jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 28 Desember 2009

Gerhana dan Purnama Awali Tahun 2010


JAKARTA. Malam pergantian tahun 2009 ke tahun 2010 ditandai fenomena alam yang sangat langka. Pada 1 Januari 2010 dinihari, secara bersamaan terjadi gerhana bulan sebagian dan sekaligus bulan purnama. Menurut Ahli Astronomi ITB, Dr Moedji Raharto, gerhana bulan sebagian ini bisa dilihat dari seluruh wilayah Indonesia, bahkan dari hampir seluruh dunia.
"Karena itu bulan purnama, jadi saya berharap masyarakat yang merayakan tahun baru di pinggir pantai untuk berhati-hati," ujar dia saat dihubungi Republika Online, pagi ini. Biasanya, kata dia, saat bulan purnama itu terjadi ombak besar. Hal ini, imbuh dia, harus disadari masyarakat yang malam itu berada di sekitar pantai agar tidak sampai menimbulkan korban.

Secara kasat mata, tutur Moedji, gerhana bulan sebagian ini mulai terlihat pukul 01.53 tanggal 1 Januari 2010. Sedangkan puncak gerhananya terjadi pukul 02.23. Selanjutnya, gerhana bulan sebagian ini secara kasat mata berakhir pukul 02.53. Fenomena ini, menurut Moedji, semestinya juga menjadi bahan perenungan dalam mengawali tahun 2010. Sedangkan posisi bulan purnamanya terjadi pada pukul 02.14.

Semestinya, kata dia, kejadian ini mendorong masyarakat yang merayakan pergantian tahun untuk menutup acaranya itu dengan shalat gerhana. "Kalau bisa ya sekalian tahajud," sambung Moedji. Wilayah bulan yang tertutup gerhana bulan sebagian kali ini, menurut Moedji, mencapai tujuh persen. (irf)


Sumber: Republika Newsroom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar