VIVAnews. Salah satu aktivis Petisi 28 Haris Rusli yakin sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak berubah terkait skandal bail out Bank Century. Meskipun, saat ini salah satu anggota Panitia Khusus Bank Century dari Fraksi PKS, M Misbakhun tengah digencar diberitakan.
Meski bukan bidangnya, Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief menyoal letter of credit (LC) Misbakhun di Bank Century. Andi menilai dokumen ini bermasalah.
Menurut Haris, persoalan Misbakhun dengan Andi ini adalah persoalan pribadi, bukan persoalan Pansus. "Silahkan Andi Arief buktikan ke polisi. PKS harus jalan terus," kata Haris yang ditemui saat berdemo di depan gedung DPR, Senin 1 Maret 2010.
Dia menilai sikap Andi Arief merupakan langkah mendemoralisasi Pansus Angket Century dengan berbagai manuvernya.
"Tindakan Andi sebenarnya sudah di luar prosedur. Kan tugas dia hanya mengurusi bencana alam saja," kata dia.
Besok, DPR akan menggelar Paripurna khusus kasus Century ini. Haris mengingatkan agar Paripurna fokus pada dua poin jika mekanisme yang dipilih adalah voting.
Pertama, kata dia, apakah bail out ke Bank Century senilai Rp 6,7 triliun itu pelanggaran atau tidak.
Kedua, lanjut Haris, apakah mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono dan mantan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani bertanggung jawab atau tidak.
"Nah, yang kami takutkan yang divoting itu tidak jelas. Tidak ada hal lain yang perlu divoting di luar dua poin itu," kata Haris.
Sumber: Politik.Vivanews.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar