SUKOHARJO. Satgas anti-money politics Wisanggeni selama pelaksanaan Pilkada Sukoharjo mengaku telah mengeluarkan uang hadiah sebanyak Rp 10 juta bagi penangkap praktik money politics.
Juru bicara Satgas, Kusuma Putra menjelaskan, satgas anti money politics Wisanggeni selama Pilkada Sukoharjo, mulai dari masa tenang sampai hari H Pilkada, Kamis (3/6), telah berhasil menangkap pelaku yang terbukti melakukan money politics .
“Kami bekerja efektif sejak lima hari sebelum pelaksanaan Pilkada dan hasilnya sangat efektif untuk mencegah praktik money politics ,” ujar Kusuma, Sabtu (5/6).
Selain itu, kata dia, tujuan keberadaan satgas anti money politics di tengah masyarakat saat Pilkada kemarin tidak lain adalah ikut membantu masyarakat Sukoharjo menciptakan Pilkada yang bersih tanpa kecurangan, sekaligus sebagai pendidikan politik bagi masyarakat.
“Keberadaan Satgas juga diterima masyarakat, buktinya banyak warga yang turut membantu kami dalam menindak segala bentuk pelanggaran Pilkada,” katanya.
Kusuma mengatakan, selama aktif mengawal proses Pilkada, Satgas telah mengeluarkan uang sebesar Rp 10 juta, yang diberikan pada masyarakat langsung secara tunai. Satu kasus diberi hadiah Rp 2 juta. Terkait uangnya akan digunakan pribadi atau dengan rekan-rekannya, Kusuma mengatakan, itu terserah warga bersangkutan.
“Yang jelas kami sudah memberikan hadiah pada mereka yang berhasil menangkap money politics,” ujarnya.
Kusuma mengakui, keberadaan Satgas anti money politics tersebut tidak akan bekerja secara maksimal jika tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat luas. (mal)
Sumber: Harian Joglosemar Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar