggelar sosialisasi dan
pendataan ulang bagi pedagang. Proses pendataan ulang pedagang tersebut
optimis Ia selesaikan pada akhir Februari 2013.
“Memang pedagang di sini bukan hanya
jamu. Ada juga pedagang pakaian, sembako, sayuran, buah, perhiasan
maupun warung. Kita sudah mulai melakukan sosialisasi sekaligus
pengelompokan zona. Saat ini tercatat ada 491 pedagang termasuk pedagang
oprokan. Untuk pasar darurat, lokasi yang disiapkan berjarak sekitar
200 meter dari jalan raya. Lokasinya seluas 4000 meter, milik salah satu
pedagang juga,” ujar Widadi.
Sumber: Sukoharjokab.go.id