jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 01 Maret 2010

PAN Minta SBY Singkirkan Menteri PKS

JAKARTA. Sikap kritis Fraksi Keadilan Sejahtera (FPKS) di Pansus Angket Skandal Century mengundang cibiran dari sesama partai pengusung SBY-Boediono. PAN sebagai salah satu anggota koalisi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menganggap FPKS dan Fraksi Partai Golkar tidak berkomitmen terhadap koalisi.

Wakil Sekjen DPP Partai Amanat Nasional (FPAN) Idrus Sahab menyatakan, sebaiknya Presiden SBY me-reshuffle menteri-menteri dari PKS. “Kami menyayangkan sikap PKS yang tidak komitmen pada koalisi. Mestinya, PKS yang sudah tergabung dalam koalisi sejak deklarasi bisa menyaring apa saja yang harus disampaikan dalam kesimpulan akhir fraksi di Pansus, bukan berarti pula harus membenarkan yang salah, tapi proporsional,” kata Idrus kepada wartawan di Jakarta, Minggu (28/2).

Menurut politisi asal Sumatera Selatan itu, seharusnya PKS tidak terlalu frontal. “Masak frontalnya PKS melebihi Golkar. Politisi asal PKS itu dijadikan menteri untuk mengkoordinasikan ke dalam tubuh PKS tentang kebijakan pemerintah. Harapannya ada kontrol dan konsolidasi. Tapi kalau sudah begini, mau bagaimana lagi. Sebaiknya, PKS menarik diri dari koalisi. Kalau tidak menarik diri, kami sarankan kepada Presiden untuk melakukan reshuffle,” cetus Idrus.

Karenanya barisan Hatta Radjasa lebih memilih Gerindra yang mulai merapat. Bahkan bila perlu merangkul PDI Perjuangan. “Orang pintar sebenarnya banyak. Tetapi PKS masuk itu karena koalisi saja. Mestinya PKS tidak se-frontal itu. Apalagi sebagai mitra koalisi. Jangan-jangan ada misi terselubung untuk Pemilu 2014,” bebernya.(gus/jpnn)


Sumber: JPNN Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar