Jakarta. Isu Presiden SBY akan melakukan reshuffle kabinet saat berakhirnya program 100 hari pemerintahan tidak menjadikan PKS gentar. PKS yakin SBY sangat arif dan tidak gegabah dalam mengambil keputusa politik tersebut.
"Itu hak preogratif presiden, tapi saya yakin presiden itu adil dan bijak dalam menentukan keputusan," ujar Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/1/2010).
Mustafa menjelaskan bahwa dirinya belum mendengar isu soal reshufle kabinet. Namun tidak menutup kemungkinan adanya komunikasi ulang terkait koalisi apabila ada menteri dari PKS yang di-reshuffle.
"Pasti akan ada komunikasi. Apa yang akan ditempuh, seperti apa ke depan. Tapi sejauh ini kerja menteri PKS masih baik," jelas pria berkacamata tersebut.
Mustafa menambahkan, dirinya tidak sependapat dengan opini yang menyatakan mantan presiden PKS Tifatul Sembiring layak di-reshuffle. Memang Tifatul selama ini terlihat vokal, namun dia tetap menjalankan tugas yang diberikan presiden.
"saya lihat dia vokal dalam menyuarakan amanah dari presiden maupun dari kabinet secara umum dalam rangka menjalankan tugas-tugas pemerintahan," tandasnya.
Sumber: DetikCom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar