jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 11 Maret 2010

Misbakhun: Saya Dipaksa Hidup Dalam Imajinasi

INILAH.COM, Jakarta. Anggota Fraksi PKS Misbakhun menegaskan kalau Letter of Credit (LC) miliknya tidaklah fiktif. Untuk itu dia meminta semua pihak agar tidak memaksanya berimajinasi kalau dirinya bersalah.
"Belum apa-apa blow-up-nya luar biasa. Dan menurut masyarakat saya bermasalah. Saya dan masyarakat dipaksa menerima imajinasi salah sebagai bentuk barter," ujar Misbakhun dalam diskusi 'Benang kusut pasca Angket Century' di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/3).

Menurut dia, pihak bank sudah menyatakan dengan jelas bahwa LC-nya tidak fiktif begitu juga dengan perusahannya PT Selalang. Misbakhun menambahkan, ketika kemudian bergeser bahwa restrukturisasi LC bermasalah bisa ditanyakan kepada BPK.

"LC itu dikeluarkan bank untuk membayar sesuatu yaitu dari bank ke bank. Perusahan yang saya miliki berbisnis dengan bank lain dan tidak ada masalah," kilah dia.

Menurut dia, ketika kemudian presiden menyatakan menindak LC bodong itu tidak terkait dirinya. Bahkan kata dia sudah dilansir kepolisian bahwa dalam ada 10 LC yang bermasalah sebanyak 4 LC yang fiktif.

"LC saya nggak fiktif. Tapi seakan ada imajinasi saya bersalah, LC bermasalah dan partai bermasalah. Otak kita dipaksa bermasalah. Untung otak saya masih sehat,"
tandas dia. [jib]


Sumber: Inilah.Com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar