jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Rabu, 28 Oktober 2009

Golkar Jateng incar kemenangan 10 Pilkada


Semarang (Espos). Partai Golkar Jawa Tengah mengincar kemenangan di 10 dari 17 wilayah yang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di provinsi ini pada 2010.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Tengah Bambang Sadono di Semarang, Sabtu (24/10), mengatakan pada 10 daerah tersebut, posisi bupati/wali kota atau wakilnya dijabat oleh sosok yang diusung oleh Golkar.

“Target kami mempertahankan posisi kepala daerah yang saat ini dipegang oleh kader Golkar,” kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah ini.

Sejumlah daerah yang saat ini kepala daerahnya dijabat oleh kader Golkar, kata dia, antara lain Kabupaten Blora, Kendal, Grobogan, Purworejo, Klaten, Boyolali serta Kota Pekalongan.

“Apakah akan mengincar posisi pertama atau kedua, kami akan lihat dulu dinamika politiknya,” katanya.

Mengenai mekanisme penetapan calon yang akan dipilih, lanjut dia, pengurus daerah belum dapat memutuskan karena masih menunggu arahan dari dewan pimpinan pusat.

“Kami belum tahu, apakah akan menggunakan mekanisme konvensi atau tidak, karena masih menunggu petunjuk pusat,” katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Boyolali Bambang Sutoyo mengatakan pengurus wilayah ini masih menginventarisasi kader partai yang dinilai siap diusung dalam pemilihan 2010.

Selain itu, kata dia, Golkar Boyolali juga masih menunggu pentunjuk dari pengurus pusat mengenai mekanisme pemilihan kandidat yang akan dicalonkan.

“Saya kira masih perlu menggunakan metode konvensi, namun disederhanakan,” kata Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jateng ini.

Ia juga menjelaskan meski memiliki 10 wakil rakyat di legislatif, Golkar Boyolali juga belum memutuskan apakah akan mengusung sendiri calon bupati/walikota, atau berkoalisi dengan partai lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar