Boyolali (Espos). Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Boyolali menyerukan kepada seluruh anggotanya untuk bersifat netral dalam menghadapi Pilkada Boyolali 9 Mei 2010 mendatang.Demikian disampaikan Ketua PGRI Kabupaten Boyolali Periode 2009-2014, Supana MPd saat ditemui wartawan sebelum acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Pengurus PGRI Boyolali Periode 2004-2009 kepada kepengurusan periode 2009-2014, Senin (28/12), di Gedung PGRI Kabupaten Boyolali.
“Ada enam agenda utama pengurus PGRI tahun 2009-2014. Yang pertama yaitu menyerukan kepada seluruh anggota untuk bersifat netral pada Pilkada 2010,” ucap lelaki yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Cabang PGRI Kecamatan Juwangi.
Menurut Supana, jangan sampai anggota PGRI memihak kepada salah satu pasangan Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup). Anggota PGRI, imbuhnya, harus tetap netral meski ada di antara Cabup-Cawabup yang menjanjikan sesuatu.
Dijelaskan Supana, pada Sabtu (12/12) lalu, jajaran PGRI Kabupaten Boyolali mengadakan Konferensi Kabupaten (Konkab). Dia menuturkan, ada tiga hal yang menjadi bahan dalam Konkab tersebut. Yakni, Laporan Pertanggungjawaban Pengurus PGRI Boyolali periode 2004-2009, penyampaian draf pengurus PGRI 2009-2014 dan reformasi pengurus PGRI untuk masa 2009-2014.
Selain soal seruan netralitas, pada kesempatan itu Supana juga menyampaikan lima agenda utama lainnya selama 2009-2014. Yaitu, PGRI akan memperjuangkan hak-hak guru terutama sertifikasi guru baik PNS ataupun non PNS.
Agenda ketiga yakni PGRI bakal mengupayakan peningkatakan kompetensi dan profesionalisme guna mewujudkan peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Boyolali melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat).
“PGRI juga mengusulkan kepada pemerintah tentang pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan untuk memenuhi standar minimal di setiap tingkat satuan pendidikan,” imbuhnya.
Sumber: www.solopos.com/boyolali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar