jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 29 Desember 2009

Pilkada Wonogiri, Mulyadi nekad maju, Gapensi usung calon sendiri


Wonogiri (Espos). Trah Karyodikormo akan pecah, menyusul nekadnya mantan Sekda Wonogiri, H Mulyadi untuk maju sebagai bakal calon bupati (Bacabup) Wonogiri periode 2010-2015. Mulyadi akan maju baik dari jalur partai ataupun perseorangan atau independen.
Tekadnya untuk maju sebagai Cabup Wonogiri didorong oleh rasa tanggungjawab kepada keluarga. Sebab lima tahun lalu, dalam rapat keluarga diputuskan agar Mulyadi maju sebagai Cabup, sehingga amanah keluarga lima tahun lalu akan diwujudkan saat Pilkada 2010 mendatang. Demikian dikemukakan H Mulyadi di rumahnya, Wonokarto, Wonogiri, Rabu (16/12).

“Kudangan (cita-cita) orangtua saat saya menjadi PNS adalah agar menjadi bupati. Untuk itu, dalam Pilkada 2010 mendatang, saya akan maju lagi sebagai bakal calon bupati Wonogiri. Tekad kami ini dilandasi oleh rasa tanggungjawab anak kepada orangtua, demi memakmurkan rakyat Wonogiri,” ujarnya.

Diceritakan oleh Mulyadi, lima tahun lalu di Hotel Borobudur, Jakarta seluruh keluarga berkumpul dan memutuskan agar ada keturunan (Alm) Darmo Sutarno untuk maju sebagai bupati. “Akhirnya saat itu diputuskan saya untuk menjadi senapati dan menjadi Sumantri ngenger (mengabdi), walau pada saat itu kami tetap ewuh pakewuh karena yang dihadapi Bupati Begug yang masih kuat. Keputusan keluarga itu akan tetap kami laksanakan, karena amanah yang harus dilaksanakan oleh seorang anak sehingga saya akan maju sebagai Cabup Wonogiri.”

Bagaimana dengan Sumaryoto? Mulyadi yang juga menjabat Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Wonogiri ini mengatakan tidak tahu menahu. “Saya tahu dari koran dan belum ada rembug trah atau keluarga. Jika nanti akan dilakukan rapat keluarga atau trah, kami diminta mundur tetap akan maju,” jelas alumnus FE UGM tahun 1978 ini.

Ditegaskan oleh ayah tiga anak ini, di keluarga sudah terbiasa bersaing dalam urusan bisnis. Di tempat berbeda, pengurus gabungan pengusaha jasa konstruksi (Gapensi) Wonogiri mengikrarkan kalau Gapensi akan mengusung calon sendiri dalam Pilkada mendatang. Ketua Gapensi Wonogiri, H Kirno Sulieh akan diusung menjadi Cabup ataupun Cawabup. “Kami Insya Allah siap untuk mengemban amanah dan kami berharap Pilkada Wonogiri mendatang berjalan lancar dan sukses serta kami bisa berbuat lebih baik pada masyarakat,” ujar Kirno Sulieh.

Ditambahkan oleh Sri Saptadi, bidang organisasi Gapensi dan Agus Raharjo, bendahara Gapensi, calon yang diusung Gapensi sengaja tidak dimunculkan namanya. “Tapi 75% akan maju melalui jalur partai. Bisa jadi orang partai, tapi bisa juga bukan,” ujar Sri Saptadi.

Dijelaskan oleh Sapto-demikian Sri Saptadi biasa dipanggil-anggota Gapensi dan lintas asosiasi sekitar 360 rekanan dan 2.200 kepala mandor. “Mereka tersebar di seluruh pelosok penjuru di Wonogiri dan masing-masing masih memiliki anak buah.”


Sumber: www.solopos.com/wonogiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar