SUKOHARJO. Ketergantungan masyarakat terhadap bus sebagai alat tranportasi umum sekarang mulai bergeser. Hal ini menyebabkan jumlah angkutan umun khususnya bus yang masuk di Terminal Sukoharjo mengalami penurunan yang signifikan. Penurunan tersebut dapat terlihat pada bulan Januari ini di mana jumlah bus masuk dan keluar terminal turun hingga mencapai 40 persen.
Kepala Unit Pelaksana Daerah (UPTD) Terminal Sukoharjo, Eko Wahyudi, kepada Joglosemar, Sabtu (30/1) mengatakan, penurunan jumlah bus tersebut sebenarnya tidak hanya terjadi untuk jenis bus antarkota dalam provinsi (AKDP) saja, tapi juga terjadi hampir semua bus antarkota yang selama ini sering keluar masuk Sub Terminal Sukoharjo. “Tetapi penurunan signifikan dapat dilihat dari jumlah bus kota yang mencapai hingga 40 persen,” jelasnya
Lanjutnya, penurunan tersebut normal mengigat pada selang waktu sehari saja di terminal Sukoharjo ini tercatat ada sekitar 500 bus yang keluar masuk yaitu sebanyak 370 armada yang merupakan bus AKDP dan sisanya hanya 30-40 armada bus AKAP. “Seperti itu memang rata-rata jumlah bus hanya sekitar 415 jumlah bus saja yang masuk,” terang Eko.
Menurutnya, saat ini untuk bus AKDP hanya ada sekitar 60 hingga 70 persen yang masih beroperasi. “Banyak pengusaha yang memilih mengandangkan sebagian armadanya, bahkan beberapa pengusaha juga sudah gulung tikar. Hal ini dapat terlihat dari sejumlah bus yang tidak lagi beroperasi,” jelasnya
Akibat penurunan jumlah bus yang masuk, tentunya juga akan berpengaruh pada pemasukan retribusi yang didapat UPTD Terminal Sukoharjo, mengingat setiap tahunnya UPTD ditarget harus mampu menaikkan jumlah retribusi. “Kita melakukan berbagai upaya di antaranya dengan memasukkan bus AKAP keterminal meskipun sekadar untuk trasnsit,” imbuhnya. (mal)
Sumber: Harian Joglosemar Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar