jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Rabu, 17 Februari 2010

Toha dan Wardoyo masuk penjaringan PKS

Sukoharjo (Espos). Mantan Wakil Bupati Sukoharjo, M Toha serta mantan Ketua Dewan, Wardoyo Wijaya masuk dalam penjaringan tahap kedua yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kedua nama bakal calon bupati tersebut kini diserahkan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk diseleksi lebih lanjut.

Masuknya dua tokoh Kota Makmur itu merupakan hasil keputusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS setelah melakukan rapat dengan kader serta Dewan Pimpinan Cabang (DPC).

Sebelumnya, berdasarkan hasil keputusan 12 DPC, DPD PKS memutuskan tujuh pasang bakal calon bupati serta wakil bupati (Cabup-Cawabup) untuk diusung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 3 Juni nanti.

“Setelah muncul tujuh pasang Balon Cabup dan Cawabup berdasarkan hasil rapat dengan DPC kami lantas melakukan pertemuan dengan kader untuk menyusutkan calon yang ada. Nah, berdasarkan hasil investigasi kader kami, untuk Bakal calon bupati kini telah menyusut menjadi empat nama,” jelas Ketua DPD PKS Sukoharjo, Bimawan ketika dihubungi Espos Rabu (10/2) malam.

Terkait persiapan PKS dalam Pilkada nanti, sebelumnya Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKS), Agus Ismail menjelaskan, Koalisi Rakyat Bersatu (KRB) yang beranggotakan lima partai politik (Parpol) yaitu Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PKB, Partai Persatuan Pembangunan (P3) serta Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) telah membentuk tim delapan untuk menyeleksi 10 Balon Cabup-Cawabup pada akhir pekan ini. Dari keanggotaan tim delapan tersebut, PKS tidak ada di dalamnya.

“Untuk tim delapan memang PKS tidak ada di dalamnya. Tidak adanya PKS dalam tim delapan karena PKS sebelum ini juga tidak mengajukan nama untuk Balon Cabup-Cawabup,”
jelasnya.

Tidak dilibatkannya PKS dalam tim delapan, dibenarkan oleh Bimawan.


Sumber: Solopos Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar