jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Rabu, 09 Juni 2010

Sukoharjo (Espos). Sejumlah relawan pasangan calon bupati Titik Bambang Riyanto-Sutarto (TBR-Tarto) menarik bantuan semen yang telah diberikan kepada warga Dukuh Watulumbung, Desa Watubonang, Tawangsari. Tindakan itu dilakukan menyusul kekalahan pasangan TBR-Tarto di wilayah tersebut.

Informasi yang dihimpun Espos, di lokasi menyebutkan, bantuan semen yang diberikan tim relawan kepada warga Dukuh Watulumbung tepatnya di RW IX sebelum pelaksanaan Pilkada sengaja diberikan sebagai kompensasi atas dukungan warga kepada TBR. Bantuan semen sebanyak 100 sak tersebut dibagikan ke empat RT masing-masing sebanyak 25 sak.

Namun, begitu perolehan suara pasangan TBR-Tarto kalah telak, pihak relawan justru akan menarik bantuan semen, bahkan sudah ada semen yang ditarik. Hal itu diakui mantan Ketua RW IX Dukuh Watulumbung, Muwardi. Menurutnya, anggota relawan TBR-Tarto telah menarik bantuan semen.

“Iya memang ada penarikan bantuan semen. Dulu RW IX memang diberi bantuan 100 sak semen tapi setelah pasangan TBR-Tarto di sini kalah suara, bantuannya diminta kembali,” ujarnya ketika dijumpai Espos, Senin (7/6) di desanya.

Sejumlah warga juga mengakui adanya penarikan bantuan tersebut. Namun, mereka memilih tidak banyak berkomentar lantaran takut. “Untuk kejelasannya lebih baik menemui RT atau relawan, karena mereka yang tahu persisnya,” ujar salah seorang warga.

Sementara salah seorang anggota tim relawan TBR-Tarto, Sriyono membantah menarik bantuan semen, namun dia justru menyebut warga di wilayahnya sebagai pengkhianat lantaran tidak satu suara mendukung TBR-Tarto. “Masyarakat di sini semula sudah sepakat untuk mendukung TBR tapi ternyata mereka pengkhianat. Tujuan kami tidak lain supaya warga kompak dan bersatu tapi mereka malah seperti ini,” ujarnya.

Hal senada juga diakui Ketua RT 03/RW IX Dukuh Watulumbung, Slamet Tepos. Menurutnya, bantuan semen yang diberikan warga murni berasal dari Sadi dan Ateng yang juga merupakan anggota relawan TBR. “Awalnya warga di sini sudah kami mintai KTP untuk mendukung TBR maju sebagai calon independen dan berhasil mengumpulkana 300 KTP. Meskipun tidak jadi digunakan tapi kami berinisiatif memberi bantuan semen untuk warga,” katanya.

Kendati mengaku kecewa atas hasil perolehan suara, namun pihaknya membantah telah menarik bantuan tersebut lantaran bantuan semen telah digunakan untuk pembangunan jalan dan talut. “TBR di sini kalah penyebabnya entah karena akhlak warga yang jelek atau mentalnya gimana, padahal dari awal mereka sudah sepakat dukung TBR. Tapi sekali lagi walau kami kecewa kami tidak pernah menarik bantuan,” katanya.


Sumber: Solopos Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar