SUKOHARJO. Usai Pilkada Sukoharjo Kamis (3/6) lalu, Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di lingkungan Pemkab dibuat resah dan cemas. Pasalnya, beredar kabar adanya mutasi besar-besaran yang akan dilakukan oleh Bupati Sukoharjo, Bambang Riyanto.
Beberapa PNS yang enggan disebut namanya, mengatakan, kabar rencana mutasi besar-besaran itu memang santer beredar setelah dalam Pilkada kemarin, pasangan calon bupati Titik Suprapti yang juga istri Bupati Sukoharjo saat ini, dinyatakan kalah oleh pasangan Wardoyo-Haryanto (War-To).
“Isu mutasi besar-besaran sebenarnya sudah lama terdengar dan isu tersebut semakin gencar usai kekalahan TBR-Tarto kemarin,” ujar seorang PNS.
Mutasi tersebut menurut dia, akan dilakukan terhadap pejabat-pejabat yang dianggap tidak mampu memenangkan daerahnya dalam mendongkrak suara pasangan TBR-Tarto saat Pilkada kemarin. “Ini bukan mengada-ada dan serius,” ujarnya.
Beberapa PNS lainnya mengatakan, kabar tersebut juga beredar luas di lingkungan kerjanya. Namun terkait kapan mutasi tersebut dilakukan, belum ada kepastian. Hanya disebutkan setelah Pilkada dan pasangan TBR-Tarto dinyatakan kalah.
“Kami juga dibuat resah dengan adanya kabar tersebut, apalagi mutasi baru saja dilakukan kenapa harus dilakukan lagi dalam waktu yang singkat,” akunya dengan nada cemas.
Kinerja Baik
Dikonfirmasi terpisah, Sekda Sukoharjo, Indra Surya menyatakan, kabar adanya mutasi besar-besaran itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat ini. Karena sampai saat ini kinerja PNS dianggap baik dan tidak perlu adanya mutasi lagi.
“Sejauh ini kinerja PNS sudah baik. Jadi tak perlu cemas, mutasi seperti yang dikabarkan itu tidak akan terjadi,” tegas Sekda.
Sementara ditemui terpisah, Bupati terpilih Wardoyo Wijaya menegaskan, kabar adanya mutasi besar-besaran juga pernah didengarnya usai kekalahan TBR-Tarto. Biarpun demikian, Wardoyo menegaskan, para PNS tidak perlu cemas dengan adanya berita mutasi yang belum tentu benar.
“PNS tidak usah menanggapi isu tersebut dan lebih baik fokus bekerja memberikan pelayanan terbaik buat masyarakat,” katanya.
Wardoyo menambahkan, sesuai program 100 hari pertama ia menjabat sebagai bupati nanti, pihaknya akan mengembalikan PNS yang dimutasi yang tanpa didasari profesionalisme, tapi atas dasar like and dislike. (mal)
Sumber: Harian Joglosemar Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar