Jakarta. Menjelang sidang paripurna, Presiden SBY membuat statemen yang cukup mengagetkan. Secara tegas SBY menyatakan, dirinya bertanggung jawab atas kebijakan bailout Century.
"Keyakinan apa yang membuat SBY bisa berkata demikian? Coba sejak awal dia nyatakan bertanggung jawab, Pansus saya rasa tidak perlu membuang waktu. Cari bukti, periksa sana-sini," kata aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Anti-Korupsi (Kompak) Ray Rangkuti kepada detikcom melalui perbincangan telepon, Senin (2/3/2010) malam.
Menurut Ray, pernyataan tersebut menunjukkan bahwa SBY hanya sekadar cari simpati. SBY ingin menunjukkan bahwa dirinya bukan pemimpin yang lepas dari tanggung jawab.
"Dia juga menepis bahwa ia bukan pemimpin yang mengorbankan anak buah," imbuh Ray.
Ray menyayangkan, pernyataan tersebut dikeluarkan saat Pansus telah selesai bekerja. Padahal, Pansus, pengamat, aktivis hingga masyarakat telah 'habis-habisan' mengurusi masalah Century ini.
"Sayangnya, ini kan Bu Sri Mulyani sama Pak Boediono sudah dihajar habis-habisan. SBY malah mengambil keuntungan dari penderitaannya," kecamnya.
Presiden SBY siap bertanggung jawab soal pengambilan keputusan bailout Bank Century yang dilakukan pemerintah pada November 2008, meskipun keputusan tersebut diambil tidak melalui izinnya.
"Meskipun saya tidak ada di Tanah Air saat itu, meski dalam merumuskan langkah tindak perbankan dan perekonomian yang mesti dilakukan terhadap Bank Century dan meskipun baik Gubernur BI dan Menkeu tidak melalui izin saya, karena beliau bekerja dengan UU, saya katakan bahwa yang dilakukan penyelamatan perekonomian kita adalah benar," jelas SBY dalam pertemuan dengan para bankir di kantornya, Jakarta, Senin (1/3/2010).
"Pertama kali yang saya sampaikan pada tanggal 23 november 2008 dan saya ulangi lagi pada arahan di Cilangkap, di Madiun, sebagai tindakan untuk selamatkan perekonomian kita, itu benar. Dan saya bertanggung jawab," tandasnya. (ape/nrl)
Sumber: Detiknews.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar