jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Rabu, 17 Februari 2010

Dirintis, Biogas Berbahan Baku Ciu

SUKOHARJO. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sukoharjo siap membangun 10 unit biogas yang terbuat dari bahan baku ciu (alkohol) pada tahun 2010 ini. Program biogas yang menggunakan bahan alkohal seperti ciu kemungkinan baru pertama kali dirintis.

Demikian disampaikan oleh Kepala BLH Sukoharjo, Eko Yulianto di kantornya, Selasa (16/2). Menurutnya, sampai saat ini baru tiga lokasi yang sudah punya biogas berbahan baku ciu, salah satunya adalah Kecamatan Mojolaban di Desa Gombakan (dua lokasi) dan Sembung (satu lokasi). “Sekarang masih proses, karena kendala pemakaian bahan ciu terletak pada lamanya masa tunggu pengumpulan gas,” ujar Eko, Selasa (16/2).

Dikatakan Eko, penggunaan bahan biogas seperti limbah ternak ternyata lebih mudah dibandingkan dengan bahan lain seperti ciu. Sebab waktu yang dibutuhkan untuk menyuling gas ciu butuh waktu hampir dua bulan. Sehingga warga terkadang merasa terlalu lama menunggu untuk memakai.

Eko menggambarkan, tahun 2009 lalu, pembuatan biogas dari kotoran hewan dan limbah pabrik tahu menelan Rp 100 juta dan tersebar di 12 kecamatan, di mana masing-masing kecamatan mendapat satu unit dengan dana Rp 9 juta. Sementara untuk tahun 2008 ada enam biogas skala kecil dan satu berskala besar.

Disalurkan

Biogas dikatakan kecil jika hanya mencapai lima meter kubik, dan dikatakan besar jika mencapai 14 meter kubik. Untuk biogas besar biasanya akan disalurkan di enam KK. “Untuk saat ini tingkat keinginan warga untuk memanfaatkan biogas sangat tinggi. Hal ini terlihat dari proposal yang masuk di BLH,” ujarnya kepada Joglosemar kemarin di kantornya.

Samapi saat ini sudah ada 60 unit biogas yang tersebar di seluruh kecamatan. Kebanyakan biogas tersebut menggunakan bahan kotoran dan limbah ternak. Untuk penggunaan ciu baru dilakukan Desember 2009.

“Bulan Maret nanti biogas berbahan ciu akan bisa dipakai karena penyulingan gas sudah genap dua bulan sebagai syarat untuk gas tersebut bisa dipakai,” terangnya.

Dalam hal biogas, kata dia, BLH lebih mengutamakan prioritas inovatif dalam mengembangkan bahan alternatif biogas ke depan. Dan untuk warga juga tidak akan dipungut biaya hanya bersifat retribusi saja bagi penggunanya. (mal)


Sumber: Harian Joglosemar Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar