jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 27 Oktober 2009

Diancam dibunuh, Sekda Sukoharjo lapor polisi


Sukoharjo (Espos). Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo, Indra Surya mengadukan short message service (SMS) yang berisi makian beserta ancaman pembunuhan yang ditujukan kepada dirinya di Polres setempat.
Berdasar informasi yang dihimpun di Polres Sukoharjo, Sekda menerima SMS teror tersebut sesuai mengisi acara Halo Wargaku di RRI, Kamis (15/10). Berdasarkan penuturan Indra pada kepolisian seperti yang tertulis di berita acara pemeriksaan (BAP), kejadian SMS teror diawali ketika yang bersangkutan membahas rekrutmen CPNS di acara Halo Wargaku.

Di tengah-tengah acara, Indra mengaku menyebutkan nomor hanphone (HP) miliknya dengan tujuan agar warga yang menemukan kecurangan dalam rekrutmen CPNS segera melaporkan melalui nomor tersebut.

Masih mengacu kepada BAP kepolisian, Indra mengaku langkahnya memberikan nomor telepon kepada masyarakat banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Hal itu terbukti dari banyaknya SMS yang masuk ke HP-nya, yang menyatakan dukungan mereka terhadap sikapnya yang menegakkan transparansi dalam rekrutmen CPNS formasi 2009.

Di antara sekian banyak SMS yang menyatakan dukungan, Indra menambahkan, ternyata ada juga SMS yang bernada teror. Dalam SMS teror tersebut, si pengirim SMS dengan nomor HP 087834892620 menuliskan sejumlah kata makian dan mengancam bakal membunuh Indra lantaran tidak mau membelikan pulsa HP.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Aan Suhanan melalui Kasatreskrim, AKP Sukiyono menjelaskan, berdasarkan laporan Sekda, pihaknya langsung melakukan penyelidikan. “Berdasarkan penyelidikan kami, akhirnya pengirim SMS teror kepada Sekda bisa kami temukan. Tersangka itu kami tangkap di Semarang saat akan menuju Jakarta,” jelasnya ketika dijumpai wartawan, Senin (26/10).

Tersangka atas nama Suyoto, 43, warga Karangturi, Kapungan, Polanharjo, Klaten, imbuh Sukiyono, setelah diperiksa mengaku telah mengirim SMS teror kepada Sekda. Motifnya sendiri, awalnya hanya iseng setelah yang bersangkutan mendengarkan acara radio di mana Sekda menyebutkan nomor HP miliknya.


Sumber: http://www.solopos.com/2009/sukoharjo/diancam-dibunuh-sekda-sukoharjo-lapor-polisi-6803

Tidak ada komentar:

Posting Komentar