jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 08 Maret 2010

Tak Hiraukan Ancaman Reshuffle, PKS Hanya Dengarkan SBY

Jakarta. Jelas sudah mengapa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berani mengambil sikap berbeda dengan Partai Demokrat (PD). PKS hanya mau mendengarkan titah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bukan instruksi PD.
"Kami hanya mau mendengarkan Pak SBY, konsisten dengan kontrak politik yang ada pada Kami," kata Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, saat berbincang dengan detikcom, Minggu (7/3/2010).

Hal ini disampaikan Luthfi menyikapi wacana reshuffle yang terus digembor-gemborkan PD. Menurutnya, PKS masih setia dengan koalisi.

"Kami meyakini Pak SBY tidak buru-buru dan tidak dapat diprovokasi. PKS selama ini menjalankan kontrak politik di bidang hukum dan keuangan untuk menjalankan pemerintahan yang bersih," jelas Luthfi.

Tentu saja, imbuh Luthfi, reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Presiden. "Keputusan akhir tetap di tangan Pak SBY," tutupnya. (van/lrn)


Sumber: DetikCom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar