jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 01 Maret 2010

Dewan Syuro PKS: Selesaikan Kasus Misbakhun Secara Hukum

JAKARTA. Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hilmy Aminuddin mengatakan permasalahan tuduhan kepada salah satu kadernya, Misbakhun, harus diselesaikan secara hukum.

Menurutnya, PKS tidak akan membawa masalah tersebut ke ranah politik. "Masalah fitnah kepada saudara Misbakhun adalah masalah hukum, tidak akan ada pengaruh politik," ungkap Hilmy kepada wartawan, Senin (1/3) saat menerima kunjungan inisiator hak angket di DPP PKS, Jl. Tb. Simatupang, Jakarta.

Hilmy melanjutkan PKS siap membela kadernya di ranah hukum. Mengenai sikap pansus hak angket skandal Bank Century, Hilmy menegaskan sedari awal partainya menyerahkan sepenuhnya kepada anggota pansus. Mengenai loby yang terjadi, ia pun menegaskan sikap PKS masih tetap istiqomah seperti pandangan akhir fraksi yang sudah disampaikan. "Buat kita tidak ada pandangan akhir kedua, pandangan akhir sudah kita sampaikan," ungkapnya.

Sementara itu, anggota DPRRI Fraksi PKS, Andi Rahmat, menyatakan Dirut Bank Mutiara telah menjelaskan ke pansus terkait tuduhan L/C fiktif tersebut. Menurutnya, L/C yang dialamatkan sudah dilunasi USD 7 juta, dan USD 15,5 juta sisanya sudah diresktrukturisasi.

"Ini kolektabilitas lancar, sudah ada laporan resmi dari bank mutiara," ungkapnya. Ia pun mengaku dapat memahami sikap Andi Arief yang melaporkan koleganya. "Beliau kan biasa mengurusi bencana alam dan tidak paham perbankan, wajar," jelasnya.


Sumber: Republika Newsroom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar