PK-Sejahtera Online. Tradisi pengunduran diri presiden PKS bila terpilih sebagai pejabat publik merupakan upaya untuk menghindari konflik kepentingan.
Demikian ditegaskan mantan presiden PKS Tifatul Sembiring yang kini menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) di Kabinet Indonesia Bersatu II, saat diwawancarai di Jakarta, (26/10).
"Kini saya bergabung di Kabinet Indonesia bersatu dan untuk menghindari konflik kepentingan maka saya mengundurkan diri," jelas Tifatul.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa pengunduran diri sudah terlebih dahulu dicontohkan oleh dua presiden PKS sebelumnya, yaitu Nur Mahmudi Ismail dan Hidayat Nurwahid.
"Nur Mahmudi mundur saat terpilih sebagai Menteri Kehutanan era Gusdur, dan Hidayat juga mundur saat terpilih sebagai Ketua MPR periode lalu," tuturnya.
Saat ditanya program 100 harinya, Tifatul menyuguhkan program 100 desa komputer yang dilaksankan berdasarkan skala prioritas.
"Agar komputer hidup perlu adanya listrik, maka pelaksanaanya diprioritaskan pada desa-desa yang telah dialiri listrik," terangnya.
100 desa komputer merupakan bagian dari desain utama programnya yakni 10.000 desa komputer sampai dengan 2014. Selain desa komputer, Tifatul juga merencanakan program 25.000 desa berdering.
Saat ditanya tentang visinya ke depan, Tifatul menuturkan bahwa dirinya memimpikan Indonesia modern yang barbasis pada informasi guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. (adine)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar