Sukoharjo (Espos). Sebanyak 70-an desa yang tersebar di Soloraya rawan banjir dan longsor pada musim hujan kali ini. Terkait itulah, warga di Soloraya diminta mewaspadai datangnya musim hujan dengan curah tinggi dan tempo lama terutama bulan Februari ini.
Sejumlah desa yang rawan banjir dan tanah longsor tersebut karena ada anak sungai yang menuju Sungai Bengawan Solo.
Data di Posko siaga banjir Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menyebutkan, elevasi air di sungai Bengawan Solo mulai akhir Januari mulai meningkat.
Di Bendungan Colo Sukoharjo, sudah dua kali status air sudah masuk siaga satu. Kondisi tersebut disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan juga lama. Kondisi tersebut bukan saja membuat rentan banjir di dalam kota, namun sejumlah daerah juga terancam longsor.
“Meski curah hujan tinggi, namun elevasi air waduk Wonogiri masih normal. Belum ada ada tanda-tanda di atas normal,” ujar Kasi Operasi Pemeliharan BBWSBS, Ruhban Ruzziatmo yang juga menjadi tim Satgas pengangan banjir kepada Espos, Senin (1/2).
Begitu pun pantauan di jembatan Jurug Solo, kata Ruhban, air masih di bawah normal. “Sampai saat ini yang kerap terjadi hanya genangan air. Itupun disebabkan oleh hujan dan banjir dalam kota,” paparnya.
Sejumlah banjir bukan semata disebabkan oleh Sungai Bengawan Solo. Namun, sejumlah anak sungai yang melintas ke sungai Bengawan Solo juga menjadi pemicu banjir.
Sumber: Solopos Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar